Dasar Hukum Kepolisian Fungsi Kepolisian Tugas dan Wewenang Kepolisian

6 dinamis masyarakat sebagai salah satu prasayarat terselenggaranya proses pembangunan nasional dalam rangka terciptanya tujuan nasional yang ditandai oleh terjaminnya keamanan, ketertiban, dan tegaknya hukum, serta terbinanya ketenteraman yang membangun kemampuan membina serta mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam menangkal, mencegah, dan menanggulangi segalah bentuk pelanggaran hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat.

b. Dasar Hukum Kepolisian

Dasar hukum bagi polisi dalam menjalankan tugas dan kewenangannya adalah : 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 30 ayat 1,2,3,dan 4; 2 Ketetapan MPR Nomor VII MPR 2000 tentang pemisahan TNI dan kepolisian Negara Republik Indonesia; 3 Ketetapan MPR Nomor VII MPR 2000 tentang peran TNI dan peran Kepolisian Negara Republik Indonesia; 4 Undang-Undang Nomor.2 Tahun 2002 tentang Kepolian Negara Republik Indonesia; 5 Peraturan Pelaksanaan Nomor.2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia;

c. Fungsi Kepolisian

Pada hakekatnya fungsi dari kepolisian dapat dipahami bahwa: 1 Fungsi kepolisian ada karena kebutuhan dan tuntuan masyarakat akan rasa aman dan tertib dalam lingkungan hidupnya; 2 Masyarakat membutuhkan suatu lembaga yang mampu dan profesional untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban baginya; 3 Lembaga kepolisian dibentuk oleh negara yang bertanggungjawab atas keamanan dan ketertiban masyarakatnya 7 dengan dibebani tugas dan wewenang serta tanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat; 4 Fungsi kepolisian melekat pada lembaga kepolisian atas kuasa undang-undang untuk memelihara atau menjaga keamanan dan ketertiban yang dibutuhkan masyarakat. 7

d. Tugas dan Wewenang Kepolisian

Tugas Pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia berdasarkan ketentuan Undang-Undang No.2 Tahun 2002 UU Kepolisian, antara lain: 1 Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; 2 Menegakkan hukum, dan 3 Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Rincian dari tugas-tugas pokok tersebut terdiri dari: 1 Melaksanakan pengaturan penjagaan, pengawalan dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan; 2 Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di jalan; 3 Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat, serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan; 4 Turut serta dalam pembinaan hukum nasional; 5 Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum; melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa; 6 Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa; 7 Yoyok Ucuk Suyono, 2013, Hukum Kepolisian Kedudukan Polri Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia setelah Perubahan UUD 1945, Laksbang Grafika, Bandung, hlm 8. 8 7 Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya; 8 Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian; 9 Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat dan lingkungan hidup dari ganggunan ketertiban danatau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia; 10 Melayani kepentingan masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi danatau pihak berwenang; 11 Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan dalam lingkup tugas kepolisian; serta 12 Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Berkaitan dengan wewenang kepolisian meliputi wewenang umum dan wewenang khusus. Wewenang umum sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 15 ayat 1, antara lain: 1 Menerima laporan danatau pengaduan; 2 Membantu menyelesaikan perselisian warga masyarakat yang dapat menggangu ketertiban umum; 3 Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit dalam masyarakat; 4 Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa; 5 Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administratif kepolisian; 6 Melaksanakan kewenangan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan; 7 Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian; 9 8 Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang; 9 Mencari keterangan dan barang bukti; 10 Menyelenggarakan pusat informasi Kriminal Nasional; 11 Mengeluarkan surat ijin danatau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat; 12 Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain serta kegiatan masyarakat; 13 Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu. Berkaitan dengan wewenang khusus kepolisian, antara lain meliputi: pertama, kewenangan sesuai peraturan perundang- undangan Pasal 15 ayat 2, dan kedua, wewenang penyelidikan atau penyidikan proses pidana, diatur dalam Pasal 16 ayat 1 UU Kepolisian: 1 Wewenang sesuai peraturan perundang-undangan: a Memberikan ijin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan masyarakat lainnya; b Menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor; c Memberikan surat ijin mengemudi kendaraan bermotor; d Menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik; e Memberikan ijin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak dan senjata tajam; f Memberikan ijin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan usaha di bidang jasa pengamanan; g Memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian; h Melakukan kerja sama dengan kepolisian negara lain dalam menyidik dan memberantas kejahatan internasional; 10 i Melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang beradi di wilayah Indonesia dengan koordinsi instansi terkait; j Mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi kepolisian internasional; k Melaksanakan kewenangan lain dalam lingkup tugas kepolisian. 2 Wewenang polisi di bidang proses pidana: a Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan; b Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan penyidikan; c Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan; d Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal diri; e Melakukan pemeriksaan-pemeriksaan surat; f Memanggil orang untuk di dengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; g Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksan perkara; h Mengadakan penghentian penyidikan; i Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum; j Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat migrasi yang berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan memaksa atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana; k Memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum; dan 11 l Mengadakan tindak lain menurut hukum yang bertanggungjawab. Kewenangan dalam melakukan tindakan lain menurut hukum yang bertanggungjawab sebagaimana disebutkan dalam Pasal 16 ayat 1 huruf l dapat dilaksanakan oleh penyelidik atau penyidik, dengan syarat: a Tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum; b Selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan; c Harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya; d Pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa dan e Menghormati hak asasi manusia.

B. Tinjauan Penanggulangan Kejahatan