Hasil Pengujian Sistem Hasil

4.1.2 Hasil Pengujian Sistem

Setelah mendapatkan hasil tampilan perangkat lunak, tahap selanjutnya penulis melakukan pengujian terhadap sistem tersebut. Adapun metode pengujian sistem yang penulis lakukan adalah metode statis static technique dimana pengujian dibagi dalam beberapa tahapan. 1. Menetapkan Parameter Pengujian Adapun parameter pengujian yang penulis gunakan dalam pengujian sistem ini adalah sebagai berikut : a. Kestabilan Sistem Parameter ini digunakan untuk menguji apakah sistem masih mengalami error pada saat dieksekusi atau pada saat melakukan penghapusan efek mata merah pada area yang ditentukan. b. Ketepatan Hasil Parameter ini digunakan untuk menguji apakah sistem telah dapat bekerja seperti apa yang diharapkan dalam perancangan. 2. Menyiapkan Perangkat Pengujian Dalam tahap ini, penulis menyiapkan sebuah file citra digital dengan nama file mata.JPEG. Citra digital ini mempunyai dimensi 1024 X 768 dengan format JPEG. Adapun tampilan dari citra digital yang dijadikan perangkat pengujian ini penulis ambil menggunakan aplikasi Microsoft Paint seperti terlihat pada Gambar 4.3. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Citra Digital Pengujian 3. Melakukan Load File Citra Digital Dalam tahap ini, penulis melakukan pengujian terhadap kemampuan sistem dalam me-load citra digital yang telah disiapkan. Pengujian ini untuk melihat kestabilan sistem dalam me-load citra digital dimana akan dilihat pesan- pesan error yang muncul pada saat pengujian berlangsung. Adapun hasil pengujian kestabilan sistem seperti terlihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4 Pengujian Load Citra Digital Universitas Sumatera Utara Dari pengujian yang dilakukan, sistem terlihat stabil pada saat melakukan load terhadap citra digital yang disiapkan. Tidak ada pesan error yang muncul, sehingga penulis menarik kesimpulan bahwa sistem telah stabil dalam melakukan proses load terhadap sebuah citra digital. 4. Melakukan Pengujian Penghapusan Efek Mata Merah Pada Citra Digital Dalam tahap ini, penulis melakukan pengujian terhadap kemampuan sistem dalam melakukan penghapusan efek mata merah pada citra digital yang disiapkan. Pada tahap ini, akan diuji parameter kestabilan sistem, serta ketepatan hasil yang diharapkan. Dalam pengujian sistem ini, penulis memilih area pada citra digital yang mengalami efek mata merah, seperti terlihat pada Gambar 4.5. Gambar 4.5 Pengujian Pemilihan Area Mata Merah Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, penulis mengklik tombol proses untuk memproses penghapusan efek mata merah pada citra digital yang dipilih. Adapun hasil yang diperoleh adalah efek mata merah pada area yang dipilih sebelumnya hilang, yang menandakan bahwa pengujian berhasil, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Hasil Pengujian Penghapusan Efek Mata Merah Selanjutnya, dilakukan pengujian untuk menghilangkan efek mata merah pada mata bagian kanan dari citra digital yang ditunjukkan pada Gambar 4.6. Namun, dalam pengujian ini dilakukan pengurangan nilai toleransi warna merah dengan cara menggeser ke kiri slider Red Tolerance, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.7 Mengubah Nilai Toleransi Warna Merah Kemudian, dilakukan pemilihan area gambar yang mengalami efek mata merah, yaitu bagian mata sebelah kanan, sebagaimana terlihat pada Gambar 4.8. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Memilih Area Yang Mengalami Efek Mata Merah Sama seperti pengujian sebelumnya, dilakukan penekanan tombol Proses untuk mengolah area yang dipilih. Hasil yang diperoleh dalam pengujian ini adalah, tidak terjadi perubahan terhadap area yang dipilih. Mata bagian kanan yang mengalami efek mata merah tidak mengalami perbaikan menjadi warna hitam sebagaimana terjadi pada pengujian sebelumnya untuk mata bagian kiri. Adapun hasil tampilan pengujian ini terlihat pada Gambar 4.9. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.9 Hasil Pengujian Untuk Mata Bagian Kanan Dari kedua pengujian ini, baik pengujian untuk mata bagian kiri dan mata bagian kanan, terlihat bahwa nilai toleransi warna merah sangat mempengaruhi ketepatan hasil pengkoreksian efek mata merah pada citra digital yang akan diproses. Jika toleransi warna merah terlalu kecil, maka sistem tidak dapat mengenali area yang dipilih sebagai area yang mengalami efek mata merah. Hal ini ditunjukkan pada pengujian kedua, dimana warna merah yang terdapat pada mata bagian kanan tidak dapat diubah menjadi warna hitam dengan nilai toleransi warna merah yang telah dikurangi. Universitas Sumatera Utara

4.2 Pembahasan

Pada bagian pembahasan ini, penulis menjelaskan tentang fasilitas yang disediakan oleh perangkat lunak ini. Selain itu penulis juga menjelaskan bagaimana cara kerja dari perangkat lunak yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem ini.

4.2.1. Cara Kerja Perangkat Lunak

Adapun cara kerja dari perangkat lunak yang penulis rancang adalah sebagai berikut : a. Perangkat lunak akan menampilkan form Utama pada saat dijalankan pertama kali. b. Apabila user menekan tombol Open Image, sistem akan menampilkan sebuah common dialog box untuk menerima inputan lokasi file citra digital yang akan dihapus efek mata merahs di dalamnya. c. Jika file citra digital telah dipilih, user dapat memilih area pada citra digital yang mengalami efek mata merah. d. Jika tombol Process diklik, sistem akan memproses area yang dipilih berdasarkan pengaturan intensitas warna yang diinginkan. e. Jika user memilih menu About, sistem akan menampilkan Form About yang berisi sekilas informasi mengenai perancang perangkat lunak ini. f. Apabila user ingin mentutup aplikasi ini, user dapat memilih sub menu Keluar dan kembali pada Form Utama.

4.2.2 Kelebihan Dan Kekurangan Perangkat Lunak

Berdasarkan hasil tampilan program dan pengujian program yang dilakukan, penulis menemukan beberapa kelebihan dan kekurangan dari perangkat lunak yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara