liv Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa PUS yang bukan
peserta KB yang paling banyak adalah dalam keadaan tidak ingin anak sebanyak 1.526 PUS, kemudian ingin anak ditunda sebanyak 1.203
PUS, ingin anak segera sebanyak 1.191 PUS dan yang paling kecil adalah dalam keadaan hamil sebanyak 477 PUS.
3. Sarana Kesehatan
Berdasarkan data dari Kecamatan Jebres, sarana kesehatan yang ada dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel. 9
Sarana Kesehatan No.
Sarana Kesehatan Jumlah
1 Rumah Sakit
3 2
Balai Pengobatan 41
3 Puskesmas
8 4
Puskesmas Pembantu 2
5 Apotik
19
Jumlah 73
Sumber: Kecamatan Jebres Dalam Angka, 2007
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sarana kesehatan yang terbanyak adalah balai pengobatan yaitu sebanyak 41 unit, dan yang
paling sedikit adalah Rumah Sakit dan Puskesmas Pembantu yang masing-masing berjumlah 2 unit. Dari beberapa sarana kesehatan
diatas yang menjadi akses untuk kemudahan dalam memberikan pelayanan KB, dapat didapatkan di Rumah Sakit Pemerintah yaitu di
lv RS. Dr. Moewardi Jebres. Sedangkan di Puskesmas Pemerintah,
pelayanan KB didapat di beberapa Puskemas seperti Puskesmas Purwopuran di Kelurahan Purwodiningratan, Puskesmas Sibela di
Kelurahan Mojosongo.
4. Pelayanan KB
Pelayanan KB di Kecamatan Jebres dilayani melalui 2 jalur, yaitu lewat jalur Pemerintah dan jalur Swasta. Pelayanan yang selama
ini telah diberikan diupayakan untuk ditingkatkan dan diperbaiki. Disamping pelayanan rutin yang terpadi di Posyandu pihak PLKB
berinisiatif untuk mendatangi PUS yang tidak mampu langsung ke rumah-rumah untuk mendapatkan pelayanan KB.
Untuk penyediaan alat-alat kontrsepsi yang dibutuhkan oleh masyarakat diambilkan dari stok di gudang milik BKKBN yang berada
di Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Surakarta.
5. Partisipasi Pria
Partisipasi pria di Kecamatan Jebres ini cukup baik bila dibandingkan dengan kecamatan lain. Masih tetap dilakukan upaya-
upaya untuk meningkatkan partisipasi pria. Satu diantara upaya itu adalah dengan adanya perkumpulan Priyo Utomo. Perkumpulan ini
hanya ada ditingkat Kecamatan.
lvi Kegiatan perkumpulan Priyo Utomo ini dijadikan satu dengan
kegiatan PPKBD Pembangunan Pembina Keluarga Berencana Desa. PPKBD ini dibentuk karena semakin banyaknya peserta KB sementara
jumlah petugas kesehatan maupun PLKBnya yang tidak mencukupi. Yang dapat menjadi peserta PPKBD ini adalah pria dan wanita yang
bisa membaca dan menulis latin, tinggal di desa yang bersangkutan, pamong desa, tokoh masyarakat, akseptor KB yang mantap,
Gurupengurus Lembaga Swadaya Desa LSD. Tugas-tugas PPKBD ini meliputi baik pemantapan dan pembinaan peserta lama maupun
mendapatkan peserta baru.
6. Jumlah PLKB di Kecamatan Jebres