ANALISIS KEMAMPUAN PEMBUATAN BELAHAN PADA PAKAIAN ANAK SISWA KELAS X TATA BUSANA SMK SWASTA T. AMIR HAMZAH INDRAPURA.

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

ERNAWATI

5113143011

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Ernawati, (Nim. 5113143011). Analisis Kemampuan Pembuatan Belahan Pada Pakaian Anak Siswa Kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura. Program Studi Pendidikan Tata Busana. Skripsi. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membuat belahan pada pakaian anak siswa kelas X Tata Busana. Belahan pada pakaian anak yang dimaksud yaitu menggunakan belahan dua lajur sama dengan panjang belahan 10 cm dan lebar belahan 2 cm. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016. Lokasi penelitian SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu teknik pengumpulan data berupa angka atau nilai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membuat belahan pada siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura yang berjumlah 40 siswa. Pengambilan sampel digunakan teknik total sampling, sehingga jumlah sampel penelitian 40 orang. Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar pengamatan kemampuan pembuatan belahan pada pakaian anak yang diamati oleh 5 observer yang kisi-kisinya terdiri dari 11 indikator. Penentuan skor dilakukan dengan rentang nilai 4-1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa dengan nilai tertinggi 80 dengan skor 35 sedangkan nilai terendah terendah 68 dengan skor 30. Rata-rata nilai (Mean) 79,25 dengan skor 33,07 dan standar deviasi 2,42. Berdasarkan hasil uji kesepakatan pengamat diperoleh Fhitung = 0,06 dan Ftabel = 2,64 pada taraf sifnifikan 5% dan dk = 4: 35. Sehingga diketahui Fh < Ft atau (0,06 < 2,64). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima observer (pengamat) sehingga lembar pengamatan dapat digunakan untuk menjaring data penelitian.. Berdasarkan hasil pengamatan dari 5 observer diketahui bahwa kemampuan tertinggi siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura terdapat pada aspek ke 1 yaitu letak belahan pada bahan utama dengan skor rata-rata 3,94 sedangkan kemampuan terendah terdapat pada aspek 10 yaitu penyelesaian tususk feston dengan skor rata-rata 1,67. Berdasarkan uji tingkat kecenderungan kemampuan siswa dalam pembuatan belahan pada pakaian anak siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura cenderung cukup yaitu 40 siswa (100%).

Kata Kunci : Kemampuan Pembuatan Belahan, Pakaian Anak Siswa . Kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan ini, penulis tidak lepas dari hambaran dan rintangan. Namun dengan usaha yang maksimal yang sesuai dengan kemampuan beserta bantuan dari berbagai pihak, penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Analisis Kemampuan Pembuatan Belahan Pada Pakaian Anak Siswa Kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura”.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Ibu Dra. Surniati Chalid, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan bantuan berupa semangat, arahan, bimbingan dengan sabar, sehingga semua kesulitan dapat teratasi. 2. Ibu Dra. Rosita Carolina, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

sekaligus sebagai Dosen Penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Dra. Rasita Purba, M.Kes dan Ibu Dr. Farihah, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat mengarah sempurna.

4. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Universitas Negeri Medan, dan Ibu Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si selaku Ketua Prodi PKK Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


(7)

7. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Rizaldi S.E selaku Kepala Sekolah SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura yang telah memberikan izin dan bantuan dalam penelitian ini. 9. Ibu Dra. Sri Hawani, S.Pd dan Ibu Maysarah, S.Pd selaku Guru Tata Busana

SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura yang telah banyak membantu peneliti.

10.Teristimewa kepada orang tua saya yaitu Ayahanda Dasmin dan Ibunda Paini yang selalu mendukung dengan doa, moril dan material selama penulis menyelesaikan studi.

11.Kakak tersayang Sulisnawati, S.Pd, dan Adik-adik Penulis Ambarwati, Indria Karnila Wati, dan Widyawati yang selalu memberi semangat dan doa kepada penulis

12.Kepada sahabat penulis khususnya Arbiani, S.Pd, Meilani Marpaung S.Pd, dan Melisa Kristen S.Pd, Sartika Fitri, Ila Lestari, S.Pd dan sahabat-sahabat seperjuangan, Fris Eni Simanjuntak, Rani Siregar, Nuryanti Sianturi, Hilda Aulia, Debora Purba, Aliya Rizki dan seluruh rekan-rekan mahasiswa PKK Reguler 2011 terimakasih untuk motivasi dan bantuan yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi.

Dengan segala kerendahan hati penulis mohon maaf atas segala keterbatasan yang ada. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan IPTEK menuju keberhasilan dalam dunia pendidikan. Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala bentuk dan perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Februari 2017 Penulis

Ernawati 5113143011


(8)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK……….…..i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Pengertian Analisis ... 7

2. Pengertian Kemampuan ... 8

3. Pengertian Belahan Busana ... 9

4. Pengertian Pakaian ... 9

5. Macam-macam Belahan ... 10

6. Alat dan bahan yang Digunakan untuk Membuat Belahan ... 13

7. Pembuatan Belahan pada Pakaian Anak ... 16

B. Kerangka Konseptual ... 25


(9)

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Desain Penelitian ... 27

B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 27

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

E. Prosedur Penelitian ... 29

F. Instrument Penelitian ... 31

G. Uji Kesepakatan Pengamat ... 37

H. Teknik Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Penyajian Data ... 41

B. Deskriptif Data Penelitian... 41

C. Analisa Hasil Pembuatan Belahan pada Pakaian Anak Berdasarkan Kategori Penilaian ... 46

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 61

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Implikasi ... 65

C. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Pakaian tidur anak ... 10

2. Belahan langsung ... 11

3. Belahan 2 lajur sama ... 12

4. Belahan 2 lajur tidak sama ... 12

5. Belahan dengan kumai serong ... 13

6. Belahan tutup tarik ... 13

7. Desain pakaian anak... 16

8. Meletakkan pola pada pahan utama ... 17

9. Memberi tanda kampuh ... 17

10.Menggunting bahan... 18

11.Memberi tanda jahitan... 18

12.Memberi tanda pada tengah muka pakaian ... 19

13.Belahan 2 lajur sama pada tengah pakaian ... 19

14.Kain ukuran 15 cm persegi ... 19

15.Meletakkan kain 15 cm persegi pada tengah muka pakaian ... 20

16.Jahit 1 cm kiri dan kanan ... 20

17.Gunting ditengah dan dibuat segitiga disudut ... 21

18.Setik bagian pinggir belahan kanan dan kiri ... 21

19.Passpoal kanan menimpa passpoal kiri ... 22

20.Setik ujung segitiga bagian bawah ... 22


(11)

22.Penyelesaian garis leher ... 23

23.Kain serong ... 23

24.Kain serong dengan ukuran lebar 4 cm ... 24

25.Jahit rata ½ cm dari pinggir ... 24

26.Lipat ½ cm kemudian tindas dengan mesin ... 25

27.Hasil akhir ... 25

28.Histogram Data Kemampuan Pembuatan Belahan Pada Pakaian Anak .. 44

29.Histogram Skor Meletakkan Belahan Pada Bahan Utama ... 38

30.Histogram Skor Panjang Belahan ... 49

31.Histogram Skor Lebar Lidah Belahan... 50

32.Histogram Skor Menjahit Sudut Belahan ... 51

33.Histogram Skor Kerapihan Tindasan Belahan ... 53

34.Histogram Skor Penyelesaian Setikan ... 54

35.Histogram Skor Ukuran Lebar Kampuh Belahan pada Bagian Buruk .... 55

36.Histogram Skor Ukuran Panjang Kampuh Belahan Bagian Bawah pada Bagian Buruk ... 57

37.Histogram Skor Ukuran Lebar Lidah Belahan Bagian Bawah pada Bagian Buruk ... 58

38.Histogram Skor Penyelesaian Tusuk Feston ... 59


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Alat dan Bahan membuat Belahan Pada Pakaian Anak ... 14

2. Kisi-kisi Lembar Pengamatan ... 32

3. Lembar Pengamatan ... 33

4. Uji Kecenderungan ... 40

5. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Siswa dalam Membuat Belahan Pada Pakaian Anak ... 43

6. Uji Kesepakatan Pengamat ... 44

7. Tingkat Kecenderungan Kemampuan Siswa... 45

8. Indicator Letak Belahan Pada Bahan Utama ... 46

9. Indicator Panjang Belahan ... 47

10.Indicator Lebar Lidah Belahan ... 48

11.Indikator Menjahit Sudut Belahan ... 49

12.Indikator Kerapihan Tindasan Belahan ... 51

13.Indicator Penyelesaian Setikan ... 52

14.Indikator Ukuran Lebar Kampuh Belahan Pada Bagian Buruk ... 53

15.Indikator Ukuran Panjang Kampuh Belahan Bagian Bawah Pada Bagian Buruk ... 55

16.Indikator Ukuran Lebar Lidah Belahan Bagian Bawah Pada Bagian Buruk 56 17.Indikatot Penyelesaian Tusuk Feston ... 58

18.Indikator Penyelesaian/Ketepatan Waktu ... 59


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN Hal

1. Silabus Mata Pelajaran ... 69

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 72

3. Lembar Soal Penelitian ... 79

4. Kisi-kisi Pengamatan ... 82

5. Data Mentah Hasil Pengamatan ... 89

6. Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan ... 94

7. Uji Kesepakatan Pengamat ... 95

8. Rekapitulasi Penilaian Pengamat ... 97

9. Persentase Penilaian Per Indikator ... 98

10.Data Per-indikator Penilaian ... 100

11.Rata-rata Per-indikator Penilaian ... 110

12.Perhitungan Rata-rata (Mean), Standar Deviasi (SD) dan Distribusi Frekuensi ... 111


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan diberbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup manusia kearah yang lebih baik dengan membekali kemampuan, keterampilan dan dari sikap tersebut diharapkan manusia dapat hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaanya. Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Upaya menanamkan pendidikan kepada seseorang diselenggarakan dalam lingkungan pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Sekolah sebagai suatu instansi atau lembaga pendidikan merupakan sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Sekolah bukan hanya dijadikan sebangai tempat berkumpul antara guru dan peserta didik, melainkan sebagai suatu sistem yang sangat kompleks dan dinamis dan merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan formal dalam bidang kejuruan. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


(15)

secara umum mengacu pada isi Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 mengenai tujuan Pendidikan Nasional pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdiri dari berbagai jurusan salah satunya adalah jurusan Tata Busana yang memiliki banyak mata pelajaran antara lain dasar pola, dasar teknologi menjahit, desain busana dan pembuatan busana wanita.

Mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar menjahit yang didalamnya terdapat sub kompetensi yang membahan tentang teknik dasar membuat macam-macam belahan. Melalui sub kompetensi ini diharapkan agar siswa terampil dalam membuat belahan 2 lajur sama pada pakaian anak.

SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura adalah salah satu SMK yang memiliki mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 17 September 2015 dengan salah satu guru bidang studi Tata Busana yaitu Ibu Maysarah, S.Pd bahwa dalam mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit salah satunya membuat belahan pada pakaian anak, hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Pada saat praktek pembuatan belahan sebagian besar siswa kurang mampu menyelesaikan sudut belahan diantaranya dalam menggunting dan menjahit sudut belahan sering terjadi kelebihan yang menyebabkan bahan utama menjadi robek atau kekurangan yang mengakibatkan ukuran lebar belahan menjadi tidak tepat 2 cm, dalam hal menindas dan membalikkan belahan siswa sering tidak tepat di pinggiran belahan sehingga lidah belahan terlihat tidak rapi


(16)

atau bergelombang sehingga hasil jadi belahan sering tidak sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Ukuran lebar lidah belahan juga sering tidak sama antar atas dan bawah. Pada bagian buruk belahan jahitannya tidak rapi, ukuran lebar lidah belahan bagian bawah melebar dan siswa sering tidak menyelesaikan tusuk feston. Hal inilah yang membuat hasil belajar siswa berada di bawah KKM. Pada setiap mata pelajaran memiliki nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM pada mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit telah diterapkan oleh SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura adalah 75. Seperti pada mata pelajaran produktif, dimana salah satunya materi pelajaran Dasar Teknologi Menjahit yaitu membuat belahan busana pada pakaian anak yang merupakan mata pelajaran praktek. Data dan informasi yang penulis dapatkan mengenai nilai ulangan harian siswa dari guru mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit khususnya pada materi membuat belahan pada pakaian anak secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir yaitu tahun pelajaran 2012 sampai dengan 2014, berjumlah 30 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan hanya sekitar 30% atau sebanyak 9 orang sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan sekitar 70% atau sebanyak 21 orang.

Hal ini juga didukung dengan hasil pembuatan fragmen belahan 2 lajur sama pada mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit, yang dilakukan peneliti pada tanggal 25 Januari 2016, dari 30 siswa yang mencapai tingkat ketuntasan hanya sekitar 28% atau sebanyak 8 orang, sedangkan siswa yang tidak mencapai ketuntasan sekitar 72% atau sebanyak 22 orang.


(17)

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki nilai kurang maksimal dalam membuat belahan busana, terlihat adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, diharapkan agar peserta didik dapat menguasai pembuatan belahan.

Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan diatas, peneliti ingin mengetahui kemampuan siswa dalam membuat belahan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Analisis Kemampuan Pembuatan Belahan Pada Pakaian Anak Siswa Kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Nilai siswa SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura pada praktek pembuatan belahan masih cenderung dibawah KKM.

2. Siswa kurang mampu menggunting sudut belahan.

3. Siswa kurang mampu menjahit dan menyelesaikan sudut belahan.

4. Ukuran panjang belahan sering tidak tepat dengan yang telah ditentukan. 5. Ukuran lebar lidah belahan sering tidak tepat dengan yang telah

ditentukan.

6. Ukuran lebar lidah belahan sering tidak sama atas dan bawah. 7. Siswa kurang rapi dalam menindas tepi lidah belahan.


(18)

9. Siswa sering tidak menyelesaikan tusuk feston pada ujung belahan bagian buruk.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah serta keterbatasan waktu, dana, tenaga, dan fasilitas lainnya maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: Analisis kemampuan pembuatan belahan 2 lajur sama yang terletak pada tengah muka pakaian tidur anak usia 7 tahun dengan ukuran panjang belahan 10 cm dan lebar belahan atas dan bawah 2 cm menggunakan bahan katun siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana kemampuan pembuatan belahan pada pakaian anak siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.A mir Hamzah Indrapura?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui kemampuan pembuatan belahan pada pakaian anak siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura.


(19)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Bagi siswa

1. Untuk mengetahui kekurangan dalam pembuatan belahan pada pakaian anak.

2. Memberi peluang kepada siswa untuk mengoptimalkan kemampuan, informasi, dan keterampilan dalam rangka pencapaian kompetensi yang diharapkan.

b) Bagi sekolah

1. Sebagai bahan masukan dan informasi ilmiah bagi para pendidik di SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura khususnya jurusan Tata Busana.

2. Untuk mengetahui kelemahan siswa dalam pembuatan belahan pada pakaian anak.

c) Bagi peneliti

1. Menambah pengetahuan peneliti tentang pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun karya ilmiah.

2. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Sebagai bahan referensi untuk mengadakan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.


(20)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura dalam membuat belahan pada pakaian anak cenderung cukup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa dengan nilai tertinggi 80 dengan skor 35 sedangkan nilai terendah terendah 68 dengan skor 30. Rata-rata nilai (Mean) 79,25 dengan skor 33,07 dan standar deviasi 2,42. Dan berdasarkan data distribusi frekuensi kemampuan siswa dalam membuat belahan pada pakaian anak siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura, mayoritas skor siswa berada pada skor rata-rata dengan interval 33 sebanyak 12 orang dengan persentase 30%, sedangkan kemampuan siswa yang berada diatas skor rata-rata sebanyak 15 orang dengan presentase 37,5% dan kemampuan siswa yang berada dibawah skor rata-rata sebanyak 13 orang dengan presentase 32,5%.

Berdasarkan hasil uji kesepakatan pengamat diperoleh Fhitung = 0,06 dan Ftabel = 2,64 pada taraf sifnifikan 5% dan dk = 4: 35. Sehingga diketahui Fh < Ft atau (0,06 < 2,64). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima observer (pengamat) sehingga lembar pengamatan dapat digunakan untuk menjaring data penelitian.

Nilai rata-rata seluruh sampel paling rendah terdapat pada indikator 10 yaitu, penyelesaian tusuk feston dan sesuai dengan skor rata-rata 1,67 sedangkan skor yang paling tinggi terdapat pada indikator ke 1 yaitu, letak belahan pada bahan


(21)

utama dengan skor rata-rata 3,94. Dan berdasarkan rata-rata nilai seluruh sampel paling rendah terdapat pada sampel no 9 dengan nilai 68 sedangkan nilai sampel tertinggi terdapat pada sampel no 19 dan no 36 dengan nilai 80. Tetapi secara keseluruhan kemampuan siswa dalam pembuatan belahan pada pakaian anak sudah cukup baik.

Berdasarkan uji kecenderungan dapat dijelaskan bahwa sebanyak 40 jumlah sampel seluruhnya (100%) memiliki kemampuan yang cukup dalam membuat belahan pada pakaian anak. Skor terendah yang dimiliki siswa adalah 30 dan skor tertinggi adalah 35, sehingga tingkat kecenderungan kemampuan siswa dalam pembuatan belahan pada pakaian anak termasuk pada kategori > 28 s/d 36 yaitu cukup. Dengan demikian, disimpulkan bahwa kemampuan pembuatan belahan pada pakaian anak siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura cenderung cukup 40 siswa (100%).

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa indikator yang mendapat persentase terendah adalah penyelesaian tusuk feston oleh karena itu perlu meningkatkan kemampuan siswa dengan melakukan latihan membuat tusuk feston. Pada indikator panjang belahan juga siswa sering tidak sesuai dengan ukurannya, oleh karena itu guru perlu mengawasi setiap kegiatan siswa saat praktek termasuk dalam menentukan ukuran panjang atau lebar belahan pada bahan utama sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan dengan ukuran yang telah ditentukan. Selain itu pada indikator penyelesaian setikan siswa sering tidak memperhatikan bagus atau tidaknya setikan pada mesin jahit, ada setikan


(22)

mesin yang lompat-lompat dan berkerut, oleh karena itu guru dan siswa harus lebih memperhatikan hal tersebut.

Dengan ditemukan jawaban penelitian diatas maka akan menjadi masukan pada pihak SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura agar dapat lebih memperhatikan siswa dan dapat melatih kemampuan siswa dalam membuat belahan pada pakaian anak.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan siswa lebih banyak berlatih membuat belahan 2 lajur sama seperti pada pakaian anak dirumah, agar dapat memahami cara pembuatan belahan yang tepat sesuai dengan langkah-langkah pembuatan belahan, 2. Diharapkan kepada pihak pengajar (guru) lebih memperhatikan

penguasaan teori terlebih dahulu kepada siswa tentang teori membuat belahan 2 lajur sama sehingga dalam melakukan praktek, siswa benar-benar memahami cara membuat belahan pada pakaian anak yang benar-benar.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Aldrich, Winifred. (2016). Terampil Merancang Pola Busana Anak. Jakarta. Libri Arifah, (2013). Defenisi Belahan Busana. Diakses pada 28 Februari 2016 dari

http://arifah.blogspot.co.id/20013/03/belahanbusana.html

Arikunto, Suharsini. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

---(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bukit, Masriam (2015). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung. Alfabeta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta

Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana Jilid 1. Klaten. Macanan Jaya Cemerlang. Komarrudin. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Kreitner, Robert (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta. Perlindo.

Mulyasa E. (2007). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta, WJS (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Poespo, Goet. (2005). Aneka Kain . Yogyakarta. Kanisius

Porrie. (2007). Dasar-dasar Teknik Jahit Menjahit. Jakarta. Gunung Mulia

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Rifiani, Nisya. (2015). Panduan A-Z Menggambar Pola dan Menjahit Busana. Yogyakarta. Cemerlang Publishing.


(24)

Soekarno dan Rasmini. (2005). System Kostum Mode dan Tailoring untuk Tingkat Terampil. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Wancik, M.H. (1998). Bina Busana I. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama

---(2000). Bina Busana IV. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama Zain, Muhammad. (2010). Perilaku Manusia. Jakarta. Perlindo.

Zanifah, Imawati. (2014). Mendesain Sendiri Baju Trendy Anak. Jakarta. Dunia Kreasi


(1)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Bagi siswa

1. Untuk mengetahui kekurangan dalam pembuatan belahan pada pakaian anak.

2. Memberi peluang kepada siswa untuk mengoptimalkan kemampuan, informasi, dan keterampilan dalam rangka pencapaian kompetensi yang diharapkan.

b) Bagi sekolah

1. Sebagai bahan masukan dan informasi ilmiah bagi para pendidik di SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura khususnya jurusan Tata Busana.

2. Untuk mengetahui kelemahan siswa dalam pembuatan belahan pada pakaian anak.

c) Bagi peneliti

1. Menambah pengetahuan peneliti tentang pengetahuan dan pengalaman dalam menyusun karya ilmiah.

2. Sebagai syarat menyelesaikan program Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Sebagai bahan referensi untuk mengadakan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan penelitian ini.


(2)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura dalam membuat belahan pada pakaian anak cenderung cukup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa dengan nilai tertinggi 80 dengan skor 35 sedangkan nilai terendah terendah 68 dengan skor 30. Rata-rata nilai (Mean) 79,25 dengan skor 33,07 dan standar deviasi 2,42. Dan berdasarkan data distribusi frekuensi kemampuan siswa dalam membuat belahan pada pakaian anak siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura, mayoritas skor siswa berada pada skor rata-rata dengan interval 33 sebanyak 12 orang dengan persentase 30%, sedangkan kemampuan siswa yang berada diatas skor rata-rata sebanyak 15 orang dengan presentase 37,5% dan kemampuan siswa yang berada dibawah skor rata-rata sebanyak 13 orang dengan presentase 32,5%.

Berdasarkan hasil uji kesepakatan pengamat diperoleh Fhitung = 0,06 dan Ftabel = 2,64 pada taraf sifnifikan 5% dan dk = 4: 35. Sehingga diketahui Fh < Ft atau (0,06 < 2,64). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara hasil pengamatan dari kelima observer (pengamat) sehingga lembar pengamatan dapat digunakan untuk menjaring data penelitian.

Nilai rata-rata seluruh sampel paling rendah terdapat pada indikator 10 yaitu, penyelesaian tusuk feston dan sesuai dengan skor rata-rata 1,67 sedangkan skor yang paling tinggi terdapat pada indikator ke 1 yaitu, letak belahan pada bahan


(3)

utama dengan skor rata-rata 3,94. Dan berdasarkan rata-rata nilai seluruh sampel paling rendah terdapat pada sampel no 9 dengan nilai 68 sedangkan nilai sampel tertinggi terdapat pada sampel no 19 dan no 36 dengan nilai 80. Tetapi secara keseluruhan kemampuan siswa dalam pembuatan belahan pada pakaian anak sudah cukup baik.

Berdasarkan uji kecenderungan dapat dijelaskan bahwa sebanyak 40 jumlah sampel seluruhnya (100%) memiliki kemampuan yang cukup dalam membuat belahan pada pakaian anak. Skor terendah yang dimiliki siswa adalah 30 dan skor tertinggi adalah 35, sehingga tingkat kecenderungan kemampuan siswa dalam pembuatan belahan pada pakaian anak termasuk pada kategori > 28 s/d 36 yaitu cukup. Dengan demikian, disimpulkan bahwa kemampuan pembuatan belahan pada pakaian anak siswa kelas X Tata Busana SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura cenderung cukup 40 siswa (100%).

B. IMPLIKASI

Berdasarkan hasil pengamatan didapat bahwa indikator yang mendapat persentase terendah adalah penyelesaian tusuk feston oleh karena itu perlu meningkatkan kemampuan siswa dengan melakukan latihan membuat tusuk feston. Pada indikator panjang belahan juga siswa sering tidak sesuai dengan ukurannya, oleh karena itu guru perlu mengawasi setiap kegiatan siswa saat praktek termasuk dalam menentukan ukuran panjang atau lebar belahan pada bahan utama sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan dengan ukuran yang telah ditentukan. Selain itu pada indikator penyelesaian setikan siswa sering tidak memperhatikan bagus atau tidaknya setikan pada mesin jahit, ada setikan


(4)

mesin yang lompat-lompat dan berkerut, oleh karena itu guru dan siswa harus lebih memperhatikan hal tersebut.

Dengan ditemukan jawaban penelitian diatas maka akan menjadi masukan pada pihak SMK Swasta T.Amir Hamzah Indrapura agar dapat lebih memperhatikan siswa dan dapat melatih kemampuan siswa dalam membuat belahan pada pakaian anak.

C. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan siswa lebih banyak berlatih membuat belahan 2 lajur sama seperti pada pakaian anak dirumah, agar dapat memahami cara pembuatan belahan yang tepat sesuai dengan langkah-langkah pembuatan belahan, 2. Diharapkan kepada pihak pengajar (guru) lebih memperhatikan

penguasaan teori terlebih dahulu kepada siswa tentang teori membuat belahan 2 lajur sama sehingga dalam melakukan praktek, siswa benar-benar memahami cara membuat belahan pada pakaian anak yang benar-benar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aldrich, Winifred. (2016). Terampil Merancang Pola Busana Anak. Jakarta. Libri Arifah, (2013). Defenisi Belahan Busana. Diakses pada 28 Februari 2016 dari

http://arifah.blogspot.co.id/20013/03/belahanbusana.html

Arikunto, Suharsini. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

---(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Bukit, Masriam (2015). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung. Alfabeta

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta

Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana Jilid 1. Klaten. Macanan Jaya Cemerlang. Komarrudin. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.

Kreitner, Robert (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta. Perlindo.

Mulyasa E. (2007). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta, WJS (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.

Poespo, Goet. (2005). Aneka Kain . Yogyakarta. Kanisius

Porrie. (2007). Dasar-dasar Teknik Jahit Menjahit. Jakarta. Gunung Mulia

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan, dan Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Rifiani, Nisya. (2015). Panduan A-Z Menggambar Pola dan Menjahit Busana. Yogyakarta. Cemerlang Publishing.


(6)

Soekarno dan Rasmini. (2005). System Kostum Mode dan Tailoring untuk Tingkat Terampil. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama

Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung. Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta

Wancik, M.H. (1998). Bina Busana I. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama

---(2000). Bina Busana IV. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama Zain, Muhammad. (2010). Perilaku Manusia. Jakarta. Perlindo.

Zanifah, Imawati. (2014). Mendesain Sendiri Baju Trendy Anak. Jakarta. Dunia Kreasi


Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN MENJAHIT BELAHAN DUA LAJUR DAN MANSET LENGAN KEMEJA SISWA KELAS X TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 27

PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMK SWASTA T. AMIR HAMZAH INDRAPURA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 28

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG ETOS KERJA GURU DAN MANAJEMEN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMK SWASTA TENGKU AMIR HAMZAH INDRAPURA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 4 28

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PEMELIHARAAN KELISTRIKAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR DI SMK SWASTA T. AMIR HAMZAH INDRAPURA T.A 2015/2016.

0 4 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AK SMK SWASTA T. AMIR HAMZAH INDRAPURA T.P 2015/2016.

0 7 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS XI.AK DI SMK SWASTA T. AMIR HAMZAH INDRAPURA T.P 2015/2016.

0 2 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK DI SMK SWASTA TENGKU AMIR HAMZAH INDRAPURA T.P 2014/2015.

0 3 27

PENGARUH LOGICAL/MATHEMATICAL INTELLIGENCE DAN INTERPERSONAL INTELLIGENCE TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK T.AMIR HAMZAH INDRAPURA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK TENGKU AMIR HAMZAH INDRAPURA T.P 2014/2015.

0 3 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE DISKUSI DENGAN PENERAPAN STRATEGI PREDICTION GUIDE DAN TANPA PENERAPAN STRATEGI PREDICTION GUIDE PADA SUB MATERI KOMPONEN ABIOTIK LINGKUNGAN DI KELAS X SMK SWASTA T. AMIR HAMZAH INDRAPURA TAHUN.

0 0 20