Sistem tersebut bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan safety, utilitas utility, ketergunaan usability, efektifitas efectiveness dan efisiensinya
eficiency. Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan, baik
itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga. Sedangkan utilitas mengacu kepada fungsionalitas sistem atau sistem tersebut dapat
meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerjanya. Ketergunaan usability disini dimaksudkan bahwa sistem yang dibuat tersebut mudah digunakan dan mudah
dipelajari baik
secara individu
ataupun kelompok.
Sumber: http:wartawarga.gunadarma.ac.id201002pengertian-interaksi-manusia-
komputer
2.2 Game
Kata ‘permainan’ yang lebih dikenal dengan istilah ‘game’ dalam bahasa inggris, adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk mendapatkan hiburan.
Gamers Indonesia memiliki kata sendiri yaitu ‘gim’. Game sering kali terwujud
atas dasar realita. Dari segi teknik, game adalah sistem tertutup yang menggambarkan kehidupan nyata. Disebut sistem karena game itu sendiri secara
langsung adalah replikasi dari kehidupan nyata dan disebut tertutup karena peraturan-peraturan dan batasan-batasan yang terdapat didalamya. Bisa dibilang
game adalah cara yang aman untuk mencoba menjalani jenis kehidupan nyata
yang lain. Dari menembaki monster-monster kejam, memimpin seribu pasukan militer, menjadi petani, menjadi walikota, menjadi pilot pesawat komersial boing
747 sampai menjadi eksekutif muda yang senang mewujudkan keinginannya
dengan uang hasil jerih payah ayahnya. Pemain melihat suatu game sebagai perwujudan alam fantasi pribadinya. Game mengambarkan kenyataan secara
subyektif, bukan obyektif. Game adalah tidak nyata secara obyektif namun mereka nyata bagi pemain secara subyektif. Sesuatu yang nyata tersebut adalah
fantasi si pemain, yang akan membentuk eksistensi dari pemain. Jadi, fantasi dan eksistensi pemain memiliki peran yang sangat penting dalam game apapun untuk
membuat game tersebut menjadi nyata. Sumber: “Rancang Bangun Game Fighting
Dualplayer-Command Driven
Berbasis Web”.Penulis:Dian
Anggraini.Skripsi Teknik Informatika FTI-UPN Veteran Jawa Timur.2007
2.3 Kategori-Kategori dalam Game
2.3.1 Berdasarkan Jenis “PLATFORM” atau Alat yang Digunakan: a.
Arcade Game, yaitu yang sering disebut ding-dong di Indonesia,
biasanya berada di daerahtempat khusus dan memiliki box atau mesin yang memang khusus di design untuk jenis video games
tertentu dan tidak jarang bahkan mamilikai fitur yang dapat membuat pemainnya lebih merasa “masuk” dan “menikmati”,
seperti pistol, kursi khusus, sensor gerak, sensor injak dan stir mobil beserta transmisinya tentunya.
b. PC Games, yaitu video game yang dimainkan menggunakan
Personal Computer .
c. Console Game, yaitu video game yang dimainkan menggunakan
console tertentu seperti Playstation 2, Playstation 3, XBOX 360
dan Nintendo.
d. Handheld games, yaitu yang dimainkan di cansole khusus video
game yang dapat dibawa kemana-mana, contoh Nintendo DS dan
Sony PSP .
e. Mobile games, yaitu yang dapat dimainkan atau khusus untuk
mobile phone atau PDA
. 2.3.2
Berdasarkan “GENRE” Permainannya a.
Aksi-Shooting, tembak-tembakan, atau hajar-hajaran bisa juga
tusuk-tusukan, tergantung cerita dan tokoh di dalamnya, video game
jenis ini memerlukan kecepatan refleks, koordinasi mata- tangan, juga timing, inti dari game jenis ini adalah tembak, tembak
dan tembak. Termasuk di dalamnya: •
First person shooting FPS seperti Counter Strike dan Call
of Duty •
Drive n’ shoot , menggunakan unsur simulasi kendaraan
tetapi tetap dengan tujuan utama menembak dan menghancurkan lawan, contoh: Spy Hunter, Rock and Roll
Racing, Road Rash. •
Shoot em’ up , seperti Raiden, 1942, dan Gradius.
• Beat ‘em up
tonjok hajar seperti Double Dragon dan Final Fight
, lalu hack and slash tusuk tebas seperti Shinobi
dan Legend of Kage.