Klasifikasi Frasa Berdasarkan Distribusinya.

2.2.1.4.1.1 Klasifikasi Frasa Berdasarkan Distribusinya.

1 Frasa Endosentrik Frasa endosentrik adalah frasa yang keseluruhan unsurnya berdistribusi paralel berperilaku sintaksis yang sama dengansalah satu atau semua unsur-unsurnya Sutanto 1998: 15; Kridalaksana 1987: 168. Dengan kata lain, sebagian atau seluruh unsur frasa tersebut bisa saling menggantikan. Frasa endosentrik dibagi menjadi tiga yaitu frasa endosentrik atributif, frasa endosentrik koordinatif, dan frasa endosentrik apositif. a Frasa endosentrik atributif Frasa endosentrik atributif adalah konstruksi frasa yang salah satu unsurnya mempunyai kedudukan yang lebih tinggi itu dinamakan unsur pusat atau inti, sedangkan yang lainnya disebut atributif atau pembatas. b Frasa endosentrik koordinatif Frasa endosentrik koordinatif adalah frasa yang memiliki dua unsur pusat atau lebih yang masing-masing berdistribusi paralel dengan keseluruhan frasa yang dibentuk. Dilihat dari segi bentuk, unsur-unsur frasa endosentrik koordinatif itu mempunyai kedudukan yang sejajar atau sama-sama unsur pusat, tetapi dilihat dari maknanya atau referennya tidak sama. Frasa endosentrik koordinatif dibedakan menjadi tiga yaitu frasa endosentrik koordinatif aditif, alternatif, dan adservatif. Frasa endosentrik koordinatif aditif adalah frasa yang antara unsur pusat yang satu dan lainnya dapat disisipi kata lan, karo, sarta dll yang bermakna penambahan. Frasa endosentrik koordinatif alternatif, yaitu frasa yang antara unsur pusat yang satu dan lainnya dapat disisipi kata utawa, apa atau pa, sedangkan Frasa endosentrik koordinatif adservatif adalah frasa yang antara unsur pusat yang satu dan lainnya dapat disisipi nanging. c Frasa endosentrik apositif Frasa endosentrik apositif adalah frasa yang unsur-unsur langsungnya memiliki makna yang sama. Unsur langsung yang pertama sebagai unsur pusat dan unsur lainnya sebagai apositif yang berfungsi sebagai penjelas. 2 Frasa Eksosentrik Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak berdistribusi paralel Sutanto 1998:25, dengan kata lain bahwa unsur-unsur frasa tersebut tidak bisa saling menggantikan. Frasa semacam ini biasanya diawali dengan preposisi.

2.2.1.4.1.2 Klasifikasi Frasa Berdasarkan Kategorinya