Perawatan dan pengobatan HIV termasuk pencegahan penyakit pada ODHA Penjangkauan
Pedoman Penerapan Layanan Komprehensif HIV-IMS Berkesinambungan
37
Tabel 6. Jenis Layanan Komprehensif Berkesinambungan HIV di Tingkat Kabupaten Kota Menurut Tingkat Epidemi HIV
2
Epidemi HIV rendah Epidemi HIV terkonsentrasi
Epidemi HIV meluas dengan prevalensi HIV tinggi
treatment: – Intensified TB casefinding
– TB infection control – Isoniazid preventive
therapy – Diagnose, start, follow TB
treatment – Intensvintensified TB casefinding
– Kontrol infeksi TB – Terapi pencegahan Isoniazid
– Terapi manajemen koinfeksi TB-HIV – Diagnosis, mulai, pengobatan TB dengan
menitikberatkan pada populasi kunci komorboditas lainnya
Kesehatan mental, dukungan psikososial
Perawatan paliatif di rumah, terapi gejala
Pencegahan diagnosis dan pengobatan TB: – Penemuan kasus TB
– Intensvintensified TB casefinding – Kontrol infeksi TB
– Terapi pencegahan Isoniazid – Terapi manajemen koinfeksi TB-HIV
Diagnosis, mulai pengobatan TB dan tindak lanjut termasuk bila sulit untuk merujuk suspek dengan TB
BTA-
Layanan kesehatan tersier: RS Rujukan
Kelas A
Terapi ARV Lini Dua : Mentor Klinis untuk Dokter
layanan di kabupatenkota Terapi dan penanganan
Infeksi Oportunistik yang tidak biasa dan berat,
toksisitas ARV, dan kanker
Sebagai layanan rujukan pada layanan kesehatan tersier dan tambahan:
Menjadi mentor klinis pada level sebelumnya
Terapi dan penanganan Infeksi Oportunistik yang tidak biasa dan berat, toksisitas ARV,
dan kanker
Mentor Klinis mentor untuk para klinisi di kabupatenkota:
– Melakukan telaah kasus dari gagal pengobatan – Membuat keputusan dalam mengganti menjadi
terapi ARV lini dua Terapi dan penanganan Infeksi Oportunistik yang
tidak biasa dan berat, toksisitas ARV, dan kanker
38
Layanan di Tempat Khusus Layanan di dalam Lapas Rutan
Layanan untuk perawatan dan pengobatan di layanan kesehatan LAPAS atau RUTAN dapat dilakukan melalui model perawatan berkesinambungan.
Misalnya: mengindentifikasi tatanan dan pemangku kepentingan serta melibatkan mereka di penyediaan layanan dan mekanisme koordinasi.
Beberapa masalah memerlukan perhatian khusus dan dibutuhkan pengaturan yang spesifik perawatan khusus, penyediaan distribusi obat,
kerahasiaan, keberadaan kondom, dan pengurangan dampak buruk NAPZA, dan lainnya.
Sektor Swasta
Sektor swasta dapat berkontribusi dalam program pencegahan, perawatan, dan pengobatan HIV. Dalam analisis situasi perlu dilihat atau diindentifikasi
keberadaan layanan swasta yang menyelenggarakan layanan HIV, ketersediaaan tenaga dokter spesialis atau layanan tertentu di sektor publik,
dll.
Potensi keterlibatan layanan swasta cukup besar karena layanan swasta biasanya lebih proaktif dan fleksibel. Layanan swasta baik berupa klinik,
rumah sakit maupun lembaga donor berperan pentingdalam upaya pengendalian HIV.
Paradigma yang selama ini beredar di masyarakat bahwa upaya pengendalian HIV merupakan tugas pemerintah saja harus diubah,sehingga pengendalian
HIV merupakan tanggung jawab pemerintah, swasta dan masyarakat.
Pada daftar rumah sakit terdapat banyak rumah sakit swasta yang ditunjuk dan bersedia untuk memberikan layanan HIV. Dalam perluasan layanan PDP
maupun peningkatan mutu layanan perlu diikut sertakan lebih banyak rumah sakit dan klinik swasta.