Kompos T. diversifolia i Pupuk SP-36

pada taraf P4, P3, P2, dan P1 berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan tanpa aplikasi pupuk SP-36 P0 sedangkan aplikasi pupuk SP-36 pada taraf P3, P2, dan P1 memiliki nilai tinggi tanaman yang berbeda tidak nyata dengan taraf P4. Kombinasi aplikasi pupuk SP-36 dan kompos T. diversifolia T0P0 pada akhir masa vegetatif memiliki nilai tinggi tanaman yang berbeda nyata dengan seluruh kombinasi perlakuan. Gambar 10. Pengaruh aplikasi i kompos T. diversifolia, ii pupuk SP-36 terhadap tinggi tanaman akhir masa vegetatif Dari Gambar 10 dapat dilihat bahwa pengaruh aplikasi kompos T. diversifolia pada akhir masa vegetatif meningkatkan tinggi tanaman sejalan dengan meningkatnya dosis kompos. Peningkatan ini mengikuti persamaan y = 172,7 + 0,483x R 2 = 0,64 dan pengaruh aplikasi pupuk SP-36 pada akhir masa vegetatif meningkatkan tinggi tanaman sejalan dengan meningkatnya dosis pupuk SP-36. Peningkatan ini mengikuti persamaan y = 182,4 + 0,144x R 2 = 0,68. i. Kompos T. diversifolia ii. Pupuk SP-36 Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Pengaruh interaksi kompos T. diversifolia dengan pupuk SP-36 terhadap tinggi tanaman akhir masa vegetatif Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa pertumbuhan tanaman jagung pada perlakuan 150 ppm P 2 O 5 pot sangat tinggi jika diberikan kompos T. diversifolia sebesar 25 gpot. Namun penambahan dosis kompos T. diversifolia tidak mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung. Pertumbumbuhan tinggi tanaman jagung meningkat dengan pemberian kompos T. diversifolia. Pada perlakuan tanpa pupuk SP-36 pertumbuhan tanaman jagung terhambat jika tidak diberikan kompos T. diversifolia. Pertumbuhan jagung pada perlakuan tanpa SP-36 akan semakin meningkat dengan pemberian kompos T. diversifolia. Pertumbuhan jagung pada perlakuan pupuk SP-36 dengan dosis tertinggi 200 ppm P 2 O 5 pot jika diberikan kompos T. diversifolia sebesar 75 gpot Berat kering tajuk tanaman Hasil sidik ragam pada Lampiran 10.1 memperlihatkan bahwa pada akhir masa vegetatif aplikasi pupuk SP-36 berpengaruh sangat nyata, kompos T. diversifolia berpengaruh sangat nyata terhadap berat kering tajuk tanaman. Interaksi kompos dengan pupuk SP-36 berpengaruh tidak nyata terhadap berat Universitas Sumatera Utara kering tajuk tanaman. Pengaruh tunggal aplikasi pupuk SP-36, kompos T. diversifolia terhadap berat kering tajuk tanaman disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Pengaruh aplikasi pupuk SP-36, kompos T. diversifolia terhadap berat kering tajuk tanaman BKT akhir masa vegetatif kompos Tithonia g5 kg BTKO BKT tanaman g akhir masa vegetatif pupuk SP-36 ppm5 kg BTKO BKT tanaman g akhir masa vegetatif T0 0 10.37 b P0 0 17.24 b T1 25 19.8 a P1 50 18.99 a T2 50 23.55 a P2 100 20.68 a T3 75 23.95 a P3 150 22.85 a T4 100 24.52 a P4 200 22.43 a Keterangan : angka-angka yang diikuti oleh huruf sama berarti berbeda tidak nyata 5 menurut uji DMRT Dari Tabel 7 diketahui bahwa pengaruh aplikasi kompos T. diversifolia akhir masa vegetatif pada taraf T4, T3, T2, T1 berpengaruh nyata meningkatkan berat kering tajuk tanaman dibandingkan tanpa aplikasi kompos T. diversifolia T0 sedangkan sedangkan aplikasi kompos T. diversifolia pada taraf T3, T2, dan T1 memiliki nilai tinggi tanaman yang berbeda tidak nyata dengan taraf T4. Aplikasi pupuk SP-36 akhir masa vegetatif pada taraf P4, P3, P2, P1 berpengaruh nyata meningkatkan berat kering tajuk tanaman dibandingkan tanpa aplikasi pupuk SP-36 taraf P0 sedangkan aplikasi pupuk SP-36 pada taraf P3, P2, dan P1 memiliki nilai berat kering tajuk tanaman yang berbeda tidak nyata dengan taraf P4. Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Pengaruh aplikasi i kompos T. diversifolia, ii pupuk SP-36 terhadap berat kering tajuk tanaman akhir masa vegetatif Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa pengaruh aplikasi kompos T. diversifolia pada akhir masa vegetatif meningkatkan berat kering tajuk tanaman sejalan dengan meningkatnya dosis kompos. Peningkatan ini mengikuti persamaan y = 13,94 + 0,129x R 2 = 0,73 dan pengaruh aplikasi pupuk SP-36 pada akhir masa vegetatif meningkatkan berat kering tajuk tanaman sejalan dengan meningkatnya dosis pupuk SP-36. Peningkatan ini mengikuti persamaan y = 17,54 + 0,028x R 2 = 0,90.

5. Berat kering akar tanaman

Dokumen yang terkait

Aplikasi Pupuk SP-36 Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Fosfor Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L)Pada Ultisol Kwala Bekala

2 68 46

Pengaruh Pupuk SP-36 Kompos Tithonia diversifolia Dan Vermikompos Terhadap Pertumbuhan dan Serapan P Tanaman Jagung (Zea mays L.) serta P-tersedia Pada Ultisol Simalingkar

4 44 65

Tanggap Tanaman Jagung ( Zea mays L ) Terhadap Pemupukan P dan Kotoran Ayam Pada Tanah Ultisol Asal Mancang Kabupaten Langkat

7 53 66

Ketersediaan Hara-P Dan Respon Tanaman Jagung (Zea Mays L) Pada Tanah Ultisol Tambunan-A Akibat Pemberian Guano Dan Mikroorganisme Pelarut Fosfat (MPF)

0 25 49

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

1 1 8

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

0 0 3

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

0 0 12

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan Chapter III V

0 0 19

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

0 1 4

Aplikasi Tithonia diversifolia dan Pupuk Kandang Ayam dengan Pupuk SP-36 Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan

0 0 11