Tata Guna Lahan Perencanaan Lanskap Rekreasi di Bantaran Kanal Banjir Timur, Jakarta

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi dan Analisis Kondisi Bantaran

1. Tata Guna Lahan

Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum dalam rangka membangun Kanal Banjir Timur sepanjang 23,6 kilomenter dan jalan tol lingkar luar Jakarta. Proyek Kanal Banjir Timur akan membebaskan lahan seluas 400 hektar di 13 kelurahan di Jakarta Timur dan Jakarta Utara http:els.bappenas.go.id. Gambar 12 memperlihatkan draft Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2011-2030. Dari draft RTRW tersebut, dapat diketahui pada bantaran KBT terdapat empat bentuk tata guna lahan yaitu 1 Pemukiman, 2 Perkantoran, Perdagangan dan Jasa 3 Industri dan Pergudangan, dan 4 RTH budidaya. Penggunaan lahan pada bantaran KBT lebar 50 m dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 12. Draft Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2011 – 2030 Sumber : Bappeda Kota Jakarta 2010 13 Tabel 4. Penggunaan Lahan di Sekitar Bantaran KBT Keterangan : Dihitung dengan cara digitasi dari peta penggunaan lahan eksisting dan draft RTRW 2011-2030 Dari Tabel 4 diketahui bahwa RTH di semua segmen berdasarkan draft RTRW 2011-2030 direncanakan akan mengalami peningkatan luasan dengan persentase yang berbeda, setiap segmen harus memiliki RTH dengan kategori RTH budidaya. Hal ini mendukung perencanaan yang akan dibuat. Selain RTH, terdapat tiga bentuk alokasi lahan lainnya, yaitu : a. Pemukiman b. Perkantoran, Perdagangan dan Jasa c. Industri dan Pergudangan Tiga bentuk penggunaan lahan ini memiliki pola RTH yang berbeda seperti yang tertera pada Tabel 5. Kondisi Eksisting Draft RTRW + - Pemukiman 76 53 -23 RTH budidaya 24 47 23 Pemukiman 80 30 -50 RTH budidaya 12 51 39 Perkantoran, Perdagangan dan Jasa 8 19 11 Pemukiman 66 23 -43 RTH budidaya 25 48 23 Perkantoran, Perdagangan dan Jasa 4 16 12 Industri dan Pergudangan 5 13 8 Pemukiman 51 43 -8 RTH budidaya 49 57 8 Pemukiman 30 33 3 RTH budidaya 32 54 22 Industri dan Pergudangan 13 13 Lahan kosong 38 -38 RTH budidaya 30 46 16 Industri dan Pergudangan 12 54 42 Lahan kosong 58 -58 RTH budidaya 15 32 17 Industri dan Pergudangan 30 68 38 Lahan kosong 55 -55 5 6 7 Segmen Penggunaan Lahan 1 Jenis Penggunaan Lahan 2 3 4 Tabel 5. Pola RTH Sumber : diolah dari Inmendagri no.141988 Berdasarkan kondisi tersebut, maka kondisi optimal untuk perencanaan lanskap ruang terbuka rekreatif adalah segmen 1, 2, 3 dan 4 karena memiliki potensi pengunjung yang berasal dari kawasan pemukiman. Sedangkan pada segmen 5, 6, dan 7 direncanakan untuk dikembangkan menjadi daerah konservasi ataupun untuk melindungi konstruksi kanal. Simulasi pola RTH dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Simulasi pola RTH tanpa skala pada tiga bentuk kawasan pemukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa, serta industri dan pergudangan No. Penggunaan Lahan Fungsi Pendukung Penggunaan Lahan Bentuk 1 Pemukiman Rekreasi, keindahan, kenyamanan, interaksi sosial kawasan areal, pekarangan, taman lingkungan, pemakaman, jalur hijau sepanjang jalan lingkungan 2 Perkantoran,Perdagangan dan Jasa Keindahan, kenyamanan, interaksi sosial areal taman, tutupan vegetasi pada kawasan ini berkisar antara 5-20 3 Industri dan Pergudangan Pencegah erosi, buffer, pengaman bantaran, konservasi air areal taman, bisa berbentuk memanjang tegakan pohon, hutan kota Trase saluran Kanal Banjir Timur ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta: a. SK Gubernur DKI Jakarta No. 1211987, tanggal 17 Juni 1987 tentang Penguasaan PerencanaanPeruntukan bidang tanah untuk pelaksanaan pembangunan Banjir Kanal Timur Tahap I mulai dari Kali Cipinang sampai dengan Buaran wilayah Jakarta Timur. b. SK Gubernur DKI Jakarta No. 27142001, tanggal 24 September 2001 tentang Penguasaan PerencanaanPeruntukan bidang tanah untuk pelaksanaan pembangunan Trase Banjir Kanal Timur dari Kali Buaran sampai dengan Laut Jawa. c. SK Gubernur DKI Jakarta No. 2852003, tanggal 29 Januari 2003 tentang Penguasaan PerencanaanPeruntukan bidang tanah untuk pelaksanaan pembangunan Trase BKT untuk wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. BBWSCC, 2011. Secara umum kondisi eksisting bantaran Kanal Banjir Timur dapat dilihat pada Gambar 15.

2. Penutupan Lahan