29 begitu rendah. Thomas dan Kilmann menyebut strategi ini dengan
istilah akomodasi. Dari ketiga teori diatas, peneliti menggunakan teori manajemen konflik
yang dikemukakan oleh Thomas dan Kilmann. Alasan penggunaan teori Thomas dan Kilmann karena teori tersebut memiliki dimensi kerja sama dan
asertifitas yang relevan digunakan pada subyek dalam penelitian ini yaitu remaja.
B. Kajian tentang Kecerdasan Emosi
1. Definisi Kecerdasan Emosi
Istilah kecerdasan emosi pertama kali dilontarkan oleh dua ahli psikologi yakni Salovey dan Mayer yang kemudian dipopulerkan oleh
Goleman pada tahun 1999 Casmini, 2007:20. Salovey dan mayer menjelaskan kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk mengenali
perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya dan mengendalikan perasaan secara
mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual Stein Book, 2002:30. Salovey dan Mayer menekankan bahwa kecerdasan
emosi merupakan rangkaian keterampilan memahami emosi terhadap diri sendiri maupun orang lain sehingga individu yang memiliki kecerdasan
emosi akan selalu terdorong untuk mencapai tujuan hidup dengan perencanaan yang baik.
Pendapat lain dikemukakan oleh M. Hariwijaya 2005:7 yang mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk bertindak
30 bijaksana dalam menghadapi atau berhubungan dengan orang lain.
Senanda dengan
kedua pendapat
diatas, Goleman
2015:43 mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk memotivasi
diri sendiri, dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan
menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat peneliti
simpulkan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk memahami berbagai hal yang terjadi pada diri individu sendiri dan orang lain baik
yang nampak maupun yang tersembunyi dengan menempatkan kepekaan emosi sebagai dasar pencapaian tujuan.
Dari ketiga pendapat ahli terkait kecerdasan emosi, penelitian ini menggunakan pengertian kecerdasan emosi berdasarkan pendapat dari
Goleman dimana kecerdasan emosi diartikan sebagai kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan
dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan
berpikir, berempati dan berdoa. Alasan peneliti menggunakan pengertian kecerdasan emosi dari Goleman, karena teori kecerdasan emosi yang
dikemukakan Goleman memiliki aspek-aspek yang digunakan untuk mengungkap kecerdasan emosi pada subyek
31
2. Aspek-Aspek Kecerdasan Emosi