commit to user 6
Sebagian besar para pelaku usaha tingkat kecil dan menengah tersebut mampu menciptakan merek sendiri, akan tetapi karena biaya yang terbatas dan
kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pendaftaran suatu merek, sehingga mereka kalah bersaing dengan pelaku usaha yang notabene mempunyai modal
lebih dan lebih mengerti soal hukum. Perubahan sistem dari sistem deklaratif menjadi sistem konstitutif di
harapkan dapat lebih menjamin kepastian hukum kepada pelaku usaha, namun didalam konsep sistem konstitutif tersebut masih terdapat banyak kekurangan.
Misalnya terhadap merek-merek yang terdaftar tersebut akan menumpuk registrasi merek-merek yang tidak digunakan dan akan merugikan terhadap pemakai
pertama yang tidak mendaftarkan merek meskipun dialah pemilik merek sebenarnya, karena merek yang sudah didaftarkan tidak dapat diganggu gugat
oleh pemakai pertama. Hal ini sangat merugikan pelaku usaha yang tidak mempunyai modal besar untuk mendaftarkan mereknya sehingga mendapatkan
hak eksklusif atas mereknya tersebut. Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan tersebut diatas, penulis
tertarik untuk
melakukan penelitian
berformat skripsi
dengan judul
“PERLINDUNGAN HUKUM HAK ATAS MEREK TERDAFTAR DI INDONESIA MENURUT UNDANG-UNDANG MEREK NOMOR 15
TAHUN 2001”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah ini bertujuan untuk lebih menegaskan masalah- masalah yang hendak diteliti tidak menjadi luas dan penulis dapat memecahkan
masalah secara jelas dan sistematis. Sehingga dapat ditentukan pemecahan masalah yang tepat dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan
uraian tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana perlindungan hukum terhadap hak atas merek terdaftar
menurut Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001 yang berdasarkan sistem Konstitutif?
commit to user 7
2. Bagaimana kelemahan dan kelebihan menggunakan sistem konstitutif yang dianut oleh Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001?
C. Tujuan Penelitian
“Penelitian hukum dilakukan untuk mencari pemecahan isu hukum yang timbul” Peter Mahmud Marzuki, 2006 : 41, berdasarkan hal tersebut maka
penelitian ini mempunyai tujuan obyektif dan tujuan subyektif sehingga mampu mencari pemecahan isu hukum terkait. Adapun tujuan yang hendak dicapai
peneliti adalah sebagai berikut : 1. Tujuan Obyektif:
a. Untuk mengetahui perlindungan hukum terhadap hak atas merek terdaftar menurut Undang-Undang Merek Nomor 15 tahun 2001
yang berdasarkan sistem Konstitutif. b. Untuk mengetahui tentang kelemahan dan kelebihan menggunakan
sistem konstitutif yang dianut oleh Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001.
2. Tujuan Subyektif: a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai
perlindungan hukum terhadap hak atas merek terdaftar di Indonesia; dan
b. Untuk memenuhi persyaratan akademis guna memperoleh gelar kesarjanaan S1 dalam bidang Ilmu Hukum di Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
Penulis berharap kegiatan penelitian dalam penulisan hukum ini akan memberikan banyak manfaat bagi penulis, dan bagi pembaca maupun pihak-pihak
lain. Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari hasil penulisan hukum ini adalah :
1. Manfaat Teoritis a. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan di bidang hukum pada umumnya. Khususnya di
commit to user 8
bidang hukum perdata terutama yang berhubungan dengan perlindungan merek dalam bidang Hak atas Kekayaan Intelektual.
b. Hasil dari penelitian dapat dipakai sebagai acuan terhadap penelitian-penelitian sejenis pada tahap selanjutnya.
2. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan kepada pemerintah selaku pemegang otoritas
yang berwenang membuat peraturan hukum bidang Hak atas Kekayaan Intelektual khususnya tentang pendaftaran merek dan
juga penegakan hukum merek agar tercipta perlindungan dan keadilan bagi pelaku bisnis dan masyarakat atau konsumen.
b. Menjadi wahana bagi penulis untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh saat melakukan penelitian
kedalam bisnis yang sedang dirintis oleh penulis.
E. Metode Penelitian