commit to user f. membuat invoice dan seluruh surat- surat yang berkaitan dengan
barang yang akan dikirim.
E. Peranan Freight Forwarding
1. Peran Freight Forwarding dalam konsolidasi muatan. Konsolidasi muatan cargo consolidation atau juga disebut
groupage, adalah pengumpulan beberapa kiriman barang dari beberapa eksportir atau shipper di tempat asal yang akan dikirimkan untuk
beberapa consignee di tempat tujuan, yang dikemas dalam satu unit paket muatan, lalu muatan terkonsolidasi tersebut dikapalkan dan
ditujukan ke agen konsolidator di tempat tujuan. Agen kemudian melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee masing –
masing. Sarjiyanto, Sudijono 2007 : 33 Freight forwarder sebagai konsolidator dan pada umumnya
menggunakan namanya sendiri dan menerbitkan House Bill of Lading. Organisasi FIATA menghimbau agar freight forwarder lebih baik
menerbitkan FIATA multimodal transport bill of lading. Dengan konsolidasi muatan, keuntungan di dapat oleh semua
pihak, baik eksportir dan shipper mendapat keuntungan karena membayar freight rate lebih rendah, pengangkut mendapat
keuntungan karena tidak perlu menangani masing – masing kiriman
commit to user yang hanya memakan waktu dan tenaga, maupun freight forwarder
mendapat keuntungan dari biaya dan freight rate sebagai muatan terkonsolidasi menjadi lebih murah dibandingkan apabila mengapalkan
masing – masing kiriman. Ekonomi nasional juga mendapat dampak keuntungan karena penghematan biaya ekspor dan menjadi lebih
kompetitif bersaing. Konsolidasi muatan memberikan door-to-door service yang tidak dapat diberikan oleh perusahaan pelayaran.
2. Peranan freight forwarding sebagai pengangkut Freight forwarding bertindak sebagai operator dan bertanggung
jawab penuh dalam melaksanakan pengangkutan meskipun tidak memiliki kapal sendiri. Selain itu, freight forwarding juga bertindak
sebagai : a.
Vessel Opera Multimodal Transport Operator secara penuh yang melaksanakan berbagai jenis pengangkutan dengan cara door-to-
door dengan satu dokumen intermodal yang biasanya berbentuk FBL.
b. Non–Vessel Operator NVO yaitu operator muatan yang mengurus
pengangkutan lewat laut dari pelabuhan ke pelabuhan dengan menggunakan satu house bill of lading atau ocean bill of lading
yang juga dapat mencangkup transport darat dan berfungsi sebagai non-vessel operating multimodal transport.
commit to user c.
Non-Vessel-Operating Common Carrier NVOCC yang mempunyai jadwal pelayaran yang tetap dan melaksanakan
konsolidasi muatan atau melayani multimodal transport dengan house bill of lading HBL atau bill of lading dari FIATA.
3. Peranan freight forwarding dalam usaha meningkatkan ekspor. Freight forwarding didalam pengangkutan barang dapat diperluas
dengan beberapa peranan freight forwarding dalam usaha. untuk meningkatkan ekspor impor. Untuk itu kita harus mengetahui
beberapa kegiatan dari freight forwarding antara lain : 1. Freight forwarding harus bertanggung jawab atas kehilangan,atau
kerusakan, barang yang rusak terjadi antara. waktu yang ia
mengambil tanggung jawab hingga pada waktu ia mengantarkan
barang tersebut. 2. Freight forwarder harus memegang tanggung jawab atas
kehilangan atau kerusakan jika
kehilangan dan
kerusakan disebabkan karena :
a. tindakan atau kelalaian pedagangan dimana freight forwarder bertindak sebagai pedagang atau kepada siapa freight
forwarder bertanggung jawab, b. Keadaan yang rusak terhadap pengepakan, penandaan dan
penomoran, yang berhubungan dengan invoice barang, mogok
commit to user buruh, freight forwarder tidak dapat menghindarkan dari kasus
yang sedemikian tersebut, c. Penanganan,
pemuatan barang,
pengudangan atau
pembongkaran barang dimana freihgt forwarder bertindak sebagai wakil pemilik barang,
d. Suatu sebab atau keadaan dimana freight forwarder tidak dapat mengabaikannya dan harus mencegah perbuatan yang
tidak dapat dipertanggung jawabkan, 3. Kewajiban untuk menyelesaikan kehilangan dan kerusakan
tersebut terletak pada tangan satu orang yaitu pada freight
forwarder. Disamping beberapa peranan diatas freight forwarder berperan
juga sebagai: 1. Membantu mempromosikan komoditi ekspor Indonesia di luar
negeri, 2. Membantu pemerintah dalam upaya menyederhanakan
prosedur dan dokumen pengiriman barang, mengingat semua negara maju yang menjadi tujuan ekspor mempergunakan
fasilitas perdagangan Internasional,
commit to user 3. Membantu pemerintah dalam mengembangkan armada niaga
nasional dengan ikut memberikan dukungan atas kapal-kapal berbendera Indonesia.
Freight forwarder sangat penting artinya bagi pengiriman barang umum
sehingga ia dianggap sebagai physical distribution. Physical distribution dapat
mencakup beberapa hal yang berhubungan dengan kegiatan logistik seperti t ransportasi,
pengelolaan, pengiriman barang dengan kapal, gudang, pengepakan, penamaan, pengawasan terhadap kualitas, manajemen dan
ketentuan- ketentuan bea cukai.
Penggabungan semua kegiatan tersebut diatas akan menimbulkan biaya
yang rendah bila dilakukan secara keseluruhan bila dibandingkan pekerjaan
tersebut dilakukan
secara terpisah-pisah. Perkembangan ekspor barang-barang ke masyarakat
internasional menimbulkan persaingan pasar,yang begitu hebat
sehingga dibutuhkan suatu kenyataan bahwa barang ditawarkan
kepasar ditentukan berdasarkan kualitas, kuantitas, dan
ketepatan waktu.
Disamping itu pengepakan barang dan sistem transportasi yang tepat akan menemui penentu dalam persaingan pasar bagi
commit to user perusahaan--perusahaan suatu
negara untuk mempertahankan pasar internasional.
Dalam kaitannya dengan ekspor Indonesia ke Eropa, dimana konsumen
suatu barang tidak sama lokasinya dengan importir, maka kualitas produk akan
lebih terjamin dengan cara pengepakan yang balk yang akan mempertahan kualitas
produk tersebut sampai ditangan konsumen. Perlunya pengepakan yang
baik disebabkan karena transportasi barang dari pelabuhan Eropa sampai kepasar dengan mempergunakan bermacam alat angkut
seperti : kapal laut, kereta api, truk dan seterusnya roll on-roll off
dan pemindahannya bisa berakibat terhadap
barang yang
diangkut. Dalam menghadapi pasar tunggal Eropa pada dasarnya
tidak menimbulkan masalah bagi perusahaan freight forwarder
Indonesia sepanjang ekspor Indonesia masih didasarkan atas Free
On Board. Freight forwarder Indonesia harus dapat melakukan
kerjasama dengan freight forwarder asing dalam rangka pengiriman barang-barang komoditi ekspor keluar negeri. Untuk itu kerjasama
tersebut diupayakan berdasarkan asas keuntungan
kedua belah
pihak dalam bidang penangkutan pengiriman barang- barang umum.
commit to user Perusahaan freight forwarder harus menerapkan ketentuan-
ketentuan hukum trinasional dan internasional dalam pengangkutan pengiriman barang
umum. Hukum Internasional mengatur beberapa kaedah yang berkaitan
dengan pengangkutan pengiriman barang umum seperti :
1. Konvensi terhadap pengiriman barang dengan melalui jalan darat
2. Konvensi Internasional terhadap pengiriman barang melalui kereta api,
3. Konvensi Internasional terhadap pengiriman barang melalui laut.
4. Konvensi Warsawa tentang pengiriman barang melalui udara. Ketentuan - ketentuan diatas sangat penting artinya untuk
diterapkan dalam pengiriman barang umum bila freight forwarder Indonesia ingin memasuki
pasar Internasional. Ketidak
tahuan terhadap
ketentuan diatas
dapat menimbulkan kerugian pada freight forwarder nasional bila terjadi
sengketa dengan freight forwaeder internasional
terhadap kerusakan barang dan kehilangan barang
yang dikirimkan tersebut.
commit to user Untuk menciptakan suatu sistem angkutan terpadu, Freight
Forwarding berperan untuk memberikan pelayanan Door to
Door Service yang dimulai dari pabrik di luar negri sampai ke Job Site diperlukan suatu jaringan yang baik
untukberoperasi atau bergerak diluar negri yang merupnken perwakilan atau agen
dari usaha tersebut maupun di Indonesia sendiri, sehingga dapat menjamin
pelaksanaan forwarding. PP No. 61 tahun 1954 memberikan beberapa arahan
tentang Freight Forwarding Nasional seperti : 1. Membantu pemilik barang untuk memperoleh penurunan
biaya-biaya angkutan laut darat yang wajar serta bersaing. 2. Membantu angkutan laut dan darat untuk memperoleh Freight
yang cukup baik. 3. Sebagai alat kontrol dari pemerintah tentang kegiatan Ekspor
dan Impor di dalam perkembangan pembangunan nasional. 4. Penghematan devisa negara dibidang Freight Forwarding yang
selama ini lari ke luar negeri. Berdasarkan keempat arahan tersebut terlihat bahwa
Freight Forwarding harus berperan dalam rangka membantu
pemilik barang untuk mengirimkan barangnya dengan biaya yang
rendah dan aman. Hal tersebut akan membantu pembangunan
commit to user nasional karena konsumen akan terbantu dalam penawaran harga,
yang dilakukan oleh pemilik barang. Oleh sebab itu pengusaha freight forwarding perlu
meningkatkan kerjasama dengan freight forwarding internasional
dalam pengirim barang - barang komoditi Ekspor sehingga devisa negara dapat dihemat.
F. Aktivitas Freight Forwarding