Pengujian Normalitas Data Analisis Regresi Linear Berganda

14 melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot diagram pencar. Hasil olah data menunujukkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi linear berganda, maka pada diagram pencar terdapat titik-titik yang tidak membentuk pola yang jelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi. Hasil diagram pencar dimuat pada Lampiran 3 . 3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan mengetahui ada tidaknya korelasi antara peubah bebas satu dengan peubah bebas lainnya. Cara mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi, jika nilai Durbin-Watson hitung terletak di daerah No Autocorelation, yaitu mendekati atau di sekitar angka dua 2. Penentuan letak tersebut dibantu dengan instrumen dl dan du, dengan nilai k jumlah peubah bebas. Hasil olah data diperoleh pada Lampiran 4 dengan nilai Durbin-Watson 2,304, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi tersebut. 4 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dapat menghindari bias dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing peubah independent terhadap peubah dependent. Multikolinieritas diuji dengan melihat nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan Tolerance tidak kurang dari 0,10, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. Hasil olahan data diperoleh pada Lampiran 5. Hasil olah data menunjukkan nilai VIF masing- masing peubah memiliki nilai VIF yang tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,10.

2. Persamaan Regresi Linear Berganda

Kinerja keuangan menjadi peubah independent atau bebas X yang terdiri dari lima 5 rasio keuangan yaitu EPS X 1 , DER X 2 , PER X 3 , ROI X 4 dan ROE X 5 . Peubah return saham menjadi peubah dependent atau terikat Y yang dapat dipengaruhi oleh peubah lainnya. Untuk mengetahui pengaruh peubah kinerja keuangan terhadap peubah return saham dan mengetahui peubah yang paling dominan dalam memengaruhi return saham Perusahaan Asuransi XYZ, dilakukan analisis regresi linear berganda, Uji F dan Uji t. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar peubah kinerja keuangan sebagai peubah bebas dapat memengaruhi peubah return saham sebagai peubah terikat. Untuk melihat seberapa besar peubah bebas dapat dijelaskan oleh peubah terikat pada regresi linear berganda menggunakan R square yang tertulis Adjusted R Square yang terletak pada Model Summary Lampiran 6. Berdasarkan output SPSS hasil Adjusted R Square yang diperoleh 0,757. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh peubah kinerja keuangan X terhadap peubah return saham Y 75,7 atau sisanya 24,3 dijelaskan oleh peubah lain di luar peubah yang diteliti. Hal tersebut dapat dilihat pada Lampiran 6. 15 Berdasarkan output data hasil olahan SPSS pada kolom coefficients b Lampiran 5 diperoleh model regresi linear berganda berikut : Ŷ = 0,902 + 2,994 X 1 + 0,983 X 2 + 1,028 X 3 + 36,072 X 4 – 17,856 X 5 Dari hasil olahan data yang diperoleh, maka model regresi linear berganda tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut : 1 Peubah X 4 ROI memiliki nilai koefisien paling besar 36,072 dengan satuannya rasio, sehingga ROI dapat menentukan pentingnya pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. 2 Peubah X 5 ROE memiliki nilai koefisien 17,856 dengan satuannya rasio, sehingga ROE dapat menentukan pentingnya pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. 3 Peubah X 1 EPS memiliki nilai koefisien 2,994 dengan satuannya rupiah, sehingga EPS harga saham dapat menentukan pentingnya pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. 4 Peubah X 3 PER memiliki nilai koefisien 1,028 dengan satuannya persen, sehingga PER dapat menentukan pentingnya pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. 5 Peubah X 2 DER memiliki nilai koefisien 0,983 dengan satuannya persen, sehingga DER dapat menentukan pentingnya pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. Pada perhitungan regresi linear berganda digunakan taraf nyata alpha 10 atau 0,10, karena data yang digunakan merupakan data sekunder dan dianggap tidak memiliki ketelitian tinggi. Data sekunder diperoleh dari pihak perusahaan, surat kabar, internet dan studi literatur melalui buku, jurnal, skripsi dan data statistik. Data ini tidak memerlukan peralatan canggih, sehingga tidak memiliki ketelitian tinggi. Untuk dapat membaca koefisien regresi yang dimiliki oleh peubah bebas dapat digunakan kolom t dengan membandingkan nilai nyata t hitung lebih besar dari alpha yang ditetapkan 0,10. Jika diperoleh nilai nyata t t α2,n-2 , maka terdapat pengaruh X terhadap Y. 1 Peubah X 1 EPS memiliki tingkat nyata t hitung 0,064 dengan taraf alpha 0,10. Jika nilai nyata t t α2,n-2 , maka peubah EPS tidak berpengaruh nyata terhadap peubah return saham. 2 Peubah X 2 DER memiliki tingkat nyata t hitung 0,695 dengan taraf alpha 0,10. Jika nilai nyata t t α2,n-2 , maka peubah DER tidak berpengaruh nyata terhadap peubah return saham. 3 Peubah X 3 PER memiliki tingkat nyata t hitung 0,048 dengan taraf alpha 0,10. Jika nilai nyata t t α2,n-2 , maka peubah PER berpengaruh nyata terhadap peubah return saham. 4 Peubah X 4 ROI memiliki tingkat nyata t hitung 0,635 dengan taraf alpha 0,10. Jika nilai nyata t t α2,n-2 , maka peubah ROI tidak berpengaruh nyata terhadap peubah return saham. 5 Peubah X 5 ROE memiliki tingkat nyata t hitung 0,682 dengan taraf alpha 0,10. Jika nilai nyata t t α2,n-2 , maka peubah ROE tidak berpengaruh nyata terhadap peubah return saham.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009-2011

2 67 95

Pengaruh Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 37 110

Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham Perusahaan Asuransi Go Public Di Bursa Efek Indonesia

5 64 95

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Asuransi PT. Lippo General Insurance Tbk, PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, PT. Panin Insurance Tbk Pada Periode 2000 – 2002

1 45 158

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI.

0 1 9

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA.

0 0 11

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA JAKARTA.

0 0 14

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG

0 0 67

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH - Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

0 4 80

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM

0 1 112