Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi . Hasil Penelitian Terdahulu

metode full costing dimasukkan unsur biaya produksi karena masih berhubungan dengan pembuatan produk berdasar tarif budget, sehingga apabila produksi sesungguhnya berbeda dengan tarifnya maka akan timbul kekurangan atau kelebihan pembebanan. Tetapi pada variable costing memperlakukan biaya produksi tidak langsung tetap bukan sebagai unsur harga pokok produksi, tetapi lebih tepat dimasukkan sebagai biaya periodik, yaitu dengan membebankan seluruhnya ke periode dimana biaya tersebut dikeluarkan sehingga dalam variable costing tidak terdapat pembebanan lebih atau kurang. C. Activity Based Costing System ABC System Metode perhitungan harga pokok produksi yang ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok produksi yang cermat bagi kepentingan manajemen, dengan digunakan untuk menghasilkan produk. Jika full costing dan variabel costing menitikberatkan penentuan harga pokok produksi hanya pada fase produksi saja, ABC System menitikberatkan pada penentuan harga pokok produksi disemua fase pembuatan produk, sejak fase desain dan pengembangan produk sampai dengan penyerahan produk ke konsumen. Perbedaan penggunaan metode ABC System disebabkan oleh pengalokasian biaya overhead pabrik ke setiap produk berdasarkan 3 pemicu biaya yaitu unit, jam mesin, dan jam tenaga kerja langsung, sedangkan untuk full costing dan variabel costing hanya memakai unit untuk produksi sebagai pemicu biaya. ABC System ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang telah menggunakan teknologi maju dalam pembuatan produknya guna menghadapi persaingan global.

2.10. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi harga pokok produksi sangat bermanfaat untuk menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan karena perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memproses produknya berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan, dengan demikian biaya produksi pesanan yang satu akan berbeda dengan biaya produksi pesanan yang lain, tergantung spesifikasi yang dikehendaki pemesan. Oleh karena itu, harga jual yang dibebankan kepada pemesan sangat ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tertentu. Selain untuk menentukan harga jual, harga pokok produksi juga bermanfaat untuk mempertimbangkan penerimaan pesanan atau penolakan. Adakalanya harga jual yang dipesan oleh pemesan telah terbentuk di pasar, sehingga keputusan yang perlu dilakukan oleh manajemen adalah menerima atau menolak pesanan. Untuk memungkinkan pengambilan keputusan tersebut, manajemen memerlukan informasi total harga pokok pesanan yang akan diterima tersebut. Informasi total harga pokok pesanan memberikan dasar perlindungan bagi perusahaan agar dalam menerima pesanan perusahaan tidak mengalami kerugian. Tanpa memiliki informasi total harga pokok pesanan, perusahaan tidak memiliki jaminan apakah harga yang diminta oleh pemesan dapat mendatangkan laba bagi perusahaan.

2.11 . Hasil Penelitian Terdahulu

Rahany 2003, dalam penelitiannya berjudul Penetapan Harga Pokok Produksi Kecap dengan Pendekatan Activity Based Costing ABC di PT Surabraja Food Industry Cirebon, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi dan penetapan harga pokok yang dilakukan perusahaan apakah telah efisien atau belum, dengan cara membandingkan antara perhitungan harga pokok yang dilakukan perusahaan dengan perhitungan harga pokok sistem ABC yang dilakukan peneliti. Hasil Penelitian tersebut menjelaskan bahwa untuk kelompok yang bervolume lebih besar lebih tepat menggunakan pendekatan ABC karena harga pokoknya akan lebih kecil jika dibandingkan dengan perhitungan dengan menggunakan metode konvensional full costing. Pada metode konvensional full costing produk dengan jumlah yang besar akan dibiayai biaya overhead yang besar pula sehungga harga pokok produksinya akan lebih tinggi. Sebaliknya produk yang bervolume rendah perhitungan harga pokok produksinya akan lebih tinggi jika menggunakan metode ABC sehingga metode yang tepat digunakan adalah metode konvensional. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gandaniati 2007 yang berjudul Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Kerajinan dengan Pendekatan Penelitian Aksi Pertisipatif Studi Kasus UKM Ozi Aircraft Models, Desa Cikarawang, Kabupaten Bogor, mengidentifikasi kondisi UKM kerajinan selama menjalankan usahanya, mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang serta amcaman, dan merumuskan strategi pengembangan UKM. Hasil penelitiannya mengatakan bahwa kekuatan yang dimiliki UKM adalah produk yang dihasilkan berkualitas sedangkan kelemahan utamanya adalah etos kerja dan disiplin karyawan yang masih kurang. Widiyastuti 2007 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tas Wanita Studi Kasus UKM Lifera Hand Bag Collection Bogor menyatakan bahwa perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan Lifera masih sangat sederhana. Dalam perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan, Biaya overhead pabrik tidak dialokasikan ke masing-masing produk secara rinci dan tidak disesuaikan dengan pemakaian biaya secara nyata melainkan hanya merupakan suatu estimasi biaya yang dianggarkan dalam kelompok biaya lain-lain Lampiran 1. Hal tersebut mengakibatkan harga pokok produksi yang diperoleh tidak sesuai dengan kaidah perhitungan harga pokok produksi yang ada. Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan metode ABC menghasilkan harga pokok produksi yang lebih besar dibandingkan dengan metode perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya penggunaan sumber daya yang dilakukan dalam proses produksi dibandingkan dengan menggunakan metode perusahaan karena dalam metode ABC setiap aktivitas yang berhubungan dengan proses produksi akan dimasukkan dalam perhitungan harga pokok produksi. Dengan metode ABC semua biaya produksi yang diperlukan dalam proses produksi sudah diperhitungkan berdasarkan pemakaian biaya yang sesungguhnya sehingga menghasilkan harga pokok produksi yang lebih akurat.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

UKM Galaksi merupakan unit Usaha Kecil dan Menengah UKM yang bergerak dalam bidang usaha pembuatan sepatu khusus wanita. Perusahaan sangat memerlukan informasi yang berkaitan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan produknya. Biaya dialokasikan ke produk atau pelanggan menggunakan pemicu biaya atau dasar alokasi yang memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya pada kelompok biaya tersebut. Pertama kali yang akan dilakukan adalah penelusuran dan identifikasi terhadap objek biaya langsung dan tidak langsung serta menentukan biaya overhead, untuk kemudian dihitung harga pokok produksinya dengan menggunakan sistem perusahaan dan full costing. Perhitungan harga pokok produksi oleh perusahaan menggunakan sistem tradisional yang biasa digunakan UKM Galaksi. Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan metode full costing. Metode perhitungan harga pokok produksi ini bertujuan agar pengalokasian biaya untuk menetapkan harga pokok produksi lebih akurat. Kerangka pemikiran yang menjadi dasar dalam penelitian ini terdapat pada Gambar 1.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di UKM Galaksi yang berlokasi di Kampung Kabandungan, Gang Merpati, Ciapus, Bogor. Perusahaan ini dimiliki oleh Bapak Abuy Wahyudi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut termasuk Usaha Kecil dan Menengah UKM. perusahaan ini memproduksi sepatu wanita yang dipasarkan ke berbagai daerah. perusahaan ini bersedia memberikan informasi serta data yang diperlukan sesuai dengan penelitian. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 hingga September 2010.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE FULL COSTING DAN METODE VARIABLE COSTING (Studi Kasus pada UKM Tempe “Kharisma Jaya” Malang)

12 104 17

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tas Wanita (Studi Kasus UKM Lifera Hand Bag Collection Bogor)

3 29 93

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Tahu dengan Metode Full Costing pada Industri Kecil (Studi Kasus CV Laksa Mandiri)

6 27 75

Analisis perhitungan harga pokok produksi sepatu dengan metode full costing: studi kasus UKM Galaksi Kampung Kabandungan, Ciapus, Bogor

0 17 82

Analisis strategi pemasaran produk kerajinan sepatu pada UKM Galaksi, Desa Ciapus, Ciomas

1 4 112

Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Ukm Kue Risky

0 5 57

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Bakpia Pathok 29 Dengan Metode Full Costing Pada UKM Bakpia Pathok 29.

0 7 12

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

1 2 16

PENDAHULUAN Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

0 0 6

ANALISIS PENGHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI BLANGKON DENGAN METODE FULL COSTING Analisis Penghitungan Harga Pokok Produksi Blangkon Dengan Metode Full Costing (Studi Kasus Pada UKM Kaswanto Kampung Potrojayan, Serengan, Surakarta).

0 1 17