UPAYA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAKSANAAN

102 ontologi dalam arti sempit dipaham i sebagai ilm u tentang yang ada. Dalam perkembangan m akna katanya, ontologi sebagai cab ang dari ilm u filsafat melakukan studi-studi khas tentang ya ng ada. Thom as Groom e m enggunakan istilah ontologi dalam konteks pendidikan untuk menjelaskan hal yang m endasar, termasuk juga merumuskan makna atau hakikat dari pendidikan itu sendiri, dalam konteks yang lebih khusus yaitu PAK. Para pendidik, m enurut Groom e 1991: 11-14 m esti mem perlakukan peserta didik sebagai subjek, dan bukan sebagai objek. Maksudnya, peserta didik yang sedang belajar dimengerti dan lebi h diperlakukan sebagai m anusia, sebagai mahluk ciptaan Allah atau secitra denga n Allah. Oleh karena itu, P AK juga memperkembangkan nilai-nilai kemanusiaan sejati yang ada dan yang telah ada dari Sang Pencipta. Pemahaman mendasar yang perlu dikembangkan dalam PAK di sekolah adalah guru perlu m emahami bahwa peserta didik bukanlah kertas kosong belaka, akan tetapi secara ontologi s, peserta didik ters ebut ada dan telah ada dalam hidup. Maka, untuk m enghidupkan potensi diri peserta didik, PAK mesti bersif at utuh dengan m enyeimbangkan kem ampuan peserta didik dala m rumusan 4H: head, heart, hands, dan home. Head dim aksudkan bahwa proses belajar m engajar di sekolah m ampu m eningkatkan kem ampuan pikir kognisi peserta didik. Rum usan heart berarti PAK m engupayakan terbangunnya peserta didik-peserta didik yang m empunyai pera saan yang tidak hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga bisa m emberikan hati afeksi dengan memiliki kepedulian bagi orang lain. Hands m erupakan sim bol dari perb uatan psikomotor yaitu dengan belajar PAK, peserta didik bisa m elakukan kegiatan yang bertujuan sosial. 103 Rumusan terakhir, home adalah bagian penting dari kesatuan proses pendidikan yang utuh, bahwa oran g tua juga dilib atkan d alam proses perkem bangan diri peserta didik. Sederhananya, rum ah home m enjadi simbol keutuhan diri, di mana peserta didik berada dalam li ngkungan yang paling dekat dari dirinya. Keempat H rumusan tersebut dapat membantu kualitas pembelajaran peserta didik untuk mencapai kelimpahan dan kepenuhan hidup yang telah diberikan oleh Allah sendiri. Dari sifat PAK yang ontologis di atas maka peserta didik adalah pusat dan salah satu subjek dalam pelaksanaan P AK. Sebagai subjek setiap peserta didik harus dihargai dan dihor mati sebagai pribad i yang utuh dan m emiliki kelebihan- kelebihan dalam hal yang positif. Se mua komponen dalam PAK ada lah subjek yang m emiliki re lasi mendalam antara satu sa ma lain. Relasi yang mendalam ditandai dengan pengenalan yang mendala m, saling m emahami, menghargai dan adanya hubungan komunikasi dua arah yang seimbang antara pedidik dan peserta didik. Relasi yang intersubjektif yaitu relasi antar aku dan engkau yang menempatkan peserta didik sebagai pusat d alam PAK yang akan m embawa peserta didik mencapai kepenuhan hidup menurut iman Kristiani. Di dalam PAK, iman setiap peserta didik dibentuk, diis i, dikembangkan dan siap utuk berubah dan semakin disempurnakan.

2. Kegiatan yang bersifat Transenden

Pendidikan merupakan upaya untuk m enuntun peserta didik ke arah masa depan, ke arah horizon yang melebihi batas-batas masa kini seseorang yang belum

Dokumen yang terkait

Peranan penggunaan media film terhadap minat siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 1 123

Pengaruh penggunaan media film terhadap minat belajar siswa kelas VIII dalam pembelajaran pendidikan agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 1 136

Penggunaan media sosial Facebook dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik siswi kelas X SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 0 153

Pendidikan karakter pada proses pembelajaran Matematika di kelas Vii SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 8 169

Peranan Pendidikan Agama Katolik (PAK) di sekolah bagi perkembangan tanggung jawab siswa kelas XI SMA Stella Duce II Yogyakarta.

2 32 126

Pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar-mengajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Sang Timur Yogyakarta.

1 18 184

Tinjauan pelaksanaan proses belajar mengajar Pendidikan Agama Katolik (PAK) di kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta menurut Thomas Groome.

4 40 155

Pengaruh kreativitas guru dalam proses belajar mengajar terhadap motivasi belajar siswa kelas XI dan XII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMA Sang Timur Yogyakarta

0 21 182

Peranan penggunaan media film terhadap minat siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta

0 2 121

Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ``matematisasi berjenjang`` pada materi permutasi kelas XI IPA SMA Stella Duce 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 228