PENGUATAN ALIANSI AUSTRALIA-AMERIKA SERIKAT DALAM PEMBANGUNAN PANGKALAN MILITER AMERIKA SERIKAT DI DARWIN

(1)

I

SKRIPSI

PENGUATAN ALIANSI AUSTRALIA-AMERIKA SERIKAT

DALAM PEMBANGUNAN PANGKALAN MILITER

AMERIKA SERIKAT DI DARWIN

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) Strata-1

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh:

Aprilina Rahmawati NIM (08260081)

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013


(2)

II

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Aprilina Rahmawati NIM : 08260081

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENGUATAN ALIANSI AUSTRALIA-AMERIKA DALAM PEMBANGUNAN PANGKALAN MILITER AS DI

DARWIN

Disetujui,

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Ayusia Sabhita Kusuma, M.Sc Dr. Wahyudi,M.Si.

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Ketua Jurusan Hubungan Internasional


(3)

III

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Aprilina Rahmawati NIM : 08260081

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENGUATAN ALIANSI AUSTRALIA-AMERIKA DALAM PEMBANGUNAN PANGKALAN MILITER AS DI

DARWIN

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS Pada hari: Jum‟at, 12 Juli 2013

Tempat: Laboratorium Hubungan Internasional UMM

Mengesahkan, Dekan FISIP- UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si.

Dewan Penguji:

1. Ruli Inayah Ramadhoan, M.Si ( )

2. Demiati Kusuma Ningrum, M.A ( )

3. Ayusia Sabhita Kusuma, M.Sc ( )


(4)

IV

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Aprilina Rahmawati NIM : 08260081

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PENGUATAN ALIANSI AUSTRALIA-AMERIKA DALAM PEMBANGUNAN PANGKALAN MILITER AS DI

DARWIN

Pembimbing : 1. Ayusia Sabhita Kusuma, M.Si 2. Dr Wahyudi, M.Si.

Kronologi Bimbingan :

Tanggal Paraf Pembimbing Keterangan

Pembimbing I Pembimbing II

12 Maret 2012 Mengajukan Judul

April – Desember Bimbingan

21 Desember 2012 ACC Seminar

18 Januari 2013 Seminar Proposal

Februari Revisi Seminar

Maret ACC BAB II

April ACC BAB III

Mei ACC BAB IV

5 Juni 2013 ACC Ujian

12 Juli 2013 Ujian Skripsi

Malang, 12 Juli 2013 Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II


(5)

V

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Aprilina Rahmawati

Tempat, tanggal lahir : Malang, 08 April 1990

NIM : 08260081

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

PENGUATAN ALIANSI AUSTRALIA-AMERIKA DALAM

PEMBANGUNAN PANGKALAN MILITER AS DI DARWIN

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai denagn ketentuan yanb berlaku.

Malang, 12 Juli 2013 Yang menyatakan,


(6)

VI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat serta salam tidak lupa saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk bagi ummat-Nya. Ucapan terima kasih juga saya tujukan kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam proses pembuatan skripsi ini, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan serta menyelesaikan studi pada jenjang pendidikan Strata-1. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada :

1. Bapak Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr Asep Nurjaman., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

3. Bapak Gonda Yumitro., M.A selaku Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional serta

4. Bapak Tonny Dian Effendy., M.Si selaku Dosen Wali Angkatan 2008 5. Ibu Ayusia Sabhita Kusuma., M.Sc Selaku Dosen Pembimbing I dalam

Penulisan Skripsi

6. Bapak Dr. Wahyudi., M.Si selaku Dosen Pembimbing II dalam Penulisan Skripsi

Malang,12 Juli 2013 Penulis,


(7)

VII

DAFTAR ISI

Lembar Cover/Sampul Dalam ... i

Lembar Persetujuan Skripsi ... i

Lembar Pengesahan ... i

Lembar Orisinalitas ... ii

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... iii

Abstraksi ... iv

Abstrac ... v

Kata Pengantar ... i

Daftar Tabel ... i

Daftar Gambar... i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 6

1.4 Kerangka Pemikiran ... 7

1.4.1Penelitian Terdahulu ………6

1.4.2 Landasan Konsep dan Teori………...10

1.4.2.1 Balance of Power ... 12

1.4.2.2 Foreign Policy Analisys ... 20

1.5 Metodologi Penelitian ... 23

1.5.1 Peringkat Analisa ... 23


(8)

VIII

1.5.3 Ruang Lingkup Penelitian ... 24

1.5.2 Metode Pengumpulan Data ... 24

1.5.3 Metode Analisa Data ... 25

1.6 Hipotesa ... 26

1.7 Sistematika Penulisan ... …….28

BAB II Alliansi Australia-Amerika Serikat dan Kebangkitan China di Kawasan Pasifik 2.1 Sejarah dan Perkembangan Hubungan Kerjasama Alliansi Australia-Amerika Serikat ... 23

2.1.1 Situasi (Konteks) Perang Dunia II ... 27

2.1.2 Masa Perang Dingin ... 29

2.1.3 Pasca Perang Dingin………...23

2.1.3.1 Global War on Terrorism ... 53

2.1.3.2 Faktor Kebangkitan Ekonomi China ... 53

2.1.3.3 Perilaku China di Pasifik……… 2.2 Penguatan Kerjasama-Alliansi Australia-Amerika Serikat melalui Pembangunan Pangkalan Militer Amerika Serikat di Darwin…………...32

BAB III Analisa Faktor Kebangkitan China terhadap Alliansi Australia-Amerika Serikat melalui Pembangunan Pangkalan Militer Australia-Amerika Serikat di Darwin 3.1 Peta Geopolitic dan Geostrategic di Kawasan Pasifik ... 57

3.2 Arti Penting Pasifik Bagi Amerika Serikat-Australia-China ... 57

3.2.1 Bagi Amerika Serikat ... 57

3.2.2 Bagi Australia ... 62

3.2.3 Bagi China ... 63

3.3 China dalam Perspektif Australia-Amerika Serikat ... 71

3.3.1 Dalam Pandangan Australia ... 71

3.3.2 Dalam Pandangan Amerika Serikat ... 7

3.4 Rivalitas China-Amerika Serikat di Pasifik Kepentingan Strategis dan Pengaruh di Kawasan ... 57


(9)

IX

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 95 4.2 Saran ... 57


(10)

X

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ... 23 Tabel 1.2.Sistematika Penulisan ... 33


(11)

XI

DAFTAR GAMBAR


(12)

XII

DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli Hamid. 1999. Sistem Politik Australia. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Ratih Hardjono. 1992. Suku Putihnya Australia (Perjalanan Australia Mencari Jati Dirinya). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mohtar mas‟oed , 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES

Hadi soesastro dan A.R,Sutopo,ed, 1981. Strategi dan Hubungan Internasional : Indonesia di Kawasan Asia Pasifik. Jakarta : CSIS.

Yulius P. Hermawan. (ed). 2007. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu dan Metodologi, Bandung.

Abubakar Eby Hara, Ph.d, 2011, Pengantar; Analisis Politik Luar Negeri dari Realisme sampai Konstruktivisme, Bandung

Richard C snyder dan Edgar S.Furniss, Jr., American Foreign Policy : Formulations, Principles, and Programmers, New York

S.P.Varma, 2003, Teori Politik Modern, cetakan ke tujuh, Jakarta : PT. Raja Grafindo persada

James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics : An Introduction. New York : The Free Press

Irene dowsing. Curtin of Australia. Melbourne: ACACIA Press, 1996

R.G.Casey.Friends and Neigbours. Michigan : Michigan University Press, 1958 P.K. Ojong, edt. R.B. Sugiantoro. 2008. Perang Pasifik. Jakarta : Buku Kompas Martin, Craig.A, Maj US Army, US Army War Coll, Monograph, 2011,

”Assessing the Impact of Strategic Culture on Chinese Regional Security Policies in South Asia”.

McLaughlin, William.P, LetCol USMC, Strategy Research Project, US Army War


(13)

XIII

Pant, Harsh.V, Institute for Defence Studies and Analyses, Journal Strategic Analysis , Oct-Dec 2006, ”Indian Foreign Policy and China

Ivone Donasita, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya

Skripsi Anita Rahman. 2012. Pembentukan European Security And Defence Policy (ESDP) Sebagai Respon European Union terhadap Tranformasi Nato. Malang : Unpublish.

Prof. Dr. Ikrar Bhakti. 2012. PM Kevin Rudd datang Jual gagasan, di : http://aipi.wordpress.com/2008/07/15/pm-kevin-rudd-datang-jual-gagasan. di akses 31 Januari 2012

---. 2012. Australia, New Zealand, United States (ANZUS) di : http://www.globalsecurity.org/military/world/int/anzus.htm. di akses pada 12 Juni 2012

Ganewati Wuryandari. 2012. Gaya dan Substansi Politik Luar Negeri Australia 1996-2001.

http://www.google.co.id/search?q=arah%20politik%20luar%20negeri

&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-

US:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np#q=arah+politik+luar+negeri+australia&hl

=id&client=firefox-a&hs=VyZ&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=np&prmd=imvns&ei=Q4FOUOzvD42ciAfvzo A4&start=10&sa=N&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=e666d9e736dc 45eb&biw=1024&bih=404. Di akses pada 11 september 2012

Wawan Darmawan. 2012. Arah Politik Luar Negeri Australia Masa Kini, di : http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/1971010 11999031 WAWAN_DARMAWAN/arah_politik_australia.pdf. pada 10 september 2012

---. Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap stabilitas

keamanan di Indonesia,

http://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf. 11 Septmber 2011

---. Congressional Reseach servise, „ Australia: background and U.S


(14)

XIV

Australia Government: Departement of Foreign Affairs and Trade, „Australia

-United States Free Trade Agrement‟,

http://www.dfat.gov.au/geo/us/australia_us _alliance.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja &ved=0CGoQFjAH&url=http%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3

Ffile%3Ddigital%2F131618-T%252027561-

Dampak%2520kemajuan-Metodologi.pdf&ei=1pRXUb-qF83prQeg3oDoCw&usg=AFQjCNFdqwvZC_0RqeDlBgpLghCa9T O0pw&bvm=bv.44442042,d.bmk

http://husnulmurtadlo-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-66889-Umum-Respon%20Amerika%20Terhadap%20%20Kekuatan%20Baru%20Ch ina.html

http://kabar.asia/kekuatan-militer-china-membuat-as-gamang http://www.jurnas.com/halaman/10/2012-03-09/201720

http://www.tribunnews.com/2012/03/29/direstui-pangkalan-militer-as-di-australia The Age, Obama to announce US marine base in Darwin, 2011,

http://www.theage.com.au/national/obama-to-announce-us-marine-base-in-darwin-20111110-1n9rf.html

http://www.dfat.gov.au/aii/publications/_lib/pdf/Chapter11.pdf

http://hankam.kompasiana.com/2012/06/21/apa-dibalik-rencana-pembangunan-pangkalan-militer-amerika-serikat-di-darwin

The Sidney Morning Herald, Obama to Send Marines to Darwin, 2011, http://www.smh.com.au/national/obama-to-send-marines-to-darwin-20111116-1njd7.html

http://milisnews.com/berita-internasional/11496-rencana-pembangunan-pangkalan-militer-as-di-australia-ditolak.html

http://www.tandef.net/perspektif-keamanan-di-kawasan-asean-dan-campur-tangan-negara-besar,

http://indonesian.irib.ir/en/fokus/-/asset_publisher/v5Xe/content/arti-penting-kunjungan-obama-ke-asia-tenggara/pop_up


(15)

XV

http://m.inilah.com/read/detail/1799862/arti-penting-pangkalan-militer-as-di-darwin

http://log.viva.co.id/news/read/67832-mencermati_kerjasama_keamanan_asia_pasifik AS Berusaha Halau Kebangkitan China, http://www.artileri.org/2012/10/as-berusaha-halau-kebangkitan-china.html

Hendrajit, Cermati Tiga Kekuatan Militer Baru di Asia Pasifik: Cina, Jepang dan

India,

http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=8080&type=99#.UYKC VGc8Vic


(16)

(17)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Australia merupakan benua yang terletak diantara kawasan Asia dan kawasan Pasifik. Kawasaan ini merupakan kawasan strategis dalam konteks hubungan Internasional. Dimana kawasan ini merupakan jalur perdagangan internasional, Samudera Pasifik kerap kali digunakan sebagai latihan militer baik militer Australia, maupun oleh militer Amerika serikat.

Sebelum awal tahun 1970 setiap pemerintah Australia yang berkuasa mengandalkan Negara lebih kuat dengan membentuk persekutuan atas suatu pertimbangan jumlah penduduk yang kecil tetapi mempunyai wilayah teritorial yang luas. Hal ini menjadi pertimbangan penting untuk

diturunkannya strategi “pertahanan garis depan”, dengan dasar pemikiran

yaitu lebih baik perang di bumi orang lain dan mencegah jangan sampai musuh menginjakkan daratan Australia.1

Permasalahan lain yang juga mendasari strategi aliansi ini yaitu adanya keyakinan Australia yang memandang Asia sebagai sumber ancaman sejak menjadi federasi koloni Inggris pada tahun 1901, sehingga menggantungkan pertahanan domestik pada perlindungan kerajaan Inggris. Lalu jaminan perlindungan keamanan dengan Inggris berakhir pada akhir tahun 1960-an dikarenakan oleh kehadiran Amerika Serikat mulai dipandang sebagai kunci

1

Ratih Hardjono, 1992, Suku Putihnya Australia (Perjalanan Australia Mencari Jati Dirinya), Gramedia Pustaka Utama, Jakarta hlm 183


(18)

2

perlindungan keamanan Australia dalam menghadapi Jepang selama Perang Pasifik sejak tahun 1941.

Selain itu terdapat dua alasan yang mendasarinya, yaitu pertama, secara tradisional, Australia terlibat dalam persekutuan pertahanan dan perdagangan dengan Inggris, yang merupakan elemen penting dari Negara-negara barat. Kedua, Australia memerlukan dukungan sistem pertahanan yang kuat untuk menjamin keamanan wilayah strategisnya di Pasifik selatan agar jalur-jalur perdagangan luar negerinya tetap terjamin. Kedekatan Australia dengan Amerika dimulai dengan menciptakan kepentingan keamanan bersama kedua Negara. Kemudian hubungan kerjasama pertahanan ini diformalisasikan pada tahun 1951 pada perjanjian antara Australia, New Zealand (Selandia Baru) dan Amerika Serikat (ANZUS).2

Australia merupakan salah satu Negara jajahan Ingris yang dimana dalam segala sisi pemerintahannya berkaitan erat dengan sistem yang diterapkan Inggris pada saat itu. Proklamasi kemerdekaan Australia ditandatanganani pada 2 maret 1986. secara umum dapat dikatakan bahwa akta penandatanganan tersebut mengakhiri secara resmi kekuatan Inggris untuk membuat Undang-Undang yang mengatur Australia atau Negara-negara bagiannya.3 Dimana dalam setiap pembuatan peraturan-peraturan federal dan Negara bagian seseuai dengan akta serta pada Konstitusi Australia.

Pemberlakuan akta memang mengakhiri hubungan konstitusional Inggris dengan Australia, namun hal tersebut belumlah mengakhiri pengaruh

2

Australia, New Zealand, United States (ANZUS) di : http://www.globalsecurity.org/military/world/int/anzus.htm di akses pada 12 Juni 2012

3


(19)

3

Inggris secara seluruhnya. Karena berbagai simbol yang masih berhubungan dengan kerajaan Inggris masih dipertahankan yang tercermin dari beberapa hal misalnya bendera, lagu kebangsaaan dll.

Kedekatan Australia dengan Amerika Serikat adalah dalam mengantisipasi masalah pertahanan, yang mana dapat diterjemahkan sebagai kepentingan pertahanan militer Australia yang bergantung pada Amerika Serikat. Kemampuan Australia dalam membentuk suatu keamanan bergantung pada hubungan keamanan dengan Amerika Serikat yang memfasilitasi pengembangan kemampuan dan profesionalisme pasukan pertahanan Australia.

Seperti dikatakan Kevin Rudd dalam kampanyenya, politik luar negeri Australia di bawah pemerintannya tetap menjaga tradisi hubungan strategis dan historis Australia dengan Amerika Serikat (selain dengan Eropa). Penggantian kepemimpinan di Australia tidak mengubah kebijakan luar negeri Australia dan ketergantungan strategis Australia terhadap Amerika. Kevin Rudd terpilih menjadi perdana menteri pada pemilu nasional Australia 24 November 2007. 4 Rasionalitas pilihan pemerintah buruh Australia memandang ada persamaan skala kepentingan yang besar antara kedekatannya dengan Asia maupun kepentingan menjaga hubungan baik dengan Inggris maupun Amerika Serikat.

Dalam perkembangannya, rasionalitas pilihan Pemerintah buruh Australia memandang ada persamaan skala kepentingan yang besar antara

4 Prof. Dr. Ikrar Nusa Bhakti, PM Kevin Rudd datang jual gagasan

, di : http://aipi.wordpress.com/2008/07/15/pm-kevin-rudd-datang-jual-gagasan \ di akses 31 Januari 2012


(20)

4

kedekatannya dengan Asia maupun kepentingan menjaga hubungan baik dengan Inggris maupun Amerika Serikat.

Selain situasi internasional dapat dikatakan bahwa adanya hubungan yang erat antara Amerika Serikat dan Australia karena adanya kepentingan nasional Australia sendiri. Hubungan kerjasama dan aliansi dapat mendukung Australia dalam hal keamanan dan pertahanan, khususnya ancaman regional. Oleh sebab itu merupakan hal yang menarik untuk di teliti Politik luar negeri Australia yang berkerjasama dengan Amerika, dalam hal ini peneliti mengambil studi kasus mengenai hubungan Australia dan Amerika Serikat, yaitu: “Penguatan Kerjasama Aliansi Australia-Amerika Serikat melalui

Pembangunan Pangkalan Militer Amerika Serikat di Darwin”

1.2Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah diungkapkan, hal yang menarik untuk diteliti dari hubungan Australia dengan Amerika Serikat, maka dapat diturunkan pertanyaan yaitu,

“Mengapa Australia-Amerika Serikat memperkuat kerjasama alliansi dengan pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin?


(21)

5

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian

Politik luar negeri merupakan produk dari politik domestik suatu negara. Karakter dasar politik luar negeri Australia dapat dikatakan cukup unik, karena telah sejak lama menggantungkan diri pada negara lain, terutama negara super power seperti Inggris dan Amerika Serikat. Australia dan Amerika Serikat memiliki hubungan yang tidak biasa dalam hal keamanan. Kedekatan ini jika ditelusuri lebih jauh telah terjalin sejak Perang Dunia ke II, setelah sebelumnya Australia lebih memilih menjalin hubungan dekat dengan Inggris.

Situasi internasional yang tengah berkembang, dapat dikatakan bahwa yang mendasari terjalinnya hubungan yang erat antara Amerika Serikat dan Australia ini adalah karena adanya kepentingan nasional Australia sendiri. Hubungan kerjasama dan aliansi ini diharapkan dapat mendukung dan menyokong kepentingan Australia dalam hal keamanan dan pertahanan, khususnya ancaman atas regionalnya. Karena asumsinya jika regional aman maka kekhawatiran Australia terhadap ancaman keamanan selama ini akan hilang. Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang menarik untuk dibahas terkait bagaimana politik luar negeri Australia dan kerjasama keamanan yang selama ini dibangun dengan Amerika Serikat. Maka dari itu tujuan penelitian ini, yaitu mengenai “Mengapa Australia-Amerika Serikat memperkuat kerjasama aliansi dengan pembangunan pangkalan militer Amerika


(22)

6

1.3.2. Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan masalah. Maka manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini, yaitu mengetahui menguatnya kembali aliansi Australia-Amerika Serikat dengan pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin.

Manfaat teoritis yaitu, dimana dengan adanya penelitian ini maka akan memperluas kajian ilmu hubungan internasional yang memfokuskan peran suatu Negara pada kerjasama dengan Negara dalam hubungan internasional.

1.4Kerangka Pemikiran 1.4.1 Penelitian Terdahulu

Ada beberapa rujukan penelitian yang telah mencoba untuk membahas dan menjelaskan mengenai politik luar negeri Australia. Salah satunya adalah penelitian :

Penelitian pertama Ganewati wuryandari dalam gaya dan subtansi politik luar negeri Australia 1996-20015, mengatakan John howard berasal dari Partai Koalisi Liberal-Nasional (Liberal National Coalition Party). Dimana setelah dilantik menjadi perdana menteri, Howard mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintahan koalisi memiliki

5

Ganewati Wuryandari, Gaya dan Substansi Politik Luar Negeri Australia 1996-2001, di:

http://www.google.co.id/search?q=arah%20politik%20luar%20negeri&ie=utf-8&oe=utf-

8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox- a&source=hp&channel=np#q=arah+politik+luar+negeri+australia&hl=id&client=firefox-

a&hs=VyZ&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=np&prmd=imvns&ei=Q4FOUOzvD42ciAfvzoA4&start=10&sa=N&bav=on .2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=e666d9e736dc45eb&biw=1024&bih=404, di akses pada 11 september 2012


(23)

7

komitmen untuk melanjutkan kebijakan pemerintahan buruh sebelumnya menjalin kuat hubungan kuat dengan Asia. Howard menempatkan kawasan Asia Pasifik sebagai prioritas tertinggi dalam lingkaran kosentrik politik luar negeri Australia. Prioritas kepentingan nasional Australia dalam kebijakan luar negeri, yaitu:

a. Australia‟s commitment to the region as ist highest foreign policy priority

b. Working to enhance Australia‟s security c. Strengthening Australia‟s broader global links d. Australia‟s humane and principle foreign policy.

Masa pemerintahan Howard dalam poin pertama warna partai Liberal yang konservatif terlihat kuat seperti adanya ketegangan-ketegangan muncul akibat salah persepsi, adanya penekanan pada pentingnya wilayah regional dan kerjasama dengan Negara-negara Asia menjadi salah satu agenda politik luar negeri Australia. Poin kedua yang menjadi tradisi partai buruh juga sedikit terlihat yakni pemahaman terhadap identitas diri suatu bangsa6.

Saat pergantian pemerintahan dari Paul Keating diganti John Howard tidak ada perubahan yang mencolok pada politik luar negeri Australia yaitu mengacu pada kepentingan nasional Australia. Perbedaan yang terjadi pada penekanan politik luar negeri Australia serta gaya yang dipilih setiap pemimpinnya. Perbedaan tersebut yang mempengaruhi tujuan politik luar negeri Australia dimana ketika John Howard menjabat

6

Wawan Darmawan, Arah Politik Luar Negeri Australia Masa Kini, dalam ; http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/197101011999031


(24)

8

pelaksanaan politik luar negeri Australia tidak efektif karena sikap arogan dan kaku Howard yang menjadi kendala dalam pelaksanaan politik luar negeri Australia, khususnya dalam menjalin hubungan dengan Asia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya. Kecondongan pemerintah konservatif yang lebih menitikberatkan orientasinya ke Eropa atau Amerika Serikat yang menjadi faktor pelambatan arus pendekatannya dengan Asia. Hal tersebut yang membuat politik luar negerinya cenderung asertif dan agresif.7

Penelitian kedua berjudul Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap stabilitas keamanan Indonesia. Dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa Pengiriman pasukan dan berdirinya pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin menimbulkan security dillema dan dapat memunculkan ketidakstabilitasan keamanan bagi Indonesia. Meski berdirinya pangkalan militer tersebut dikatakan Amerika Serikat bertujuan untuk meningkatkan kerjasama militer dengan Australia, tetapi dapat dibalik itu juga mempunyai tujuan untuk mengamankan kepentingannya di wilayah Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, khususnya kekayaan alam di Papua terkait keberadaan PT Freeport Indonesia. Dapat dibuktikan dari terungkapnya keberadaan puluhan tentara Amerika Serikat di PT Freeport yang menyamar sebagai pekerja dalam rapat tim pemantau situasi Papua DPR RI dengan menteri lingkungan Polhukam. Penyamaran tersebut dapat diindikasikan sebagai upaya Amerika Serikat untuk mengamankan aset

7


(25)

9

mereka di Papua. Dan ini menjadi peringatan bagi Indonesia untuk lebih waspada dengan keberadaan pasukan dan pangkalan militer Amerikat Serikat di Darwin ini karena kelompok militer Amerika Serikat dapat dengan mudah masuk ke wilayah Papua untuk mengintervensi dalam penyelesaian konflik di Papua dan kemungkinan lepasnya Papua dari Indonesia sangat besar. Indonesia harus mampu melakukan self-help

dalam keamanan. Hal ini ditujukan dalam rangka menjaga dan mempertahankan wilayah NKRI.8

Penelitian ketiga Ivone Donasita, Reorientasi Pemerintahan Koalisi John Howard.9 Dalam penelitian tersebut mengatakan bahwa alasan pemerintahan koalisi Howard melakukan reorientasi terhadap kebijakan Asia lebih didasarkan atas kekuasaan nasional yang dimiliki atau kondisi internal Australia (posisi geografis, penduduk dengan keahlian tinggi serta kondisi bangsa multicultural), pertimbangan kepentingan nasional (dalam aspek ekonomi-pertahanan domestik), dan dinamika situasi internasional yang terjadi di kawasan regional Asia-Pasifik sebagai pengaruh eksternal dalam pembuatan kebijakan luar negeri di Australia.

Perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian di atas adalah dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan pada politik luar negeri Australia dalam pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di

8

Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap stabilitas keamanan di Indonesia, dalam http://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf di akses pada 11 Septmber 2011

9


(26)

10

Darwin. Dimana peneliti akan lebih dalam meneliti tentang politik luar negeri Australia.

Tabel Penelitian Terdahulu

No Nama/ Judul Metodologi Hasil

1. Ganewati

Wuryandari / Gaya Subtansi Politik Luar Negeri Australia 1996-2001

 Politik luar negeri masa Howard dan Keating sama-sama menitik beratkan pada kepentingan nasional Australia  Politik luar negeri masa

Howard yang lebih Agresif dan Asertif.

2. Ancaman Pangkalan

Amerika Serikat terhadap stabilitas Keamanan

Indonesia

 Realisme  Security

Dilemma

 Pengiriman pasukan dan berdirinya pangkalan militer AS di Darwin menimbulkan security dilemma dan memunculkan ketidakstabilan keamanan bagi Indonesia.  Adanya upaya AS untuk

mengamankan aset AS di Papua, dimana dengan adanya pangkalan militer di Darwin AS

dapat masuk dan

mengintervensi penyelesaian konflik di Papua.

3. Ivone Donasita/ Reorientasi

Pemerintahan Koalisi John Howard terhadap kebijakan Asia

 Teori kebijakan Luar Negeri  Teori

Pembuatan keputusan

Pemerintahan koalisi John Howard melakukan reorientasi terhadap kebijakan Asia lebih didasarkan atas kekuatan nasional yang dimiliki, kekuatan internal serta dinamika situasi internasional yang terjadi dikawasan regional.


(27)

11

1.4.2 Kerangka Teori

1.4.2.1 Balance Of Power

Setiap Aktor dalam Hubungan Internasional selalu melakukan interaksi dalam mewujudkan tujuan sehingga terbentuk struktur dalam sistem Internasional. Interaksi dilakukan antar aktor Negara ditujukan untuk memenuhi kepentingan nasional yang mewujudkan dalam suatu kebijakan luar negeri.10

Neorealis mengatakan faktor distribusi kapabilitas di dalam struktur internasional akan mempengaruhi perilaku atau aktor-aktor politik luar negeri (PLN). Dimana neorealist percaya bahwa bukan sifat manusia yang mendorong perilaku, tetapi sistem internasional yang anarkis yang menimbulkan kecemburuan, ketakutan, kecurigaan dan ketidaknyamanan. Konflik dapat terjadi bila suatu Negara mempunyai maksud baik dan terhadap Negara lain. Struktur sistem internasional memaksa Negara-negara untuk mengejar kekuasaan, tidak peduli sistem pemerintahan dan budaya Negara tersebut. Struktur telah menciptakan intensif dasar yang sama untuk semua Negara. Dilemma keamanan adalah situasi yang abadi dalam politik internasional.

Neorealisme beranggapan bahwa masih ada ruang untuk mengupayakan kerjasama internasional guna mencapai kepentingan keamanan internasional. Dalam hal ini, Charles L.Glaser menyatakan

10

Hadi soesastro dan A.R,Sutopo,ed, Strategi dan Hubungan Internasional : Indonesia di Kawasan Asia Pasifik, Jakarta : CSIS, 1981. Hal 3


(28)

12

kerjasama merujuk pada koordinasi kebijakan dari berbagai Negara untuk mencapai stabilitas dan perdamaian internasional.11

Dalam beberapa kasus, Negara-negara besar mengadakan aliansi untuk mempertahankan keseimbangan. Dalam proses penyeimbangan sruktur politik internasional yaitu adanya peranan Negara-negara besar yang mempunyai kapabilitas yang kuat. Bagi neorealis, balance of power

akan muncul secara alamiah melalui aliansi. Konsep balance of power erat kaitannya dengan aliansi yang merupakan konsep awal dari neorealist.

Bagi kalangan neorealist, pembentukan aliansi adalah sulit karena Negara memperhitungkan untung dan rugi, kekhawatiran keuntungan akan diperoleh dari rekan aliansi, termasuk kehilangan otonomi sebagai Negara yang berdaulat. Menurut Stephen Walt, Negara membentuk aliansi bukan untuk tujuan menyeimbangkan kekuatan saja namun juga menyeimbangkan untuk melawan ancaman-ancaman eksternal.12

Walt juga berpendapat bahwa bila Negara dihadapkan dengan ancaman dari luar, mereka memiliki dua pilihan, yaitu mereka bisa malakukan balancing melawan ancaman yang ada, atau mereka melakukan politik bandwagon yaitu melakukan politik pengalihan kekuatan dengan beraliansi dengan sumber bahaya.13

Dinamika kebijakan luar negeri Australia tidak terlepas dari kekuatan nasional yang dimiliki seperti letak geografis, sumber daya alam,

11

Yulius P. Hermawan. (ed). 2007, Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu dan Metodologi, Bandung. Hlm. 44

12

Abubakar Eby Hara, Ph.D 2011, Pengantar; Analisis Politik Luar Negeri dari Realisme sampai Konstruktivisme, Bandung : Nuansa. Hlm 44

13 Ibid


(29)

13

kemampuan industry, kepemimpinan dan penduduk. Letak geografi Australia berguna bagi kepentingan militer untuk melakukan kerjasama militer atau kerjasama pertahanan antara Australia dan Amerika. Kemudian Negara membangun dan memperbaharui militernya dengan menciptakan dan memelihara aliansi untuk memperkuat pertahanannya.

1.4.2.2 Foreign Policy Analisis

Negara dipandang sebagai pelaku utama dalam politik internasional dan perilakunya selalu berusaha dipahami dalam kenyataan objektif tentang posisinya di dunia. Tujuan dan sumber perilakunya dapat ditemukan pada keadaan geografis, histories, politis dan teknologis, yang diduga akan memberikan pengaruh yang bersifat mendorong terhadap perilaku Negara. Faktor-faktor tersebut dalam situasi tertentu diduga merupakan kenyataan objektif yang harus diterima untuk mengendalikan kebijakan luar negeri. 14

“Rosenau mengatakan, pengertian kebijakan luar negeri adalah upaya suatu Negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan lingkungan eksternalnya.”15

James N. Rosenau mengatakan faktor kondisi suatu Negara serta kemajuan ekonomi dan sistem pemerintahan mempengaruhi pada variable yang berpengaruh pada proses pembuatan keputusan luar negeri suatu Negara. Rosenau lebih mendisplinkan proses pembuatan keputusan dalam

14

S.P.Varma, 2003, Teori Politik Modern, cetakan ke tujuh, Jakarta : PT. Raja Grafindo persada , hlm 393-394

15

James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics : An Introduction. New York : The Free Press, hal 15


(30)

14

tingkat-tingkat analisis dan memfokuskan pada satu tingkat analisis yang paling mempengaruhi politik luar negeri. Kajian satu set variabel merupakan bagian dari pembentukan kajian ilmiah pre-teori politik luar negeri.16

Kebijakan luar negeri merupakan term yang seringkali digunakan untuk menjelaskan perilaku spesifik suatu Negara untuk menentukan bagaimana Negara menanggapi tekanan Internasional, menjelaskan motivasi-motivasi dan perilaku-perilaku Negara tertentu, misalnya situasi dimana suatu Negara harus membentuk atau bekerjasama dengan suatu aliansi atau Negara lain.17

Rosenau membagi proses pembuatan keputusan dalam tingkat-tingkat analisis. Secara umum dikatakannya dalam berbagai kajian politik luar negeri ada lima variabel utama, yaitu idiosinkrasi (idiosyncratic), peranan, pemerintahan, masyarakat dan sistemik.18

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan variable yang terakhir yaitu variabel sistem yang meliputi aspek-aspek non-human di lingkungan eksternal suatu masyarakat atau tindakan-tindakan yang terjadi di luar negeri yang mengkondisikan atau mempengaruhi pilihan yang dibuat para pembuat keputusan. Hal ini terlihat dari keterlibatan Australia di lingkungan internasional.

16

Abubakar Ebi Hara.Ph.d, Op cit. hlm 89 17

Dikutip oleh penulis dari Skripsi Anita Rahman. 2012. Pembentukan European Security And Defence Policy (ESDP) Sebagai Respon European Union terhadap Tranformasi Nato. Malang : Unpublish.

18


(31)

15

Intensitas keterlibatan Australia di lingkungan internasional terlihat sejak masa pemerintahan buruh PM Whitlam yang berusaha untuk

“membuka diri” dengan Negara-negara di sekitar (Khususnya kawasan Asia Pasifik) misalnya pengengakuan terhadap China pada tahun 1972 sampai masa pemerintahan koalisi PM Howard yang memanfaatkan hubungan baik dengan Negara-negara di kawasan tersebut sebagai instrument dalam memenuhi kepentingan nasional mereka. Keikutsertaan Australia dalam keanggotaan APEC, ASEAN Regional Forum dan AFTA-CER Lingkage dibutuhkan sebagai sarana pilihan bagi kerjasama dan integrasi masa depan.

Formulasi kebijakan Luar Negeri yang dibuat oleh para pembuat keputusan di Australia berintikan kesejahteraan ekonomi domestik (kepentingan ekonomi) dan stabilitas keamanan (kepentingan pertahanan-keamanan) regional khusunya di kawasan Asia Pasifik.

1.5Metodologi Penelitian 1.5.1 Peringkat Analisa

Mohtar Mas‟oed membagi level analisis secara spesifik dengan mengutip dari beberapa ahli hubungan internasional berdasarkan tipe aktor internasional dengan mengemukakan 5 (Lima) kemungkinan tingkat analisis yang dapat digunakan dalam suatu penelitian, yaitu:19

19Mohtar mas‟oed , 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES. Hal 41-42


(32)

16 1. Perilaku Individu

2. Perilaku kelompok pembuat kebijakan 3. Negara-Bangsa

4. Pengelompokan Negara-Negara

Tingkat analisis ini memiliki suatu anggapan bahwa seringkali Negara-bangsa bertindak sebagai suatu kelompok yang didalamnya terdapat interaksi sehingga membentuk pola pengelompokan Negara-negara, seperti kelompok regional, aliansi, persekutuan ekonomi, pertahanan ataupun blok ideologi.

5. Sistem internasional

Sistem internasional dianggap penyebab terpenting terjadinya perilaku Negara-bangsa, maka analisis yang menekankan tingkat analisa ini menganjurkan untuk mempelajari sistem dan membuat generalisasi tentang sistem sebagai keseluruhan.

Berdasarkan pertimbangan tingkat analisis di atas, peneliti dapat menentukan faktor yang digunakan dalam membantu mengindentifikasi tingkat eksplanasi dari suatu unit analisis, yaitu aliansi Australia-Amerika Serikat dalam pembangunan pangkalan militer. Hal ini didasari sebagai berikut :

Interaksi antara aktor Negara-negara dalam sistem internasional dengan menekankan kepentingan nasional masing-masing yang dibawakan di dalam suatu kebijakan luar negeri. Hal ini berkaitan


(33)

17

dengan kedaulatan Negara yang memberikan Negara kewenangan tertinggi dalam mengatur urusan internal dan hubungan luar negeri. Penggunaan tingkat analisis Negara-negara sebagai unit analisis dengan menekankan aliansi Australia-Amerika Serikat. Unit analisis dalam penelitian ini yaitu alasan penguatan kerjasama aliansi antara kedua Negara tersebut. Maka penelitian ini menggunakan pendekatan korelasionis.

1.5.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Variabel dependen adalah variabel yang tingkah lakunya akan dianalisis, diramalkan dan diprediksi oleh variabel independen. Variabel independen adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan tingkah laku dari variabel dependen. Dalam penelitian ini dapat variabel dependennya yaitu alasan penguatan kerjasama aliansi Australia-Amerika Serikat, sedangkan variabel independennya yaitu aliansi Australia-Amerika Serikat dalam pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat di Darwin.

1.5.3 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian Ini diperlukan adanya ruang lingkup penelitian, dimulai masa dimulainya pembangunan pangkalan militer amerika di Darwin yaitu pada tahun 2011 sampai 2012. yang mempunyai tujuan


(34)

18

agar pembahasan masalah sesuai pada sasaran yang tepat dan tidak keluar dari kerangka permasalahan yang ditentukan.

1.5.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan metode studi kepustakaan. Metode ini dilakukan dengan cara mencari data-data yang berkaitan dengan topik permasalahan yang diangkat melalui literatur buku, artikel, jurnal, media cetak dan elektronik. Data-data yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif, data dikelompokkan sesuai dengan bab-bab yang ditentukan yang dijadikan sebagai sumber data guna melengkapi kebutuhan bahan tulisan ini.

1.5.5 Metode Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisa deskritif-eksplanatif dengan menghubungkan data yang satu dengan data yang memiliki hubungan saling keterkaitan yang dapat mendukung pemasalahan yang sedang diteliti. Data yang dikumpulkan kemudian diolah menjadi data yang relevan dengan cara mengambil bagian-bagian yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.


(35)

19

1.6Hipotesa

Australia memiliki kekhawatiran terhadap masalah keamanan dan pertahanannya baik domestik maupun internasional. Untuk menjaga kestabilan keamanan dan pertahanan dengan beraliansi dengan Amerika Serikat yang akan mendukung dan membantu Australia dalam menjaga kestabilan regional sekaligus keamanan wilayahnya.

1.7Sistematika Penulisan

Tabel Sistematika Penulisan

JUDUL PEMBAHASAN

BAB I Pendahuluan

1.1Latar Belakang 1.2Rumusan Masalah

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Manfaat Penelitian 1.4Kerangka Pemikiran

1.4.1 Penelitian Terdahulu 1.4.2 Kerangka Teori

1.4.2.1balance of Power 1.4.2.2 Foreign Policy Analisis 1.5Metodologi Penelitian

1.5.1 Peringkat Analisa 1.5.2 Jenis Penelitian

1.5.3 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.4 Metode Pengumpulan Data 1.5.5 Metode Analisis Data 1.6Hipotesa

BAB II Alliansi Australia-Amerika Serikat dan Kebangkitan China di Kawasan Pasifik

2.1 Sejarah dan Perkembangan Alliansi Hubungan Kerjasama Australia-Amerika Serikat

2.1.1 Situasi (Konteks) Perang Dunia II 2.1.2 Masa Perang Dingin


(36)

20

2.1.3.1 Global War Terorism 2.1.3.2 Faktor Kebangkitan China 2.1.3.3 Perilaku China di Pasifik

2.2 Penguatan Kerjasama-Alliansi Australia-Amerika Serikat melalui pembangunan pangalaman militer Amerika Serikat di Darwin

BAB III Analisa Faktor Kebangkitan China terhadap Alliansi Australia-Amerika Serikat melalui Pembangunan Pangkalan Militer Amerika Serikat di Darwin

3.1 Peta Geopolitik dan Geostrategic di Kawasan Pasifik 3.2 Arti Penting Pasifik Bagi Amerika Serikat-Australia-China

3.2.1 Bagi Amerika 3.2.2 Bagi Australia 3.2.3 Bagi China

3.3 China dalam Perspektif Australi-Amerika Serikat 3.3.1 Dalam Pandangan Australia

3.3.2 Dalam Pandangan Amerika Serikat

3.4 Rivalitas China-Amerika Serikat di Pasifik Hegemoni Kepentingan Strategis dan pengaruh di Kawasan

BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan 4.2 Saran


(37)

21

DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli Hamid. 1999. Sistem Politik Australia. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Ratih Hardjono. 1992. Suku Putihnya Australia (Perjalanan Australia Mencari

Jati Dirinya). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mohtar mas‟oed , 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES

Hadi soesastro dan A.R,Sutopo,ed, 1981. Strategi dan Hubungan Internasional : Indonesia di Kawasan Asia Pasifik. Jakarta : CSIS.

Yulius P. Hermawan. (ed). 2007. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu dan Metodologi, Bandung.

Abubakar Eby Hara, Ph.d, 2011, Pengantar; Analisis Politik Luar Negeri dari Realisme sampai Konstruktivisme, Bandung

Richard C snyder dan Edgar S.Furniss, Jr., American Foreign Policy : Formulations, Principles, and Programmers, New York

S.P.Varma, 2003, Teori Politik Modern, cetakan ke tujuh, Jakarta : PT. Raja Grafindo persada

James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics : An Introduction. New York : The Free Press

Irene dowsing. Curtin of Australia. Melbourne: ACACIA Press, 1996

R.G.Casey.Friends and Neigbours. Michigan : Michigan University Press, 1958 P.K. Ojong, edt. R.B. Sugiantoro. 2008. Perang Pasifik. Jakarta : Buku Kompas Martin, Craig.A, Maj US Army, US Army War Coll, Monograph,

2011, ”Assessing the Impact of Strategic Culture on Chinese Regional Security Policies in South Asia”.

McLaughlin, William.P, LetCol USMC, Strategy Research Project, US Army War


(38)

22

Pant, Harsh.V, Institute for Defence Studies and Analyses, Journal Strategic Analysis , Oct-Dec 2006, ”Indian Foreign Policy and China

Ivone Donasita, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya

Skripsi Anita Rahman. 2012. Pembentukan European Security And Defence Policy (ESDP) Sebagai Respon European Union terhadap Tranformasi Nato. Malang : Unpublish.

Prof. Dr. Ikrar Bhakti. 2012. PM Kevin Rudd datang Jual gagasan, di : http://aipi.wordpress.com/2008/07/15/pm-kevin-rudd-datang-jual-gagasan. di akses 31 Januari 2012

---. 2012. Australia, New Zealand, United States (ANZUS) di : http://www.globalsecurity.org/military/world/int/anzus.htm. di akses pada 12 Juni 2012

Ganewati Wuryandari. 2012. Gaya dan Substansi Politik Luar Negeri Australia 1996-2001.

http://www.google.co.id/search?q=arah%20politik%20luar%20negeri

&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-

US:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np#q=arah+politik+luar+negeri+australia&hl

=id&client=firefox-a&hs=VyZ&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=np&prmd=imvns&ei=Q4FOUOzvD42ciAfvzo A4&start=10&sa=N&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=e666d9e736dc 45eb&biw=1024&bih=404. Di akses pada 11 september 2012

Wawan Darmawan. 2012. Arah Politik Luar Negeri Australia Masa Kini, di : http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/1971010 11999031 WAWAN_DARMAWAN/arah_politik_australia.pdf. pada 10 september 2012

---. Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap stabilitas

keamanan di Indonesia,

http://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf. 11 Septmber 2011

---. Congressional Reseach servise, „ Australia: background and U.S


(39)

23

Australia Government: Departement of Foreign Affairs and Trade, „Australia

-United States Free Trade Agrement‟,

http://www.dfat.gov.au/geo/us/australia_us _alliance.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja &ved=0CGoQFjAH&url=http%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3

Ffile%3Ddigital%2F131618-T%252027561-

Dampak%2520kemajuan-Metodologi.pdf&ei=1pRXUb-qF83prQeg3oDoCw&usg=AFQjCNFdqwvZC_0RqeDlBgpLghCa9T O0pw&bvm=bv.44442042,d.bmk

http://husnulmurtadlo-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-66889-Umum-Respon%20Amerika%20Terhadap%20%20Kekuatan%20Baru%20Ch ina.html

http://kabar.asia/kekuatan-militer-china-membuat-as-gamang http://www.jurnas.com/halaman/10/2012-03-09/201720

http://www.tribunnews.com/2012/03/29/direstui-pangkalan-militer-as-di-australia The Age, Obama to announce US marine base in Darwin, 2011,

http://www.theage.com.au/national/obama-to-announce-us-marine-base-in-darwin-20111110-1n9rf.html

http://www.dfat.gov.au/aii/publications/_lib/pdf/Chapter11.pdf

http://hankam.kompasiana.com/2012/06/21/apa-dibalik-rencana-pembangunan-pangkalan-militer-amerika-serikat-di-darwin

The Sidney Morning Herald, Obama to Send Marines to Darwin, 2011, http://www.smh.com.au/national/obama-to-send-marines-to-darwin-20111116-1njd7.html

http://milisnews.com/berita-internasional/11496-rencana-pembangunan-pangkalan-militer-as-di-australia-ditolak.html

http://www.tandef.net/perspektif-keamanan-di-kawasan-asean-dan-campur-tangan-negara-besar,

http://indonesian.irib.ir/en/fokus/-/asset_publisher/v5Xe/content/arti-penting-kunjungan-obama-ke-asia-tenggara/pop_up


(40)

24

http://m.inilah.com/read/detail/1799862/arti-penting-pangkalan-militer-as-di-darwin

http://log.viva.co.id/news/read/67832-mencermati_kerjasama_keamanan_asia_pasifik AS Berusaha Halau Kebangkitan China, http://www.artileri.org/2012/10/as-berusaha-halau-kebangkitan-china.html

Hendrajit, Cermati Tiga Kekuatan Militer Baru di Asia Pasifik: Cina, Jepang dan

India,

http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=8080&type=99#.UYKC VGc8Vic


(1)

19 1.6Hipotesa

Australia memiliki kekhawatiran terhadap masalah keamanan dan pertahanannya baik domestik maupun internasional. Untuk menjaga kestabilan keamanan dan pertahanan dengan beraliansi dengan Amerika Serikat yang akan mendukung dan membantu Australia dalam menjaga kestabilan regional sekaligus keamanan wilayahnya.

1.7Sistematika Penulisan

Tabel Sistematika Penulisan

JUDUL PEMBAHASAN

BAB I Pendahuluan 1.1Latar Belakang 1.2Rumusan Masalah

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1.3.2 Manfaat Penelitian 1.4Kerangka Pemikiran

1.4.1 Penelitian Terdahulu 1.4.2 Kerangka Teori

1.4.2.1balance of Power 1.4.2.2 Foreign Policy Analisis 1.5Metodologi Penelitian

1.5.1 Peringkat Analisa 1.5.2 Jenis Penelitian

1.5.3 Ruang Lingkup Penelitian 1.5.4 Metode Pengumpulan Data 1.5.5 Metode Analisis Data 1.6Hipotesa

BAB II Alliansi Australia-Amerika Serikat dan Kebangkitan China di Kawasan Pasifik

2.1 Sejarah dan Perkembangan Alliansi Hubungan Kerjasama Australia-Amerika Serikat

2.1.1 Situasi (Konteks) Perang Dunia II 2.1.2 Masa Perang Dingin


(2)

20

2.1.3.1 Global War Terorism 2.1.3.2 Faktor Kebangkitan China 2.1.3.3 Perilaku China di Pasifik

2.2 Penguatan Kerjasama-Alliansi Australia-Amerika Serikat melalui pembangunan pangalaman militer Amerika Serikat di Darwin

BAB III Analisa Faktor Kebangkitan China terhadap Alliansi Australia-Amerika Serikat melalui Pembangunan Pangkalan Militer Amerika Serikat di Darwin

3.1 Peta Geopolitik dan Geostrategic di Kawasan Pasifik 3.2 Arti Penting Pasifik Bagi Amerika Serikat-Australia-China

3.2.1 Bagi Amerika 3.2.2 Bagi Australia 3.2.3 Bagi China

3.3 China dalam Perspektif Australi-Amerika Serikat 3.3.1 Dalam Pandangan Australia

3.3.2 Dalam Pandangan Amerika Serikat

3.4 Rivalitas China-Amerika Serikat di Pasifik Hegemoni Kepentingan Strategis dan pengaruh di Kawasan

BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan 4.2 Saran


(3)

21

DAFTAR PUSTAKA

Zulkifli Hamid. 1999. Sistem Politik Australia. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Ratih Hardjono. 1992. Suku Putihnya Australia (Perjalanan Australia Mencari

Jati Dirinya). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Mohtar mas‟oed , 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES

Hadi soesastro dan A.R,Sutopo,ed, 1981. Strategi dan Hubungan Internasional : Indonesia di Kawasan Asia Pasifik. Jakarta : CSIS.

Yulius P. Hermawan. (ed). 2007. Transformasi dalam Studi Hubungan Internasional: Aktor, Isu dan Metodologi, Bandung.

Abubakar Eby Hara, Ph.d, 2011, Pengantar; Analisis Politik Luar Negeri dari Realisme sampai Konstruktivisme, Bandung

Richard C snyder dan Edgar S.Furniss, Jr., American Foreign Policy : Formulations, Principles, and Programmers, New York

S.P.Varma, 2003, Teori Politik Modern, cetakan ke tujuh, Jakarta : PT. Raja Grafindo persada

James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics : An Introduction. New York : The Free Press

Irene dowsing. Curtin of Australia. Melbourne: ACACIA Press, 1996

R.G.Casey.Friends and Neigbours. Michigan : Michigan University Press, 1958 P.K. Ojong, edt. R.B. Sugiantoro. 2008. Perang Pasifik. Jakarta : Buku Kompas Martin, Craig.A, Maj US Army, US Army War Coll, Monograph,

2011, ”Assessing the Impact of Strategic Culture on Chinese Regional Security Policies in South Asia”.

McLaughlin, William.P, LetCol USMC, Strategy Research Project, US Army War Coll, 2003, ”Improving Security Ties With India”.


(4)

22

Pant, Harsh.V, Institute for Defence Studies and Analyses, Journal Strategic Analysis , Oct-Dec 2006, ”Indian Foreign Policy and China

Ivone Donasita, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Airlangga Surabaya

Skripsi Anita Rahman. 2012. Pembentukan European Security And Defence Policy (ESDP) Sebagai Respon European Union terhadap Tranformasi Nato. Malang : Unpublish.

Prof. Dr. Ikrar Bhakti. 2012. PM Kevin Rudd datang Jual gagasan, di : http://aipi.wordpress.com/2008/07/15/pm-kevin-rudd-datang-jual-gagasan. di akses 31 Januari 2012

---. 2012. Australia, New Zealand, United States (ANZUS) di : http://www.globalsecurity.org/military/world/int/anzus.htm. di akses pada 12 Juni 2012

Ganewati Wuryandari. 2012. Gaya dan Substansi Politik Luar Negeri Australia 1996-2001.

http://www.google.co.id/search?q=arah%20politik%20luar%20negeri

&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-

US:official&client=firefox-a&source=hp&channel=np#q=arah+politik+luar+negeri+australia&hl

=id&client=firefox-a&hs=VyZ&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=np&prmd=imvns&ei=Q4FOUOzvD42ciAfvzo A4&start=10&sa=N&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_qf.&fp=e666d9e736dc 45eb&biw=1024&bih=404. Di akses pada 11 september 2012

Wawan Darmawan. 2012. Arah Politik Luar Negeri Australia Masa Kini, di : http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/1971010 11999031 WAWAN_DARMAWAN/arah_politik_australia.pdf. pada 10 september 2012

---. Ancaman Pangkalan Amerika Serikat di Darwin terhadap stabilitas

keamanan di Indonesia,

http://rachmat.staff.ugm.ac.id/kuliah/POLINT/Kelompok9.pdf. 11 Septmber 2011

---. Congressional Reseach servise, „ Australia: background and U.S Relations‟, http://www.fas.org/sgp/crs/row/RL33010.pdf


(5)

23

Australia Government: Departement of Foreign Affairs and Trade, „Australia

-United States Free Trade Agrement‟,

http://www.dfat.gov.au/geo/us/australia_us _alliance.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja &ved=0CGoQFjAH&url=http%3A%2F%2Flontar.ui.ac.id%2Ffile%3

Ffile%3Ddigital%2F131618-T%252027561-

Dampak%2520kemajuan-Metodologi.pdf&ei=1pRXUb-qF83prQeg3oDoCw&usg=AFQjCNFdqwvZC_0RqeDlBgpLghCa9T O0pw&bvm=bv.44442042,d.bmk

http://husnulmurtadlo-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-66889-Umum-Respon%20Amerika%20Terhadap%20%20Kekuatan%20Baru%20Ch ina.html

http://kabar.asia/kekuatan-militer-china-membuat-as-gamang http://www.jurnas.com/halaman/10/2012-03-09/201720

http://www.tribunnews.com/2012/03/29/direstui-pangkalan-militer-as-di-australia The Age, Obama to announce US marine base in Darwin, 2011,

http://www.theage.com.au/national/obama-to-announce-us-marine-base-in-darwin-20111110-1n9rf.html

http://www.dfat.gov.au/aii/publications/_lib/pdf/Chapter11.pdf

http://hankam.kompasiana.com/2012/06/21/apa-dibalik-rencana-pembangunan-pangkalan-militer-amerika-serikat-di-darwin

The Sidney Morning Herald, Obama to Send Marines to Darwin, 2011, http://www.smh.com.au/national/obama-to-send-marines-to-darwin-20111116-1njd7.html

http://milisnews.com/berita-internasional/11496-rencana-pembangunan-pangkalan-militer-as-di-australia-ditolak.html

http://www.tandef.net/perspektif-keamanan-di-kawasan-asean-dan-campur-tangan-negara-besar,

http://indonesian.irib.ir/en/fokus/-/asset_publisher/v5Xe/content/arti-penting-kunjungan-obama-ke-asia-tenggara/pop_up


(6)

24

http://m.inilah.com/read/detail/1799862/arti-penting-pangkalan-militer-as-di-darwin

http://log.viva.co.id/news/read/67832-mencermati_kerjasama_keamanan_asia_pasifik AS Berusaha Halau Kebangkitan China, http://www.artileri.org/2012/10/as-berusaha-halau-kebangkitan-china.html

Hendrajit, Cermati Tiga Kekuatan Militer Baru di Asia Pasifik: Cina, Jepang dan

India,

http://www.theglobal-review.com/content_detail.php?lang=id&id=8080&type=99#.UYKC VGc8Vic