Uji Asumsi-Asumsi Structural Equation Model.

53 Variabel facilitating condition smempunyai nilai rata-rata keseluruhan item sebesar 3,55 nilai rata- rata variabel-variabel tersebut yang terletak pada interval jawaban 3,41-4,20 yang tinggi. Adapun kelima item facilitating condition yang paling dominan pada item nomor 5 yang berarti responden merasa bahwa tidak terkendala pada jaringan system dari pihak Bank ketika melakukan transaksi non tunai.

4.4. Uji Asumsi-Asumsi Structural Equation Model.

Uji normalitas yang dilakukan pada SEM mempunyai dua tahapan. Pertama adalah pengujian normalitas untuk setiap variabel univariate normality, sedangkan tahap kedua adalah pengujian normalitas data semua variabel secara bersama-sama, yang disebut multivariate normality. Hal itu disebabkan jika setiap variabel normal secara individu, tidak berarti jika diuji secara bersama-sama multivariate juga pasti berdistribusi normal. Adapun ketentuan data berdistribusi normal atau tidak, kita dapat membandingkan hasil pengujian normalitas melalui program AMOS pada lampiran assessment of normality dengan ketentuan apabila angka c.r. skewness, dan c.r kurtosis ada di antara -2,58 sampai 54 + 2,58 maka data dapat dikatakan normal. Berikut hasil uji normalitas data: Tabel 4.5. Assessment of Normality Var Min max Skew c.r. kurtosis c.r. H1 2.00 5.00 -.039 -.198 -.492 -1.250 H2 2.00 5.00 .065 .333 -.628 -1.597 H3 2.00 5.00 -.166 -.843 -.369 -.937 B3 2.00 5.00 -.161 -.818 -.308 -.782 B2 2.00 5.00 -.198 - 1.008 -.504 -1.281 B1 2.00 5.00 -.188 -.958 -.393 -.998 IN1 60.0 00 375. 000 .128 .650 .006 .015 FC 5 2.00 5.00 -.094 -.479 -.474 -1.206 FC 4 2.00 5.00 .102 .518 -.457 -1.162 FC 3 2.00 5.00 .278 1.414 -.326 -.829 FC 2 2.00 5.00 .180 .913 -.466 -1.185 FC 1 2.00 5.00 .210 1.066 -.366 -.930 I3 2.00 5.00 -.210 - 1.069 -.663 -1.685 I2 2.00 5.00 -.323 - 1.643 -.564 -1.435 I1 2.00 5.00 -.410 - 2.084 -.397 -1.008 FP1 2.00 5.00 -.209 - 1.062 -.873 -2.220 55 Var Min max Skew c.r. kurtosis c.r. FP2 2.00 5.00 -.210 - 1.067 -.430 -1.093 FP3 2.00 5.00 -.018 -.091 -.556 -1.412 SF4 2.00 5.00 -.141 -.717 -.508 -1.290 AF 1 2.00 5.00 -.127 -.646 -.717 -1.822 AF 2 2.00 5.00 .010 .053 -.728 -1.851 AF 3 2.00 5.00 -.087 -.440 -.544 -1.383 SF1 2.00 5.00 -.221 - 1.124 -.605 -1.537 SF2 2.00 5.00 -.083 -.421 -.691 -1.756 SF3 2.00 5.00 -.345 - 1.756 -.421 -1.070 AT1 2.00 5.00 -.241 - 1.224 -.582 -1.479 AT2 2.00 5.00 -.257 - 1.309 -.400 -1.016 AT3 2.00 5.00 -.209 - 1.065 -.511 -1.299 Mul tiva r 2.312 .351 Sumber:Data Primer, 2016. Berdasarkan hasil analisis Assessment of Normality diketahui bahwa seluruh item memiliki angka c.r skewness, dan c.r kurtosis kurang dari - 2,58 sampai + 2,58 yang berarti data tersebut dalam penelitian ini berdistribusi normal secara univariate. Adapun nilai cr kurtosis pada multivariate sebesar 0,351 berada di dibawah batas +2,58, maka secara 56 multivariare bersama-sama sebaran data pada variabel berdistribusi normal Ghozali, 2005. Penilaian Kriteria Goodness of Fit Indices Full Structural Model Penilaian kriteria Goodness of Fit Indices Full Structural Model dilakukan untuk menguji kesesuaian struktur model sehingga penelitian ini sah dilakukan karena modelnya telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan dalam validitas model SEM Structural Equation Model. Hasil uji kesesuian model dalam penelitian ini secara lengkap sebagai berikut: Gambar 4.1. Model Lengkap Persamaan Struktural SEM 57 Rangkuman hasil pengujian akan diuraikan pada tabel berikut ini: Tabel 4.6. Hasil Goodness of fit Model Pengukuran Indeks Model goodness of fit Cut-off Value Hasil Model Evaluasi Model chi-square Mendekati 735,775 Marginal Probabilitas ≥ 0,05 0,000 Buruk CMINDF ≤ 2,00 2,278 Buruk GFI ≥0,90 0,768 Marginal RMSEA ≤ 0,08 0,091 Buruk AGFI ≥ 0,90 0,709 Marginal TLI ≥0,90 0,876 Marginal CFI ≥ 0,90 0,894 Baik Sumber: Data Primer, 2016. Tabel 4.6. menunjukkan bahwa model yang direncanakan tidak fit secara marginal. Adapun nilai probabilitas dan CMINDF masih buruk. GFI,AGFI,TLI dibandingkan dengan nilai acuan persamaan model struktural hasilnya reasonable, CFI yang setelah dibandingkan dengan nilai acuan persamaan model struktural, hasilnya baik. Model tersebut kemudian dimodifikasi mengikuti modification indices dengan menghubungkan error 58 dari indikator variabel. Hasil modifikasi model sebagai berikut: Gambar 4.2. Model Persamaan Struktural SEM Modifikasi Rangkuman hasil pengujian akan diuraikan pada tabel berikut ini: 59 Tabel 4.7. Hasil Goodness of fit Model Pengukuran Modifikasi Indeks Model goodness of fit Cut-off Value Hasil Model Evaluasi Model chi-square Mendekati 392,882 Marginal Probabilitas ≥ 0,05 0,000 Tidak Fit CMINDF ≤ 2,00 1,305 Baik GFI ≥0,90 0,869 Reasonable RMSEA ≤ 0,08 0,045 Baik AGFI ≥ 0,90 0,809 Reasonable TLI ≥0,95 0,969 Baik CFI ≥ 0,95 0,975 Baik Sumber: Data Primer, 2016. Berdasarkan tabel 4.7 hasil yang didapat adalah: a. X 2 Chi Square statistik, model yang akan diuji akan dipandang baik atau memuaskan bila nilai chi squarenya rendah. Semakin kecil nilai χ 2 semakin baik model tersebut. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai chi square χ² = 392,882 dan p = 0,000 yang berarti dalam model penelitian tidak fit, meskipun tidak fit akan tetapi nilai CminDF kurang dari 2, sehingga model dapat diterima. 60 b. RMSEA The Root Mean Square Error of Aproximation adalah sebuah indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi square statistic dalam sampel yang besar. Nilai RMSEA yang lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupakan indeks untuk dapat diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu berdasarkan degree of freedom. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai RMSEA sebesar 0,045. sehingga penelitian dapat diterima. c. GFI Goodness of Fit Index, indeks ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varian dalam matrik kovarian sampel yang dijelaskan oleh matrik kovarian populasi yang terestimasi. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila GFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. Dari hasil penelitian dihasilkan GFI sebesar 0,858 sehingga data penelitian reasonable atau dapat dipertimbangkan seperti yang diungkapkan oleh Joreskog dan Sorbam 1984 dalam Imam Ghozali 2004. d. AGFI Adjusted Goodness of Fit Index, fit indeks ini dapat diadjust terhadap degree of freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya 61 model. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90. Dari hasil penelitian dihasilkan nilai AGFI sebesar 0.809 yang berarti model reasonable. e. TLI Tucker Lewis Index, TLI adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model. Nilai yang direkomendasikan untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan lebih besar atau sama dengan 0,90. Dari tabel IV.3 nilai TLI sebesar 0,969 yang berarti tingkat penerimaan yang baik. f. CFI Comparative Fit Index, besaran indeks ini adalah rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1 mengidentifikasikan tingkat fit yang paling tinggi. Sedangkan hasil perhitungan menunjukkan nilai CFI sebesar 0,975, yang berarti model dapat diterima.

4.5. Uji Kausalitas Model

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Disposition Effect dalam Transaksi Valuta Asing T2 912014015 BAB IV

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour T2 912014021 BAB I

1 1 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour T2 912014021 BAB II

6 20 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour T2 912014021 BAB V

0 3 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perilaku Transaksi Non Tunai: pengujian Theory of Interpersonal Behaviour

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Theory of Planned Behavior: Prediktor Pemilihan Profesi Sebagai Praktisi Akuntansi T2 932010021 BAB IV

0 1 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB IV

0 1 50

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evidence dalam Membuktikan Adanya Kartel di Indonesia T2 BAB IV

0 0 4

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Transmigrasi Lokal Pemerintah Provinsi Papua T2 BAB IV

0 1 4