Tabel 10. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil uji heteroskedastisitas di atas menunjukkan nilai R
2
sebesar 0,001 dengan N= 72 diperoleh R
2
.N adalah 0,001 x 72 = 0,072 dengan demikian R
2
.N lebih kecil dari 45,42 0,072 45,42 sehingga standart error e tidak mengalami
heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas digunakan vasilitas yang disediakan SPSS yaitu dengan melihat nilai VIF dari masing-masing variabel. Jika nilai VIF Variance Inflation
Factor lebih rendah dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas yang serius antara variabel independen dalam model. Dengan melihat nilai VIF dalam
model regresi dapat diketahui bahwa masing-masing variabel tidak mengandung adanya gejala multikolinearitas karena mempunyai nilai VIF yang lebih rendah dari 10 Setiaji,
2004: 76. Tabel IV.11: Ringkasan Hasil Pengujian Multikolinearitas dengan menggunakan
Variance Inflation Factor VIF Variabel
Nilai VIF Batas Nilai
X1 1,345
10 X2
1,345 10
Sumber data: Data Primer yang diolah, 2008
D. Pengujian Hipotesis
1. Korelasi Faktor Keluarga X
1
Dengan Prestasi Belajar Y
a. Korelasi Regresi
Pengujian hipotesis yang pertama diajukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa terdapat korelasi antara faktor keluarga dengan
prestasi belajar. Perhitungan analisis regresi sederhana adalah
Model Summary
.029
a
.001 -.013
40.1637 Model
1 R
R Square Adjusted
R Square Std. Error of
the Estimate Predictors: Constant, PRES_KUA
a.
sebagai berikut: Tabel 12 Koefisien Regresi Faktor Keluarga Dengan Prestasi Belajar
Perhitungan analisis regresi sederhana yang terlihat pada tabel di atas, menghasilkan arah regresi beta sebesar 0,534 dan konstanta a
sebesar 7,110. Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan oleh persamaan regresi Y =
7,110 + 0,534 X
1
.
b. Koefisien Korelasi
Kekuatan korelasi antara faktor keluarga dengan prestasi belajar ditunjukkan oleh koefisien korelasi product moment sebesar
r
xy1
= 0,534. kekuatan korelasi antara faktor keluarga dengan prestasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 13 Korelasi Faktor Keluarga dengan Prestasi Belajar Korelasi
R t
hitung
t
tabel
a = 0,05 r
xy1
0,534 5,285
1,666
c. Uji t
Selanjutnya uji keberartian koefisien korelasi dilakukan
Coefficients
a
7.110 12.955
.549 .585
1.625 .307
.534 5.285
.000 Constant
faktor keluarga Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardi zed
Coefficien ts
t Sig.
Dependent Variable: prestasi siswa a.
dengan uji t didapat harga t
hitung
sebesar 5,285 t
tabel
1,666. Berdasarkan hasil pengujian signifikan dinyatakan bahwa korelasi
faktor keluarga dengan prestasi belajar sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan terdapat korelasi yang positif
antara variabel faktor keluarga dengan prestasi belajar diuji kebenarannya. Hal ini berarti semakin baik faktor keluarga, akan
semakin baik prestasi belajar.
d. Sumbangan Efektif
Sumbangan efektif variabel faktor keluarga adalah sebesar 0,269, yang berarti bahwa 26,9 variasi yang terjadi pada prestasi
belajar dapat dijelaskan oleh faktor keluarga melalui regresi Y = 7,110 + 0,534X
1
.
2. Korelasi Lingkungan Sosial X