9
3 METODE
Penelitian  ini  dilakukan  di  Laboratorium  Fisika  Material  dan  Spektroskopi Departemen  Fisika,  Fakultas  Matematika  dan  Ilmu  Pengetahuan  Alam,  Institut
Pertanian Bogor dan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung. Penelitian
ini  dilaksanakan  dari  Agustus  2014  sampai  dengan  Maret  2015.  Bahan  yang digunakan  pada  penelitian  ini  adalah  bubuk  Lithium  Asetat  [LiO
2
C
2
H
3
],  bubuk Tantalum Oksida [Ta
2
O
5
], pelarut 2-metoksietanol [C
3
H
8
O
2
], substrat Si 100 tipe- p, deionized water, aseton PA [CH
3
COCH
3
, 58.06 gmol], metanol PA [CH
3
OH, 32.04 gmol], asam florida HF, kaca preparat, pasta perak, kawat tembaga halus,
dan alumunium foil. Dalam  penelitian  ini  film  tipis  LiTaO
3
dibuat  dengan  metode  chemical solution  deposition  CSD  yang  telah  lama  dikembangkan  untuk  penumbuhan
perovskite  thin  film.  Metode  ini  memiliki  keunggulan  yaitu  prosedurnya  mudah, biayanya  relatif  ekonomis, dan mendapatkan hasil  yang bagus.  Metode  chemical
solution  deposition  CSD  merupakan  metode  pembuatan  film  dengan  cara pendeposisian  larutan  bahan  kimia  di  permukaan  substrat,  kemudian  dipreparasi
dengan  spin  coating  pada  kecepatan  3000  rpm  selama  30  detik  setiap  penetesan larutan LiTaO
3
.
Gambar 3.1 Proses annealing Proses annealing dilakukan secara bertahap menggunakan furnace Vulcan
TM
3-130.  Annealing  berfungsi  untuk  mendifusikan  larutan  LiTaO
3
dengan  substrat silikon yang dimulai dari suhu ruang kemudian dinaikkan hingga suhu annealing
yaitu 550
o
C, 600
o
C, 650
o
C, 700
o
C, 750
o
C dan 800
o
C dengan kenaikan suhu 1,7
o
Cmenit  dan  ditahan  konstan  selama  8  jam  pada  suhu  annealing  tersebut. Selanjutnya dilakukan proses pendinginan sampai kembali pada suhu ruang.
Perubahan Suhu Pendinginan
Kenaikan Suhu 1.7
o
Cmenit T
o
C
T
1
T
t
1
t
2
Pendinginan
t jam
10
Gambar 3.2 Desain film LiTaO
3
Ferroelektrik
3.1 Karakterisasi Sifat Optik
Karakterisasi sifat optik dari film tipis dilakukan di Laboratorium Fisika IPB menggunakan  oceanoptic  dari  suatu  program  oceanoptic  yang  memiliki  panjang
gelombang  dari  339  nm  sampai  1022  nm.  Spektroskopi  absorbsi  memiliki  lima komponen  utama  yaitu  sumber  radiasi,  monokhromator,  sampel,  detector,  dan
recorder.  Sumber  radiasi  yang  digunakan  yaitu  lampu  xenon  yang  umum digunakan  pada  spektroskopi,  sedangkan  monokhromator  berfungsi  untuk
menghasilkan berkas radiasi dengan satu panjang gelombang. Apabila radiasi atau cahaya putih dilewatkan melalui larutan maka radiasi dengan panjang gelombang
tertentu  akan  diserap  secara  selektif  dan  radiasi  lain  akan  diteruskan  atau dipantulkan.  Kemudian  perangkat  alat  ini  dihubungkan  dengan  suatu  software
dengan  program  oceanoptic,  sehingga  diperoleh  kurva  absobsi  terhadap  panjang gelombang  dan  refleksi  terhadap  panjang  gelombang.  Dari  kurva  yang  diperoleh
dapat dianalisis sifat optik dari film tipis.
Gambar 3.3 Alat oceanoptic Kawat
Film LiTaO
3
Kontak Aluminium
Substrat silikon Kawat
11 Spektrofotometer merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorbsi
radiasi  elektromagnetik.  Cahaya  terdiri  dari  radiasi  terhadap  kepekaan  mata manusia,  panajang  gelombang  yang  berlainan  akan  menimbulkan  cahaya  yang
berlainan sedangkan campuran cahaya dengan panjang gelombang akan menyusun cahaya  putih.  Cahaya  putih  meliputi  seluruh  spektrum  nampak  400-780  nm
sedangkan cahaya infra merah pada spektrum di atas panjang gelombang 780 nm.
Spektrofotometri  adalah  suatu  metode  analisis  yang  berdasarkan  pada pengukuran  serapan  sinar  monokromatis  oleh  suatu  lajur  larutan  berwarna  pada
panjang gelombang yang spesifik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi  difraksi  dan  detector  vakum  phototube  atau  tabung  foton  hampa.  Alat  yang
digunakan  adalah  spektrofotometer,  yaitu  suatu  alat  yang  digunakan  untuk menentukan  suatu  senyawa  baik  secara  kuantitatif  maupun  kualitatif  dengan
mengukur absorbsi atau refleksi.
Spektrofotometer  menghasilkan  sinar  dari  spektrum  dengan  panjang gelombang  tertentu.  Pada  spektrofotometer  panjang  gelombang  dari  sinar  putih
dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating atau  celah  optis.  Suatu  spektrofotometer  tersusun  dari  sumber  spectrum  tampak
yang  kontinyu,  monokromator,  sel  pengabsorbsi  untuk  larutan  sampel. Spektrofotometer ini hanya terjadi bila elektron berpindah dari tingkat energi yang
rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Perpindahan elektron tidak diikuti oleh perubahan arah spin, hal ini dikenal dengan sebutan tereksitasi siglet Paula et al
2014.
Energi bandgap film LiTaO
3
dapat diperoleh dengan menggunakan metode Tauc  plot  dan  dari  perhitungan  reflektansi.  Metode  Tauc  plot  menggunakan
hubungan  antara  koefisien  absorbansi  dan  energi  foton  yang  datang  pada  film. Energi  bandgap  dari  perhitungan  reflektansi  menggunakan  hubungan
[lnR
max
-R
min
R-R
min
]
2
dan energi foton yang datang pada film, ditunjukkan pada persamaan:
�ℎ� = �ℎ� − �
�
3.1 �� = [ln R
max
-R
min
R-R
min
]
2
3.2 Keterangan:
� adalah koefisien absorbansi cm
-1
, h adalah konstanta Planck 4,135669 x 10
-15
eV ∙s, v adalah frekuensi cahaya Hz, E
g
adalah energi bandgap eV, R adalah nilai reflektansi , dan d adalah ketebalan film cm.
3.2 Karakterisasi Konduktivitas Listrik
Konduktivitas  listrik  diukur  menggunakan  LCR  meter  dengan  berbagai variasi  intensitas  yaitu  pada  0  lux  gelap,  1000  lux,  2000  lux,  3000  lux,  dan
4000 lux. Dari alat tersebut diperoleh nilai konduktansi G. Data konduktansi ini digunakan untuk menghitung nilai konduktivitas listrik. Nilai konduktivitas listrik
dapat dicari dari persamaan 3.1. Data konduktivitas listrik film yang didapat akan dicocokkan  dengan  data  literatur  apakah  film  yang  terbentuk  termasuk  bahan
konduktor, semikonduktor atau isolator.