Kelompok Eksportir Bagaimana proses pengiriman barang ekspor melalui laut dengan Less Than

commit to user 9 Ekspor merupakan kegiatan perdagangan baik itu barang maupun jasa yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain melalui prosedur yang telah disepakati oleh kedua belah pihak . PPEI, 2010 : 1. Ekspor adalah perdagangan dengan cara mengeluarkan barang dalam ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku Roselyne Hutabarat, 1996 : 306. Berdasarkan pengertian ekspor dari berbagai sumber diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean indonesia berdasarkan prosedur dan peraturan perundangan yang berlaku.

B. Kelompok Eksportir

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekspor dapat di bedakan menjadi beberapa kelompok. Sering disebut dengan penjual seller atau pensuplai pemasok atau supplier, terdiri dari : 1. Produsen-eksportir Para produsen yang sebagaian hasil produksinya memang diperuntukkan untuk pasar luar negri, pengurusan ekspor dilakukan oleh perusahaan produsen yang bersangkutan. 2. Confirming house Perusahan lokal yang didirikan sesuai dengan perundang-undangan dan hukum setempat tetapi bekerja untuk dan atas perintah kantor induknya yang berada diluar negri. Perusahaan asing banyak yang mendirikan kantor commit to user 10 cabang atau bekerja sama dengan perusahaan setempat untuk mendirikan anak perusahaan di dalam negri. Kantor cabang atau anak perusahaan yang semacam ini bekerja atas perintah dan untuk kepentingan kantor induknya. Badan usaha semacam ini disebut dengan confirming house. Tugas kantor cabang atau anak perusahaan biasanya melakukan usaha pengumpulan, dan pengepakan ekspor dari komoditi lokal. 3. Pedagang ekspor eksport-merchant Badan usaha yang diberi izin oleh pemerintah dalam bentuk Surat Pengakuan eksportir dan diberi kartu Angka Pengenal Ekspor APE dan diperkenankan melaksanakan ekspor komoditi yang dicantumkan dalam surat tersebut. export merchant lebih banyak bekerja untuk dan atas kepentingan dari produsen dalam negri yang diwakilinya. 4. Agen ekspor eksport-agent Hubungan antara export merchant dengan produsen, tidak hanya sebagai rekan bisnis tapi sudah meningkat dengan suatu ikatan perjanjian keagenan, maka dalam hal ini export merchant disebut juga sebagai export agent. 5. Wisma dagang trading house Suatu perusahaan atau eksportir dapat mengembangkan ekspornya tidak lagi terbatas pada satu atau dua komoditi saja, tapi sudah beraneka macam komoditi maka eksportir demikian mendapat status general exporters. Perusahaan yang telah memiliki status seperti ini sering disebut dengan wisma dagang trading house yang dapat mengekspor aneka komoditi dan mempunyai jaringan pemasaran dan kantor perwakilan di commit to user 11 pusat-pusat dagang dunia, dan memperoleh fasilitas tertentu dari pemerintah baik dalam bentuk fasilitas perbankan maupun perpajakan.

C. Masalah Dalam Kegiatan Ekspor