2 minggu inkubasi i Akhir masa vegetatif 2 minggu inkubasi i Akhir masa vegetatif

Gambar 8. Pengaruh aplikasi kompos T. diversifolia terhadap P-Tersedia tanah setelah i 2 minggu inkubasi dan ii akhir masa vegetatif Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa pengaruh aplikasi kompos T. diversifolia setelah 2 minggu inkubasi dan akhir masa vegetatif meningkatkan P-Tersedia tanah sejalan dengan meningkatnya dosis kompos T. diversifolia. Peningkatan ini mengikuti persamaan y = 5,827 + 0,016x R 2 = 0,29 dan y = 5,533 + 0,047x R 2 = 0,67. Gambar 9. Pengaruh aplikasi pupuk SP-36 terhadap P-Tersedia tanah setelah i 2 minggu inkubasi dan ii akhir masa vegetatif Dari Gambar 9 dapat dilihat bahwa pengaruh aplikasi pupuk SP-36 setelah 2 minggu inkubasi dan akhir masa vegetatif meningkatkan P-Tersedia i. 2 minggu inkubasi ii. Akhir masa vegetatif i. 2 minggu inkubasi ii. Akhir masa vegetatif Universitas Sumatera Utara tanah sejalan dengan meningkatnya dosis SP-36. Peningkatan ini mengikuti persamaan y = 2,669 + 0,035x R 2 = 0,88 dan y = 3,062 + 0,018x R 2 = 0,77. Tinggi Tanaman Hasil sidik ragam pada Lampiran 9.1 memperlihatkan bahwa pada akhir masa vegetatif aplikasi pupuk SP-36 berpengaruh sangat nyata, kompos T. diversifolia berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman. Interaksi kompos T. diversifolia dengan pupuk SP-36 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Pengaruh tunggal dan interaksi aplikasi pupuk SP-36 dan kompos T. diversifolia terhadap tinggi tanaman disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Pengaruh aplikasi kompos T. diversifolia, pupuk SP-36 dan interaksi kompos T. diversifolia dan pupuk SP-36 terhadap tinggi tanaman akhir masa vegetatif pupuk SP-36 kompos Tithonia diversifolia Rataan T0 T1 T2 T3 T4 --------------------------------cm--------------------------- P0 87 f 168.5 bcde 187.5 abcde 216.5 a 207.5 abcd 173.4 b P1 165.25 e 180 abcde 212 ab 210 abc 217 a 196.85 a P2 167 de 216 a 218 a 199 abcde 212.5 ab 202.5 a P3 167.5 cde 222.5 a 212 ab 213 ab 222 a 207.4 a P4 190.5 abcde 214 a 219.25 a 193 abcde 205 abcd 204.35 a Rataan 155.45 b 200.2 a 209.75 a 206.3 a 212.8 a Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf sama berarti berbeda tidak nyata 5 menurut uji DMRT Dari Tabel 6 diketahui bahwa pengaruh aplikasi kompos T. diversifolia akhir masa vegetatif pada taraf T4, T3, T2 dan T1 berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan tanpa aplikasi kompos T. diversifolia T0 sedangkan aplikasi kompos T. diversifolia pada taraf T3, T2, dan T1 memiliki nilai tinggi tanaman yang berbeda tidak nyata dengan taraf T4. Pada Taraf T2 tidak berbeda nyata dengan T4 tetapi berbeda nyata dengan T0 secara ekonomis dosis T2 lebih disarankan untuk diaplikasikan. Aplikasi pupuk SP-36 Universitas Sumatera Utara pada taraf P4, P3, P2, dan P1 berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan tanpa aplikasi pupuk SP-36 P0 sedangkan aplikasi pupuk SP-36 pada taraf P3, P2, dan P1 memiliki nilai tinggi tanaman yang berbeda tidak nyata dengan taraf P4. Kombinasi aplikasi pupuk SP-36 dan kompos T. diversifolia T0P0 pada akhir masa vegetatif memiliki nilai tinggi tanaman yang berbeda nyata dengan seluruh kombinasi perlakuan. Gambar 10. Pengaruh aplikasi i kompos T. diversifolia, ii pupuk SP-36 terhadap tinggi tanaman akhir masa vegetatif Dari Gambar 10 dapat dilihat bahwa pengaruh aplikasi kompos T. diversifolia pada akhir masa vegetatif meningkatkan tinggi tanaman sejalan dengan meningkatnya dosis kompos. Peningkatan ini mengikuti persamaan y = 172,7 + 0,483x R 2 = 0,64 dan pengaruh aplikasi pupuk SP-36 pada akhir masa vegetatif meningkatkan tinggi tanaman sejalan dengan meningkatnya dosis pupuk SP-36. Peningkatan ini mengikuti persamaan y = 182,4 + 0,144x R 2 = 0,68. i. Kompos T. diversifolia ii. Pupuk SP-36

Dokumen yang terkait

Aplikasi Pupuk SP-36 Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Fosfor Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L)Pada Ultisol Kwala Bekala

2 68 46

Pengaruh Pupuk SP-36 Kompos Tithonia diversifolia Dan Vermikompos Terhadap Pertumbuhan dan Serapan P Tanaman Jagung (Zea mays L.) serta P-tersedia Pada Ultisol Simalingkar

4 44 65

Tanggap Tanaman Jagung ( Zea mays L ) Terhadap Pemupukan P dan Kotoran Ayam Pada Tanah Ultisol Asal Mancang Kabupaten Langkat

7 53 66

Ketersediaan Hara-P Dan Respon Tanaman Jagung (Zea Mays L) Pada Tanah Ultisol Tambunan-A Akibat Pemberian Guano Dan Mikroorganisme Pelarut Fosfat (MPF)

0 25 49

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

1 1 8

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

0 0 3

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

0 0 12

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan Chapter III V

0 0 19

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

0 1 4

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

0 0 11