Alat penangkapan ikan Karakteristik Perikanan Tangkap di Lokasi Penelitian

5 PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Perikanan Tangkap di Lokasi Penelitian

5.1.1 Alat penangkapan ikan

Pada dasarnya dalam suatu operasi penangkapan ikan penggunaan bermacam-macam jenis alat penangkapan ikan sesuai dengan target ikan yang akan ditangkap itu dibolehkan. Dalam rangka mewujudkan tujuan pengelolaan perikanan seperti yang diamanatkan dalam UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan yaitu agar SDI tetap lestari serta pemanfaatannya dapat optimal dan berkelanjutan maka perlu dilakukan beberapa langkah yang berkaitan dengan penggunaan Alat Penangkapan Ikan di antaranya mukhtar_apiyahoo.co.id Blog : http:mukhtar-api.blogspot.com : 1. Pembuatan ketentuan-ketentuanperaturan-peraturan yang mengatur tentang penggunaan Alat Penangkapan Ikan. 2. Pencantuman jenis dan dimensi utama Alat Penangkapan Ikan yang digunakan dalam SIPI. 3. Pengawasan penggunaan Alat Penangkapan Ikan di lapangan. Alat penangkapan ikan utama yang digunakan oleh nelayan Kecamatan Kao Utara Kabupaten Halmahera Utara adalah pancing ulur dan jaring hanyut gillnet. Sebagian besar teknologi penangkapan ikan yang dipergunakan nelayan setempat masih sederhana. Armada penangkapan ikan didominasi oleh perahu dayung dan perahu motor tempel ketinting dengan ukuran dibawah 2 GT. Jenis teknologi penangkapan yang masih sederhana dan armada skala kecil menyebabkan daerah penangkapan ikan terbatas di perairan pantai sekitar 2-3 mil. Berdasarkan waktu kerja dari nelayan di Desa Pediwang, Bori, dan Desa Doro Kecamatan Kao Utara, mereka tergolong sebagai nelayan sambilan utama dan nelayan sambilan tambahan. Nelayan sambilan utama adalah nelayan yang sebagian besar waktu kerjanya dipergunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan. Sedangkan Nelayan sambilan tambahan adalah nelayan yang sebagian kecil dari waktu kerjanya dipergunakan untuk melakukan operasi penangkapan Ditjen Perikanan Tangkap, 2005. Keterbatasan alat tangkap yang dimiliki nelayan di Desa Pediwang, Desa Doro, dan Desa Bori merupakan salah satu faktor yang cukup dominan yang menyebabkan produktifitas hasil tangkapan nelayan menjadi rendah. Daya jelajah perahu yang digunakan umumnya terbatas, dan berimplikasi pada jumlah dan jenis tangkapan ikan yang makin lama makin berkurang. Rata-rata penghasilan yang diperoleh nelayan miskin relatif kecil sehingga hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan bagi nelayan yang memiliki tanggungan keluarga yang lebih besar, terpaksa hidup kekurangan. Disamping mengandalkan hasil laut sebagai penopang kebutuhan keluarga, sebagian besar dari masyarakat nelayan di ketiga desa tersebut juga mengandalkan hasil-hasil perkebunan. Rata-rata masyarakat nelayan di tiga desa memiliki kebun yang menghasilkan kelapa kopra yang bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

5.1.2 Sosial budaya masyarakat nelayan