PEMANFAATAN ALAM SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK STRUKRUR TUMBUHAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.
PEMANFAATAN ALAM SEKITAR SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK STRUKRUR
TUMBUHAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Oleh:
Koko Sunaryo Sitorus
NIM 4103341027
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
iii
RIWAYAT HIDUP
Koko Sunaryo Sitorus dilahirkan di Sidikalang, Kabupaten Dairi, pada
tanggal 08 Desember 1991. Ibu bernama Helminar Lumban Gaol dan Ayah
Bernama Thomson Sitorus (Alm), dan merupakan anak ke dua dari empat
bersaudara. Pada Tahun 1999 penulis masuk ke SD Swasta Santo Yosef
Sidikalang dan lulus pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah ke SMP
Swasta Santo Paulus Sidikalang dan lulus pada tahun 2007. Penulis Melanjutkan
Sekolah ke SMA Negeri 2 Sidikalang dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun
2010 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iii
PEMANFAATAN ALAM SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER
BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK STRUKRUR TUMBUHAN
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.
Koko SunaryoSitorus (4103341027)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
pemanfaatan alam sekitar sekolah di kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun
Pembelajaran 2014/2015. Metode yang digunakan adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian sebanyak 1 kelas berjumlah 31 siswa.
Objek penelitian ini adalah pemanfaatan alam sekitar sekolah dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok struktur tumbuhan di kelas
XI PMIA4 SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2014/2015. Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian ini berupa tes hasil belajar sebanyak 31 soal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berdasarkan
masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana pada siklus I nilai ratarata tes hasil belajar siswa sebesar ( ̅ = 73,93) dengan ketuntasan hasil belajar
sebesar 51,61% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata tes hasil belajar
siswa sebesar ( ̅ = 85,42) dengan ketuntasan hasil belajar 87,09%. Peningkatan
hasil belajar siswa menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
meningkat dari siklus I ke siklus II dengan peningkatan rata-rata tes hasil belajar
sebesar 15,83.
Kata Kunci: Pemanfaatan Alam, Hasil Belajar Siswa, Struktur Tumbuhan.
iv
UTILIZATION OF NATURAL RESOURCES AROUND SCHOOL
BIOLOGY AS THE SUBJECT MATTER OF PLANT STRUKRUR CLASS
XI SMA 2 SIDIKALANG ACADEMIC YEAR 2014/2015.
Koko Sunaryo Sitorus (4103341027)
ABSTRACT
This study aims to determine student learning outcomes withthe use of nature
around the school in class XI SMAN 2 Sidikalang Academic Year 2014/2015.
The method used is the method of action research. Research subjects were first
class numbered 31 students. Objectof this studyis theuse of nature around the
school in an effort to improve student learning outcomes in the subject matter in
class XI plant structure PMIA4 SMA N 2 Sidikalang Academic Year 2014/2015.
Instruments used to collect research data in the form of test results to learn as
much asabout 31. The results of this study indicate that the application of
problem-based learning can improve student learning outcomes, whichin the first
cycle the average value of the test results for student learning ( ̅ =73.93) with
mastery learning outcomes for 51.61% increase in the second cycle with an
average value of tes tresults forstudent learning ( ̅ =85.42) with 87.09% mastery
learning outcomes. Improving student learning outcomes using classroom action
research (PTK) increased from the first cycle to the second cycle with an increase
in the average achievement test of 15.83.
Keywords: Utilization of Natural, Learning Outcomes, Plant Structure.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Alam Sekitar Sekolah Sebagai Sumber
Belajar Biologi Pada Materi Struktur Tumbuhan Siswa Kelas XI SMA Negeri 2
Sidikalang, Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2014/2015”. disusun untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini , penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. rer. Nat. Binari Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran sejak awal penulisan skripsi
ini. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbet Sipahutar, Ms,
M.Sc, Bapak Drs. H. Triharsono, M.Si, Dan Bapak Drs. Lazurdi, M.Si, sebagai
Dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis.
Ucapan terima kasih selanjutnya penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Herkules
Abdullah, MS, selaku dosen Pembimbing Akademik, atas bimbingan dan arahan
yang telah diberikan dalam perjalanan kuliah selama ini. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada semua Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pegawai
jurusan Biologi FMIPA Unimed Yang Sudah Membantu Penulis. Terima kasih
juga disampaikan kepada ibu kepala sekolah SMA N 2 Sidikalang (Ibu Dra. Anna
Lowisa Sianturi), Guru-Guru SMA N 2 Sidikalang , terutama guru Biologi SMA
N 2 Sidikalang (Ibu Dra. Torus Dameria Panggabean) dan seluruh siswa-siswi di
XI PMIA SMA N 2 Sidikalang terutama siswa-siswi dikelas XI PMIA 4.
Teristimewa penulis haturkan kepada orang tua, Ayahanda Thomson
Siturus (Alm) Dan Ibunda tercinta Helminar Lumban Gaol, Saya Bangga
Memiliki seorang ayah dan ibu yang mampu menopang dan mendidik saya saat
ini, Sekalipun di awal perjalanan kuliah saya Tuhan Harus memanggil ayah
tercinta dari hadapan saya. Tapi saya yakin dan percaya Tuhan memberikan
rencana indah bagi saya. Dan terima kasih kepada Abang saya Togu Sitorus, Adik
saya Asterix Sitorus dan Maria Sitorus, dan kepada segenap keluarga yang telah
vi
memberikan doa dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini tidak dapat
saya sebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi
perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi para pembaca khususnya dalam dunia pendidikan.
Medan,
Juni 2016
Penulis
Koko Sunaryo Sitorus
NIM. 4103341027
vii
DAFTAR ISI
Lembaran pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
Halaman
i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi
1
1
7
8
8
8
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Penelitian Tindakan Kelas
2.1.2. Alam Sebagai Media Belajar
2.1.3. Prinsip dan Pendekatan dalam Pembelajaran Biologi
2.1.4. Hasil Belajar
2.1.5. Faktor-Faktor Psikologi Dalam Belajar
2.1.6. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
2.1.6.1. Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil
2.1.6.2. Perbedaan Biji Gymnospermae dan Angiospermae
2.2.
Kerangka Berpikir
2.3.
Kerangka Konseptual
9
9
9
10
16
20
24
26
31
33
38
39
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
3.3.
Jenis Penelitian
3.4.
Variabel Penelitian
3.5.
Rancangan/Desain Penelitian
3.5.1. Validitas Tes
3.5.2. Reliabilitas Tes
3.6.
Rancangan Desain Penelitian
40
40
40
40
40
40
40
40
40
41
41
viii
3.7.
3.8.
3.8.1.
3.8.2.
3.8.3.
3.8.4.
3.9.
3.9.1.
3.9.2.
Instrumen Penelitian
Uji Coba Instrumen
Validitas Tes
Reliabilitas Tes
Tingkat Kesukaran Tes
Daya Pembeda Soal
Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Teknik Pengolahan Data
Teknik Analisis Data
44
44
46
46
47
41
48
48
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Peningkatan Psikomotorik Siswa Setelah Penerapan
Pembelajaran Pemanfaatan alam Sebagai Sumber Belajar
4.1.2. Pengamatan Afektif Siswa
4.1.3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan
Pembelajaran Pemanfaatan alam Sebagai Sumber Belajar
4.1.4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan
Pembelajaran Pemanfaatan alam Sebagai Sumber Belajar
4.2.
Pembahasan
4.2.1 Perencanaan (Siklus I)
4.2.2 Tindakan (Action)
4.2.3 Pengamatan
4.2.4 Refleksi
4.2.5 Perencanaan (Siklus II)
4.2.6 Tindakan
4.2.7 Pengamatan
4.2.8 Refleksi
50
50
50
53
53
54
55
56
57
57
57
58
Bab V Kesimpulan dan Saran
5
Kesimpulan
6
Saran
DAFTAR PUSTAKA
60
60
60
61
51
53
54
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Diagram Taksonomi Bloom edisi revisi
22
Gambar 3.1.
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian
42
Tindakan Kelas
Gambar 4.1.
Peningkatan Hasil Belajar
51
Gambar 4.2.
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
52
Gambar 4.3.
Siswa Sedang Melakan Pengamatan
55
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Monokotil dan Dikotil
Tabel 3. Kisi-Kisi Tes belajar
Table 3.2. Kategori Tingkat Penguasaan Siswa
Table 4.1. Hasil Pretest, Postest I dan Postest II
Table 4.2. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual
Table 4.3. Ketuntasan Belajar Secara Klasikal
33
43
36
51
52
53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Silabus
66
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 3.
Instrumen Penelitian
81
Lampiran 4.
Tabel Validitas Tes
85
Lampiran 5. Perhitungan Validitas Tes
87
Lampiran 6. Tabel Validitas Tes
88
Lampiran 7.
Perhitungan Realiabilitas
89
Lampiran 8.
Taraf Kesukaran Dan Daya Beda Soal
90
Lampiran 9.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
91
Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran Tes
92
Lampiran 11. Perhitungan Daya Beada Soal
93
Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal
94
Lampiran 13. Tabel Hasil Belajar Siswa
95
Lampiran 14. Belajar Siswa Siklus Post Tes I Siklus I
96
Lampiran 15. Hasil Belajar Siswa Post Tes II Siklus II
97
Lampiran 16. Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Nilai
98
Lampiran 17. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Siswa
101
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian
102
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah
Belajar mengajar adalah suatu kegitan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi
yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengengajar yang dilakukan,
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya
secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran (Djamarah, 1995).
Problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah
proses belajar mengajar yang diberikan di kelas umumnya hanya mengemukakan
konsep-konsep dalam suatu materi saja. Proses belajar mengajar yang banyak
dilakukan adalah model pembelajaran ceramah dengan cara komunikasi satu arah
(teaching directed), dimana yang aktif 90% adalah pengajar. Sedangkan siswa
biasanya hanya memfungsikan indera penglihatan dan indera pendengarannya.
Pengenalan akan konsep ini bukan berarti tidak diperlukan, akan tetapi yang
biasanya terjadi hanya sampai sebatas pengertian konsep saja, tanpa dilanjutkan
pada aplikasi.
Model pembelajaran seperti tersebut, dianggap kurang mengeksplorasi
wawasan pengetahuan siswa, sikap dan perilaku siswa. Karena selama proses
belajar mengajar, apabila konsentrasi siswa kurang optimal, maka siswa akan
mendapat kesulitan untuk menerima materi yang diajarkan pada saat itu, sehingga
juga sulit bagi siswa harus menyimpan materi pelajaran tersebut dalam
ingatan/memori/kesan siswa. Menurut Bartlet dalam Djamarah (2006), cara
pembelajaran ini dianggap kurang bermakna. Selanjutnya, bagaimana agar proses
pembelajaran lebih bermakna?
Menurut
Bartlet dalam Djamarah (2006) proses pembelajaran adalah
harus yang membangun dan bermakna, kemudian prosesnya melalui struktur
kognitif
sehingga
akan
berkesan
lama
dalam
ingatan/memori
(terjadi
2
rekonstruksi). Sementara itu, menurut John Dewey dalam Djamarah (2006),
pembelajaran sejati adalah lebih berdasar pada penjelajahan yang terbimbing
dengan pendampingan daripada sekedar transmisi pengetahuan. Pembelajaran
merupakan individual discovery. Pendidikan memberikan kesempatan dan
pengalaman dalam proses pencarian informasi, menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan bagi kehidupannya sendiri.
Sapriati (2006) mengungkapkan salah satu cakupan IPA adalah Biologi,
yang membahas tentang hidup dan kehidupan, yang secara sistematis membahas
makhluk hidup, alam dan pengaruh alam terhadap makhluk hidup dan lingkungan
serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara berpikir,
penerapan prinsip, dan membentuk sikap, serta mengembangkan kemampuan
mengingat, mereorganisasi, meneliti, melakukan percobaan. Biologi berkaitaan
dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara sistematis sehingga bukan
hanya penguasaan pengumpulan pengetahuan yang berupa faktor-faktor, konsepkonsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Dari pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa kegiatan praktikum sebagai sarana bagi siswa untuk
mengamati objek secara langsung di laboratorium. Dalam hal ini, laboratorium
yang dimaksud bukan hanya gedung megah dan besar, tertutup dan berbau khas
seperti laboratorium sekolah-sekolah atau perguruan tinggi, akan tetapi yang
menjadi laboratoriumnya adalah alam sekitar.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Djamarah (2006) apabila tersedia tempat
atau gedung gedung dan berbagai peralatan lengkap untuk melakukan penelitian
merupakan pengertian laboratorium secara sempit. Disisi lain, pemanfaatan alam
lepas sebagai tempat untuk melakukan penelitian dalam bidang-bidang tertentu
merupakan pengertian laboratorium secara luas.
Pernyataan Djamarah di atas disimpulkan kembali oleh Purnama (2010)
bahwa alam terbuka merupakan tempat belajar yang sangat kaya akan ilmu, baik
pengetahuan maupun pengembangan karakter. Belajar di alam terbuka akan
3
memberikan pengalaman langsung dan menumbuhkan perasaan 'willing to learn
and change' yang menjadi fondasi dasar untuk meningkatkan kualitas diri.
Aristoteles pernah mengatakan pentingnya belajar dari pengalaman. Ia
memberi sebuah pepatah bijak, ”Apa yang harus kita pelajari, kita pelajari sambil
melakukannya. (What we have to learn to do, we learn by doing)”. Memanfaatkan
alam sebagai media pembalajaran akan menumbuhkan potensi-potensi dan bakat
terpendam yang terdapat dalam diri setiap individu peserta. Penelitian yang
dilakukan oleh Kraft dalam Widyandani (2009) terhadap generasi muda di
Amerika menyatakan metodologi pendidikan dan latihan yang sangat efektif
manfaatnya adalah mengunakan alam sebagai media untuk pengetahuan.
Penelitian tentang pemanfaatan alam dalam meningkatkan hasil belajar
pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut ini ada beberapa peneliti yang
pernah meneliti pemanfaatan alam sebagai sumber belajar di berbagai sekolah.
Purnama (2007) menyimpulkan bahwa pemanfaatan alam sebagai sember belajar
memberikan peningkatan yang baik terhadap prestasi siswa. Selain Purnama,
perbandingan hasil belajar siswa dengan memanfaatkan
dan yang tidak
memanfaatkan alam sebagai media belajar juga pernah dilakukan oleh Siregar
(2007) serta Gulo (2009). Dari penelitian mereka diperoleh bahwa siswa yang
memanfaatkan alam sebagai media belajar menjadi lebih dekat dan lebih
mengenal alam serta dapat menunjang prestasi mereka dalam belajar biologi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsudduha (2012)
menimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar Biologi siswa Kelas VII
MTs. Nurul Rahmat Bontolanra Kab. Takalar setelah penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari skor hasil belajar
sebagai berikut:
1. Hasil yang diperoleh sebelum penerapan penggunaan lingkungan pada kelas
VII MTs. Nurul Rahmat Bontolanra yaitu skor rata-rata hasil belajar Biologi
66,48.
2. Hasil yang diperoleh setelah penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar
pada kelas VII MTs. Nurul Rahmat Bontolanra Kab. Takalar yaitu skor rata–
rata hasil belajar Biologi pada siklus I yaitu 66,48 sedangkan pada siklus II
4
yaitu 74,25. Adapun ketuntasan pada siklus I yaitu 51,85 % tuntas kemudian
pada siklus II menjadi 100 % tuntas.
Dari hasil penelitian Leontius (2011) menyimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan alam sekitar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada
sub materi pokok insecta siswa kelas X3 di SMA Negeri 1 Sosorgadong
Kabupaten Tapanuli Tengah yang dilihat dari tiga ranah penilaian, yaitu:
1. Untuk penilaian ranah kognitif diperoleh dari hasil tes akhir pertemuan (post
test). Adapaun nilai akhir yang diperoleh dari hasil belajar atau ketuntasan
belajar siswa secara klasikal. Dimana dari 34 jumlah siswa diperoleh hanya 5
orang siswa atau 14,71% dinyatakan tidak tuntas belajar, sementara itu
terdapat 29 orang siswa atau 85,29% dinyatakan tuntas belajar karena
memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasika apabiba mencapai ≥ 85%.
2. Dari hasil observasi ranah afektif diperoleh persentase nilai rata-rata secara
individu sebesar 80,94%. Sedangkan nilai rata-rata secara kelompok diperoleh
nilai sebesar 80,84% dengan klasifikasi sangat baik. Hal ini mengungkapkan
bahwa pemanfaatan alam sekitar dapat memberikan kontribusi yang baik
terhadap penilaian afektif siswa, misalnya saja siswa aktif berdiskusi serta
aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung.
3. Untuk penilaian psikomotorik diperoleh
persentase nilai rata-rata secara
individu yaitu sebesar 80,05%. Sedangkan nilai rata-rata siswa yang diambil
secara kelompok adalah sebesar 80,07% dengan klasifikasi sangat baik. Hal
ini juga dapat mengungkapkan bahwa pemanfaatan alam sekitar juga dapat
memberikan kontribusi yang baik terhadap penilaian ranah perilaku atau
performance dan keterampilan siswa saat berada di lapangan dan di dalam
kelas serta mengerjakan tugas yang diminta di LKS.
Dari
hasil
penenelitian
Khanifah
(2012)
menyimpulkan
bahwa
pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
materi klasifikasi makhluk hidup pada kelas VII MTs Miftahul Huda Bogorejo
dapat meningkatkan hasil belajar siswa (aspek kognitif, afektif, psikomotorik)
yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklus.
Disarankan guru dapat mengoptimalkan lingkungan sekolah sebagai sumber
5
belajar sebagai alternative dalam membelajarkan materi klasifikasi makhluk
hidup, serta guru dapat menerapkan pembelajaran dengan memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar pada materi lain yang relevan.
Dari hasil penelitian Linawati (2012) menyimpulkan bahwa tumbuhan
dengan memanfaatkan Kebun Wisata Pendidikan Unnes pada siswa MTs. Al
Asror efektif terhadap hasil belajar siswa, yang ditandai dengan ketuntasan hasil
belajar siswa ≥75, serta menjadikan siswa lebih aktif.
Dari hasil penelitian Rosmawati (2011) yang melibatkan alam sebagai
media belajar. Beliau menyimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar terbukti bisa meningkatkan minat belajar siswa kelas VIIA SMP
Negeri 1 Sitinjak Tahun Pelajaran 2009/2010 pada pemahaman konsep mata
pelajaran IPS. Peningkatannya sangat signifikan, dari 75% pada siklus pertama
menjadi 89, 74% pada siklus kedua, yang berarti minat belajar siswa mengalami
kenaikan sebesar 14,74%.
Selanjutnya,
Sipayung (2009) juga melakukan hal yang sama, yaitu
melibatkan alam sebagai media belajar. Bedanya dengan peneliti di atas, dia
melakukan penelitiannya dengan melibatkan siswa sekolah dasar sebagai populasi
dan sampel dalam penelitian. Beliau juga menyimpulkan bahwa dengan
melibatkan pengenalan alam secara langsung, maka siswa bebas berekspresi dan
dapat mengenal objek yang diamati serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berikutnya,
Yuniati
(2007)
memanfaatkan
lingkungan
sekolah
sebagai
laboratorium alam pada materi pokok Spermatophyta juga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Beliau membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan
alam sebagai laboratorium dengan siswa yang tidak menggunakan alam sebagai
laboratorum. Adapun nilai rata-rata siswa yang menggunakan alam sebagai
laboratorium sebesar 6, 14 dengan standart deviasi 1,052, sedangkan siswa yang
tidak memanfaatkan alam sebagai laboratorium memperoleh nilai rata-rata 4,8
dengan standart deviasi 0,82. Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hutagaol (2009) menunjukkan bahwa dengan penggunaan alam sebagai media
balajar telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini diperoleh dari ratarata pretes sebelum siswa melibatkan alam sebagai media belajar adalah 5,91
6
dengan standart deviasi 1,48, sementara yang siswa yang tidak memanfaatkan
alam sebagai media belajar memperoleh rata-rata 5,51 dengan standart deviasi 1,
48. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Theresia (2007)
menyimpulkan bahwa pendekatan pemanfaatan sumberdaya alam hayati yang ada
di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat meningkatkan aktivitas siswa
dan guru dalam pembelajaran. Rata-rata aktivitas proses belajar siswa
menunjukkan 62.67% pada siklus pertama, siklus kedua 73.83% dan pada siklus
ketiga sebesar 89.50%. Hasil penelitian terakhir dilakukan oleh Hendrawati
(2013) yang menyimpulkan bahwa bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS
dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar melalui metode inkuiri
dalam proses pembelajaran IPS dapat merangsang siswa ini ditunjukkan oleh antusias
dan keceriaannya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS, siswa untuk memiliki
keberanian membuat pertanyaan atau jawaban serta mampu berpikir kritis, analisis
dan argumentatif, hal ini tampak dari aktivitas siswa dalam mengemukakan
pendapatnya dalam menjawab pertanyaan secara berkelompok . Hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar metode inkuiri lebih baik daripada pembelajaran dengan metode ceramah.
Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan alam sekitar dalam
meningkatkan hasil belajar.
Sejauh informasi yang di dapat, masyarakat yang ada di Kecamatan
Sidikalang, khususnya siswa yang berasal dari SMA N 2 Sidikalang Kabupaten
Dairi banyak yang kurang mengenal alam sekitar mereka. Misalnya pengenalan
berbagai jenis tumbuhan yang masih banyak terdapat di sekeliling sekolah karena
daerahnya masih dekat dengan alam lepas. Selain itu, guru Biologi juga jarang
melibatkan alam tersebut sebagai pendukung materi pelajaran yang diberikan di
dalam kelas selama PBM berlangsung. Padahal, penggunaan alam sekitar dapat
digunakan sebagai pengganti laboratorium IPA di sekolah. Hal ini sangat sesuai
dengan kondisi sekolah yang belum memiliki alat-alat laboratorium yang
memadai. Alangkah lebih baiknya, jika guru Biologi atau guru pelajaran yang lain
dapat menggunakan alam, misalnya alam sekitar sekolah sebagai media belajar.
7
Selain alat-alat laboratorium belum memadai, juga masih terdapat masalah
lain yaitu hasil belajar yang masih tergolong standar dengan rata-rata 7,5 pada
tahun ajaran 2014/2015 atau telah sesuai dengan KKM di sekolah SMA Negeri 2
Sidikalang. Hal ini berlangsung sejak kurikulum baru yaitu sejak tahun 2006.
Akan tetapi, masih perlu diterapkan jenis pengajaran atau metode belajar serta
media belajar yang lain agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Misalnya
dengan melibatkan alam sekitar. Setelah berdiskusi dengan guru biologi SMA N
2, Permasalahan di dalam kelas dalam proses belajar disebabkan oleh kurangnya
perhatian siswa dalam belajar. Hasil belajar yang rendah kemungkinan disebabkan
bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan ceramah dan berpusat pada guru
sehingga siswa tidak aktif dalam belajar . Apabila dalam pembelajaran tidak
melibatkan siswa (siswa pasif), maka siswa tidak akan mampu menyerap materi
pelajaran dengan baik sehingga mengakibatkan hasil belajar yang rendah, tetapi
siswa harus dilibatkan secara aktif mentalnya agar dapat mengonstruksi
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilannya yang pada gilirannya akan dapat
diterapkan dalam kehidupannyan dan ditransfer kepada orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti yang akan meneliti
“Pemanfaatan Alam Sekitar Sekolah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Pada Materi Struktur Tumbuhan Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang,
Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasi yang
menjadi permasalahan, antara lain :
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar Biologi.
2. Hasil belajar Biologi siswa SMA Negeri 2 Sidikalang masih tergolong
standar.
3. Fasilitas Laboratorium IPA (misalnya Biologi) belum memadai di sekolah
SMA Negeri 2 Sidikalang, Kabupaten Dairi.
4. Kurang memanfatkan alam sekitar sebagai sumber belajar.
8
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan alam sekitar
sekolah sebagai sumber belajar Biologi siswa kelas XI pada Marteri struktur
tumbuhan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemanfaatan alam
sekitar sekolah dapat meningkatkan hasil belajar Biologi pada materi struktur
tumbuhan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang, Kabupaten Dairi Tahun
Pembelajaran 2014/2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa
dengan pemanfaatan alam sekitar sekolah sebagai pengganti laboratorium pada
materi struktur tumbuhan di SMA Negeri 2 Sidikalang, Kabupaten Dairi Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, agar lebih dekat lagi dengan alam sekitar karena dapat
memacu keseriusan dalam belajar khususnya belajar Biologi.
2. Bagi guru, sebagai motivator mampu mengajarkan Biologi dengan
melibatkan siswa secara langsung dengan alam terbuka.
3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk melengkapi alatalat laboratorium IPA di sekolah tersebut, sebab ilmu alam akan lebih
sempurna dan dipahami siswa apabila siswa langsung mempraktekkan
teori yang disampaikan oleh tenaga pengajar di kelas mereka.
4. Sebagai sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya.
60
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas XI PMIA4, hasil
belajar siswa dengan pembelajaran pemanfaatan alam mengalami peningkatan
yaitu:
1.
Persentase peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok
struktur tumbuhan setelah diterapkan pembelajaran pemanfaatan alam yaitu
sebesar 16,33%.
2.
Ketuntasan belajar siswa pada pos test I 51,61% (16 orang) secara klasikal
siswa belum dikatakan tuntas tetapi pada post test II terjadi peningkatan
dengan persentase 85,42% (27 orang) dengan persentase tersebut secara
klasikal siswa telah dikatakan tuntas.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan penelitian, maka ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut :
1.
Bagi siswa agar lebih dekat dengan pemanfaatan alam sekitar agar dapat
memacu keseriusan dalam belajar, khususnya belajar Biologi.
2.
Bagi guru biologi atau guru lainnya agar dapat menggunakan media belajar
yang bervariasi untuk mengajarkan materi pelajaran di kelas, misalnya
dengan memanfatkan alam sekitar yang dapat menggantikan laboratorium
pada umumnya.
3.
Bagi kepala sekolah agar lebih mengkoordinir bagaimana cara mengajar
guru di dalam kelas dan memenuhi kebutuhan kelas demi kelancaran proses
belajar mengajar.
4.
Diperlukan adanya penelitian lanjutan untuk menguji keefektifitas
pemanfaatan alam sekitar tidak hanya pada materi struktur tumbuhan, tetapi
pada materi biologi yang lainnya.
61
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, (2008), Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup: Belajar Dari
Pengalaman Dan Belajar Dari Alam, Jakarta, Di akses 25 Februari 2011
Anonim, (2010), http://brothers01.blogspot.com/2010/09/alam-sebagai-media
pembelajaran-makalah.htm , Di akses April 2114
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, ( 2007), Media Pembelajaran, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Brakim, Theresia, K, (2007) Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas VI
Sekolah Dasar, Melalui Pendekatan Pemanfaatan Sumber daya alam
Hayati Di Lingkungan sekitar. Jurnal Pendidiakan Penabur, 6(9):37-49,
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
Djamarah, S, B., (1995), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, S, B., (2000), Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S, B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Gulo, S, D., (2009), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Memanfaatkan Dengan
Yang Tidak Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Laboratorium IPA
Pada Mata Pelajaran Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 1 Sirombu Nias
Tahun Pembelajaran 2008/2009., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Hamalik, O., (1997) Metode Belajar & Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito,
Bandung.
Handayani, D.R., (2007), Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Pada Pokok
Bahasan Pencemaran Lingkungan Di Kelas X Imersi SMA Negeri 2
Semarang Tahun Ajaran 2006/2007., Skripsi, Semarang, UNNES.
Hendrawati, E., (2013), Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai
Sumberbelajar Melalui metode inkuiri Terhadap hasil belajar siswa SDN 1
Sribit Delangu Pada Pelajaran IPS. Jurnal Pedagogia, 2(1):59-72,
Universitas Muhammadiah Surabaya, Surabaya.
62
Hidayat, P, (2009), http://ipb.ac.id/~phidayat/perlintanperkembangan dan
metamorfosis serangga serta kerusakan yang ditimbulkannya., Di akses 30
Maret 2014
Joko, (2010), http://joko1234.wordpress.com/2010/03/12/pemanfaatan-sumberbelajar-dalam-upaya-peningkatan-kualitas-dan-hasil-pembelajaran1/., Di
akses Minggu, 20 februari 2014
Khanifah, B, dkk., (2012) Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai
SumberBelajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal of
Biologi Educatiaon, 1(1):83-89, UNNES, Semarang.
Liniawati, A, I, dkk (2012) Hasil Belajar Klasifikasi Tumbuhan Dengan
Memanfaatkan Kebun Wisata Pendidikan. Unnes Journal of Biologi
Educatiaon, 1(2):15-19, UNNES, Semarang.
Noehi dan Adi, (2006), Tes, Pengukuran dan Penelitian, Universitas Terbuka,
Jakarta.
Nur, M., (2001), Media Pengajaran dan Tekhnologi untuk Pembelajaran,
UNESA, Surabaya..
Purnama, N., (2007), Pemanfaatan Lingkungan dalam Meningkatkan Hasil
Belajar IPA siswa Kelas V Semester Genap SD Swasta Pembangunan
Tanjung Morawa tahun Pembelajaran 2006/2007., Skripsi, FMIPA
UNIMED, Medan.
Purnama. S., (2010), http://wikipedia.org Mari Belajar di Alam Terbuka, Di akses
Sabtu, 11 Maret 2014
Rahadi, A., (2008), Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar:
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0182/c4
b6ef49.dir/doc.pdf, Di akses Minggu, 13 Maret 2014
Rohmayati. S., (2009), Memanfatkan Alam Sebagai Sumber Belajar Mengambar
Ilustrasi Pada Pembelajaran Seni Rupa., Skripsi, Universitas Negeri
Jakarta, Jakarta.
Rosmawati, dkk (2011), Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Untuk Meningkatakan Minat Belajar Siswa. Jurnal PTK, (1):49-56.
Sardiman, A.M., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
63
Sapriati. A., (2006), Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis.
Jurnal Pendidikan, 7(1)8:-11, Pusat Pengujian, Universitas
Terbuka, Jakarta.
Saptono, S., (2003), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Biologi, UNNES,
Semarang.
Sari. R., (2009), Pemanfaatan laboratorium Biologi Sebagai Penunjang Hasil
Belajar Siswa Kelas X pada Sub Materi Pokok Pteridophyta Di SMA
Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2008/2009., Skripi, FMIPA,
UNIMED, Medan.
Simanungkalit, L, A,. (2011) Pemanfaatan Alam Sekitar Sekolah Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Sub Materi Pokok Insecta
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sosorgadong, Kabupaten Tapanuli Tengah.,
Skripsi. FMIPA, UNIMED, Medan.
Sipayung, P., (2009), Pemanfaatan Sumber Daya Alam Di Lingkungan Sekolah
dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri No.
040565 Desa Kidupen Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo., Skripsi.
FMIPA, UNIMED, Medan.
Siregar, R., (2007), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Memanfaatkan
Dengan Yang Tidak Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai
Laboratorium IPA Dengan Materi Pokok Keanekaragaman Hayati Di
Kelas X SMA Negeri 3Padang Sidimpuan Tahun Pembelajaran
2006/2007., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sudjana, N., (1989), Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Sudjana, N & Ibrahim, (2000), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru
Algensindo, Bandung.
Surahmiyati, (2008), http://surahmiyati.com/2008/02/22/Alam Sekitar Sebagai
Media Pendidian, Di akses 16 Februari 2011
Suranto, (2008), Perkembangan Biologi Terkini Dari Tinjauan Molekuler Global,
Seminar Pendidikan Biologi, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Syamsuddha dan Rap., (2012), Penggunaan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber
Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Jurnal Lentera
Pendidikan, 15(1):18-31. UIN Aliydin Makasar, Makasar.
Widyandani,S.B.,(2009),http://maulanusantara.wordpress.com/2009/07/03/belaja
rdari alam/.Bocahkecil.info. Di akses Desember 2010
64
Yuniati, F., (2007), Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Laboratorium
Alam, Sumber dan Sarana Belajar Pada materi Tumbuhan Biji
(Spermatophyta) Pada Siswa Kelas VII Semester 2 Di SMP Negeri 22
Medan T.P 2006/2007., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Widoyoko, S.E.P., (2009), Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Bima Bayu Atijah, Yogyakarta.
HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK STRUKRUR
TUMBUHAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
Oleh:
Koko Sunaryo Sitorus
NIM 4103341027
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
iii
RIWAYAT HIDUP
Koko Sunaryo Sitorus dilahirkan di Sidikalang, Kabupaten Dairi, pada
tanggal 08 Desember 1991. Ibu bernama Helminar Lumban Gaol dan Ayah
Bernama Thomson Sitorus (Alm), dan merupakan anak ke dua dari empat
bersaudara. Pada Tahun 1999 penulis masuk ke SD Swasta Santo Yosef
Sidikalang dan lulus pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah ke SMP
Swasta Santo Paulus Sidikalang dan lulus pada tahun 2007. Penulis Melanjutkan
Sekolah ke SMA Negeri 2 Sidikalang dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun
2010 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iii
PEMANFAATAN ALAM SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER
BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI POKOK STRUKRUR TUMBUHAN
SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SIDIKALANG
TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.
Koko SunaryoSitorus (4103341027)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
pemanfaatan alam sekitar sekolah di kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang Tahun
Pembelajaran 2014/2015. Metode yang digunakan adalah metode penelitian
tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian sebanyak 1 kelas berjumlah 31 siswa.
Objek penelitian ini adalah pemanfaatan alam sekitar sekolah dalam upaya
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok struktur tumbuhan di kelas
XI PMIA4 SMA Negeri 2 Sidikalang T.P. 2014/2015. Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data penelitian ini berupa tes hasil belajar sebanyak 31 soal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berdasarkan
masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana pada siklus I nilai ratarata tes hasil belajar siswa sebesar ( ̅ = 73,93) dengan ketuntasan hasil belajar
sebesar 51,61% meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata tes hasil belajar
siswa sebesar ( ̅ = 85,42) dengan ketuntasan hasil belajar 87,09%. Peningkatan
hasil belajar siswa menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
meningkat dari siklus I ke siklus II dengan peningkatan rata-rata tes hasil belajar
sebesar 15,83.
Kata Kunci: Pemanfaatan Alam, Hasil Belajar Siswa, Struktur Tumbuhan.
iv
UTILIZATION OF NATURAL RESOURCES AROUND SCHOOL
BIOLOGY AS THE SUBJECT MATTER OF PLANT STRUKRUR CLASS
XI SMA 2 SIDIKALANG ACADEMIC YEAR 2014/2015.
Koko Sunaryo Sitorus (4103341027)
ABSTRACT
This study aims to determine student learning outcomes withthe use of nature
around the school in class XI SMAN 2 Sidikalang Academic Year 2014/2015.
The method used is the method of action research. Research subjects were first
class numbered 31 students. Objectof this studyis theuse of nature around the
school in an effort to improve student learning outcomes in the subject matter in
class XI plant structure PMIA4 SMA N 2 Sidikalang Academic Year 2014/2015.
Instruments used to collect research data in the form of test results to learn as
much asabout 31. The results of this study indicate that the application of
problem-based learning can improve student learning outcomes, whichin the first
cycle the average value of the test results for student learning ( ̅ =73.93) with
mastery learning outcomes for 51.61% increase in the second cycle with an
average value of tes tresults forstudent learning ( ̅ =85.42) with 87.09% mastery
learning outcomes. Improving student learning outcomes using classroom action
research (PTK) increased from the first cycle to the second cycle with an increase
in the average achievement test of 15.83.
Keywords: Utilization of Natural, Learning Outcomes, Plant Structure.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Alam Sekitar Sekolah Sebagai Sumber
Belajar Biologi Pada Materi Struktur Tumbuhan Siswa Kelas XI SMA Negeri 2
Sidikalang, Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2014/2015”. disusun untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan, program studi pendidikan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini , penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Prof. Dr. rer. Nat. Binari Manurung, M.Si selaku dosen pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran sejak awal penulisan skripsi
ini. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbet Sipahutar, Ms,
M.Sc, Bapak Drs. H. Triharsono, M.Si, Dan Bapak Drs. Lazurdi, M.Si, sebagai
Dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis.
Ucapan terima kasih selanjutnya penulis sampaikan kepada Bapak Ir. Herkules
Abdullah, MS, selaku dosen Pembimbing Akademik, atas bimbingan dan arahan
yang telah diberikan dalam perjalanan kuliah selama ini. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada semua Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pegawai
jurusan Biologi FMIPA Unimed Yang Sudah Membantu Penulis. Terima kasih
juga disampaikan kepada ibu kepala sekolah SMA N 2 Sidikalang (Ibu Dra. Anna
Lowisa Sianturi), Guru-Guru SMA N 2 Sidikalang , terutama guru Biologi SMA
N 2 Sidikalang (Ibu Dra. Torus Dameria Panggabean) dan seluruh siswa-siswi di
XI PMIA SMA N 2 Sidikalang terutama siswa-siswi dikelas XI PMIA 4.
Teristimewa penulis haturkan kepada orang tua, Ayahanda Thomson
Siturus (Alm) Dan Ibunda tercinta Helminar Lumban Gaol, Saya Bangga
Memiliki seorang ayah dan ibu yang mampu menopang dan mendidik saya saat
ini, Sekalipun di awal perjalanan kuliah saya Tuhan Harus memanggil ayah
tercinta dari hadapan saya. Tapi saya yakin dan percaya Tuhan memberikan
rencana indah bagi saya. Dan terima kasih kepada Abang saya Togu Sitorus, Adik
saya Asterix Sitorus dan Maria Sitorus, dan kepada segenap keluarga yang telah
vi
memberikan doa dan dukungannya dalam menyelesaikan skripsi ini tidak dapat
saya sebutkan satu persatu.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi
ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, demi
perbaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat
bagi para pembaca khususnya dalam dunia pendidikan.
Medan,
Juni 2016
Penulis
Koko Sunaryo Sitorus
NIM. 4103341027
vii
DAFTAR ISI
Lembaran pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
Halaman
i
ii
iii
v
vii
ix
x
xi
1
1
7
8
8
8
8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Penelitian Tindakan Kelas
2.1.2. Alam Sebagai Media Belajar
2.1.3. Prinsip dan Pendekatan dalam Pembelajaran Biologi
2.1.4. Hasil Belajar
2.1.5. Faktor-Faktor Psikologi Dalam Belajar
2.1.6. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
2.1.6.1. Tumbuhan Dikotil Dan Monokotil
2.1.6.2. Perbedaan Biji Gymnospermae dan Angiospermae
2.2.
Kerangka Berpikir
2.3.
Kerangka Konseptual
9
9
9
10
16
20
24
26
31
33
38
39
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
3.3.
Jenis Penelitian
3.4.
Variabel Penelitian
3.5.
Rancangan/Desain Penelitian
3.5.1. Validitas Tes
3.5.2. Reliabilitas Tes
3.6.
Rancangan Desain Penelitian
40
40
40
40
40
40
40
40
40
41
41
viii
3.7.
3.8.
3.8.1.
3.8.2.
3.8.3.
3.8.4.
3.9.
3.9.1.
3.9.2.
Instrumen Penelitian
Uji Coba Instrumen
Validitas Tes
Reliabilitas Tes
Tingkat Kesukaran Tes
Daya Pembeda Soal
Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Teknik Pengolahan Data
Teknik Analisis Data
44
44
46
46
47
41
48
48
49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Peningkatan Psikomotorik Siswa Setelah Penerapan
Pembelajaran Pemanfaatan alam Sebagai Sumber Belajar
4.1.2. Pengamatan Afektif Siswa
4.1.3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan
Pembelajaran Pemanfaatan alam Sebagai Sumber Belajar
4.1.4. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan
Pembelajaran Pemanfaatan alam Sebagai Sumber Belajar
4.2.
Pembahasan
4.2.1 Perencanaan (Siklus I)
4.2.2 Tindakan (Action)
4.2.3 Pengamatan
4.2.4 Refleksi
4.2.5 Perencanaan (Siklus II)
4.2.6 Tindakan
4.2.7 Pengamatan
4.2.8 Refleksi
50
50
50
53
53
54
55
56
57
57
57
58
Bab V Kesimpulan dan Saran
5
Kesimpulan
6
Saran
DAFTAR PUSTAKA
60
60
60
61
51
53
54
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Diagram Taksonomi Bloom edisi revisi
22
Gambar 3.1.
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian
42
Tindakan Kelas
Gambar 4.1.
Peningkatan Hasil Belajar
51
Gambar 4.2.
Persentase Ketuntasan Belajar Siswa
52
Gambar 4.3.
Siswa Sedang Melakan Pengamatan
55
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Monokotil dan Dikotil
Tabel 3. Kisi-Kisi Tes belajar
Table 3.2. Kategori Tingkat Penguasaan Siswa
Table 4.1. Hasil Pretest, Postest I dan Postest II
Table 4.2. Ketuntasan Belajar Siswa Secara Individual
Table 4.3. Ketuntasan Belajar Secara Klasikal
33
43
36
51
52
53
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.
Silabus
66
Lampiran 2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 3.
Instrumen Penelitian
81
Lampiran 4.
Tabel Validitas Tes
85
Lampiran 5. Perhitungan Validitas Tes
87
Lampiran 6. Tabel Validitas Tes
88
Lampiran 7.
Perhitungan Realiabilitas
89
Lampiran 8.
Taraf Kesukaran Dan Daya Beda Soal
90
Lampiran 9.
Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
91
Lampiran 10. Tabel Tingkat Kesukaran Tes
92
Lampiran 11. Perhitungan Daya Beada Soal
93
Lampiran 12. Tabel Daya Beda Soal
94
Lampiran 13. Tabel Hasil Belajar Siswa
95
Lampiran 14. Belajar Siswa Siklus Post Tes I Siklus I
96
Lampiran 15. Hasil Belajar Siswa Post Tes II Siklus II
97
Lampiran 16. Perhitungan Standar Deviasi dan Varians Nilai
98
Lampiran 17. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar Siswa
101
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian
102
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah
Belajar mengajar adalah suatu kegitan yang bernilai edukatif. Nilai
edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi
yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengengajar yang dilakukan,
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajarannya
secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan
pengajaran (Djamarah, 1995).
Problematika pendidikan yang terjadi di Indonesia salah satunya adalah
proses belajar mengajar yang diberikan di kelas umumnya hanya mengemukakan
konsep-konsep dalam suatu materi saja. Proses belajar mengajar yang banyak
dilakukan adalah model pembelajaran ceramah dengan cara komunikasi satu arah
(teaching directed), dimana yang aktif 90% adalah pengajar. Sedangkan siswa
biasanya hanya memfungsikan indera penglihatan dan indera pendengarannya.
Pengenalan akan konsep ini bukan berarti tidak diperlukan, akan tetapi yang
biasanya terjadi hanya sampai sebatas pengertian konsep saja, tanpa dilanjutkan
pada aplikasi.
Model pembelajaran seperti tersebut, dianggap kurang mengeksplorasi
wawasan pengetahuan siswa, sikap dan perilaku siswa. Karena selama proses
belajar mengajar, apabila konsentrasi siswa kurang optimal, maka siswa akan
mendapat kesulitan untuk menerima materi yang diajarkan pada saat itu, sehingga
juga sulit bagi siswa harus menyimpan materi pelajaran tersebut dalam
ingatan/memori/kesan siswa. Menurut Bartlet dalam Djamarah (2006), cara
pembelajaran ini dianggap kurang bermakna. Selanjutnya, bagaimana agar proses
pembelajaran lebih bermakna?
Menurut
Bartlet dalam Djamarah (2006) proses pembelajaran adalah
harus yang membangun dan bermakna, kemudian prosesnya melalui struktur
kognitif
sehingga
akan
berkesan
lama
dalam
ingatan/memori
(terjadi
2
rekonstruksi). Sementara itu, menurut John Dewey dalam Djamarah (2006),
pembelajaran sejati adalah lebih berdasar pada penjelajahan yang terbimbing
dengan pendampingan daripada sekedar transmisi pengetahuan. Pembelajaran
merupakan individual discovery. Pendidikan memberikan kesempatan dan
pengalaman dalam proses pencarian informasi, menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan bagi kehidupannya sendiri.
Sapriati (2006) mengungkapkan salah satu cakupan IPA adalah Biologi,
yang membahas tentang hidup dan kehidupan, yang secara sistematis membahas
makhluk hidup, alam dan pengaruh alam terhadap makhluk hidup dan lingkungan
serta diajarkan untuk menambah informasi, mengembangkan cara berpikir,
penerapan prinsip, dan membentuk sikap, serta mengembangkan kemampuan
mengingat, mereorganisasi, meneliti, melakukan percobaan. Biologi berkaitaan
dengan cara mencari tahu dan memahami alam secara sistematis sehingga bukan
hanya penguasaan pengumpulan pengetahuan yang berupa faktor-faktor, konsepkonsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk
mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Dari pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa kegiatan praktikum sebagai sarana bagi siswa untuk
mengamati objek secara langsung di laboratorium. Dalam hal ini, laboratorium
yang dimaksud bukan hanya gedung megah dan besar, tertutup dan berbau khas
seperti laboratorium sekolah-sekolah atau perguruan tinggi, akan tetapi yang
menjadi laboratoriumnya adalah alam sekitar.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Djamarah (2006) apabila tersedia tempat
atau gedung gedung dan berbagai peralatan lengkap untuk melakukan penelitian
merupakan pengertian laboratorium secara sempit. Disisi lain, pemanfaatan alam
lepas sebagai tempat untuk melakukan penelitian dalam bidang-bidang tertentu
merupakan pengertian laboratorium secara luas.
Pernyataan Djamarah di atas disimpulkan kembali oleh Purnama (2010)
bahwa alam terbuka merupakan tempat belajar yang sangat kaya akan ilmu, baik
pengetahuan maupun pengembangan karakter. Belajar di alam terbuka akan
3
memberikan pengalaman langsung dan menumbuhkan perasaan 'willing to learn
and change' yang menjadi fondasi dasar untuk meningkatkan kualitas diri.
Aristoteles pernah mengatakan pentingnya belajar dari pengalaman. Ia
memberi sebuah pepatah bijak, ”Apa yang harus kita pelajari, kita pelajari sambil
melakukannya. (What we have to learn to do, we learn by doing)”. Memanfaatkan
alam sebagai media pembalajaran akan menumbuhkan potensi-potensi dan bakat
terpendam yang terdapat dalam diri setiap individu peserta. Penelitian yang
dilakukan oleh Kraft dalam Widyandani (2009) terhadap generasi muda di
Amerika menyatakan metodologi pendidikan dan latihan yang sangat efektif
manfaatnya adalah mengunakan alam sebagai media untuk pengetahuan.
Penelitian tentang pemanfaatan alam dalam meningkatkan hasil belajar
pernah dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut ini ada beberapa peneliti yang
pernah meneliti pemanfaatan alam sebagai sumber belajar di berbagai sekolah.
Purnama (2007) menyimpulkan bahwa pemanfaatan alam sebagai sember belajar
memberikan peningkatan yang baik terhadap prestasi siswa. Selain Purnama,
perbandingan hasil belajar siswa dengan memanfaatkan
dan yang tidak
memanfaatkan alam sebagai media belajar juga pernah dilakukan oleh Siregar
(2007) serta Gulo (2009). Dari penelitian mereka diperoleh bahwa siswa yang
memanfaatkan alam sebagai media belajar menjadi lebih dekat dan lebih
mengenal alam serta dapat menunjang prestasi mereka dalam belajar biologi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsudduha (2012)
menimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar Biologi siswa Kelas VII
MTs. Nurul Rahmat Bontolanra Kab. Takalar setelah penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari skor hasil belajar
sebagai berikut:
1. Hasil yang diperoleh sebelum penerapan penggunaan lingkungan pada kelas
VII MTs. Nurul Rahmat Bontolanra yaitu skor rata-rata hasil belajar Biologi
66,48.
2. Hasil yang diperoleh setelah penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar
pada kelas VII MTs. Nurul Rahmat Bontolanra Kab. Takalar yaitu skor rata–
rata hasil belajar Biologi pada siklus I yaitu 66,48 sedangkan pada siklus II
4
yaitu 74,25. Adapun ketuntasan pada siklus I yaitu 51,85 % tuntas kemudian
pada siklus II menjadi 100 % tuntas.
Dari hasil penelitian Leontius (2011) menyimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan alam sekitar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada
sub materi pokok insecta siswa kelas X3 di SMA Negeri 1 Sosorgadong
Kabupaten Tapanuli Tengah yang dilihat dari tiga ranah penilaian, yaitu:
1. Untuk penilaian ranah kognitif diperoleh dari hasil tes akhir pertemuan (post
test). Adapaun nilai akhir yang diperoleh dari hasil belajar atau ketuntasan
belajar siswa secara klasikal. Dimana dari 34 jumlah siswa diperoleh hanya 5
orang siswa atau 14,71% dinyatakan tidak tuntas belajar, sementara itu
terdapat 29 orang siswa atau 85,29% dinyatakan tuntas belajar karena
memenuhi kriteria ketuntasan belajar secara klasika apabiba mencapai ≥ 85%.
2. Dari hasil observasi ranah afektif diperoleh persentase nilai rata-rata secara
individu sebesar 80,94%. Sedangkan nilai rata-rata secara kelompok diperoleh
nilai sebesar 80,84% dengan klasifikasi sangat baik. Hal ini mengungkapkan
bahwa pemanfaatan alam sekitar dapat memberikan kontribusi yang baik
terhadap penilaian afektif siswa, misalnya saja siswa aktif berdiskusi serta
aktif bertanya pada saat diskusi berlangsung.
3. Untuk penilaian psikomotorik diperoleh
persentase nilai rata-rata secara
individu yaitu sebesar 80,05%. Sedangkan nilai rata-rata siswa yang diambil
secara kelompok adalah sebesar 80,07% dengan klasifikasi sangat baik. Hal
ini juga dapat mengungkapkan bahwa pemanfaatan alam sekitar juga dapat
memberikan kontribusi yang baik terhadap penilaian ranah perilaku atau
performance dan keterampilan siswa saat berada di lapangan dan di dalam
kelas serta mengerjakan tugas yang diminta di LKS.
Dari
hasil
penenelitian
Khanifah
(2012)
menyimpulkan
bahwa
pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar
materi klasifikasi makhluk hidup pada kelas VII MTs Miftahul Huda Bogorejo
dapat meningkatkan hasil belajar siswa (aspek kognitif, afektif, psikomotorik)
yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklus.
Disarankan guru dapat mengoptimalkan lingkungan sekolah sebagai sumber
5
belajar sebagai alternative dalam membelajarkan materi klasifikasi makhluk
hidup, serta guru dapat menerapkan pembelajaran dengan memanfaatkan
lingkungan sekolah sebagai sumber belajar pada materi lain yang relevan.
Dari hasil penelitian Linawati (2012) menyimpulkan bahwa tumbuhan
dengan memanfaatkan Kebun Wisata Pendidikan Unnes pada siswa MTs. Al
Asror efektif terhadap hasil belajar siswa, yang ditandai dengan ketuntasan hasil
belajar siswa ≥75, serta menjadikan siswa lebih aktif.
Dari hasil penelitian Rosmawati (2011) yang melibatkan alam sebagai
media belajar. Beliau menyimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai
sumber belajar terbukti bisa meningkatkan minat belajar siswa kelas VIIA SMP
Negeri 1 Sitinjak Tahun Pelajaran 2009/2010 pada pemahaman konsep mata
pelajaran IPS. Peningkatannya sangat signifikan, dari 75% pada siklus pertama
menjadi 89, 74% pada siklus kedua, yang berarti minat belajar siswa mengalami
kenaikan sebesar 14,74%.
Selanjutnya,
Sipayung (2009) juga melakukan hal yang sama, yaitu
melibatkan alam sebagai media belajar. Bedanya dengan peneliti di atas, dia
melakukan penelitiannya dengan melibatkan siswa sekolah dasar sebagai populasi
dan sampel dalam penelitian. Beliau juga menyimpulkan bahwa dengan
melibatkan pengenalan alam secara langsung, maka siswa bebas berekspresi dan
dapat mengenal objek yang diamati serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berikutnya,
Yuniati
(2007)
memanfaatkan
lingkungan
sekolah
sebagai
laboratorium alam pada materi pokok Spermatophyta juga dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Beliau membandingkan hasil belajar siswa yang menggunakan
alam sebagai laboratorium dengan siswa yang tidak menggunakan alam sebagai
laboratorum. Adapun nilai rata-rata siswa yang menggunakan alam sebagai
laboratorium sebesar 6, 14 dengan standart deviasi 1,052, sedangkan siswa yang
tidak memanfaatkan alam sebagai laboratorium memperoleh nilai rata-rata 4,8
dengan standart deviasi 0,82. Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh
Hutagaol (2009) menunjukkan bahwa dengan penggunaan alam sebagai media
balajar telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini diperoleh dari ratarata pretes sebelum siswa melibatkan alam sebagai media belajar adalah 5,91
6
dengan standart deviasi 1,48, sementara yang siswa yang tidak memanfaatkan
alam sebagai media belajar memperoleh rata-rata 5,51 dengan standart deviasi 1,
48. Selanjutnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Theresia (2007)
menyimpulkan bahwa pendekatan pemanfaatan sumberdaya alam hayati yang ada
di lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dapat meningkatkan aktivitas siswa
dan guru dalam pembelajaran. Rata-rata aktivitas proses belajar siswa
menunjukkan 62.67% pada siklus pertama, siklus kedua 73.83% dan pada siklus
ketiga sebesar 89.50%. Hasil penelitian terakhir dilakukan oleh Hendrawati
(2013) yang menyimpulkan bahwa bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS
dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar melalui metode inkuiri
dalam proses pembelajaran IPS dapat merangsang siswa ini ditunjukkan oleh antusias
dan keceriaannya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS, siswa untuk memiliki
keberanian membuat pertanyaan atau jawaban serta mampu berpikir kritis, analisis
dan argumentatif, hal ini tampak dari aktivitas siswa dalam mengemukakan
pendapatnya dalam menjawab pertanyaan secara berkelompok . Hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber
belajar metode inkuiri lebih baik daripada pembelajaran dengan metode ceramah.
Berdasakan hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan alam sekitar dalam
meningkatkan hasil belajar.
Sejauh informasi yang di dapat, masyarakat yang ada di Kecamatan
Sidikalang, khususnya siswa yang berasal dari SMA N 2 Sidikalang Kabupaten
Dairi banyak yang kurang mengenal alam sekitar mereka. Misalnya pengenalan
berbagai jenis tumbuhan yang masih banyak terdapat di sekeliling sekolah karena
daerahnya masih dekat dengan alam lepas. Selain itu, guru Biologi juga jarang
melibatkan alam tersebut sebagai pendukung materi pelajaran yang diberikan di
dalam kelas selama PBM berlangsung. Padahal, penggunaan alam sekitar dapat
digunakan sebagai pengganti laboratorium IPA di sekolah. Hal ini sangat sesuai
dengan kondisi sekolah yang belum memiliki alat-alat laboratorium yang
memadai. Alangkah lebih baiknya, jika guru Biologi atau guru pelajaran yang lain
dapat menggunakan alam, misalnya alam sekitar sekolah sebagai media belajar.
7
Selain alat-alat laboratorium belum memadai, juga masih terdapat masalah
lain yaitu hasil belajar yang masih tergolong standar dengan rata-rata 7,5 pada
tahun ajaran 2014/2015 atau telah sesuai dengan KKM di sekolah SMA Negeri 2
Sidikalang. Hal ini berlangsung sejak kurikulum baru yaitu sejak tahun 2006.
Akan tetapi, masih perlu diterapkan jenis pengajaran atau metode belajar serta
media belajar yang lain agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Misalnya
dengan melibatkan alam sekitar. Setelah berdiskusi dengan guru biologi SMA N
2, Permasalahan di dalam kelas dalam proses belajar disebabkan oleh kurangnya
perhatian siswa dalam belajar. Hasil belajar yang rendah kemungkinan disebabkan
bahwa proses pembelajaran berlangsung dengan ceramah dan berpusat pada guru
sehingga siswa tidak aktif dalam belajar . Apabila dalam pembelajaran tidak
melibatkan siswa (siswa pasif), maka siswa tidak akan mampu menyerap materi
pelajaran dengan baik sehingga mengakibatkan hasil belajar yang rendah, tetapi
siswa harus dilibatkan secara aktif mentalnya agar dapat mengonstruksi
pengetahuan, pengalaman, dan keterampilannya yang pada gilirannya akan dapat
diterapkan dalam kehidupannyan dan ditransfer kepada orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti yang akan meneliti
“Pemanfaatan Alam Sekitar Sekolah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi
Pada Materi Struktur Tumbuhan Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang,
Kabupaten Dairi Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasi yang
menjadi permasalahan, antara lain :
1. Kurangnya minat siswa dalam belajar Biologi.
2. Hasil belajar Biologi siswa SMA Negeri 2 Sidikalang masih tergolong
standar.
3. Fasilitas Laboratorium IPA (misalnya Biologi) belum memadai di sekolah
SMA Negeri 2 Sidikalang, Kabupaten Dairi.
4. Kurang memanfatkan alam sekitar sebagai sumber belajar.
8
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan alam sekitar
sekolah sebagai sumber belajar Biologi siswa kelas XI pada Marteri struktur
tumbuhan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemanfaatan alam
sekitar sekolah dapat meningkatkan hasil belajar Biologi pada materi struktur
tumbuhan siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sidikalang, Kabupaten Dairi Tahun
Pembelajaran 2014/2015?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa
dengan pemanfaatan alam sekitar sekolah sebagai pengganti laboratorium pada
materi struktur tumbuhan di SMA Negeri 2 Sidikalang, Kabupaten Dairi Tahun
Pembelajaran 2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, agar lebih dekat lagi dengan alam sekitar karena dapat
memacu keseriusan dalam belajar khususnya belajar Biologi.
2. Bagi guru, sebagai motivator mampu mengajarkan Biologi dengan
melibatkan siswa secara langsung dengan alam terbuka.
3. Bagi kepala sekolah, sebagai bahan pertimbangan untuk melengkapi alatalat laboratorium IPA di sekolah tersebut, sebab ilmu alam akan lebih
sempurna dan dipahami siswa apabila siswa langsung mempraktekkan
teori yang disampaikan oleh tenaga pengajar di kelas mereka.
4. Sebagai sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya.
60
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas XI PMIA4, hasil
belajar siswa dengan pembelajaran pemanfaatan alam mengalami peningkatan
yaitu:
1.
Persentase peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada materi pokok
struktur tumbuhan setelah diterapkan pembelajaran pemanfaatan alam yaitu
sebesar 16,33%.
2.
Ketuntasan belajar siswa pada pos test I 51,61% (16 orang) secara klasikal
siswa belum dikatakan tuntas tetapi pada post test II terjadi peningkatan
dengan persentase 85,42% (27 orang) dengan persentase tersebut secara
klasikal siswa telah dikatakan tuntas.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan temuan penelitian, maka ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan dan disarankan sebagai berikut :
1.
Bagi siswa agar lebih dekat dengan pemanfaatan alam sekitar agar dapat
memacu keseriusan dalam belajar, khususnya belajar Biologi.
2.
Bagi guru biologi atau guru lainnya agar dapat menggunakan media belajar
yang bervariasi untuk mengajarkan materi pelajaran di kelas, misalnya
dengan memanfatkan alam sekitar yang dapat menggantikan laboratorium
pada umumnya.
3.
Bagi kepala sekolah agar lebih mengkoordinir bagaimana cara mengajar
guru di dalam kelas dan memenuhi kebutuhan kelas demi kelancaran proses
belajar mengajar.
4.
Diperlukan adanya penelitian lanjutan untuk menguji keefektifitas
pemanfaatan alam sekitar tidak hanya pada materi struktur tumbuhan, tetapi
pada materi biologi yang lainnya.
61
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, (2008), Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup: Belajar Dari
Pengalaman Dan Belajar Dari Alam, Jakarta, Di akses 25 Februari 2011
Anonim, (2010), http://brothers01.blogspot.com/2010/09/alam-sebagai-media
pembelajaran-makalah.htm , Di akses April 2114
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, ( 2007), Media Pembelajaran, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Brakim, Theresia, K, (2007) Peningkatan Hasil Belajar Sains Siswa Kelas VI
Sekolah Dasar, Melalui Pendekatan Pemanfaatan Sumber daya alam
Hayati Di Lingkungan sekitar. Jurnal Pendidiakan Penabur, 6(9):37-49,
Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
Djamarah, S, B., (1995), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Djamarah, S, B., (2000), Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S, B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Gulo, S, D., (2009), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Memanfaatkan Dengan
Yang Tidak Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai Laboratorium IPA
Pada Mata Pelajaran Ekosistem Di Kelas X SMA Negeri 1 Sirombu Nias
Tahun Pembelajaran 2008/2009., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Hamalik, O., (1997) Metode Belajar & Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito,
Bandung.
Handayani, D.R., (2007), Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Pada Pokok
Bahasan Pencemaran Lingkungan Di Kelas X Imersi SMA Negeri 2
Semarang Tahun Ajaran 2006/2007., Skripsi, Semarang, UNNES.
Hendrawati, E., (2013), Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai
Sumberbelajar Melalui metode inkuiri Terhadap hasil belajar siswa SDN 1
Sribit Delangu Pada Pelajaran IPS. Jurnal Pedagogia, 2(1):59-72,
Universitas Muhammadiah Surabaya, Surabaya.
62
Hidayat, P, (2009), http://ipb.ac.id/~phidayat/perlintanperkembangan dan
metamorfosis serangga serta kerusakan yang ditimbulkannya., Di akses 30
Maret 2014
Joko, (2010), http://joko1234.wordpress.com/2010/03/12/pemanfaatan-sumberbelajar-dalam-upaya-peningkatan-kualitas-dan-hasil-pembelajaran1/., Di
akses Minggu, 20 februari 2014
Khanifah, B, dkk., (2012) Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai
SumberBelajar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Unnes Journal of
Biologi Educatiaon, 1(1):83-89, UNNES, Semarang.
Liniawati, A, I, dkk (2012) Hasil Belajar Klasifikasi Tumbuhan Dengan
Memanfaatkan Kebun Wisata Pendidikan. Unnes Journal of Biologi
Educatiaon, 1(2):15-19, UNNES, Semarang.
Noehi dan Adi, (2006), Tes, Pengukuran dan Penelitian, Universitas Terbuka,
Jakarta.
Nur, M., (2001), Media Pengajaran dan Tekhnologi untuk Pembelajaran,
UNESA, Surabaya..
Purnama, N., (2007), Pemanfaatan Lingkungan dalam Meningkatkan Hasil
Belajar IPA siswa Kelas V Semester Genap SD Swasta Pembangunan
Tanjung Morawa tahun Pembelajaran 2006/2007., Skripsi, FMIPA
UNIMED, Medan.
Purnama. S., (2010), http://wikipedia.org Mari Belajar di Alam Terbuka, Di akses
Sabtu, 11 Maret 2014
Rahadi, A., (2008), Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar:
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH0182/c4
b6ef49.dir/doc.pdf, Di akses Minggu, 13 Maret 2014
Rohmayati. S., (2009), Memanfatkan Alam Sebagai Sumber Belajar Mengambar
Ilustrasi Pada Pembelajaran Seni Rupa., Skripsi, Universitas Negeri
Jakarta, Jakarta.
Rosmawati, dkk (2011), Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Untuk Meningkatakan Minat Belajar Siswa. Jurnal PTK, (1):49-56.
Sardiman, A.M., (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
63
Sapriati. A., (2006), Pengembangan Instrumen Penilaian Praktikum Fotosintesis.
Jurnal Pendidikan, 7(1)8:-11, Pusat Pengujian, Universitas
Terbuka, Jakarta.
Saptono, S., (2003), Strategi Belajar Mengajar Biologi, Biologi, UNNES,
Semarang.
Sari. R., (2009), Pemanfaatan laboratorium Biologi Sebagai Penunjang Hasil
Belajar Siswa Kelas X pada Sub Materi Pokok Pteridophyta Di SMA
Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2008/2009., Skripi, FMIPA,
UNIMED, Medan.
Simanungkalit, L, A,. (2011) Pemanfaatan Alam Sekitar Sekolah Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Pada Sub Materi Pokok Insecta
Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Sosorgadong, Kabupaten Tapanuli Tengah.,
Skripsi. FMIPA, UNIMED, Medan.
Sipayung, P., (2009), Pemanfaatan Sumber Daya Alam Di Lingkungan Sekolah
dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri No.
040565 Desa Kidupen Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo., Skripsi.
FMIPA, UNIMED, Medan.
Siregar, R., (2007), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Memanfaatkan
Dengan Yang Tidak Memanfaatkan Lingkungan Sekolah Sebagai
Laboratorium IPA Dengan Materi Pokok Keanekaragaman Hayati Di
Kelas X SMA Negeri 3Padang Sidimpuan Tahun Pembelajaran
2006/2007., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sudjana, N., (1989), Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Sinar Baru Algensindo, Bandung.
Sudjana, N & Ibrahim, (2000), Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru
Algensindo, Bandung.
Surahmiyati, (2008), http://surahmiyati.com/2008/02/22/Alam Sekitar Sebagai
Media Pendidian, Di akses 16 Februari 2011
Suranto, (2008), Perkembangan Biologi Terkini Dari Tinjauan Molekuler Global,
Seminar Pendidikan Biologi, Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Syamsuddha dan Rap., (2012), Penggunaan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber
Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Jurnal Lentera
Pendidikan, 15(1):18-31. UIN Aliydin Makasar, Makasar.
Widyandani,S.B.,(2009),http://maulanusantara.wordpress.com/2009/07/03/belaja
rdari alam/.Bocahkecil.info. Di akses Desember 2010
64
Yuniati, F., (2007), Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Laboratorium
Alam, Sumber dan Sarana Belajar Pada materi Tumbuhan Biji
(Spermatophyta) Pada Siswa Kelas VII Semester 2 Di SMP Negeri 22
Medan T.P 2006/2007., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Widoyoko, S.E.P., (2009), Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik, Bima Bayu Atijah, Yogyakarta.