Produksi Televisi TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 10

C. Produksi Televisi

5 Televisi adalah sebuah industri yang bertujuan untuk menghibur. Di Indonesia ada 10 stasiun televisi swasta nasional dan ratusan stasiun televisi lokal. Dibutuhkan kreator di dunia kreativitas televisi yang begitu banyak. Tidak ada batasan antara televisi lokal, nasional bahkan televisi asing televisi kabel. Kerja kreativitas dalam memproduksi sebuah acara dikerjakan oleh sebuah tim, bukan individu. Dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam memproduksi sebuah acara. Baik dalam memproduksi berita maupun jenis acara hiburan. Berita sudah tidak bisa dipungkuri,bakal diproduksi oleh setiap stasiun televisi. Eksistensi sebuah stasiun televisi di Indonesia bertolak pada sebuah sajian berita televisi. Sedangkan kegiatan produksi untuk menghasilkan karya artistik yang pendekatannya menghibur, diproduksi untuk tujuan bisnis semata. Di mana pendapatan materi dari iklan tujuan dari sebuah program acara televisi. Acara yang diminati penonton akan banyak mendapatkan iklan. Secara otomatis keuntungan material bagi stasiun televisi. Tim News atau divisi pemberitaan mengutamakan aktualitas yang tinggi dan kecermatan. Penonton butuh berita yang aktual, faktual dan dapat dipercaya. Para jurnalis televisi beradu cepat dalam menghasilkan berita, bersaing satu tim peliputan berita stasiun televisi lain. Dalam peliputan berita dibutuhkan tim redaksi yang menjungjung tinggi integritas sebuah informasi. Format acara Televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara 5 M.Si, Doddy Permadi Indrajaya. 2011. “Buku Pintar Televisi”. PT Ghalia Indonesia. Hal 78-80 commit to user 11 televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. 6 Kemajuan dan keragaman program acara televisi memang menjadi hal urgent di negara kita. Program acara yang sudah ada harus dikembangkan secara baik agar televisi yang kini hampir dimiliki oleh seluruh masyaraat Indonesia tidak hanya menjadi sarana hiburan, tapi juga sarana pendidikan dan penegakan moral. Program acara televisi hendaknya tidak kebablasan, tidak menimbulkan kesan menjijikan dan nyinyir. Program acara di stasiun tv seharusnya menjadi tontonan cerdas dan artistik, baik secara materi maupun tampilan. Kini tidak boleh saling meniru antar program mata acara televisi. Melihat program acara berita misalnya. Kesamaan materi isi dalam paket berita reguler. Cenderung bermuatan spot news berita sekilas. Titik berat tayangan berita ini adalah menyangkut kerugian yang diderita masyarakat banyak. Atau hal-hal yang langsung membuat masyarakat dirugikan sebagai konsumen, misalnya. Lebih parahnya, Infotainment acara ini tidak ada perbedaan satu yang lainnya, di setiap stasiun televisi. Bahkan pemerhati pertelevisian mengistilahkan Infotainment di Televisi kita, salah penafsiran. Infotainment dalam arti Informasi dalam dunia hiburan, kini menjadi menjadi sempit. Informasi pada orang-orang yang berada di dalamnya yang lebih pada ekploitasi individu artisnya, seperti masalah pribadi. Artis ditafsirkan berbeda, sebagai selebritis. 6 Ibid. Hal 81-82 commit to user 12 Seseorang yang masuk televisi lewat Infotainment bisa dikategorikan sebagai selebritis. Sayang kiprahnya di dunia peran atau pentas di dunia seni tidak ada atau prestasinya nihil. Begitu pula tentang fenomena film-film dari jelajah Hindustan, Mandarin, dan telenovela Amerika latin. Serentak hampir semua televisi menayangkan. Namun di era kebangkitan film nasional tidak dipungiri film yang sukses di bioskop segera di tayangkan televisi. Tidak lebih dari satu tahun. Kebangkitan perfilman nasional bersinergi dengan keberanian televisi nasional menayangkan film-film karya sineas muda.

D. Program Acara Televisi