BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
A. Prosedur Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan
Pasal 25
Pengurangan angsuran Pajak Penghasilan PPh dalam undang-undang tercantum pada Pasal 25 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.
Wajib Pajak orang pribadi dapat mengajukan permohonan pengurangan besarnya angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 sehubungan dengan terjadi
perubahan keadaan usaha atau kegiatan Wajib Pajak sebagaimana diatur dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-537PJ.2000 Tentang
Penghitungan Besarnya Angsuran Pajak Dalam Tahun Pajak Berjalan Dalam Hal- Hal Tertentu. Apabila sesudah 3 tiga bulan atau lebih berjalannya suatu tahun
pajak, Wajib Pajak mengalami perubahan usaha, dan dapat menunjukkan bahwa PPh yang akan terutang untuk tahun pajak tersebut kurang dari 75 tujuh puluh
lima persen dari PPh yang terutang yang menjadi dasar penghitungan besarnya PPh pasal 25, maka Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengurangan
besarnya PPh pasal 25 . Permohonan pengurangan besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25
diajukan secara tertulis kepada Kantor Pelayanan Pajak Pratama tempat Wajib Pajak terdaftar dengan disertai fotocopy Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan 1770 atau 1770 S berikut tanda terima Surat Pemberitahuan Tahunan dan harus disertai dengan penghitungan besarnya Pajak Penghasilan yang akan
terutang berdasarkan perkiraan penghasilan yang akan diperoleh dan besarnya PPh 25 untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun pajak yang bersangkutan.
Apabila dalam jangka waktu 1 satu bulan sejak tanggal diterimanya surat permohonan Wajib Pajak secara lengkap sebagaimana dimaksudkan, Kepala
Kantor Pelayanan Pajak tidak memberikan keputusan, maka permohonan Wajib Pajak tersebut dianggap disetujui dan Wajib Pajak dapat melakukan pembayaran
angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 sesuai dengan penghitungannya untuk bulan-bulan yang tersisa dari tahun pajak yang bersangkutan.
Besarnya angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak orang pribadi untuk bulan-bulan sebelum bulan waktu
penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan sama dengan besarnya angsuran pajak untuk bulan terakhir tahun pajak yang lalu. Besarnya
angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak orang pribadi untuk bulan-bulan setelah bulan waktu penyampaian
Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tetapi sebelum permohonan
pengurangan angsuran pajak disetujui atau dikabulkan karena lewat waktu sama dengan besarnya angsuran pajak menurut Surat Pemberitahuan Tahunan yang
telah disampaikan tersebut. Besarnya angsuran bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 yang harus dibayar
sendiri oleh Wajib Pajak orang pribadi untuk bulan-bulan setelah permohonan pengurangan angsuran disampaikan, sama dengan besarnya angsuran pajak
menurut Surat Keputusan Pengurangan Angsuran Bulanan Pajak Penghasilan Pasal 25 perhitungan Wajib Pajak apabila permohonan pengurangan tersebut telah
lewat waktu. Jumlah Permohonan Pengurangan Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 Orang
Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Tahun 2009 – 2010
Tahun Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi
2009 1 Orang
2010 2 Orang
Jumlah 3 Orang
Sumber : Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Berdasarkan data tersebut diatas diketahui bahwa jumlah Wajib Pajak yang
mengajukan angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 pada Tahun 2009 sebanyak 1 orang sedangkan 2010 sebanyak 2 Orang. Sedikitnya Wajib Pajak yang
mengajukan permohonan pengurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 disebabkan karena pengajuan permohonan angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 bersifat
Insidentil yaitu jika terjadi kejadian yang tidak terduga seperti Wajib Pajak tidak
lagi melakukan pekerjaan bebas, mengalami penurunan usaha atau mengalami kerugian .
B. Cara Menghitung Permohonan Pengurangan Angsuran Bulanan Pajak