Diagram Alat-alat pendukung pengendalian kualitas

commit to user biaya karena mengarjakan suatu dengan salah, yaitu harga yang timbul karena ketidakmampuan memenuhi standar. Empat kategori yang disebut sebagai biaya kualitas, yaitu : a. Biaya Pencegahan Biaya yang terkait dengan sebagai pengurangan komponen atau jasa yang rusak. Contoh : pelatihan, program peningkatan kualitas b. Biaya penafsiran Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen, dan jasa Contoh : biaya percobaan, lab, dan penguji c. Kegagalan Interna l Biaya yang diakibatkan oleh proses produksi komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan contoh : reywork dan scra b d. Biaya eksterna l Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang aau jasa yang cacat Contoh : barang dikembalikan, kewajiban, biaya pada masyarakat

E. Diagram

C-chart Diagram C-cha rt merupakan bagan yang digunakan untuk menghitung jumlah produk yang rusak. Diagram ini juga digunakan untuk mengendalikan jumlah produk per unit hasil suatu produksi. Adapun 13 commit to user langkah-langkah bagan pengendalian kualitas C- cha rt menurut Ariani 2004:140 sebagai berikut : 1. Menentukan Garis Pusat : Keterangan : = Rata-rata jumlah produk rusak = Banyaknya produk rusak = Banyaknya observasi yang dilakukan 2. Menentukan Batas Atas Pengawasan : upper control limit : UCL : + Menentukan Batas Bawah Pengawasan : lower control limit : LCL : - Batasan atas UCL dan batasan awah LCL merupakan batasan pengawasan dari kesalahan yang terjadi bila ada kerusakan dan turun lebih rendah dari batas bawah merupakan prestasi yang baik bagi perusahaan 14 commit to user sehingga sedapat mungkin memperoleh kerusakan atau penolakan mendekati nol,namun apabila sampai jauh di luar atas berarti terjadi penyimpangan kualitas produk yang dihasilkan. Apabila kerusakan produk sudah berada di luar atau dipengendali batas atas UCL maka harus segera dilakukan tindakan perbaikan atau koreksi.

F. Alat-alat pendukung pengendalian kualitas

Menurut Render dan Heizer 2005:263-268 ada 7 alat dalam pengendalian kualitas, yaitu: a. Lembar pengecekan check sheet Adalah suatu formulir yang didesain untuk mencatat data. Dalam banyak kasus pencaatan dilakukan sehingga pada saat data diambil pola dapatr dilihat dengan mudah. Lembar pengecekan membantu analisis menentukan fakta atau pola yang mungkin dapat membantu analisis selanjutnya. b. Diagram sebar sca tter diagram Diagram sebar menunjukkan hubungan antara dua perhitungan. Sebagai contoh adalah hubungan yang berbanding lurus diantara lamanya waktu pelayanan jasa yang dipanggil ke rumah dengan jumlah pelayanan yang dilakukan teknisi kembali ke truknya untuk mengambil komponen. Jika dua hal berhubungan dekat, titik-titik data akan akan membentuk sebuah pita yang ketat.Jika hasilnya adalah sebuah pola acak, maka hal tersebut tidak berhubungan. 15 commit to user c. Diagram sebab-akibat ca use a nd effect diagram Diagram sebab akibat dikenal juga dengan diagram ishika wa atau diagram tulang ikan fish bone cha rt . Alat ini digunakan untuk mengenali elemen proses penyebab yang mungkin memberikan pengaruh pada hasil. d. Diagram pareto Adalah sebuah metode untuk mengelola kesalahan, masalah, atau cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada usaha peyelesaian masalah. Analisis pareto mengisyaratkan masalah- masalah yang ditangani dapat memberikan manfaat. Setelah diagram pareto dibuat maka langkah selanjutnya adalah mencari peyebab kerusakan serta mencari cara-cara untuk mengurangi kerusakan produk tersebut. e. Diagram alir flow cha rt Adalah diagram yang secara garis besar menyajikan sebuah proses dengan menggunakan kotak dan garis yang berhubungan. Diagram ini adalah alat yang sangat baik untuk memahami sebuah proses atau menjelaskan sebuah proses. f. Histogra m Menunjukkan cakupan nilai sebuah perhitungan dan frekuensi dari setiap nilai yang terjadi. Histogra m menunjukkan data yang paling sering terjadi dan juga variasi dalam perhitungan. Penjelasan statisik, seperti rata-rata dan standar deviasi dapat 16 commit to user dihitung untuk menjelaskan distribusi. Walaupun demikian, data harus selalu dipetakan sehingga bentuk distribusi dapat dilihat.

G. Diagram Pareto