xxvi Pakistan 5,22 , 1999, Bangladesh 13,9 , 1997, Malaysia 16,8 ,
1998. Karena itu, perlu upaya sangat keras dari pelaksana program untuk mencapai target partisipasi pria menjadi 8 di akhir tahun 2004, dalam
rangka mewujudkan Keluarga Berkualitas tahun 2015 Majalah Gema Partisipasi Pria, 2007. Kondisi lingkungan sosial, budaya, masyarakat,
dan keluarga yang masih menganggap partisipasi pria belum penting dilakukan, menjadi penyebab rendahnya partisipasi pria. Masalah KB dan
kesehatan reproduksi masih dipandang sebagai tanggung jawab perempuan. Pengetahuan dan kesadaran pria dan keluarga mengenai KB
masih relatif rendah. Selain itu, ada keterbatasan penerimaan dan aksesabilitas pelayanan kontrasepsi pria.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1 Apa alasan Pria untuk melakukan KB ? 2 Apa alasan Pria Peserta KB dalam memilih alat kontrasepsi ?
3 Bagaimana tindakan pria peserta KB dalam memilih alat kontrsepsi?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut diatas maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Tujuan Operasional
xxvii a. Untuk mengetahui alasan pria melakukan KB.
b. Untuk mengetahui alasan pria dalam memilih alat kontrasepsi. c. Untuk mengetahui tindakan pria peserta KB aktif dalam memilih
alat kontrasepsi.
2. Tujuan Fungsional Agar penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan di dalam menentukan kebijakan- kebijakan yang berhubungan dengan program Keluarga Berencana.
3. Tujuan Individual Penelitian ini dibuat sebagai persyaratan untuk meraih gelar kesarjanaan
di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat mengembangkan
teori dalam disiplin ilmu Sosiologi. 2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penyusunan kebijaksanaan-kebijaksanaan bagi
pihak yang terkait dalam upaya peningkatan partisipasi pria dalam mengikuti program Keluarga Berencana serta dapat dijadikan sebagai
xxviii titik tolak untuk melakukan penelitian serupa dalam lingkup yang lebih
luas dan lebih mendalam.
E. KERANGKA BERPIKIR
Secara singkat kerangka pikir bagi penelitian ini dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut:
Dalam hal KB pria, perbedaan latar belakang sosial, sistem budaya dan sistem kepribadian masing-masing individu yang terdapat pada
masyarakat khususnya pria akan mempengaruhi terjadinya perbedaan makna sebagai hasil dari persepsi warga masyarakat dalam berinteraksi
dengan program KB pria. Aspek-aspek sosial budaya yang telah disebutkan didepan menjadi landasan dalam pembentukkan makna
persepsi mereka terhadap program KB pria. Semakin positif makna persepsi mereka terhadap program tersebut, akan semakin tinggi kesiapan
Program KB Pria
Warga Masyarakat
Pria
Sistem sosial, sistem budaya dan
sistem kepribadian masing-masing
MaknaPersepsi PositifNegatif
Partisipasi DukunganHam
batan Tujuan
xxix mereka untuk ikut dalam program tersebut. Demikian pula sebaliknya, bila
persepsi mereka kurang bermakna positif negatif maka mereka akan enggan untuk berpartisipasi secara aktif.
F. TINJAUAN PUSTAKA