PENDAHULUAN 1.1. Ir. I Made Suarya, MT NIP. 19561015 1986011001

2

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada manusia, namun dilain pihak dapat memberikan dampak negative. Dampak negative ini dapat berupa ketidak nyamanan, lebih jauh lagi dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Salah satu komponen transportasi adalah kendaraan bermotor. Kehadiran kendaraan bermotor di masyarakat memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada masyarakat didalam melakukan pergerakan. Namun disisi lain kendaraan bermotor ini memberikan dampak negative berupa kebisingan yang ditimbulkan akibat suara kendaraan bermotor tersebut. Pada level tertentu gangguan kebisingan ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan baik fisik maupun psikis. Kebisingan ini memberikan dampak negative kepada manusia seperti : gangguan pendengaran,mengejutkan dan pertahanan reaksi,sakit aural, ketidak nyamanan telinga, gangguan bicara, gangguan tidur, efek kardiovaskular, penurunan kinerja dan respon jengkel. Efek kesehatan ini pada gilirannya dapat menyebabkan cacat social, mengurangi produktifitas, penurunan kinerja dalam belejar, absen di tempat kerja dan sekolah, peningkatan penggunaan narkoba dan kecelakaan,Berglund et al.1999, dalam Jian Kang. Sehingga gangguan kebisingan ini harus direduksi setidak-tidaknya sampai sampai pada level yang tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Kebisingan kendaraan bermotor disebabkan knalpot mesin, ban, turbolensi udara Dalam hal mereduksi gangguan kebisingan ini secara garis besar dapat dilakukan pada tiga tempat yaitu : pertama, pada sumber suara, yaitu kendaraan bermotor tersebut. Kedua, adalah yang menjadi ranah penelitian ini, yaitu pada media merambatnya suara, yang berkaitan dengan elemen-elemen ruang maupun elemen-elemen alam yang dapat mereduksi gangguan kebisingan termasuk jarak antara sumber suara dan pendengar. Ketiga, adalah pada pendengar. Pendengar dapat menutup telinga bila merasa terganggu oleh kebisingan. Sejalan dengan perkembangan perkembangan teknologi dan industry kendaraan bermotor dan perkembangan ekonomi masyarakat kususnya masyarakat Kota Denpasar menyebabkan Kota Denpasar dibanjiri kendaraan bermotor terutama mobil dan sepeda motor. Sebagai ilustrasi dapat dikemukakan jumlah kendaraan bermotor tahun 2013 : 1.654.313 buah, dengan peningkatan 6,7 pertahun. Perbandingan antara jumlah penduduk dengan jumlah 3 kendaraan bermotor adalah 1 : 1,96. Ini lebih tinggi kalau dibandingkan dengan Jakarta yang 1 : 1,28. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor ini tidak diimbangi dengan penambahan panjang jalan, sehingga kendaran di jalan semakin padat. Sehingga kebisingan yang ditimbulkannya semakin meningkat. Tentunya kondisi ini mengganggu kenyamanan penduduk yang bermukim di kiri kanan jalan. Rumah Tinggal masyarakat Bali dikelilingi Tembok Penyengker. Disamping sebagai penyembunyi dan perlindungan, tembok penyengker diduga dapat megurangi kebisingan. Sehingga dipandang perlu dilakukan penelitian ini. Berdasarkan material yang di gunakan terdapat beberapa jenis tembok penyengker antara lain: tembok penyengker style Bali dengan material bata dan paras, material batak, batu bata. Diduga masing-masing tembok penyengker ini mempunyai daya reduksi yang berbeda pula.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan, sebagai berikut : a. Belum diketahui seberapa besar tembok penyengker dengan material bata pripihan dan paras style Bali dapat mereduksi kebisingan yang diakibatkan oleh suara kendaraan bermotor. b. Belum diketahui seberapa besar tembok penyengker dengan material bata diplester dapat mereduksi kebisingan yang diakibatkan oleh suara kendaraan bermotor. c. Belum diketahui seberapa besar tembok penyengker dengan material batako diplester dapat mereduksi kebisingan yang diakibatkan oleh suara kendaraan bermotor.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui seberapa besar tembok penyengker dengan material bata pripihan dan paras style Bali dapat mereduksi kebisingan yang diakibatkan oleh suara kendaraan bermotor. b. Untuk mengetahui seberapa besar tembok penyengker dengan material bata diplester dapat mereduksi kebisingan yang diakibatkan oleh suara kendaraan bermotor. c. Untuk mengetahui seberapa besar tembok penyengker dengan material batako diplester dapat mereduksi kebisingan yang diakibatkan oleh suara kendaraan bermotor. 4

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini akan dapat digunakan oleh masyarakat sebagai acuan didalam membuat tembok penyengker,sehingga dapat memberikan kenyamanan 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.