Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

4. Teknik Pengumpulan Data

Kegiatan pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap penelitian. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data bersifat lebih lentur dan terbuka dengan menekankan analisis induktif yang meletakkan data penelitian bukan sebagai alat dasar pembuktian tetapi sebagai modal dasar pemahaman, maka proses pengumpulan data merupakan kegiatan yang lentur dan dinamis. Proses pengumpulan data dapat diubah dan hal itu bergantung pada situasi. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:

a. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber dat yang bisa berupa peristiwa, tempatlokasi, dan benda serta rekaman gambar. Dalam observasi ini peneliti mengamati secara langsung aktivitas yang dilakukan wanita karir di Bank Mega untuk mengetahui perilakunya dalam berpenampilan serta peristiwa atau kegiatan lain yang mungkin ada kaitannya dengan penelitian.

b. Wawancara

Teknik wawancara adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan informasi dari sumber data melalui kegiatan interaksi sosial antara peneliti dan yang diteliti Di dalam interaksi tersebut peneliti berusaha menangkap gejala yang sedang diteliti melalui kegiatan tanya jawab. Wawancara dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam dengan mengarah kepada kedalaman informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal terstruktur, guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal yang bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasi secara lebih jauh dan mendalam. Untuk itu wawancara dapat dilakukan beberapa kali sesuai dengan keperluan peneliti yang berkaita dengan kejelasan dan kemantapan masalah yang sedang diteliti. Sutopo, 2002:59. Dalam penelitian ini ada empat informan yang diwawancara oleh peneliti, yaitu Lisa Sekretaris, Indah Internal Control, Yanti Head Customer Services, dan Fatma Head Teller. Masing-masing informan di tempat yang berbeda ketika diwawancara, Lisa dan Indah memilih kantor untuk tempat wawancara sementara Yanti dan Fatma memilih rumah mereka sebagai tempat untuk wawancara. Sangat menguntungkan bagi peneliti ketika informan bersedia diwawancarai dirumah karena suasana yang terbangun lebih santai sehingga informasi yang diperoleh lebih banyak. Berbeda dengan ketika melakukan wawancara di kantor, selain waktu yang terbatas karena dilakukan ketika waktu istirahat suasana juga kurang mendukung karena bisa dibilang suasana kerja masih sangat terasa. Dalam pelaksanaan wawancara, ada dua informan yakni indah dan Fatma yang tidak bersedia direkam ketika sedang diwawancara sehingga informasi yang diperoleh dicatat dengan tangan. Sementara dua informan yang lain bersedia direkam ketika wawancara.

5. Teknik Pengambilan Sampel