Identifikasi Bakteri Pereduksi Merkuri
Perbedaan antara bakteri Gram positif dan Gram negatif terletak pada susunan kimia dinding selnya. Pada bakteri Gram positif dinding sel tersusun atas
peptidoglikan dan komponen khusus berupa asam-asam teikhoat dan teikhuronat serta polisakarida; sedangkan dinding sel bakteri Gram negatif juga tersusun atas
peptidoglikan sedang komponen-komponen khusus berupa lipoprotein, selaput luar dan lipopolisakarida Tedja, 2009. Perbedaan komponen dinding sel bakteri
Gram positif dan Gram negatif menyebabkan interaksi yang berbeda terhadap logam berat Giller et al., 1998. Bakteri Gram negatif menunjukkan toleransi
yang lebih besar terhadap logam daripada Gram positif karena memiliki struktur dinding sel yang lebih kompleks yang mampu mengikat dan mengimobilisasi ion
logam termasuk Hg
2+
. Hasil penelitian menemukan 7 isolat bakteri Gram positif dan 3 isolat bakteri Gram negatif. Penelitian ini membuktikan bahwa kelompok
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif dapat mereduksi merkuri tergantung enzim yang dimiliki bakteri tersebut Gadd, 1992.
Hasil uji pewarnaan spora pada bakteri Gram positif menunjukkan 4 isolat yang memiliki spora yaitu: Bacillus spp. ICBB 9116, Bacillus spp. ICBB 9118,
Bacillus spp. ICBB 9121 memiliki spora di bagian tengah, dan Bacillus spp. ICBB 9122 memiliki spora di bagian tepi. Pewarnaan spora bertujuan membedakan sel
vegetatif dengan spora. Spora bakteri merupakan struktur yang tahan panas dan dibentuk bakteri untuk mengatasi lingkungan yang tidak menguntungkan seperti
langkanya sumber karbon, energi, atau fosfat, bahan yang bersifat toksik, suhu yang tidak sesuai, lingkungan yang kering hipotonik. Spora terbentuk dalam sel
bakteri serta seringkali disebut sebagai endospora, dalam sel bakteri hanya terdapat 1 spora dan tidak berfungsi untuk reproduksi. Spora merupakan bentuk
dorman dari sel vegetatif Bibiana, 1994. Berdasarkan
Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology, hasil identifikasi 10 isolat unggul bpm, diperoleh bahwa 4 isolat tersebut termasuk
dalam kelompok Bacillus sp. yaitu ICBB 9116, ICBB 9118, ICBB 9121, dan ICBB 9122. Termasuk salah satu kelompok bakteri yang banyak diteliti karena
dapat mereduksi Hg
2+
menjadi Hg dengan
mekanisme detoksifikasi Nakamura et
al., 1990; Blake et al., 1993; Sadhukhan et al., 1997; Petrova et al., 2002; Green- Ruiz, 2005; Madigan, 2006; Jaysankar, 2008; Shovitri et al., 2010.
Hasil penelitian menemukan 2 isolat bpm yang termasuk dalam kelompok Brevibacillus sp. yaitu ICBB 9123 dan ICBB 9124. Termasuk kelompok bakteri
yang mampu mereduksi Hg
2+
menjadi Hg dengan
mekanisme detoksifikasi Jaysankar, 2008.
Micrococcos luteus ICBB 9120 adalah satu-satunya bakteri pereduksi merkuri dari kelompok gram positif bentuk sel bulat yang ditemukan dalam
penelitian ini. Ciri khusus Micrococcos luteus adalah uji katalase positif, uji manitol negatif, uji glukosa negatif dan warna koloni kuning. Termasuk kelompok
bakteri mampu mereduksi Hg
2+
menjadi Hg dengan
mekanisme detoksifikasi Nakamura et al., 1990; Blake et al., 1993; Sadhukhan et al., 1997; Petrova et al.,
2002. Bakteri pereduksi merkuri yang ditemukan dari kelompok gram negatif
dan bentuk sel batang yaitu: Pseudomonas sp. ICBB 9115, Eschericia coli ICBB 9117, dan Morganella morganii ICBB 9119. Ciri khusus Pseudomonas sp adalah
uji oksidase positif dan uji glukosa negatif. Termasuk kelompok bakteri yang mampu mereduksi Hg
2+
menjadi Hg dengan
mekanisme detoksifikasi Nakamura et al., 1990; Blake et al., 1993; Sadhukhan et al., 1997; Handayani, 2001; Petrova
et al., 2002; Sulastri, 2002; Madigan, 2006; Jaysankar, 2008; Santi, 2009. Eschericia coli ICBB 9117 adalah bakteri pereduksi merkuri gram negatif
dengan bentuk sel batang. Ciri khusus Eschericia coli adalah uji laktosa positif, uji indol positif, dan uji sitrat negatif. Termasuk kelompok bakteri yang mampu
mereduksi Hg
2+
menjadi Hg dengan
mekanisme detoksifikasi Sadhukhan et al., 1997.
Morganella morganii ICBB 9119 adalah bakteri pereduksi merkuri gram negatif dengan bentuk sel batang. Morganella morganii memiliki ciri khusus yaitu
uji laktosa negatif, uji indol positif, uji H
2
S negatif dan termasuk kelompok bakteri yang mampu mereduksi Hg
2+
menjadi Hg dengan
mekanisme detoksifikasi. Morganella sp. merupakan salah satu bakteri penghasil histamin yang banyak
ditemukan pada ikan tuna tongkol Mangunwardoyo et al., 2007.
a b
c d
e
f g
h i
j
Gambar 7. Koloni ke-10 bakteri pereduksi merkuri isolat Bacillus sp. ICBB 9115 a, Bacillus sp. ICBB 9118 b, Bacillus sp. ICBB 9123 c, Bacillus sp. ICBB 9124 d, Brevibacillus sp. ICBB 9123 e, Brevibacillus sp. ICBB 9124 f, Micrococcos luteus ICBB 9120 g, Eschericia coli ICBB
9117 h, i Morganella morganii ICBB 9119 i, Pseudomonas sp. ICBB 9115 j.
a b
c d
e
f
g h
i j
Gambar 8. Bentuk sel bakteri pereduksi merkuri isolat Bacillus sp. ICBB 9116 a, Bacillus sp. ICBB 9118 b, Bacillus sp. ICBB 9121 c, Bacillus sp. ICBB 9122 d, Micrococcos luteus ICBB 9120 e, Brevibacillus sp. ICBB 9123 f,
Brevibacillus sp. ICBB 9124 g, Eschericia coli ICBB 9117 h, Pseudomonas sp. ICBB 9115 i, dan Morganella morganii ICBB 9119 j..
10µm 10µm
10µm 10µm
10µm
10µm 10µm
10µm 10µm
10µm
Tabel 3. Uji morfologi dan fisiologi sepuluh isolat unggul bakteri pereduksi merkuri
ICBB 9116 ICBB 9118
ICBB 9121 ICBB 9122
ICBB 9120 ICBB 9123
ICBB 9124 ICBB 9115
ICBB 9117 ICBB 9119
B e n t u k s e l Batang
Batang Batang
Batang Bulat
Batang Batang
Batang Batang
Batang P e w a r n a a n G r a m
+ +
+ +
+ +
+ –
– –
E n d o s p o r a Tengah
Tengah Tengah
Tepi Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Tidak ada A e r o b
+ +
+ +
+ +
+ +
+ +
B e n t u k K o l o n i Bulat
Bulat Bulat
Bulat Bulat
Bulat Bulat
I r e g u l a r I r e g u l a r
Bulat D i a m e t e r k o l o n i
1mm 1mm
1mm 1mm
1mm 1mm
1mm 1mm
1mm 1mm
W a r n a k o l o n i Krem
Krem Krem
Krem Kuning
Krem Kuning
Krem S a l e m
O r a n g e E l e v a s i k o l o n i
R a t a Cembung
Cembung Cembung
Cembung Cembung
Cembung Cembung
R a t a R a t a
T e p i a n k o l o n i B e r l e k u k
Rata Rata
Rata Rata
Rata Rata
G e l o m b a n g G e l o m b a n g
Rata P e r m . K o l o n i
K e r i n g C a h a ya
L e n d i r C a h a ya
C a h a ya C a h a ya
C a h a ya C a h a ya
K e r i n g K e r i n g
M o t i l i t a s –
– +
– –
+ +
– –
+ U j i K a t a l a s e
– +
– –
+ +
+ –
+ +
U j i O k s i d a s e
– +
+ +
+ +
– +
– –
U j i N i t r a t
– +
+ +
– –
– –
+ –
U j i L ys i n
– –
– –
– +
– –
– –
U j i H
2
S –
– –
– –
– –
– –
–
U j i M a n n i t o l +
– +
– –
+ –
– +
– U j i I n d o l e
+ +
+ +
+ –
– +
+ +
U j i U r e a s e –
– –
– –
+ +
– –
– U j i V P
– –
– –
– +
– +
– –
U j i M R –
– –
+ –
– –
– –
– U j i S i t r a t
– –
– –
– +
+ –
– –
U j i G l u k o s a +
– +
+ –
+ +
– +
– U j i F r u k t o s a
+ +
+ –
+ +
+ –
+ +
U j i X yl o s e +
– +
– –
+ +
– +
– U j i S u k r o s a
+ –
+ –
– +
– –
+ –
U j i La k t o s a +
– +
– –
– –
– +
– U j i I n o s i t o l
– –
– –
– –
– –
+ –
U j i S o r b i t o l –
– +
– –
+ –
– +
– U j i
A r a b i n o s a +
– +
– +
– +
– +
– U j i
G a l a k t o s a +
+ +
– +
+ +
– –
– U j i M a l t o s a
– –
+ –
– –
– –
+ –
U j i D u l s i t o l –
– –
– –
– –
– –
–
Bacillus sp.
Bacillus sp. Bacillus sp.
Bacillus sp. Micrococcos
luteus Brevibacillus
sp. Brevibacillus
sp. Pseudomonas
sp. Eschericia
coli Morganella
morganii
4.4. Pertumbuhan BPM pada Berbagai Kondisi Lingkungan 4.4.1. Pengaruh Suhu terhadap Pertumbuhan Bakteri Pereduksi Merkuri
Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat Pseudomonas sp. ICBB 9115, Eschericia coli ICBB 9117, Morganella morganii ICBB 9119, Micrococcos luteus
ICBB 9120, Brevibacillus sp. ICBB 9123, dan Brevibacillus sp. ICBB 9124 menunjukkan suhu pertumbuhan optimum pada suhu ruang 27
o
C. Sedangkan isolat Bacillus sp. ICBB 9116, Bacillus sp. ICBB 9118, Bacillus sp. ICBB 9121, dan
Bacillus sp. ICBB 9122 menunjukkan suhu pertumbuhan optimum pada suhu 45
o
C. Suhu merupakan faktor lingkungan yang sangat menentukan kehidupan bakteri,
pengaruh suhu berhubungan dengan aktivitas enzim. Suhu yang rendah dapat menyebabkan aktivitas enzim menurun dan jika suhu terlalu tinggi dapat
mendenaturasi protein enzim Bibiana, 1994 dan Tedja, 2009 Tabel 4. Tabel 4. Pengaruh suhu terhadap pertumbuhan sepuluh isolat BPM
Isolat Suhu 4
o
C Suhu ruang 27
o
C Suhu 45
o
C OD
[sel] OD
[sel] OD
[sel] ICBB 9116
0.007 0.38
0.52 1.12
1.39 7.05
ICBB 9118 0.006
0.31 0.69
1.07 1.49
7.85 ICBB 9121
0.005 0.23
0.89 1.09
1.58 8.36
ICBB 9122 0.012
0.35 0.95
1.01 1.56
8.30 ICBB 9123
0.024 0.47
1.04 5.64
0.02 0.45
ICBB 9124 0.004
0.37 1.47
7.81 0.32
2.01 ICBB 9120
0.011 0.57
1.53 8.74
0.46 3.35
ICBB 9115 0.008
0.51 1.35
6.89 0.44
2.98 ICBB 9117
0.011 0.75
1.42 7.28
0.53 3.07
ICBB 9119 0.014
0.88 1.57
8.96 0.61
3.77
Keterangan : [sel] : konsentrasi sel x 10
8
Untuk menghitung jumlah bakteri dapat digunakan dua cara yaitu: 1 jumlah bakteri secara keseluruhan bakteri yang hidup dan yang mati total cell count, dan
2 jumlah bakteri yang hidup viable count. Penghitungan bakteri secara keseluruhan terbagi atas dua cara yaitu: menghitung langsung secara mikroskopik dan
menghitung dengan cara kekeruhan Bibiana, 1994. Dalam penelitian ini digunakan cara menghitung keseluruhan bakteri berdasarkan kekeruhan dengan menggunakan
spektrofotometer. Jumlah bakteri dalam suspensi ditentukan dengan menentukan
kerapatan optik OD = optical density. Kurva standar bakteri menyuguhkan data perbandingan antara nilai OD absorbans dengan konsentrasi sel bakteri yang
ditumbuhkan. Gambar 9 dan 10 menunjukkan kurva standar isolat bakteri Brevibacillus sp. ICBB 9123 dan Brevibacillus sp. ICBB 9124 yang ditumbuhkan
pada media Luria Bertani dengan konsentrasi 500 ppm HgCl
2
pada suhu ruang.
Gambar 9. Kurva standar isolat Brevibacillus sp. ICBB 9123
Gambar 10. Kurva standar isolat Brevibacillus sp. ICBB 9124 Pertumbuhan sel dicirikan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menggandakan massa atau jumlah sel. Umumnya pertumbuhan sel dinyatakan melalui massa sel, karena lebih mudah, cepat dan sederhana. Massa sel dalam
penelitian ini dianalisa melalui kerapatan optik kekeruhan cairan media kultivasi. Secara kualitatif pertumbuhan biomassa bakteri ditunjukkan dengan kerapatan optik.
Metode ini merupakan cara yang baik untuk melihat pertumbuhan bakteri tanpa harus
y = 0,2074x + 0,0002 R² = 0,9971
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
0,6 1,2
2,4 4,8
9,6 O
D 6
2 n
m
Konsentrasi sel 10
8
y = 0,1982x - 0,0698 R² = 0,9972
0,2 0,4
0,6 0,8
1
0,54 1,09
2,18 4,35
8,70 O
D 6
2 n
m
konsentrasi sel 10
8
mengganggu kultur bakteri Black, 2005. Pola pertumbuhan biomassa setiap bakteri berbeda satu dengan lainnya, terdiri atas: 1 fase adaptasi yaitu sel-sel bakteri
menyesuaikan dengan lingkungannya, pada fase awal terjadi sintesis enzim oleh sel yang diperlukan untuk metabolisme metabolit; 2 fase eksponensial yaitu sel-sel
bakteri sedang aktif memproduksi enzim-enzim yang dibutuhkan untuk metabolismenya, dimana terlihat peningkatan kekeruhan cairan kultivasi yang tinggi;
dan 3 fase kematian disebabkan karena ketahanan hidup sel menurun akibat akumulasi berbagai produk metabolit dan inhibitor, sehingga terjadi lisis sel dan
massa sel berkurang Laily, 2004 dan Tedja, 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ke-8 isolat bpm yaitu Pseudomonas sp.
ICBB 9115, Bacillus sp. ICBB 9116, Eschericia coli ICBB 9117, Bacillus sp. ICBB 9118, Bacillus sp. ICBB 9121, Bacillus sp. ICBB 9122, Brevibacillus sp. ICBB 9123,
dan Brevibacillus sp. ICBB 9124 memiliki bentuk pola pertumbuhan yang sama. Memiliki fase adaptasi pada 6 jam sd jam 12, fase eksponensial pada 12 jam sd 24
jam, dan fase kematian pada 24 jam dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 11. Kurva pertumbuhan delapan isolat BPM Ke-2 isolat lainnya yaitu: Micrococcos luteus ICBB 9120 dan Morganella
morganii ICBB 9119 memiliki fase eksponensial yang lebih panjang. Isolat Micrococcos luteus ICBB 9120 memiliki fase eksponensial pada 12 jam sd 72 jam
dan isolat Morganella morganii ICBB 9119 memiliki fase eksponensial pada 12 jam
0,5 1
1,5
2
2,5
6 12
24 48
72
P op
u las
i B
ak te
ri
OD 620
n m
Waktu jam
Bacillus spp. ICBB 9116 Bacillus spp. ICBB 9118
Brevibacillus spp. ICBB 9123
Pseudomonas sp. ICBB 9115
Eschericia coli ICBB 9117
Bacillus spp. ICBB 9121
sd 96 jam. Perbedaan ini berdasarkan kepada kemampuan masing-masing bakteri dalam menghasilkan enzim-enzim untuk metabolismenya Tedja, 2009 dapat dilihat
pada Gambar 12.
Gambar 12. Kurva pertumbuhan isolat Morganella sp. dan Micrococcos sp.