49 48
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
dalam kehidupan oleh siswa.
1
Dangan demikian dapat di simpulkan bahwa pembelajaran efektif merupakan sebuah proses pembahan
seseorang dalarn tingkah laku dari hasil pembelajaran yang ia dapatkan dan pengalaman dirinya dan dari lingkungannya
yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu.
B. HAKIKAT PEMBELAJARAN EFEKTIF
Berdasrkan defenisi belajar dan pembelajaran serta efektif, maka hakikat pembelajaran yang yang efektif adalah proses
belajar mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses pembelajaran yang
efektif nrampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan, dan mutu serta dapat menimbulkan
perubahan perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
2
Pembelajaran efektif juga akan melatih dan menanamkan sikap demokratis bagi siswa. Pembelajaran efektif juga dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga memberikan kreativitas siswa untuk mampu belajar degan
potensi yang sudah mereka miliki yaitu dengan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pembelajaran dengan cara
belajarnya sendiri. Di dalam menempuh dan mewujudkan tujuan pembelajaran yang efektif maka perlu di lakukan sebuah
cara agar proses pembelajaran yang diiginkan tercapai yaitu
BAB IV KONDISI DAN SUASANA
PEMBELAJARAN EFEKTIF
P
embelajaran adalah suatu kegiatan yang di lakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa
berubah kearah yang lebih baik. Pembelajaran betujuan membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan
dengan pengalaman itu tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengandali sikap dan prilaku siswa jadi bertambah, baik kuantitas maupun kualitas.
A. PENGERTIAN EFEKTIF
Efektif adalah perubahan yang membawa pengaruh, makna dan manfaat tertentu. Pembelajaran yang efektif di tandai dengan
sifatnya yang menekankan pada pemberdayaan siswa secara aktif, Pembelajaran menekankan pada penguasaan pengetahuan
tentang apa yang di kerjakan, tetapi lebih menekankan pada internalisasi, tentang apa yang di kerjakan sehingga tertanam
dan berfungsi sebagai muatan nurani dan hayati serta di praktekkan
1
E. Mulyas, Menjadi Kepala Sekolah Profesional; Dalam Emnsukseskan Mbs Dan Kbk, Bandung; Remaja Roesdakkarya, 200, h. 149.
2
Sri Esti Wuryanni Djiwandono, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pt.Garasindo, 2002, hh. 226-227.