79
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0 •
• •
•
B. Membaca Diagram rangkaian Hidrolik
Dalam setiap rangkaian hidrolik yang lengkap, dipastikan akan tersedia unit tenaga, unit pengatur dan unit penggerak. Perhatikan gambar diatas. Pada
setiap pembacan gambar, kita akan selalu memulainya dengan unit penghasil tenaga. Unit ini secara sederhana terdiri dari tangki hidrolis, saringan, pompa
hidrolis juga pengatur dan pengukur tekanan. Tugas utama bagian ini adalah menghasilkan tekanan didalam sistem hidrolis. Besar kecilnya tekanan yang
dihasilkan diatur oleh relief valve. Tingkat tekanan tersebut diatur sesuai dengan kebutuhan didalam sistem.
Unit berikutnya adalah unit kontrol. Unit ini biasanya dikendalikan dengan menggunakan Katup pengarah. Katup-Katup pengarah ini akan mengaturarah
aliran tekanan hidrolis didalam sistem. Posisi-posisi Katup pengarah antara lain:
1. Posisi Netral: posisi dimana cairan hidrolis dikembalikan langsung ke
tangki tanpa dialirkan terlebih dahulu ke aktuator. Pada posisi iniwalaupun tekanan hidrolis tinggi namun aktuator tidak bereaksi sama
sekali.
2. Posisi Penggerakan: pada posisi ini tekanan hidrolis yang dihasilkan
oleh unit tenaga akan dialirkan langsung menuju aktuator. Sehingga aktuator akan bereaksi dengan bergerak. Posisi ini terus berlangsung
sampai posisi Katup pengatur berubah.
3. Posisi Menahan: poda posisi ini Katup akan mempertahankan jumlah
dan tekanan yang ada pada sisi unit penggerak dengan menutup saluran keluar menuju tangki. Disisi lain juga akan menutup masuk yang berasal
dari unit penggerak dan mengalirkan kembali ke tangki.
4. Posisi Release: pada posisi ini Katup pengatur akan tetap menutup
saluran masuk yang berasal dari unit penggerak dan membuka saluran buang dari aktuator yang menuju ke tangki. Sehingga tekanan kembali
ke tekanan normal dan sebagian cairan hidrolis akan kembali ke tangki.
80
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0
C. Rangkaian Full Hidrolik
1. Rangkaian kontrol Single-Acting Cylinder
Pada rangkaian pneumatik, besar tekanan yang masuk ke sistem pneumatik diatur dengan Regulator Valve. Pompa kompresor bekerja
StartStop dikendalikan oleh Pressure Limit Switch yang menghubungkan sumber tegangan dengan motor kompressor. Pada Rangkaian Hidrolik,
besar tekanan yang keluar dari pompa sesuai settingan tekanan pressure Relief Valve. Gerakan maju dikendalikan dengan manual operasi. Saat silinder
maju pada posisi akhir, tekanan fluida akan meningkat. Pada saat yang sama, pressure relief bekerja untuk mengalihkan tekanan yang meningkat tersebut ke
tangki sehingga pompa tetap aman dan tidak panas.
Gambar 48.
2. Rangkaian kontrol Double-Acting Cylinder
Gaya Output F dan kecepatan
piston silinder double action tidak sama saat gerakan maju dan mundur. Selama gerakan maju, aliran fluida memasuki
area melingkar seluruh piston tabung silinder. Namun saat gerakan mundur, aliran fluida memasuki akhir batang piston melalui daerah annular dan lebih
kecil antara batang dan lubang silinder AP - AR, di mana daerah AP = piston, dan AR = daerah batang. Saat AP = lebih besar dari AP - AR, kecepatan
retraksi lebih besar dari kecepatan ekstensi karena tingkat aliran pompa konstan.
81
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0 Sebagai contoh pada rangkaian mesin bor berikut:
Gambar 49.
3. Pengaman
Pompa saat Cylinder Tidak Bekerja
Rangkaian pengaman pompa berfungsi mengalihkan tekanan kejut saat silinder maju sampai ke ujung silinder. Saat itu tekanan di saluran pipa akan
naik karena oli berhenti mengalir sedangkan pompa hidrolik tetap bekerja. Untuk menghindari Over Heating pada pompa, Pressure Sequence Valve
menerima sinyal kenaikan tekanan yang masuk melalui line masukan X. Pada settingngan tertentu maka Line P akan terbuka dan aliran fluida keluar menuju
line A dan dibuang ke tangki.
Gambar 50.
82
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0
4. Rangkaian Regenerative
Sebuah rangkaian regeneratif digunakan untuk mempercepat kecepatan gerakan piston silinder hidrolik double-acting saat maju. Perhatikan bahwa
jaringan pipa ke kedua ujung silinder hidrolik yang terhubung secara paralel, dan pada posisi tengah Stand By aliran fluida diblokir sehingga silinder tetap
pada posisi terakhir walau dibebani. Gerakan silinder selama mundur sama seperti maju karena fluida dari pompa di bypass mengalir ke tangki.
5. Aplikasi Counter Balance Valve
Rangkaian Counter balance berfungsi menyeimbangkan tekanan yang ada pada bagian masukan silider ketika silinder mendapat beban yang berubah-
ubah saat maju. Sehingga gerakan piston akan lebih stabil. Keseimbangan tekanan ini di peroleh dari perbahan tekanan yang masuk ke line X Pressure
Sequence Valve. Saat tekanan pada line input silinder ada perubahan diatas settingan Pressure Sequence Valve, maka tekanan line out put silinder akan di
alihkan ke pembuangan Directional Control valve.
83
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0
6. Aplikasi Sequence valves pada rangkaian Automatic Cylinder Reciprocating
Rangkaian Reciprocating berfungsi menyeimbangkan tekanan yang ada pada bagian masukan dan keluaran silider ketika silinder mendapat beban
yang berubah-ubah saat maju maupun mundur. Sehingga gerakan piston akan lebih stabil. Keseimbangan tekanan ini di peroleh dari perbahan tekanan
yang masuk ke line X Pressure Relieve Valve. Sebagai contoh Saat tekanan pada line input silinder line P Pressure Relieve Valve ada perubahan diatas
settingan Pressure Relieve Valve, maka tekanan akan di kembalikan lagi ke line keluaran Directional Control valve, sehingga aliran fluida yang masuk ke silinder
akan tertahan oleh aliran balikan yang keluar dari Line T Pressure Relieve Valve.
84
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0
7. Proteksi dari tekanan balik setelah silinder maju
Pada rangkaian ini, pressure relief reducing Valve yang dioperasikan katup digunakan untuk mencegah silinder pecah karena beban lebih atau kegagalan
pompa. Katup juga memberikan peroteksi jika operator secara tidak sengaja menekan tombol katup kontrol arah 42 saat pompa tidak beroperasi. Pada
rangkaian ini, katup kontrol arah 42 ditempatkan di lokasi yang jauh dari mesin. Katup 32 bisa dioperasikan dengan solenoid relay.
8. Rangkaian Auto-Reset
85
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0
9. Rangkaian Pengunci Silinder menggunakan Pilot Check Valve Pressure Reducing Valve
10. Pengaman System dengan Pengoperasian Dua Tempat
Untuk sirkuit untuk memperpanjang, operator harus menekan kedua katup digerakkan secara manual melalui tombol push. Ketika dua tombol yang
tertekan, yang DCV utama adalah pilot digerakkan untuk memperpanjang silinder. Ketika salah satu pushbuttons dilepaskan, silinder memendek.
86
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0
11. Aplikasi Presure Relief Valve untuk Silinder Kerja Berurutan A+ B+ B- A- menggunakan Directional valve 42
87
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0
12. Aplikasi Presure Relief Valve untuk Silinder Kerja Berurutan A+ B+ B- A- menggunakan Directional valve 43
88
Modul Pembelajaran Hidrolik Dengan Fluid SIM 5.0
13.
Aplikasi Presure Relief Valve untuk Silinder Kerja Berurutan A+ B+ A- B-
D. Rangkaian Elektro – Hidrolik