PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Kelas XI IPA SMA Muhamma

(1)

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION DAN PROBLEM BASED

LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR KELAS XI IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS

NASKAH PUBLIKASI

Artikel Publikasi Ilmiah Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh: Dyah Ayu Fitriana

A 410 130 144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DESEMBER, 2016


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION DAN PROBLEM BASED

LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR KELAS XI IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS

NASKAH PUBLIKASI

oleh:

DYAH AYU FITRIANA A 410 130 144

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Drs. Slamet HW, M. Pd. NIP 19480604 18003 1 002


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION DAN PROBLEM BASED

LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR KELAS XI IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS

OLEH

DYAH AYU FITRIANA A 410 130 144

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis, 22 Desember 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Drs. Slamet HW, M. Pd. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Dra. N. Setyaningsih, M. Si. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Drs. Ariyanto, M. Pd. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum NIDN. 0028046501


(4)

iii

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini,

Nama : DYAH AYU FITRIANA

NIM : A410130144

Program Studi : PENDIDIKAN MATEMATIKA

Judul Skripsi : PENELITIAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN

REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION DAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI

MOTIVASI BELAJAR KELAS XI IPA

SEKOLAH MENENGAH ATAS

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini hasil plagiat, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta,

Yang membuat pernyataan,

DYAH AYU FITRIANA


(5)

1

PENELITIAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION DAN PROBLEM BASED

LEARNING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR KELAS XI IPA SEKOLAH MENENGAH ATAS

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh pendekatan pembelajaran

Realistic Mathematic Education dan Problem Based Learning. (2) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar. (3) interaksi antara pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education dan Problem Based Learning ditinjau dari motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen. Sampel penelitian dengan Cluster RandomSampling dari populasi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Surakarta tahun 2016/2017. Teknik pengumpulan data dengan teknik angket, tes, dan dokumentasi. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan, uji normalitas, dan uji homogenitas. Teknik analisis data dengan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf signikansi 5%. Hasil penelitian ini diperoleh: (1) ada pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. (2) ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. (3) tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.

Kata Kunci : Realistic Mathematic Education, Problem Based Learning, Pendekatan Pembelajaran, Motivasi Belajar

ABSTRACT

This research aims to know the: (1) influence the learning approach Realistic Mathematic Education and Problem Based Learning. (2) the influence of learning motivation towards learning outcomes. (3) the interaction between the learning approach Realistic Mathematic Education and Problem Based Learning in terms of learning motivation towards learning outcomes for mathematics. Types of quantitative research with the design of experiments. Sample research with Cluster Random Sampling from a population of grade XI IPA SMA Muhammadiyah Surakarta 1 2016/2017. Data collection techniques with techniques now, tests, and documentation. Prior to analysis, first performed a test of balance, a test of normality, and the test of its homogeneity. Data analysis techniques with an analysis of the variansi two way cell does not equal to 5% significance level. The results of this research were obtained: (1) there is the influence of learning approach against the results of the learning of mathematics. (2) there is the influence of motivation towards learning outcomes learning math. (3) there is no interaction between learning motivation and learning approach against the results of the learning of mathematics.


(6)

2

Keyword: Realistic Mathematic Education. Problem Based Learning. Approach To Learning. Learning Motivation

1. PENDAHULUAN

Hasil belajar matematikamerupakan salah satu ilmu terapan yang sangat penting. Kemampuan matematika dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Supriyono (dalam Thobroni, 2016: 20) Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Sedangkan menurut Susanto (2013: 5), hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Untuk mengetahui kemampuan yang telah dicapai oleh siswa dapat diketahui melalui evaluasi.

Dapat kita simpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu capaian yang siswa dapatkan dari suatu proses masukan (input) dan hasilnya suatu keluaran (output) berupa perubahan tingkat pemahaman siswa. Untuk memperoleh hasil belajar dilakukan suatu penilaian sebagai tindak lanjut dari proses pembelajaran.

Sampai saat ini hasil belajar matematika yang dicapai oleh siswa masih tergolong rendah dan cenderung belum sesuai dengan harapan. Third International mathematics and Science Study (TIMMS) melaporkan bahwa pada tahun 2007 Indonesia berada di posisi 36 dari 49 negara peserta dengan skor 397 yang berada signifikan di bawah rata-rata internasional.Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil UN SMA tahun 2016 yang mengalami penurunan. Menurut Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bahwa nilai rata-rata UN mengalami penurunan dari tahun sebelumnya 6,9 menjadi 55,3. Sedangkan secara lokal di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar nilai rata-rata UN Matematika tahun 2016 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Rendahnya hasil belajar matematika yang dicapai siswa tersebut belum sesuai harapan. Permasalahan rendahnya hasil belajar matematika dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat bersumber dari siswa, guru, alat, maupun lingkungan. Masing-masing faktor akan diuraikan sebagai berikut.

Faktor yang bersumber dari siswa adalah motivasi belajar dan minat belajar. Menurut Lestari (2015:93), motivasi belajar adalah suatu daya, dorongan atau kekuatan, baik yang datang dari diri sendiri maupun dari luar yang mendorong


(7)

3

peserta didik untuk belajar. Oleh sebab itu, motivasibelajar terhadap suatu pelajaran akan mempengaruhi proses belajar. Peserta didik akan mengalami kesulitan belajar ketika tidak memiliki motivasi terhadap suatu mata pelajaran.

Faktor yang bersumber dari guru yaitu 1) Pendekatan pembelajaran yang kurang inovatif. 2) Metodenya belum variasi, hal ini menunjukkan metode guru yang masih sempit, tidak mempunyai kecakapan yang lain dalam hal penguasaan kelas. 3)Pembelajarannya abstrak sehingga anak tidak ada aktivitas. 4) Belum menggunakan alat peraga yang memiliki tujuan sangat penting dalam proses pembelajaran. Dari faktor-faktor tersebut tidak mustahil timbul kesulitan belajar yang mengakibatkan hasil belajar yang rendah dan tidak sesuai dengan harapan.

Disamping faktor-faktor tersebut, rendahnya hasil belajar matematika juga belum diselesaikan oleh hasil-hasil penelitian terdahulu secara optimal. Hasil penelitian pada artikel yang berjudul “Penerapan Realistic Mathematic Education (RME) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Segitiga Kelas

VII-H SMP Negeri 7 Malang” menyatakan bahwa penerapan RME dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa pada materi segitiga dan Jurnal Pembelajaran Matematika, Vol.

1, No. 2, (2013) berjudul “Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Pendidikan

Matematika Realistik dan Problem Based Learning pada Operasi Bilangan Bulat

ditinjau dari Gaya Belajar Siswa” menyatakan bahwa siswa dengan pendekatan PMRI mempunyai prestasi belajar yang matematika sama baiknya dengan pendekatan pembelajaan berbasis masalah.

Berdasarkan uraian tersebut, alternatif solusi rendahnya hasil belajar matematika yang dapat ditawarkan yaitu menganalisis dan menguji faktor-faktor hasil belajar matematika. Faktor-faktor yang dimaksud yaitu faktor yang bersumber dari siswa yaitu motivasi belajar dan faktor yang bersumber dari guru yaitu pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education (RME) dan Problem Based Learning

(PBL) yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditinjau dari motivasi belajar. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan suatu penelitian eksperimen dengan judul Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan


(8)

4

Siswa Ditinjau dari Motivasi Belajar pada Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun 2016/2017.

Rumusan masalah penelitian ini adalah: (1) adakah pengaruhpenggunaan pendekatan pembelajaran dengan Realistic Mathematics Education dan Problem Based Learning terhadap hasil belajar? (2) adakah pengaruhmotivasi belajar terhadap hasil belajar? (3) adakah interaksi antara pendekatan pembelajaran RME dan PBL ditinjau dari motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika?

Tujuan penelitian ini: (1) pengaruh pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education dan Problem Based Learning. (2) pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar. (3) interaksi antara pendekatan pembelajaran Realistic Mathematic Education dan Problem Based Learning ditinjau dari motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen.

2. METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental jenis pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang berupaya untuk meneliti dan menemukan pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya dalam kondisi yang sengaja dikontrol, dalam hal ini adalah pembelajaran matematika dengan pendekatan RME dan PBL, serta tingkat motivasi belajar.

Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan membagi subyek menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dikenai perlakuan dengan pendekatan RME, sedangkan dalam kelompok kontrol dengan pendekatan PBL.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, angket, dan teknik dokumentasi. Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar matematika siswa, angket digunakan untuk mengumpulkan data tingkat motivasi belajar siswa, dan dokumentasi dengan mengumpulkan nama dan nilai siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar tahun ajaran 2016/2017

Teknik untuk uji instrumen menggunakan uji validitas dan erliabilitas. Uji validitas tes dan angket menggunakan rumus korelasi Product Moment dan


(9)

5

reliabilitas tes dan angket menggunakan rumus Alpha Cronsbach. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan sel tak sama. Sebelum dilakukan analisis variansi, terlebih dahulu dilakukan prasyarat analisis variansi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji

Lilliefors dengan taraf signifikansi 5%. Untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas. Metode yang digunakan adalah metode Bartlett dengan taraf signifikansi 5%.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1Pengujian Prasyarat Analisis 3.1.1 Uji Normalitas

Dengan menggunakan metode Lilliefors dengan taraf signifikansi 5% dan dikatakan normal apabila Lmaks/hitung < Ltabel.

Tabel 1

Hasil Analisis Uji Normalitas

Sumber Lmaks/hitung Ltabel = L0,05;n Keterangan A1 0,119 0,131 Normal A2 0,106 0,131 Normal B1 0,114 0,159 Normal B2 0,139 0,171 Normal B3 0,084 0,152 Normal Sumber: data diolah 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 5% diperoleh Lmaks/hitung < Ltabel. Ini berarti sebaran data yang dianalisi adalah normal. 3.1.2 Uji Homogenitas

Metode yang digunakan adalah metode Bartlett dengan taraf signifikansi 5% dan dikatakan homogen jika .


(10)

6 Tabel 2

Hasil Analisis Uji Homogenitas

Sumber Keputusan

Pendekatan Pembelajaran (antara A1 dan A2)

1,845 3,841 Homogen

Motivasi Belajar (antara B1, B2, B3)

4,725 5,991 Homogen

Sumber: data diolah 2016

Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 5% diperoleh . Ini berarti bahwa antara variabel bebasnya mempunya variansi yang sama atau dengan kata lain data yang dianalisis berasal dari populasi yang sama atau homogen.

3.1.3 Pengujian Hipotesis

Setelah data yang terkumpul dinyatakan berdistribusi normal dan homogen selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan uji analisis variansi dua jalan sel tak sama

Tabel 3

Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sek Tak Sama

Sumber JK DK RK Fobs Ftabel

Pendekatan Pembelajaran (A) 708,727 1 708,727 29,424 3,952 Motivasi Siswa (B) 270,682 2 135,341 5,619 3,103 Interaksi (AB) 43,201 2 21,600 0,897 3,103 Galat (G) 2071,444 86 24,087

Total (T) 3094,052 91

Sumber: data diolah 2016

Berdasarkan tabel di atas maka hasil uji analisis variansi dua jalan dengan tak sama dapat diinterprestasikan sebagai berikut:


(11)

7 Uji Antar Baris (A)

FA = 29,42415 dan Ftab pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 86 adalah 3,952. Karena FA > Ftabel : 29,42415 > 3,952 maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Dengan demikian ada dampak yang berarti dari penerapan pendekatan pembelajaran RME dan PBL terhadap hasil belajar matematika.

Uji Antar Kolom (B)

FB = 5,618934 dan Ftab pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 86 adalah 3,103. Karena FB > Ftabel : 5,618934 > 3,103 maka H0 ditolak, artinya ada motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Dengan demikian ada dampak yang berarti dari motivasi siswa yang variatif (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap hasil belajar matematika. Dengan demikian, ada pengaruh motivasi siswa (tinggi, sedang, rendah) terhadap hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji komparasi ganda antar kolom untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah. Uji lanjut yang digunakan adalah dengan metode Scheffe

Tabel 4

Rangkuman Analisis Uji Komparasi Antar Kolom

H0 H1 Fhitung Ftabel Keputusan

µB1 =µB2 µB1 ≠ µB2 6,205 H0 Ditolak µB1 =µB3 µB1 ≠ µB3 6,205 H0 Ditolak µB2 =µB3 µB2 ≠ µB3 6,543 6,205 H0 Ditolak Sumber: data diolah 2016

Hasil perhitungan uji komparasi antar kolom diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pada kolom I dan II diperoleh hasil > Ftabel, yaitu > 6,205 Maka diperoleh keputusan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang


(12)

8

mempunyai motivasi belajar tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang. Dengan memperhatikan rerata menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik dari siswa yang memiliki motivasi sedang.

Pada kolom I dan III diperoleh hasil > Ftabel, yaitu > 6,205 Maka diperoleh keputusan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Dengan memperhatikan rerata menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik dari siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

Pada kolom II dan III diperoleh hasil > Ftabel, yaitu 6,543 > 6,205 Maka diperoleh keputusan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang dan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Dengan memperhatikan rerata menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar sedang lebih baik dari siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

Uji Interaksi AB

FAB = 0,897 dan Ftab pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 86 adalah 3,103. Karena FAB > Ftabel : 0,897 < 3,103 maka H0 diterima, artinya tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.

3.1.4 Pembahasan Hasil Belajar

Pengujian prasyarat analisis terdiri dari uji keseimbangan, uji normalitas, dan uji homogenitas. Diperoleh bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol seimbang, berdistribusi normal, dan sampelnya berasal dari populasi homogen. Dengan demikian pengujian hipotesis dengan menggunakan Anava dua jalan dapat dipertanggung jawabkan. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikansi 5% diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar matematika.


(13)

9

Kondisi di atas dapat disajikan dalam tabe rerata hasil belajar matematika dan motivasi belajar serta gambar grafik profil pengaruh variabel strategi pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 5

Rerata Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Pendekatan

Pembelajaran (A)

Motivasi Belajar (B) Rerata Marginal Tinggi (B1) Sedang (B2) Rendah (B3)

RME (A1) 82,75 81,167 80,778 80,898 PBL (A2) 78,333 74,333 73,25 75,305 Rerata Marginal 80,542 78,25 76,014

Sumber: data diolah 2016

Gambar 1

Grafik Profil Pengaruh Variabel Pendekatan Pembelajaran Hipotesis Pertama

Dari anava dua jalan sel tak sama diperoleh FA= 29,424 dan Ftabel = 3,952. Karena FA > Ftabel berarti ada pengaruh penggunakan pendekatan pembelajaran RME dan PBL terhadap hasil belajar matematika pada sub pokok jumlah dan selisis sudut trigonometri. Hal tersebut terbukti dari nilai rata-rata marginal hasil belajar matematika siswa yang dikenai pendekatan

82,75 81,167 80,778 78,333 74,333 73,25 68 70 72 74 76 78 80 82 84 R a ta -r a ta Motivasi Belajar RME PBL


(14)

10

pembelajaran RME sebesar 80,98 dan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang dikenai pendekatan pembelajaran PBL sebesar 75,305.

Hal ini didukung di Lapangan bahwa selama proses mengajar sub pokok jumlah dan selisi sudut trigonometri dengan strategi RME siswa terlihat lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika guru membagi kelas dalam beberapa kelompok kecil mereka terlihat antusias. Kemudian setiap kelompok diberikan permasalahan yang sebelumnya ke materi inti mereka diingatkan pada materi dasar yang sebelumnya sudah pernah mereka dapatkan. Setelah itu, siswa mencoba mengerjakan latihan soal yang diberikan secara berkelompok.

Selama proses mengajar sub pokok jumlah dan selisi sudut trigonometri dengan strategi PBL siswa terlihat lebih kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika guru membagi kelas dalam beberapa kelompok kecil mereka terlihat antusias. Kemudian setiap kelompok diberikan permasalahan yang akan diselesaiakn dalam kelompoknya. Setelah berdiskusi, perwakilan kelompok yang ditunjuk secara acak oleh guru akan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, tetapi tidak semua anggota kelompok lainnya memperhatikan penjelasan kelompok yang sedang presentasi.

Kondisi di atas menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran RME lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran PBL pada sub pokok jumlah dan selisish sudut trigonometri.

Hipotesis Kedua

Dari anava dua jalan sel tak sama diperoleh FB= 5,619 dan Ftabel = 3,103. Karena FB > Ftabel berarti ada pengaruh tingkat motivasi belajar (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap hasil belajar matematika. Kondisi ini didukung di lapangan bahwa motivasi belajar antara siswa yang satu dengan yang lain mempunyai motivasi yang berbeda-beda.

Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung berperan aktif dalam proses pembelajaran dan terlihat serius dalam menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Hal tersebut


(15)

11

terlihat dalam kegiatan diskusi, siswa yang memiliki motivasi belajar sedang terlihat serius dalam menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal, namun terkadang masih kurang fokus. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung kurang serius dalam menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal, mereka tergolong siswa yang suka membuat kegaduhan di kelas sehingga siswa lainnya terganggu. Hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar matematika. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mempunyai kualitas belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan rendah. Hipotesis Ketiga

Dari anava dua jalan sel tak sama FAB= 0,897 dan Ftabel = 3,103. Karena FAB > Ftabel maka ada tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Jika dilihat pada masing-masing tingkat motivasi siswa (tinggi, sedang, dan rendah) pendekatan pembelajaran RME memiliki hasil belajar yang lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran PBL. Pada sisi lain, jika dilihat dari penggunaan pendekatan pembelajaran pada siswa yang mempunyai motivasi lebih tinggi memiliki jasil belajar yang lebih baik.

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan: (1) ada pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. (2) ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. (3) tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press

Departemen Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud. 2011. Survey

Internasional TIMSS. (online)

(http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/surveiinternasional-timss, diakses


(16)

12

Lestari, Karunia Eka dan Yudhanegara, M. R. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama

Rohmad, Nur. (2013). “Eksperimen pendekatan Pembelajaran Pendidikan

Matematika realistik dan Problem Based Learning pada Operasi Bilangan

Bulat ditinjau dari Gaya Belajar Siswa”. 1, (2), 153-165

Sarismah. (2013). “Penerapan Realistic Mathematic Education (RME) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Segitiga Kelas VII-H

SMPNegeri 7 Malang”. Artikel Universitas Negeri Malang, Malang. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana

Thobroni, M. 2016. Belajar & Pembelajaran (Teori dan Praktik). Yogyakarta: Ar Ruzz Media


(1)

7 Uji Antar Baris (A)

FA = 29,42415 dan Ftab pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut 86 adalah 3,952. Karena FA > Ftabel : 29,42415 > 3,952 maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. Dengan demikian ada dampak yang berarti dari penerapan pendekatan pembelajaran RME dan PBL terhadap hasil belajar matematika.

Uji Antar Kolom (B)

FB = 5,618934 dan Ftab pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 86 adalah 3,103. Karena FB > Ftabel : 5,618934 > 3,103 maka H0 ditolak, artinya ada motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Dengan demikian ada dampak yang berarti dari motivasi siswa yang variatif (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap hasil belajar matematika. Dengan demikian, ada pengaruh motivasi siswa (tinggi, sedang, rendah) terhadap hasil belajar matematika siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji komparasi ganda antar kolom untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rerata hasil belajar matematika siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah. Uji lanjut yang digunakan adalah dengan metode Scheffe

Tabel 4

Rangkuman Analisis Uji Komparasi Antar Kolom

H0 H1 Fhitung Ftabel Keputusan

µB1 =µB2 µB1 ≠ µB2 6,205 H0 Ditolak

µB1 =µB3 µB1 ≠ µB3 6,205 H0 Ditolak µB2 =µB3 µB2 ≠ µB3 6,543 6,205 H0 Ditolak

Sumber: data diolah 2016

Hasil perhitungan uji komparasi antar kolom diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pada kolom I dan II diperoleh hasil > Ftabel, yaitu > 6,205 Maka diperoleh keputusan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang


(2)

8

mempunyai motivasi belajar tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang. Dengan memperhatikan rerata menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik dari siswa yang memiliki motivasi sedang.

Pada kolom I dan III diperoleh hasil > Ftabel, yaitu > 6,205 Maka diperoleh keputusan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi dan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Dengan memperhatikan rerata menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik dari siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

Pada kolom II dan III diperoleh hasil > Ftabel, yaitu 6,543 > 6,205 Maka diperoleh keputusan H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil belajar matematika antara siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang dan siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Dengan memperhatikan rerata menunjukkan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar sedang lebih baik dari siswa yang memiliki motivasi belajar rendah.

Uji Interaksi AB

FAB = 0,897 dan Ftab pada taraf signifikansi 5% dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 86 adalah 3,103. Karena FAB > Ftabel : 0,897 < 3,103 maka H0 diterima, artinya tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.

3.1.4 Pembahasan Hasil Belajar

Pengujian prasyarat analisis terdiri dari uji keseimbangan, uji normalitas, dan uji homogenitas. Diperoleh bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol seimbang, berdistribusi normal, dan sampelnya berasal dari populasi homogen. Dengan demikian pengujian hipotesis dengan menggunakan Anava dua jalan dapat dipertanggung jawabkan. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikansi 5% diketahui bahwa terdapat perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar matematika.


(3)

9

Kondisi di atas dapat disajikan dalam tabe rerata hasil belajar matematika dan motivasi belajar serta gambar grafik profil pengaruh variabel strategi pembelajaran sebagai berikut:

Tabel 5

Rerata Hasil Belajar dan Motivasi Siswa Pendekatan

Pembelajaran (A)

Motivasi Belajar (B) Rerata Marginal Tinggi (B1) Sedang (B2) Rendah (B3)

RME (A1) 82,75 81,167 80,778 80,898

PBL (A2) 78,333 74,333 73,25 75,305

Rerata Marginal 80,542 78,25 76,014

Sumber: data diolah 2016

Gambar 1

Grafik Profil Pengaruh Variabel Pendekatan Pembelajaran Hipotesis Pertama

Dari anava dua jalan sel tak sama diperoleh FA= 29,424 dan Ftabel = 3,952. Karena FA > Ftabel berarti ada pengaruh penggunakan pendekatan pembelajaran RME dan PBL terhadap hasil belajar matematika pada sub pokok jumlah dan selisis sudut trigonometri. Hal tersebut terbukti dari nilai rata-rata marginal hasil belajar matematika siswa yang dikenai pendekatan

82,75 81,167 80,778 78,333 74,333 73,25 68 70 72 74 76 78 80 82 84 R a ta -r a ta Motivasi Belajar RME PBL


(4)

10

pembelajaran RME sebesar 80,98 dan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang dikenai pendekatan pembelajaran PBL sebesar 75,305.

Hal ini didukung di Lapangan bahwa selama proses mengajar sub pokok jumlah dan selisi sudut trigonometri dengan strategi RME siswa terlihat lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika guru membagi kelas dalam beberapa kelompok kecil mereka terlihat antusias. Kemudian setiap kelompok diberikan permasalahan yang sebelumnya ke materi inti mereka diingatkan pada materi dasar yang sebelumnya sudah pernah mereka dapatkan. Setelah itu, siswa mencoba mengerjakan latihan soal yang diberikan secara berkelompok.

Selama proses mengajar sub pokok jumlah dan selisi sudut trigonometri dengan strategi PBL siswa terlihat lebih kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Ketika guru membagi kelas dalam beberapa kelompok kecil mereka terlihat antusias. Kemudian setiap kelompok diberikan permasalahan yang akan diselesaiakn dalam kelompoknya. Setelah berdiskusi, perwakilan kelompok yang ditunjuk secara acak oleh guru akan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas, tetapi tidak semua anggota kelompok lainnya memperhatikan penjelasan kelompok yang sedang presentasi.

Kondisi di atas menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran RME lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran PBL pada sub pokok jumlah dan selisish sudut trigonometri.

Hipotesis Kedua

Dari anava dua jalan sel tak sama diperoleh FB= 5,619 dan Ftabel = 3,103. Karena FB > Ftabel berarti ada pengaruh tingkat motivasi belajar (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap hasil belajar matematika. Kondisi ini didukung di lapangan bahwa motivasi belajar antara siswa yang satu dengan yang lain mempunyai motivasi yang berbeda-beda.

Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung berperan aktif dalam proses pembelajaran dan terlihat serius dalam menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Hal tersebut


(5)

11

terlihat dalam kegiatan diskusi, siswa yang memiliki motivasi belajar sedang terlihat serius dalam menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal, namun terkadang masih kurang fokus. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah cenderung kurang serius dalam menyelesaikan permasalahan dan mengerjakan soal, mereka tergolong siswa yang suka membuat kegaduhan di kelas sehingga siswa lainnya terganggu. Hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar matematika. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mempunyai kualitas belajar yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan rendah. Hipotesis Ketiga

Dari anava dua jalan sel tak sama FAB= 0,897 dan Ftabel = 3,103. Karena FAB > Ftabel maka ada tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. Jika dilihat pada masing-masing tingkat motivasi siswa (tinggi, sedang, dan rendah) pendekatan pembelajaran RME memiliki hasil belajar yang lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran PBL. Pada sisi lain, jika dilihat dari penggunaan pendekatan pembelajaran pada siswa yang mempunyai motivasi lebih tinggi memiliki jasil belajar yang lebih baik.

4. SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan: (1) ada pengaruh pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar matematika. (2) ada pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika. (3) tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press

Departemen Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud. 2011. Survey

Internasional TIMSS. (online)

(http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/surveiinternasional-timss, diakses tanggal 28 September 2016)


(6)

12

Lestari, Karunia Eka dan Yudhanegara, M. R. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama

Rohmad, Nur. (2013). “Eksperimen pendekatan Pembelajaran Pendidikan Matematika realistik dan Problem Based Learning pada Operasi Bilangan Bulat ditinjau dari Gaya Belajar Siswa”. 1, (2), 153-165

Sarismah. (2013). “Penerapan Realistic Mathematic Education (RME) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Segitiga Kelas VII-H SMPNegeri 7 Malang”. Artikel Universitas Negeri Malang, Malang.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

Thobroni, M. 2016. Belajar & Pembelajaran (Teori dan Praktik). Yogyakarta: Ar Ruzz Media


Dokumen yang terkait

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Kelas XI IPA SMA Muhammad

0 3 16

PENDAHULUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematic Education Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun 2016/2017.

0 3 4

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Mo

0 2 13

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Siswa Kelas VIII

0 2 16

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Brain Based Learning Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Banyudono Semester Ga

0 1 15

DAMPAK STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Discovery Learning dan Problem Based Introduction Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau da

0 3 15

DAMPAK PROBLEM BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KONEKSI TERHADAP HASIL BELAJAR Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Discovery Learning Dan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari K

0 3 13

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Berbasis Assesment For Learning (AFL) (P

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION ( RME ) PADA SISWA KELAS V SD N I PUCUNG TAHUN AJARAN

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) Upaya meningkatkan hasil belajar matematika dengan menggunakan pendekatan REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) dengan materi bangun ruang pa

0 0 16