Bentuk Penelitian Lokasi Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi 1992: 67, metode deskriptif adalah cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki sebagaimana adanya berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat sekarang. Dengan demikian metode ini memusatkan perhatian pada masalah- masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Dimana penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya, dan mencoba menganalisis untuk memberi kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar yang beralamat di Jl. H. Adam Malik No.1 Pematangsiantar. Sedangkan alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah: 1. Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar seluruhnya berjumlah 46 orang yang terdiri dari 19 orang Pejabat Struktural dan 27 orang Tenaga Administrasi yang tersebar di seluruh sub bidang organisasi. Badan Universitas Sumatera Utara Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar mempunyai tugas pokok membantu Walikota selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan peraturan Perundang-undangan di bidang Kepegawaian. Dalam pelaksanaan rekrutmen PNS diharapkan pihak BKD Kota Pematangsiantar dapat lebih transparan, lebih profesionalisme, adil, dan mengutamakan kualitas tanpa adanya kolusi dan nepotisme dari orang dalam yang dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan maupun peraturan pemerintah yang berlaku. Fenomena tersebut membuat penulis tertarik untuk melihat peranan Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar terutama dalam pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. 2. Rekrutmen pegawai yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintahan, belum mampu mengungkapkan kompetensi SDM-PNS sesuai dengan kebutuhan. Proses prosedur rekrutmen Pegawai Negeri Sipil selama ini menurut opini yang berkembang di masyarakat, cenderung diwarnai praktik-praktik spoil, kolusi, nepotisme, daerahisme, sehingga mengakibatkan rendahnya kualitas SDM-PNS.

C. Informan