1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang sedang berkembang pada masyarakat Indonesia. Dalam melakukan permainan sepakbola
ada yang bertujuan untuk rekreasi dan ada juga yang untuk prestasi. Sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan secara tim yang setiap tim terdiri dari
sebelas orang sehingga diperlukan suatu kerjasama tim dan keterampilan dari masing-masing individu yang mana di dalamnya terkandung beberapa unsur
kondisi fisik yang harus diperlukan dalam permainan sepakbola seperti kekuatan, daya tahan, koordinasi, keseimbangan, daya ledak, dan lain-lain. Selain unsur
kondisi fisik, seorang pemain sepakbola juga harus menguasai berbagai teknik dasar dalam bermain sepakbola seperti passing, dribbling dan shooting.
Peningkatan prestasi olahraga sepakbola banyak mengalami kendala, karena kurangnya pengembangan teori dan pemanfaatan metodologi latihan yang
didukung dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan serta peningkatan kualitas pelatihan pembinaan olahraga. Pembinaan tersebut dapat dicapai melalui
pembibitan secara dini dan peningkatan melalui pendekatan ilmiah terhadap ilmu- ilmu pengetahuan yang terkait. Menurut Nossek 1982:
1 “berbagai ilmu yang berkaitan dengan olahraga antara lain adalah fisiologi latihan, biomekanika
olahraga, paedagogi di bidang olahraga, sosiologi olahraga, psikologi olahraga dan kesehatan olahraga”. Sebagai pelatih seharusnya mengetahui dan memahami
2 pengetahuan-pengetahuan yang telah disebutkan. Hal ini penting karena
pengetahuan-pengetahuan tersebut sebagai konsep yang mendasari dalam penetapan suatu program latihan fisik yang efektif dan dapat diterapkan di dunia
pendidikan. Peningkatan long pass sepakbola dipengaruhi oleh kualitas otot yang
dimiliki pemain. Untuk memperoleh hasil peningkatan long pass sepakbola yang maksimal, tentunya diperlukan panjang tungkai dan juga dari semua kelompok
otot yang mendukung gerakan long pass sepakbola. Dari sekian banyak kelompok otot yang berperan dalam gerakan passing dalam permainan sepakbola yang
paling dominan yaitu otot tungkai. Oleh karena itu pemberian latihan khusus pada otot
tersebut perlu
mendapat perhatian
yang lebih,
dengan tidak
mengesampingkan latihan bagi kelompok otot pendukung lainnya. Ada berbagai macam metode latihan plyometrics yang dapat diterapkan dalam melatih ketepatan
long pass sepakbola, diantaranya dengan latihan plyometrics squat jump dan knee tuck jump. Karena dengan metode latihan plyometrics tersebut diharapkan dapat
meningkatkan power, kekuatan, kecepatan, daya ledak serta elastisitas otot. Berkaitan dengan metode latihan kesegaran fisik umum dan khusus, dapat
dikemukakan beberapa metode latihan fisik seperti latihan berbeban, latihan interval, latihan sirkuit, dan latihan plyometrics. Masing-masing metode latihan
tersebut mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda. Dalam penelitian ini menggunakan metode latihan plyometrics karena latihan plyometrics merupakan
suatu metode khusus untuk meningkatkan power yang sesuai dengan cabang olahraga sepakbola. Pada dasarnya latihan plyometrics adalah gerakan dari
3 rangsangan peregangan otot secara mendadak supaya terjadi kontraksi yang lebih
kuat. Latihan tersebut dapat menghasilkan peningkatan daya ledak dan kekuatan kontaksi. Daya ledak dan kekuatan kontaksi otot merupakan cermin peningkatan
adaptasi fungsional neuromuscular. Peningkatan kontraksi otot merupakan perbaikan fungsi reflek peregangan dari musle spindle. Salah satu ciri penting
latihan plyometrics
adalah pengkondisian
neuromuskuler sehingga
memungkinkan adanya perubahan arah yang lebih cepat dan lebih kuat. Dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk perubahan arah ini, maka kekuatan dan
kecepatan dapat ditingkatkan Radcliffe and Farentinos, 1985: 8-9. Pemilihan dan penerapan metode dalam latihan long pass sepakbola untuk
mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, agar metode yang
diterapkan mampu meningkatkan hasil latihan mahasiswa dalam penguasaan long pass sepakbola, maka pada penelitian ini akan dicobakan dua macam metode yang
diterapkan dalam proses latihan long pass sepakbola yakni latihan plyometrics squat jump dan latihan knee tuck jump karena latihan plyometrics merupakan
suatu metode khusus untuk meningkatkan power yang sesuai dengan cabang olahraga sepakbola.
Penerapan metode latihan yang tepat dalam proses latihan long pass sepakbola juga akan memberikan peluang bagi pelatih dalam memanfaatkan
fasilitas yang tersedia secara maksimal sehingga tidak ada alasan bagi pelatih sepakbola karena terhambatnya proses latihan long pass sepakbola dan faktor
kurang memadainya fasilitas sepakbola yang tersedia. Penentuan metode latihan
4 yang tepat sangat berhubungan dengan situasi latihan. Pertimbangan penggunaan
metode latihan tertentu harus memperhatikan kondisi bagaimana dan di mana proses latihan tersebut dilaksanakan. Kondisi latihan juga berhubungan dengan
karakteristik dari materi yang akan dilatih. Dengan demikian karakteristik dari materi latihan juga harus dipertimbangkan dalam memilih metode latihan.
Pemilihan dan penerapan metode latihan dalam peningkatan long pass sepakbola untuk mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, agar metode latihan yang diterapkan mampu meningkatkan pemain dalam long pass sepakbola,
maka pada penelitian ini akan dicobakan dua macam metode latihan yang diterapkan dalam proses latihan long pass sepakbola yakni metode latihan
plyometrics. Perbedaan kemampuan terutama terjadi karena kualitas fisik yang berbeda
Sugiyanto, 1997: 353. Senada dengan hal tersebut Rusli Lutan 1988: 322 mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar gerak adalah:
1 kondisi internal; dan 2 kondisi eksternal. Kondisi internal mencakup faktor- faktor yang terdapat pada individu, atau atribut lain yang membedakan pemain
satu dengan pemain yang lainnya. Pemain yang memiliki panjang tungkai belum tentu bisa melakukan
ketepatan long pass sepakbola, itu semua tergantung dari panjang tungkai yang pemain miliki. Dengan tungkai yang panjang pemain dapat melakukan ketepatan
long pass sepakbola dengan baik, itu pun harus disertai dengan teknik dasar yang baik pula. Dengan mengetahui kegunaan dan tujuan dari ketepatan long pass
5 sepakbola, maka para pemain sepakbola diharapkan memahami dan kemudian
menerapkannya dalam latihan maupun permainan untuk suatu pertandingan. Salah satu faktor kondisi internal adalah kemampuan fisik. Kemampuan fisik
berhubungan dengan panjang tungkai yang mempengaruhi penampilan pemain baik dalam latihan gerakan-gerakan keterampilan maupun dalam permainan.
Dengan demikian dapat dikatakan panjang tungkai adalah suatu persyaratan dalam usaha pencapaian prestasi maksimal bagi pemain dalam peningkatan ketepatan
long pass sepakbola. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa metode latihan memiliki
peranan yang sangat penting serta berpengaruh terhadap pencapaian prestasi teknik seorang pemain. Program-program metode latihan untuk peningkatan
kondisi fisik seperti itu belum diterapkan khususnya di mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas
Pembangunan Surakarta. Prestasi tersebut dapat ditingkatkan melalui latihan yang tepat seperti latihan plyometrics. Oleh karena itu perlu adanya penelitian dengan
menggunakan latihan plyometrics dan faktor penentunya serta pengaruhnya terhadap peningkatan long pass sepakbola. Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah di kemukakan di atas, maka penelitian ini berjudul “Pengaruh Latihan Plyometrics Squat Jump dan Knee Tuck Jump Terhadap Peningkatan Long Pass
Sepakbola Ditinjau Dari Panjang Tungkai Studi Eksperimen pada Mahasiswa Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tunas Pembangunan Surakarta”.
6
B. Identifikasi Masalah