PENDAHULUAN Keramik Sebagai Bahan Substitusi Bone Graft.

BAB 1 PENDAHULUAN

Penyakit periodontal adalah penyakit yang melibatkan struktur penyangga gigi baik jaringan lunak maupun jaringan keras. Perubahan yang terjadi pada jaringan keras, dalam hal ini tulang alveolar adalah penting karena kerusakan tulang berpengaruh terhadap keberadaan gigi. Mencegah kerusakan tulang alveolar menjadi lebih parah, dapat dilakukan terapi dengan periodontal bone graft agar terjadi regenerasi. Regenerasi periodontal meliputi perbaikan tulang, sementum dan serabut- serabut periodontal, setelah terjadi kerusakan akibat proses penyakit periodontal. 1 Berbagai bahan dan teknik digunakan sebagai terapi regeneratif untuk kerusakan tulang yang disebabkan karena periodontitis seperti bone graft, guided tissue regeneration GTR, growth factors atau bahan yang berperan dalam pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel periodontal. Pada tulang alveolar telah sering digunakan untuk regenerasi kerusakan periodontal, meliputi bahan-bahan osteokonduktif dan osteoinduktif untuk merangsang pembentukan tulang baru dan regenerasi. 1 Selama beberapa tahun, para peneliti dan dokter gigi telah mencoba untuk mengembalikan bentuk atau arsitektur tulang yang hilang dengan upaya memicu regenerasi tulang dan perlekatan ligamenya terhadap gigi, menggunakan berbagai stimulator pertumbuhan tulang. Berbagai bahan autogenous atau aktif dengan sendirinya, alogenik, senogenik dan aloplastik sintetis telah diuji dengan tingkat Universitas Sumatera Utara keberhasilan berbeda-beda. 2 Jaringan graft termasuk tulang, sudah digunakan secara luas sampai sekarang, karena merupakan salah satu jaringan yang sama, yang digunakan sebagai pengganti dengan tujuan adanya perbaikan kerusakan jaringan. 1 Secara obyektif graft tulang pada periodontal menghasilkan; pengurangan kedalaman probing, penambahan perlekatan secara klinis, pengisian kerusakan tulang, regenerasi tulang, sementum dan ligament periodontal. 1 Bila ditinjau dari sejarah tentang bahan bone graft kehilangan jaringan gingiva dapat menyebabkan sensitifitas gigi, penampilan esetetis yang kurang, kontur mahkota tiruan yang tidak alamiah, erosi semen dan kemungkinan karies akar. Untungnya kemajuan praktek klinis serta bedah plastik periodontal telah berkembang untuk menutup permukaan akar yang mengalami resesi. Graft ini digunakan baik dalam menambah dimensi interdental papila maupun dalam menutup resesi gingiva. 3 Pada tulisan ini penulis akan menguraikan sejarah bone graft, jenis- jenis bone graft, sifat dan komposisi keramik untuk bone graft, mekanisme keramik membentuk tulang. Dengan pembahasan yang dikemukakan yang diuraikan pada setiap bab, diharapkan akan memberi pemahaman bagi dokter gigi mengenai bone graft. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 BONE GRAFT DAN JENIS BONE GRAFT