9 perkembangan pada masa remaja sehingga dapat menekan permasalahan yang
menghambat perkembangan remaja. Permasalahan-permasalahan siswa yang berkaitan dengan konflik
merupakan sebagian kecil dari masalah yang teridentifikasi oleh pihak sekolah. Siswa belum mampu melakukan manajemen konflik yang dialami
sehingga dampak negatif konflik masih dirasakan. Ketidakmampuan siswa memanajemeni konflik tidak terlepas dari tinggi rendahnya kecerdasan emosi
yang dimiliki siswa. Pertimbangan berdasarkan pemikiran dan berbagai permasalahan tersebut membuat peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh
hubungan antara kecerdasan emosi dengan manajemen konflik pada siswa kelas XII MAN Yogyakarta II.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Terdapat remaja yang mengalami masalah dalam menjalankan tugas perkembangan pada masa remaja khususnya dalam hal kecakapan sosial
dan kematangan dalam membina hubungan interpersonal sehingga mengakibatkan remaja rentan terlibat konflik seperti bullying dan tawuran.
2. Terdapat siswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah terlihat dari sikap siswa yang cenderung emosional ketika menghadapi konflik sehingga
pemilihan manajemen konflik yang digunakan tidak mampu menekan dampak negatif konflik.
10 3. Terdapat siswa yang mengalami konflik interpersonal sehingga
mengganggu hubungan pertemanan. 4. 60 siswa kelas XII MAN Yogyakarta II menunjukan perilaku
manajemen konflik yang justru menambah dampak negatif konflik bagi diri sendiri maupun orang lain.
5. Belum adanya kajian hubungan antara kecerdasan emosi dengan manajemen konflik pada siswa kelas XII MAN Yogyakarta II
C. Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, terdapat beberapa siswa yang mengalami konflik dan belum mampu melakukan manajemen
konflik dengan baik diduga disebabkan oleh kecerdasan emosi yang rendah. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dibatasi pada masalah belum
diketahuinya hubungan antara kecerdasan emosi dengan manajemen konflik siswa.
D. Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah yang peneliti tetapkan adalah
sebagai berikut “Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan manajemen konflik pada siswa?
”
E. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan manajemen
konflik pada siswa.
11
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah 1. Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan keilmuan, khususnya dalam bidang bimbingan
dan konseling terkait dengan kecerdasan emosi dan manajemen konflik. 2. Manfaat praktis
a. Bagi siswa Hasil penelitian ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran
pada siswa akan pentingnya kecerdasan emosi dalam manajemen konflik sehingga dapat membantu siswa menekan dampak negatif
konflik dalam kehidupan sehari-hari. b. Bagi guru bimbingan dan konseling
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan data terkait permasalahan kecerdasan emosi dan manajemen konflik yang
dilakukan siswa. Data tersebut digunakan guru Bimbingan dan Konseling untuk melacak permasalahan siswa berkaitan dengan
kecerdasan emosi dan manajemen konflik sehingga guru Bimbingan dan Konseling dapat membuat perencanaan layanan pribadi maupun
sosial sesuai dengan kebutuhan siswa. c. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. Selain itu hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperbaiki dan
12 mengembangkan hasil penelitian yang sudah ada khususnya terkait
dengan hubungan kecerdasan emosi dengan manajemen konflik.
13
BAB II KAJIAN PUSTAKA