Foreign Policy Analisis Kerangka Teori

13 kemampuan industry, kepemimpinan dan penduduk. Letak geografi Australia berguna bagi kepentingan militer untuk melakukan kerjasama militer atau kerjasama pertahanan antara Australia dan Amerika. Kemudian Negara membangun dan memperbaharui militernya dengan menciptakan dan memelihara aliansi untuk memperkuat pertahanannya.

1.4.2.2 Foreign Policy Analisis

Negara dipandang sebagai pelaku utama dalam politik internasional dan perilakunya selalu berusaha dipahami dalam kenyataan objektif tentang posisinya di dunia. Tujuan dan sumber perilakunya dapat ditemukan pada keadaan geografis, histories, politis dan teknologis, yang diduga akan memberikan pengaruh yang bersifat mendorong terhadap perilaku Negara. Faktor-faktor tersebut dalam situasi tertentu diduga merupakan kenyataan objektif yang harus diterima untuk mengendalikan kebijakan luar negeri. 14 “Rosenau mengatakan, pengertian kebijakan luar negeri adalah upaya suatu Negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan lingkungan eksternalnya. ” 15 James N. Rosenau mengatakan faktor kondisi suatu Negara serta kemajuan ekonomi dan sistem pemerintahan mempengaruhi pada variable yang berpengaruh pada proses pembuatan keputusan luar negeri suatu Negara. Rosenau lebih mendisplinkan proses pembuatan keputusan dalam 14 S.P.Varma, 2003, Teori Politik Modern, cetakan ke tujuh, Jakarta : PT. Raja Grafindo persada , hlm 393-394 15 James N. Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson. 1976. World Politics : An Introduction. New York : The Free Press, hal 15 14 tingkat-tingkat analisis dan memfokuskan pada satu tingkat analisis yang paling mempengaruhi politik luar negeri. Kajian satu set variabel merupakan bagian dari pembentukan kajian ilmiah pre-teori politik luar negeri. 16 Kebijakan luar negeri merupakan term yang seringkali digunakan untuk menjelaskan perilaku spesifik suatu Negara untuk menentukan bagaimana Negara menanggapi tekanan Internasional, menjelaskan motivasi-motivasi dan perilaku-perilaku Negara tertentu, misalnya situasi dimana suatu Negara harus membentuk atau bekerjasama dengan suatu aliansi atau Negara lain. 17 Rosenau membagi proses pembuatan keputusan dalam tingkat- tingkat analisis. Secara umum dikatakannya dalam berbagai kajian politik luar negeri ada lima variabel utama, yaitu idiosinkrasi idiosyncratic, peranan, pemerintahan, masyarakat dan sistemik. 18 Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan variable yang terakhir yaitu variabel sistem yang meliputi aspek-aspek non-human di lingkungan eksternal suatu masyarakat atau tindakan-tindakan yang terjadi di luar negeri yang mengkondisikan atau mempengaruhi pilihan yang dibuat para pembuat keputusan. Hal ini terlihat dari keterlibatan Australia di lingkungan internasional. 16 Abubakar Ebi Hara.Ph.d, Op cit. hlm 89 17 Dikutip oleh penulis dari Skripsi Anita Rahman. 2012. Pembentukan European Security And Defence Policy ESDP Sebagai Respon European Union terhadap Tranformasi Nato. Malang : Unpublish. 18 Ibid, Abubakar Ebi Hara. Ph.d, hal 89 15 Intensitas keterlibatan Australia di lingkungan internasional terlihat sejak masa pemerintahan buruh PM Whitlam yang berusaha untuk “membuka diri” dengan Negara-negara di sekitar Khususnya kawasan Asia Pasifik misalnya pengengakuan terhadap China pada tahun 1972 sampai masa pemerintahan koalisi PM Howard yang memanfaatkan hubungan baik dengan Negara-negara di kawasan tersebut sebagai instrument dalam memenuhi kepentingan nasional mereka. Keikutsertaan Australia dalam keanggotaan APEC, ASEAN Regional Forum dan AFTA- CER Lingkage dibutuhkan sebagai sarana pilihan bagi kerjasama dan integrasi masa depan. Formulasi kebijakan Luar Negeri yang dibuat oleh para pembuat keputusan di Australia berintikan kesejahteraan ekonomi domestik kepentingan ekonomi dan stabilitas keamanan kepentingan pertahanan- keamanan regional khusunya di kawasan Asia Pasifik.

1.5 Metodologi Penelitian