Pertanyaan Penelitian KAJIAN PUSTAKA

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 136 instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik. Penulis dalam melakukan penelitian “tingkat usaha mengatasi kejenuhan latihan pada atlet atletik Kelas Khusus Olahraga KKO dan Atlet Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar PPLP Daerah Istimewa Yogyakarta.” menggunakan instrumen pengumpulan data dengan angket atau kuesioner. Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui Suharsimi Arikunto, 2002: 128. Prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik menurut Suharsimi Arikunto 2002: 142 adalah: a. Perencanaan, meliputi perumusan tujuan, menentukan variabel, kategorisasi variabel. Untuk tes, langkah ini meliputi perumusan tujuan dan pembuatan tabel spesifikasi. b. Penulisan butir soal, atau item kuesioner, penyusunan skala, penyusunan pedoman wawancara. c. Penyuntingan, yaitu melengkapi instrumen dengan pedoman mengerjakan, surat pengantar, kunci jawaban, dan lain-lain yang perlu. d. Uji coba, baik dalam skala kecil maupun besar. 37 e. Penganalisaan hasil, analisa item, melihat pola jawaban peninjauan saran-saran dan sebagainya. f. Mengadakan revisi terhadap item-item yang dirasa kurang baik, dengan mendasarkan diri pada data yang diperoleh sewaktu uji coba. Untuk mengetahui faktor-faktor dari tingkat usaha mengatasi kejenuhan latihan pada atlet atletik Kelas Khusus Olahraga KKO dan Atlet Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar PPLP Daerah Istimewa Yogyakarta, maka disusun angket sebagai instrumen pengumpulan data. Menurut Sutrisno Hadi 1991: 7-11 ada tiga langkah pokok yang harus diperhatikan dalam menyusun instrumen, yaitu : 1 Mendefinisikan Konstrak Konstrak atau konsep ubahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah kejenuhan. Kejenuhan didefinisikan sebagai implementasai dari suatu kebosanan terhadap situasi atau kondisi terhadap suatu hal. 2 Menyidik faktor-faktor Langkah ini dimulai dari mendefinisikan pengaruh kejenuhan dalam latihan terhadap prestasi. Selanjutnya upaya untuk mengatasi kejenuhan tersebut dijadikan faktor dalam penelitian ini. Menurut Bompa 1994: 27, segala keberhasilan latihan yang dicapai sangat tergantung dari kualitas serta keakraban hubungan antara atlet dengan pelatihnya, dimana peranan pengarahan harus diperankan oleh pelatih itu sendiri. Suatu proses berlatih dan melatih perlu interaksi antara 38