Makna Leksikal dan Makna Gramatikal Makna Referensial dan Makna Non-referensial Makna Denotatif dan Konotatif

2.2.4.1 Makna Leksikal dan Makna Gramatikal

Leksikal adalah bentuk ajektif yang diturunkan dari bentuk nomina leksikon vokabuler, kosa kata,perbendaharaan kata. Satuan dari leksikon adalah leksem, yaitu satuan bentuk bahasa yang bermakna. Dapat dikatakan bahwa makna leksikal adalah makna yang sesuai dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan kita Chaer 2009:60. Menurut Pateda 2001:119 makna leksikal lexical meaning atau makna semantik semantic meaning, atau makna eksternal external meaning adalah makna kata ketika kata itu berdiri sendiri, entah dalam bentuk leksem atau bentuk berimbuhan yang maknanya kurang lebih tetap, seperti yang dapat dibaca di dalam kamus bahasa tertentu. Makna gramatikal gramatical meaning, atau makna fungsional fungsional meaning, atau makna struktural structural meaning, atau makna internal internal meaning adalah makna yang muncul sebagai akibat berfungsinya kata dalam kalimat Pateda 2001:103. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Chaer 2009:62 makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi, dan proses komposisi.

2.2.4.2 Makna Referensial dan Makna Non-referensial

Makna dapat dikatakan referensial apabila kata-kata itu mempunyai referen, yaitu jika sesuatu diluar bahasa yang diacu oleh kata itu, kalau kata-kata itu tidak mempunyai referen, maka kata itu disebut kata bermakna non referensial Chaer 1994:291. Kata-kata yng termasuk kata non-referensial yaitu kata tugas seperti preposisi dan konjungsi. Kata-kata tersebut hanya memiliki fungsi atau tugas. Sebenarnya kata-kata ini juga mempunyai makna; hanya tidak mempunyai referen. Hal ini jelas dari nama yang diberikan oleh semantik, yaitu kata yang bermakna non-referensial mempunyai makna tapi tidak punya referen.

2.2.4.3 Makna Denotatif dan Konotatif

Perbedaan pada makna ini didasarkan pada ada tidaknya “nilai rasa” pada setiap kata. Setiap kata penuh, mempunyai makna denotatif, tetapi tidak setiap kata itu mempunyai makna konotatif. Sebuah kata disebut mempunyai makna konotatif apabila kata itu mempunyai “nilai rasa”, baik positif maupun negatif. Jika tidak memiliki nilai rasa maka dikatakan tidak memiliki konotasi atau konotasi netral. Makna denotatif denotasional, makna konseptual, atau makna kognitif karena dilihat dari sudut yang lain pada dasarny sama dengan makna referensial sebab makna denotatif ini lazim diberi penjelasan sebagai makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Jika makna denotatif ini menyangkut informasi- informasi faktual objektif. Lalu karena itu makna denotasi sering disebut sebagai makna “sebenarnya”. Dalam beberapa buku pelajaran, makna denotasi sering juga disebut juga makna dasar, makna asli, atau makna pusat; dan makna konotasi juga disebut sebagai makna tambahan.

2.2.4.4 Makna Kata dan Makna Istilah