Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (Studi Pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Danin, Sudarma. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung : Pustaka Setia

Hariwijaya, M. Metodologi dan Penulisan SKRIPSI TESIS DAN DISERTAI Untuk

Ilmu Sosial dan Humaniora. Yogyakarta : Dua Satria Offset

Mangkuprawira, Sjafri. 2001. Manajemen Sumber daya Manusia Strategik. Jakarta : Ghalia Indonesia

Miftah, Thoha. 2005. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Musanef. 1984. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta : Gunung Agung

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press

Pasolong, Harbani. 2002. Teori Administrasi Publik. Jakarta : Alfabeta

Singarimbun, Masri & Effendi Sofian. 2008. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3S

Subarsono. 2005. Analisis Kebiijakan Publik : Konsep, Teori & Aplikasi. Jakarta : Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Widjaja A.W. 2006. Administrasi Kepegawaian. Jakarta: Rajawali

Sumber Undang-Undang :

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 9 Tahun 2012 perubahan atas Peraturan Kepala BKN Nomor 30 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil

Jurnal :

Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS “Partisipasi Publik Dan Transparansi

Dalam RekrutmenPegawai Negeri Sipil” ( November 2009, Vol 3, Hlm.


(2)

Jurnal Implementasi Program “Implementasi Program RASKIN untuk Masyarakat

Miskin Di Desa Lau Gumba Kec. Berastagi” Hlm. 22

Jurnal “Peranan BKD Dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil’’ Hlm. 6

Sumber Internet :

Alur Pendaftaran CPNS Sampai Pensiun, www.pusatinfocpns.com/alur-pendaftaran-cpns-sampai-pensiun/, Diakses tanggal 15 Oktober 2016

Asahan Kabupaten, http://asahankab.bps.go.id, Diakses tanggal 15 Oktober 2016

Berita Indonesia,

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2011/07/110729_civilserva nt, 29 Juli 2011, Diakses tanggal 24 Oktober 2016

BKD Asahan, http://bkd-asahan.blogspot.co.id, Diakses tanggal 10 Oktober 2016

BPS, http://www.bps.go.id, Diakses tanggal 15 Oktober 2016

Inilah 6 Pemda di sumut yang menunda rekrut PNS, http://sumutpos.co/inilah-6-pemda-di-sumut-yang-menunda-rekrut-cpns/, 20 September 2014, Diakses tanggal 24 Oktober 2016

Isu-isu Strategis dibidang Kepegawaian Negara, http://ahok.org/berita/isu-isu-strategis-di-bidang-kepegawaian-negara/, Diakses tanggal 10 Oktober 2016

PNS di Asahan Terancam dipecat, https://detikasia.com/235-pns-di-asahan-terancam-dipecat/, 14 Januari 2016, Diakses tanggal 24 Oktober 2016

Proses Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Melalui Analisis Jabatan dan Analisis Kebutuhan,https://www.academia.edu/8477416/PROSES_REKRUTMEN_ PEGAWAI_NEGERI_SIPIL_MELALUI_ANALISIS_JABATAN_DAN_A NALISIS_KEBUTUHAN, Diakses tanggal 18 Januari 2017


(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Asahan

Penelitian ini dilakukan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Asahan, Kota Kisaran, Provinsi Sumatera Utara, yang secara geografis Kabupaten

Asahan berada pada 2030’00”-3010’00" Lintang Utara, 99001-100000 Bujur Timur dengan ketinggian 0 - 1.000 m di atas permukaan laut. Berdasarkan ketinggian

dari permukaan laut tersebut, maka Kabupaten Asahan dapat dibagi dalam 3 (tiga)

bagian yaitu:

1. Asahan Bagian Bawah, seluas 1.113,55 Km2 atau sama dengan 15,87 % dari luas wilayah Kabupaten Asahan, dengan ketinggian 0 – 7 meter, yang

meliputi 7 (tujuh) Kecamatan yakni : Kecamatan Medang Deras, Talawi, Tanjung

Tiram, Sei Balei, Air Joman, Tanjung Balai dan Sei Kepayang.

2. Asahan Bagian Tengah, seluas 1.445,65 Km2 atau sama dengan 40,23 % dari luas wilayah Kabupaten Asahan, dengan ketinggian 7 – 25 meter, yang

meliputi 8 (delapan) Kecamatan, yakni Kecamatan Air Batu, Lima Puluh,

Meranti, Kisaran Barat, Kisaran Timur, Pulau Rakyat, Simpang Empat dan Aek

Kuasan.

3. Asahan Bagian Atas, seluas 2.065,21 Km2 atau sama dengan 45,90 % dari seluruh luas Kabupaten Asahan dengan ketinggian 25 - 1.121 meter, yang

meliputi 3 (tiga) Kecamatan yakni : Kecamatan Bandar Pulau, Mandoge, Air


(4)

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Asahan


(5)

Tabel. 3.1

Batas Wilayah Asahan

ebelah Utara erbatasan dengan Kabupaten Batubara

dan Selat Malaka

ebelah Timur erbatasan dengan Kabupaten

Labuhanbatu Utara dan Selat Malaka

ebelah Selatan erbatasan dengan Kabupaten

Labuhanbatu Utara dan Toba Samosir

ebelah Barat erbatasan dengan Kabupaten Simalungun

3.2 Sejarah BKD Kabupaten Asahan

Gambar 3.2 Lambang Asahan

Berdasarkan Keputusan DPRD-GR Tk. II Asahan No. 3/DPR-GR/1963,

tanggal 16 Februari 1963 diusulkan ibukota Kabupaten Asahan dipindahkan dari

Kotamadya Tanjung Balai ke Kota Kisaran dengan alasan supaya Kotamadya

Tanjung Balai lebih dapat mengembangkan diri dan juga letak Kota Kisaran lebih


(6)

diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1980, Lembaran Negara

Tahun 1980 Nomor 28, tambahan Lembaran Negara Nomor 3166.

Dengan demikian struktur Pemerintah Kabupaten Asahan pada saat itu terdiri

dari :

a. Sekretaris Daerah Kabupaten

b. Sekretaris DPRD Kabupaten Asahan

c. 21 (duapuluhsatu) Dinas Daerah

d. 7 (tiga) Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan dan 3 ( lima ) berbentuk

Kantor

e. 25 (dua puluh) Kecamatan

f. 237 (dua ratus tiga puluh tujuh) Desa

g. 34 (tiga puluh empat) Kelurahan

Pada waktu itu Bagian Kepegawaian merupakan komponen dari

Sekretariat Daerah Tingkat II Asahan.

Bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah yang

didasarkan pada otonomi luas, merata dan bertanggung jawab pada Kabupaten

Asahan, maka perlu diupayakan peningkatan keamanan daerah, masyarakat

sejahtera dan berbudaya. Maka pemerintah daerah khususnya Pemerintah

Kabupaten Asahan membentuk lembaga teknis daerah untuk mendukung

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan sebagai konsekuensi penerimaan

tugas dan wewenang urusan rumah tangga daerah Kabupaten Asahan.

Oleh karenanya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor


(7)

Daerah Kabupaten Asahan telah dibentuk beberapa lembaga teknis di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Asahan, antara lain :

1. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Badan terdiri dari :

• Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

• Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)

• Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

2. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor terdiri dari :

• Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa

• Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil

• Kantor Lingkungan Hidup dan Pariwisata

• Kantor Arsip dan Pengolahan Data Elektronik

Dengan demikian dasar pembentukan awal Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Asahan adalah Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun

2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Asahan yang tertuang dalam Lembaran Daerah Kabupaten Asahan

Nomor 03 Tahun 2001 pada tanggal 23 Februari 2001 dan sejak saat inilah Bagian

Kepegawaian Sekretariat Daerah Tingkat II Asahan terpisah dari Sekretariat

Daerah Kabupaten Asahan menjadi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Asahan.

Mengingat semakin meningkatnya volume kerja kelembagaan, dan sejalan


(8)

yang tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 130-67 Tahun 2002

tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota, maka dibuat Peraturan

Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2003 tentang Perubahan Pertama atas

Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Asahan Nomor 03 Tahun 2001 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten

Asahan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 5 Tahun 2003

yang tertampung pada Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 12, maka

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Asahan menjadi :

1. Lembaga Teknis Daerah berbentuk badan terdiri dari :

• Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

• Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)

• Badan Kepegawaian Daerah. (BKD)

• Badan Pengelola Perizinan (BPP)

• Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) 2. Lembaga Teknis Daerah berbentuk Kantor terdiri dari :

• Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa

• Kantor Lingkungan Hidup dan Pariwisata

• Kantor Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat, dan Satuan Polisi Pamong Praja


(9)

Dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah/SKPD Kabupaten Asahan

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat

Daerah, jumlah Badan dan Kantor mengalami perubahan dan Kantor telah

dihapuskan menjadi Dinas, antara lain:

A. Perangkat Daerah berbentuk Badan terdiri dari :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

2. Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

3. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

4. Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD)

5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BKBP)

6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

B. Perangkat Daerah berbentuk Dinas terdiri dari :

1. Dinas Pendidikan

2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

4. Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman


(10)

6. Dinas Sosial

7. Dinas Ketenagakerjaan

8. Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberd. Perempuan,

Perlindungan Anak

9. Dinas Ketahanan Pangan

10. Dinas Lingkungan Hidup

11. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

12. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

13. Dinas Pehubungan

14. Dinas Komunikasi dan Informatika

15. Dinas Koperasi dan Perdagangan

16. Dinas Penanaman Modal dan PTSP

17. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata

18. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

19. Dinas Perikanan

20. Dinas Pertanian


(11)

3.3 Visi Misi BKD Kabupaten Asahan A. Visi

Terwujudnya Aparatur yang Profesional dan Berkualitas

B. Misi

• Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan aparatur

• Meningkatkan pelayanan prima bagi Pegawai Negeri Sipil

• Meningkatkan koordinasi untuk instansi

• Meningkatkan penataan administrasi kepegawaian

• Meningkatkan disiplin aparataur

• Meningkatkan kesejahteraan aparatur

3.4 Tugas Pokok dan Fungsi BKD Kabupaten Asahan A. Tugas Pokok

Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas membantu kepala daerah

melalui Sekretariat Daerah dalam melaksanakan manajemen Pegawai

Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan sesuai dengan

Peraturan Daerah dan berdasarkan peraturan perundang-undangan di

bidang kepegawaian yang berlaku sesuai dengan kebijaksanaan yang

ditetapkan kepala daerah.

B. Fungsi Pokok

Untuk melaksanakan tugas pokok Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten

Asahan, maka harus mengetahui fungsi pokok Badan Kepegawaian


(12)

• Pelaksana penyiapan penyusunan perundang-undangan Daerah dibidang kepegawaian sesuai norma, standar dan prosedur yang

ditetapkan (protap) pemerintah

• Pelaksana perencanaan pengembangan kepegawaian daerah

• Pelaksana penyiapan kebijaksanaan teknis pengembangan kepegawaian Daerah

• Pelaksana penyiapan kegiatan pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma,

standar, dan prosedur yang ditetapkan dengan peraturan

perundang-undangan

• Pelaksana penyiapan dan penetapan pensiun Pegawai Negeri Sipil Daerah

• Pelaksana penyiapan dan penetapan gaji, tunjangan dan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil Daerah sesuai dengan norma,

standar dan prosedur yang ditetapkan perundang-undangan

• Pelaksana penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dengan berkoordinasi dengan instansi terkait

• Pelaksana urusan tata usaha di bidang kepegawaian

• Pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokok dan melakukan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan


(13)

3.5 Struktur Organisasi BKD Kabupaten Asahan

Gambar 3.3 Susunan Organisasi BKD Kabupaten Asahan

Sumber: BKD Kabupaten Asahan, dikelola oleh sub bidang dokumentasi

3.6 Uraian Tugas dan Fungsi Sekretariat, Bidang dan Kelompok Fungsional

Uraiannya tugas dan fungsi sekretariat, bidang dan kelompok fungsional dapat

dilihat dalam paparan dibawah:

1. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas sebagaimana unsur pembantu untuk

melaksanakan sebahagian tugas dan fungsi Kepala Badan Kepegawaian Daerah

dalam mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan administrasi yang meliputi

pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan,

hubungan masyarakat, perlengkapan, kepegawaian, pengumpulan data statistik

bahan perumusan rencana dan prgoram, keuangan serta pemberian pelayanan


(14)

Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan penyelenggaraan

tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang umum yang meliputi

pembinaan, ketatausahaan ketatalaksanaan dan hukum kerumahtanggaan,

hubungan masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian di lingkungan Badan

Kepegawaian Daerah.

c. Megkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang meliputi

pelaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan baik masukan

maupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan dalam rangka

pertanggungjawaban keuangan.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang

meliputi pengumpulan data statistik perumusan rencana dan program.

e. Menyusun Renstra Badan Kepegawaian Daerah.

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

Pembagian Tugas dan Fungsi di Lingkungan Sekretariat adalah sebagai berikut :

A. Kepala Sub Bagian Umum/Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

sebahagian tugas Sekretariat yang yang berkaitan dengan urusan

ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum, kerumahtanggaan, hubungan

masyarakat, perlengkapan dan kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Umum/Kepegawaian

mempunyai tugas :


(15)

b. Melaksanakan urusan surat menyurat yang meliputi menerima,

membaca, meneliti, mengagendakan dan mendistribusikan surat masuk

sesuai dengan tujuan surat.

c. Mempersiapkan administrasi perjalanan dinas dan mempersiapkan

urusan rumah tangga dinas.

d. Mempersiapkan pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan dinas

serta memelihara kebersihan kantor dan pekarangan.

e. Mempersiapkan berkas pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji,

cuti dan usul perpindahan pegawai.

f. Melaksanakan urusan administrasi Ketatausahaan.

g. Menyusun dan mempersiapkan rencana kebutuhan barang dan

perbekalan serta alat tulis kantor.

h. Pengadaan perlengkapan dan perbekalan Badan.

i. Mempersiapkan dan menyusun pelaksanaan acara-acara dinas.

j. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan atasan.

B. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas Sekretariat yang berkaitan dengan penyusunan anggaran belanja

langsung dan tidak langsung, pembukuan dan verifikasi serta penyusunan

anggaran belanja langsung dan tidak langsung.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai

tugas :

a. Melaksanakan penyusunan rencana anggaran Badan Kepegawaian


(16)

b. Melaksanakan penyampaian dan melakukan pengolahan administrasi

keuangan.

c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran/RKA Badan Kepegawaian

Daerah.

d. Melaksanakan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA

Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan APBD yang ditetapkan.

e. Melaksanakan penyusunan laporan bulanan keuangan sesuai dengan

Dokumen Pelaksanaan Anggaran/DPA.

f. Melaksanakan tugas lain yang diperintah atasan.

C. Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan sebahagian

tugas Sekretaris yang berkaitan dengan pengumpulan data statistik bahan

perumusan rencana dan program.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Program mempunyai

tugas :

a. Melaksanakan penyusunan rencana program kerja tahunan Badan

Kepegawaian Daerah.

b. Melaksanakan pembuatan laporan dan mengevaluasi kegiatan kerja

tahunan Badan Kepegawaian Daerah.

c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan data statistik dan analisa

perencaaan dalam rangka penyusunan program kerja Badan

Kepegawaian Daerah.

d. Mempersiapkan bahan penyusunan recana anggaran pemangunan.

e. Meyusun Rencana Strategis/Renstra Badan Kepegawaian Daerah.


(17)

2. Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian

A. Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian mempunyai tugas

sebagai unsur pelaksanaan sebahagian tugas dan fungsi Kepala Badan

Kepegawaian Daerah yang berkaitan dengan analisa kebutuhan pegawai,

pengadaan dan penempatan pegawai serta mutasi pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi

Kepegawaian mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan

dengan analisa kebutuhan pegawai.

b. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan

dengan pengadaan dan penempatan pegawai.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan

dengan mutasi pegawai.

d. Mengkoordinasi penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia

aparatur pemerintah Kabupaten.

e. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

B. Kepala Sub Bidang Analisa Kebutuhan, Pengadaan dan Penempatan

Pegawai mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang

Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian yang berkaitan dengan penyusunan

rencana kebutuhan, pengadaan, penempatan serta pengembangan pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Analisa Kebutuhan,

Pengadaan dan Penempatan Pegawai mempunyai tugas :

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan Perundang-Undangan,


(18)

lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan, pengadaan dan

penempatan pegawai.

b. Menyiapkan bahan dan data, mencari, mengumpulkan, menghimpun

dan mengelola data serta informasi yang berhubungan dengan rencana

kebutuhan, pengadaan dan penempatan pegawai.

c. Menganalisa kebutuhan, menyiapkan bahan dan data dalam rangka

penyusunan formasi pegawai dilingkungan Pemerintah Kabupaten

Asahan.

d. Menyiapkan pedoman dan petunjuk teknis penerimaan calon pegawai

yang meliputi penyiapan dan mengeluarkan pengumuman, menerima

dan meneliti lamaran dan persyaratan administrasi serta menyiapkan

bahan-bahan dalam rangka pelaksanaan seleksi.

e. Menempatkan CPNS sesuai bidang keahliannya.

f. Menyiapkan sumpah janji PNS yang baru diangkat dari CPNS.

g. Menyiapkan proses usulan pengajuan KARPEG.

h. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang pengadaandan penempatan pegawai dan menyiapkan

bahan petunjuk pemecahan masalah.

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

C. Kepala Sub Bidang Mutasi mempunyai tugas melaksanakan sebahagian

tugas Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian yang berkaitan dengan

mutasi kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Mutasi mempunyai


(19)

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan Perundang-Undangan,

kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan mutasi kepegawaian.

b. Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengelolah data serta

informasi yang berhubungan dengan bidang mutasi kepegawaian.

c. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk

teknis di bidang mutasi kepegawaian.

d. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang mutasi kepegawaian dan menyiapkan bahan petunjuk

pemecahan masalah.

e. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja/instansi terkait sesuai

dengan bidang tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

f. Memproses adminsitrasi pemberhentian, pengangkatan dan

memindahan PNS dalam jabatan struktural dan fungsional.

g. Melaksanakan urusan adminstrasi kepegawaian tentang pemindahan

pegawai baik tenaga teknis/administratif maupun tenaga fungsional,

baik didalam Kabupaten maupun antar Kabupaten/Provinsi.

h. Melaksanakan/memproses adaministrasi rekomendasi pengangkatan

PNS menjadi Kepala Desa.

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

A. Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan mempunyai tugas sebagai unsur

pelaksana sebaagian tugas Badan Kepegawaian Daerah yang berkaitan


(20)

struktural, teknis fungsional dan ujian dinas dalam rangka terciptanya

sumber daya manusia aparatur Pemerintah Kabupaten Asahan yang

profesional dan berkualitas tinggi.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pendidikan dan Pelatihan

mempunyai tugas :

a. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan

dengan pendidikan/pelatihan prajabatan.

b. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan

dengan pendidikan/pelatihan jabatan struktural.

c. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan

dengan pendidikan/pelatihan teknis fungsional.

d. Megkoordinasikan pelaksanaan dan pelayanan teknis yang berkaitan

dengan penyelenggaraan ujian dinas.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

B. Kepala Sub Bidang Diklat Prajabatan dan Struktural mempunyai tugas

melaksanakan sebahagian tugas Bidang Pendidikan dan Pelatihan yang

berkaitan dengan diklat prajabatan dan diklat jabatan struktural.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Diklat Praabatan dan Struktural

mempunyai tugas :

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan Perundang-Undangan,

kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang berhubungan dengan Diklat Prajabatan dan Struktural.

b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk


(21)

c. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang Diklat Prajabatan dan Struktural dan menyiapkan bahan

petunjuk pemecahan masalah.

d. Menyiapkan bahan dalam rangka rencana penyusunan pegawai yang

akan mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural di lingkungan

Pemerintah Kabupaten Asahan.

e. Menginventarisasikan bahan penyusunan laporan pegawai yang telah

mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural.

f. Menyiapkan konsep keputusan dan intruksi tentang penerimaan calon

siswa yang akan mengikuti Diklat Prajabatan dan Struktural.

g. Menyusun kebuthan Diklat Struktural sesuai dengan tingkat pendidikan

PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.

h. Menyiapkan konsep pengajuan bantuan PNS yang akan mengikuti

pendidikan Prajabatan dan Struktural serta pendidikan lainnya.

i. Melaksanakan tugas lain yang di perintah oleh atasan.

C. Kepala Sub Bidang Diklat Teknis Fungsional dan Ujian Dinas mempunyai

tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang Pendidikan dan Pelatihan

yang berkaitan dengan pendidikandan pelatihan teknis fungsional dan

pelaksanaan ujian dinas.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bagian Diklat Teknis

Fungsional dan Ujian Dinas mempunyai tugas :

a. Menghimpun dan mempelajari peraturan Perundang-Undangan,


(22)

lainnya yang berhubungan dengan Diklat Teknis Fungsional dan

Pelaksanaan Ujian Dinas.

b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijaksanaan, pedoman dan petunjuk

teknis di bidang Diklat Teknis Fungsional dan Pelaksanaan Ujian

Dinas.

c. Menginventarisasikan permasalahan-permasalahan yang berhubungan

dengan bidang Diklat Teknis Fungsional dan menyiapkan bahan

petunjuk pemecahan masalah.

d. Menyiapkan bahandalam rangka rencana penyusunan dan pengusulan

pegawai yang akan megikuti ujian dinas untuk kenaikan pangkat dan

diklat teknis fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan.

e. Menyiapkan konsep keputusan dan instruksi tentang penerimaan calon

siswi yang akan mengikuti diklat teknis fungsional dan ujian dinas.

f. Menyiapkan bahan dan rangka penyusunan laporan bagi pegawai yang

telah megikuti diklat teknis fungsional dan ujian dinas.

g. Menyiapkan konsep pengajuan bantuan bagi PNS yang akan mengikuti

pendidikan teknis fungsional dan ujian dinas.

h. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

4. Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan

A. Kepala Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan mempunyai tugas sebagai

unsur pelaksanaan sebahagian tugas Kepala Badan Kepegawaian Daerah

dalam mengkoordinasikan dan mempersiapkan data, dokumentasi

pegawai, kepangkatan tenaga fungsional dan kepangkatan tenaga


(23)

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Dokumentasi dan

Kepangkatan mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasikan penyiapan, pengumpulan data dan dokumentasi

kepegawaian.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai

dalam bidang kepangkatan yang berkaitan dengan tenaga fungsional.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai

dalam bidang kepangkatan tenaga administrasi.

d. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai

dalam bidang Pencantuman Gelar Kesarjanaan.

e. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan administrasi pegawai

dalam bidang Peninjauan Masa Kerja dan Kenaikan Gaji Berkala.

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

B. Kepala Sub Bidang Dokumentasi mempunyai tugas melaksankan

sebahagian tugas Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan yang

berhubungan dengan pengumpulan data dan dokumentasi kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Dokumentasi

mempunyai tugas :

a. Mengumpulkan, menghimpun dan mengelolah data serta informasi

yang berhubungan dengan kepegawaian.

b. Menyusun daftar urut Kepangkatan PNS.

c. Menyiapkan bahan dalam rangka menetapkan kebijaksanaan

pengelolaan data kepegawaian serta memelihara DP-3 PNS.


(24)

e. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

C. Kepala Sub Bidang Kepangkatan Tenaga Administrasi dan Tenaga

Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Bidang

Dokumentasi dan Kepangkatan yang berkaitan dengan pelaksanaan

penyusunan administrasi pegawai dalam bidang kepangkatan tenaga

administrasi dan tenaga fungsional.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang KepangkatanTenaga

Adminstrasi dan Tenaga Fungsional mempunyai tugas :

a. Melakukan urusan administrasi kepegawaian tentang kenaikan pangkat

yang berhubungan dengan bidang tenaga administrasi dan tenaga

fungsional.

b. Melakukan urusan administrasi kepegawaian tentang kenaikan gaji

berkala.

c. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait sesuai dengan bidang

tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

5. Bidang Pemberhentian dan Pensiun

A. Kepala Bidang Pemberhentian dan Pensiun mempunyai tugas sebagai

unsur pelaksana sebahagian tugas Badan Kepegawaian Daerah yang

berkaitan pembinaan disiplin, kesejahteraan pegawai dan pemberhentian

pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Bidang Pemberhentian dan Pensiun


(25)

a. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan disiplin

pegawai.

b. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pelaksanaan pemberhentian

pegawai.

c. Mengkoordinasikan penyusunan rencana pelaksanaan kesejahteraan

pegawai.

d. Mengkoordinasikan tugaslain yang diperintahkan oleh atasan.

B. Kepala Sub Bidang Pembinaan Disiplin dan Kesejahteraan Pegawai

mempunyai tugas melaksanakan sebahagian tugas Kepala Bidang

Pemberhentian dan Pensiun yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan

pembinaan disiplin dan kesejahteraan pegawaidan.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Pembinaan Disiplin

dan Kesejahteraan Pegawai mempunyai tugas :

a. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis

pembinaan kedudukan hukum pegawai, peningkatan kesejahteraan,

kesehatan, kebutuhan materil dan finansial pegawai.

b. Menyiapkan bahan dalam rangka penyelesaian masalah kepegawaian

yang berhubungan dengan pelanggaran peraturan kepegawaian dan

masalah kedudukan hukum pegawai.

c. Menyiapkan bahan telahan dan konsep keputusan dalam rangka

penyelesaian batas pelanggaran peraturan kepegawaian.

d. Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan mental pegawai.

e. Melakukan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan, kesehatan,


(26)

f. Melaksanakan pemberian tunjangan cacat, dana perawatan, uang duka

dan uang tunggu.

g. Pemberian tanda jasa dan cuti pegawai.

h. Memproses usul perceraian dan usul beristri lebih dari seorang bagi

PNS.

i. Memproses usul Karis, Karsu dan Taspen.

j. Melaksanakan tugas lain yang diperintah oleh atasan.

C. Kepala Sub Bidang Pemberhentian Pegawai mempunyai melaksanakan

tugas sebahagian tugas Bidang Pemberhentian dan Pensiun yang berkaitan

dengan pemberhentian pegawai.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Kepala Sub Bidang Pemberhentian

Pegawai mempunyai tugas :

a. Melakukan penyelesaian administrasi pemberhentian dan pensiun

pegawai.

b. Meneliti bahan-bahan kelengkapan usul mutasi pemberhentian PNS

dengan hak pensiun.

c. Meneliti kelengkapan persyaratan pensiun janda/duda.


(27)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu deskriptif kualitatif

dengan menggunakan metode observasi terstruktur maupun tidak terstruktur serta

wawancara secara terbuka dan mendalam kepada pihak yang berhubungan dengan

judul penelitian ini peneliti sebagai instrumen utamanya. Metode kualitatif adalah

metode yang lazim digunakan dalam penelitian ilmu sosial.

Data yang diperoleh tersebut berbentuk kata-kata dan dianalisis dalam

terminologi respon-renspon individual, kesimpulan deskriptif atau bisa keduanya.

Tujuan analisis adalah untuk mengorganisasikan data ke dalam makna,

interpretasi individual atau kerangka kerja yang menjelaskan fenomena-fenomena

yang dikaji. Kesimpulan yang dirumuskan tidak dimaksudkan untuk

menggeneralisasikannya ke dalam populasi yang lebih besar.

Penelitian ini dilakukan untuk membangun pengetahuan melalui

pemahanan dan penemuan. Pada konteks ini, statement-statement relasional

digunakan dalan kerangka pengembangan teori.

Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data, maka telah

dikumpulkan sejumlah data, baik data primer yang diperoleh dari hasil wawancara

oleh beberapa informan dan data sekunder yang diperoleh dari hasil observasi

serta dokumen-dokumen di kantor Badan Kepegawaian Daerah dan tinjauan

sumber pustaka lainnya. Data-data yang dikumpulkan tersebut merupakan data

yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai


(28)

4.1 Penyajian Data

Penyajian data terdiri dari hasil wawancara yag mendalam kepada

informan, nama pegawai negeri spil yang ada di BKD, jenis pelayanan apa saja

yang ada di BKD sesuai denga bidang, peranan BKD dalam proses pelaksanaan

rekrutmen PNS Kabupaten Asahan, proses formasi dan beserta proses pengadaan

pegawai negeri sipil.

4.2 Hasil Wawancara

Adapun variabel dan indikator yang digunakan sebagai acuan untuk

melakukan wawancara kepada infoman yang sudah ditentukan agar mampu

mendapatkan informasi terkait dalam pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri

Sipil dikantor Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan teori yang digunakan

oleh peneliti dalam penyelesaian penelitiannya, antara lain yaitu :

4.2.1 Komunikasi

Pada dasarnya suatu kebijakan diformulasikan dengan maksud untuk

mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kebijakan tersebut dirumuskan secara rinci

dan disusun secara jelas sesuai dengan kepentingannya. Kejelasan isi kebijakan

berarti isi dan tujuan dari suatu kebijakan mudah dipahami implementor dan dapat

diterjemahkan pada pengimplementasiannya. Untuk mencapai tujuan tersebut

diperlukan komunikasi yang baik antar stakeholder.

Komunikasi merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi, baik

dari atas kebawah maupun sebaliknya. Komunikasi dilakukan untuk menghindar


(29)

praktik pelaksanaan kekuasaan. Koordinasi berarti adanya kerja sama yang saling

terkait dan saling mendukung antar pelaksana kebijakan dalam guna pencapaian

tujuan implementasi kebijakan.

Maka diungkapkan oleh bapak Ahmad Syaiful yang memangku jabatan

kepala pengadaan dan pemberhentian pegawai di badan kepegawaian daerah bahwa proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dikantor badan kepegawaian daerah kabupaten Asahan dilakukan berdasarkan dengan kebutuhan dan permintaan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang sudah ditetapkan oleh pemerintah daerah. Prosesnya adalah SKPD memberikan surat pengusulan formasi yang dibutuhkan kepada BKD. Selanjutnya BKD mengusulkan formasi hasil gabungan usulan SKPD ke KEMENTRIAN-PAN RB ditembuskan ke Badan Kepegawaian Negara untuk mendapat persetujuan kuota formasi PNS. Jika sudah ada kuota yang diusulkan, lalu kuota tersebut harus didapat berdasarkan ketersediaan anggaran maka dibuka lowongan penerimaan PNS sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan KEMENPAN-RB. Implementor yang terkait dalam proses pelaksanaan rekrutemen PNS dikabupaten Asahan yakni pihak Badan Kepegawaian Daerah yang menjalin kerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.

Sosialisasi pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dilakukan setiap kali waktu untuk pelaksanaan rekrutmen sudah dekat waktunya, sasaran pensosialisasian proses kegiatan tersebut adalah dikantor kecamatan dan desa masing-masing dari kabupaten yang dilakukan bersama dengan pemerintah daerah dan BKD. Secara lebih lanjut ibu Dewi dari kasubbid pengadaan dan pemberhentian pegawai menyatakan bahwa sosialisasi bersama kecamatan dan


(30)

desa menjadi fokus, hal ini disebabkan oleh target pembukaan kesempatan bagi tenaga honorer yang ada di kecamatan maupun desa untuk menjadi CPNS ataupun PNS. Menurut informan juga bahwa masalah terbesar dalam pelaksanaan rekrutmen PNS ini adalah kuota formasi pengadaan PNS yang diminta oleh usulan SKPD tidak sesuai dengan yang diberikan KEMEN-PAN RB. 4.2.2 Sumber Daya

Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari

kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya

menunjukkan setiap kebijakan harus didukung oleh sumber daya yang memadai,

baik sumber daya manusia, fasilitas, dan finansial. Ketersediaan sumber daya

mempengaruhi efektifitas implementasi suatu program kebijakan tertutama dalam

Proses Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan.

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah kecukupan baik kualitas maupun

kuantitas implementor yang dapat melengkapi seluruh kelompok

sasaran.

Menurut informan secara keseluruhan SDM siap dalam melaksanakan proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dikantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan karena adanya jalinan kerjasama dengan dinas kesehatan dan pendidikan yang berkaitan dalam proses pelaksanaan.


(31)

Menurut informan, fasilitas yang terdapat pada Badan Kepegawaian Daerah serta Dinas Kesehatan dan Pendidikan sudah cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil. Memiliki gedung perkantoran yang permanen, ruang kantor setiap bidang atau satuan kerja sudah terpenuhi dengan dilengkapi meja, kursi, AC, Komputer dan papan informasi.

3. Penyediaan Finansial

Sumber daya finansial adalah kecukupan modal investasi atas

sebuah program atau kebijakan. Dengan adanya sumber daya finansial

juga akan mendukung segala fasilitas yang dibutuhkan untuk

kelancaran terlaksananya kebijakan atau program.

Menurut Informan secara keseluruhan, dana yang digunakan dalam proses pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dikantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan berasal dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asahan. Keberhasilan pelaksanaan rekrutmen sangat dipengaruhi oleh potensi pembiayaan. Potensi pembiayaan dalam proses rekrutmen sudah ditentukan di dalam APBD. Bahkan dalam hal penggajian juga sudah ditentukan dalan APBD itu sendiri. Anggaran yang dikategorikan cukup apabila proses perencanaan dan proses implementasinya berjalan lancar.(hasil wawancara dengan Kabid Pengadaan dan Pemberhentian Kepegawaian)


(32)

4.2.3 Disposisi

Disposisi implementor adalah kecenderungan sikap maupun pemahaman

yang dimiliki oleh implementor yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan dari

implementasi kebijakan.

Menurut informan, sikap dan komitmen implementator terhadap pelaksanaan rekrutmen pegawai negeri sipil dapat memberikan dan menempatkan pekerjaan kepada pegawai sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang dimiliki oleh pelamar. Mereka juga menambahkan bahwa dalam proses plaksanaan rekrutmen PNS yang dilakukan dikantor BKD Kabupaten Asahan sudah sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang telah ditetapkan. Permsalahannya yang terjadi dilapangan hanya kuota formasi pengadaan PNS yang diminta tidak sesuai dengan yang diberikan.

4.2.4 Struktur Organisasi

Struktur birokrasi, menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting

dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal

penting pertama adalah mekanisme dan struktur organisasi pelaksana sendiri.

Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standard

operating procedurs (SOP) yang dicantumkan dalam guideline program atau

kebijakan.

Menurut informan, pembagian tugas dalam melaksanakan kebijakan sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dan sudah dijelaskan dalam job description. Adapun peran petugas lain yang menentukan


(33)

adalah fungsi Legislatif yakni untuk menentukan anggaran, Pemerintah Pusat melalui KEMEN-PAN RB menentukan formasi, Pusat melalui Badan Kepegawaian Negara menentukan Standard Operating Prosedures atau SOP. 4.3 Proses Formasi

Menurut Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 yang dimaksud formasi

adalah jumlah dan susunan pangkat pegawai Negeri Sipil yang diperlukan oleh

suatu satuan organisasi negara untuk mampu melaksanakan tugas pokok untuk

jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab

dalam bidang penerbitan penyempurnaan Aparatur Negara.

Sebelum rekrutmen dilakukan, ada tahap penyusunan formasi yang

dasarnya adalah pemetaan jabatan. Pemetaan jabatan ini bicara dua sisi, yaitu

berapa personel, tugas-tugasnya apa. Kalau di suatu unit itu tidak ada kegiatan,

maka dalam penyusunan formasi ada pemetaan jabatan, namun pedoman tentang

itu sendiri dari pemerintah pusat menurut informasi beberapa responden dikatakan

tidak ada. Pelaksanaan formasi selama ini didasarkan dari kegiatan dari unit yang

ada, contohnya unit diklat. Apabila kebijaksanaan diklat tahun depan berkurang

maka dalam jumlah personelnya dapat di-pindahkan ke tempat lain dan tidak

memerlukan formasi lagi. Sementara bagi unit sesuai visi misinya pada

tahun-tahun mendatang mengalami kenaikan intensitas kegiatannya, maka dapat

menerima limpahan dari unit lain dan kalau tidak memadai baru melakukan

rekrutmen.

Dalam pengusulan formasi pegawai baru dalam prosesnya adalah usulan


(34)

maupun Pemerintah Daerah diajukan kepada BKN untuk disetujui. Namun

sekarang wewenang persetujuan itu tidak hanya terletak pada BKN saja, namun

juga harus mendapat persetujuan Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara (Menpan). Kecenderungan sekarang yang terjadi biasanya usulan yang

diajukan ke BKN tidak hanya kendala persetujuan, namun setelah melalui proses

Menpan prosesnya lebih ketat dan biasanya yang disetujui adalah berdasarkan

kuota yang ada, tidak berdasarkan kebutuhan yang mengusulkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kabid Pengadaan dan

Pemberhentian Kepegawaian, yang menyatakan bahwa :

“Dalam proses formasi, pengusulan formasi yang kosong diajukan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan juga harus mendapat persetujuan dari Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan). Apakah usulan yang diajukan seluruhnya diberikan atau tidak tergantung keputusan BKN dan Menpan. Hasil dari pengusulan ini bisa mencapai 3 sampai 5 bulan.

Beliau juga menyatakan : “Untuk penyusunan formasi, di awal sudah ditentukan

unit organisasi yang ditunjuk sebagai tempat pegawai bertugas”

Dari penyajian di atas, maka sudah dapat digambarkan apa yang menjadi

gambaran proses formasi yang dilakukan BKD Kabupaten Asahan. Dan secara

keseluruhan setelah melakukan wawancara dan memperoleh data dokumentasi

sudah dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaann proses formasi sudah dilakukan


(35)

4.4 Peranan BKD dalam Pelaksanaan Rekrutmen PNS Kabupaten Asahan

Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan mengemban tugas

membantu pemerintahan daerah selaku Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah

dalam melaksanakan rekrutmen Pegawai Negeri Sipil sesuai dengan kebutuhan

pegawai dalam pemerintahan daerah Kabupaten Asahan.

Berikut adalah hasil wawancara dengan Kabid Mutasi, Kepangkatan dan

Informasi Kepegawaian mengenai peranan BKD Kabupaten Asahan dalam

pelaksanaan rekrutmen PNS.

“Adapun peranan BKD Kabupaten Asahan dalam pelaksanaan rekrutmen PNS adalah:

1. Sebagai pengusul formasi yang diajukan kepada Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan).

2. Mengumumkan kepada masyarakat tentang adanya penerimaan calon Pegawai Negeri sipil.

3. Sebagai panitia penerima pendaftaran dalam penerimaan pegawai. 4. Sebagai panitia pengawas dalam pelaksanaan ujian.

5. Sebagai panitia yang memberikan pengumuman kelulusan bagi peserta yang dinyatakan lulus.

6. Pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP). 7. Penetapan Surat Keterangan (SK) CPNS.

Dalam melaksanakan tugas dan peran tersebut pasti ada beberapa

hambatan yang terjadi sehingga menghambat proses pelaksanaan rekrutmen PNS ,


(36)

dari hasil wawancara mengenai hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan

rekrutmen PNS.

“Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan rekrutmen PNS dapat berasal dalam lingkungan BKD Kabupaten Asahan maupun dari pelamar . Adapun faktor yang berasal dari BKD sebagai panitia adalah faktor anggaran yang kurang, contohnya uang lembur untuk panitia pelaksana. Sedangkan faktor yang berasal dari luar yaitu dari para pelamar adalah:

1. Untuk jurusan pendidikan yang diterima, misalnya untuk kualifikasi pendidikan informatika, yang diterima teknik informatika komputer tetapi ada pelamar dengan kualifikasi pendidikan informatika komputer menganggap sama dengan teknik informatika komputer.

2. Batas usia pelamar sudah melebihi yang ditentukan tetapi jika tempat pelamar bekerja yang berbadan hukum tidak dapat melengkapi persyaratan yang ditentukan, misalnya guru swasta, persyaratan dilengkapi surat tugas dan dicantumkan daftar gaji, pengalaman kerja dan SK I.

(hasil wawancara dengan salah seorang pegawai BKD bapak MHD. REZA PAHLEVI yang terlibat dalam pelaksanaan rekrutmen PNS).

4.5 Data Sekunder

Selain hasil wawancara kepada para informan, peneliti juga memperoleh

data-data sekunder seperti daftar pegawai negeri sipil dikantor BKD dengan

bidangnya masing-masing, jenis pelayanan yang terdapat di BKD sesuai bidang


(37)

Tabel 4.1 Daftar Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan N o NAMA PANGKAT/ GOL. RUANG

NIP JABATAN

1 ZAINAL ABIDIN, SH

PEMBINA UTAMA MUDA

(IV/c)

19571010 198503 1 031

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

2 DARWIN, SH

PEMBINA TK. I (IV/b)

19610905 198203 1 006 SEKRETARIS

3 DINA ARIANI, SH

PENATA MUDA (III/a)

19840612 201001 2 001 KASUBBAG KEUANGAN

4 LELA SRIYANI, SE

PENATA MUDA (III/a)

19820924 200604 2 004 STAF

5

NURUL ISLAMY PANJAITAN, SP

PENATA MUDA (III/a)

19840605 200604 2 008 STAF

6 LILI FITRIYANI A.Md

PENGATUR TK. I (II/d)

19840701 201001 2 035 STAF

7 SITI WARDHANI, SE PENATA (III/c) 19710428 199803 2 002

KASUBBAG PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN 8 DANNIE IRAWAN, A.Md

PENGATUR TK. I (II/d)

19870206 200903 1 001 STAF

9

IMRAN MANURUNG, S.Sos

PENATA TK. I (III/d)

19690517 199103 1 012

KASUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIN

10

Drs. DARMAWAN, M.Pd

PEMBINA TK. I (IV/b)

19620707 199103 1 007 STAF

11

NURLELY SYABRIANI, S.Kom

PENATA MUDA TK. I (III/b)

19790812 200901 2 003 STAF

12

GUNTUR BUTAR-BUTAR


(38)

13 SAFRIZAL

PENGATUR MUDA TK. I (II/b)

19821125 200901 1 002 STAF

14

AHMAD SYAIFUL P, SAP, M.M

PENATA (III/c) 19850717 200312 1 001

KEPALA BIDANG PENGADAAN DAN PEMBERHENTIAN 15 KASUBBID PEMBINAAN DAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI

16 SUMIRAN, SH

PEMBINA UTAMA MUDA

(IV/c)

19631105 198602 1 004 STAF

17 BEBI PUSPITA RIA, SE PENATA (III/c) 1982126 200604 2 006 STAF

18 RISDIANTO, ST

PENATA MUDA TK. I (III/b)

19790323 200604 1 007 STAF

19

TRISNO SETIAWAN, SH

PENATA MUDA (III/a)

19881001 201101 1 011 STAF

20

DEWI RAMADHANI NST, S.Si, MAP

PENATA MUDA TK. I (III/b)

19810624 200604 2 006

KASUBBID PENGADAAN DAN PEMBERHENTIAN

PEGAWAI

21 Drs. HASBI, M.Si

PEMBINA UTAMA MUDA

(IV/c)

19591113 199003 1 002 STAF

22

RAHMAD SYAHRONI, S.Sos

PENATA MUDA TK. I (III/a)

19730315 200901 2 002 STAF

23 ASMARELI, SE

PENATA MUDA (III/a)

19730315 200901 2 002 STAF

24 ASNAWATI, AP, Msi PEMBINA (IV/a) 19770714 199603 2 001

KABID PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

25

KASUBBID DIKLAT PERJENJANGAN

26

SUTIONO, SH, S.Sos, M.Si


(39)

27 AMIN, SH

PEMBINA TK. I (IV/b)

19651212 199308 1 001 STAF

28

VERA NINGSIH SIAHAAN, S.Si

PENATA MUDA TK. I (III/b)

19780511 200502 2 002 STAF

29 MISPARUDDIN, SE

PENATA MUDA (III/a)

19660421 200604 1 004 STAF

30

TEGUH MEULIANTORO, A.Md

PENGATUR TK. I (II/d)

19840213 201001 1 004 STAF

31 NURLIYAH

PENATA MUDA TK. I (III/b)

19740129 199503 2 001

KASUBBID DIKLAT TEKNIS/FUNGSIONAL

32 ABD HARIS USMAN

PENATA TK. I (III/d)

19610701 198602 1 001 STAF

33

AGUSTIANTO SITINJAK, AP

PEMBINA TK. I (IV/b)

19740801 199402 1 003 STAF

34 NUR ASIYAH, SE

PENATA MUDA (III/a)

19840411 201101 2 015 STAF

35

RAHMANTO, S.Sos, M.Si

PENATA TK. I (III/d)

19741211 199503 1 001

Plt. KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN KARIR

36

HERU AZWIN, S.E, MAP

PENATA (III/c) 19851111 200502 1 001

KASUBBID BIDANG JABATAN STRUKTURAL

37

Ir. H. SYARIFUDDIN NASUTION, MM

PEMBINA UTAMA MUDA

(IV/c)

196001109 1985503 1 004 STAF

38 TASWIR, ST

PEMBINA TK. I (IV/b)

19610626 198903 1 004 STAF

39 Ir. MANGARA

PEMBINA UTAMA MUDA

(IV/c)

19600525 199303 1 004 STAF

40

HADI PRASETYA, S.STP

PENATA MUDA (III/a)

19930105 201507 1 001 STAF

41

DHARMA. AGUNG CHAIRAT, SP

PENATA MUDA TK. I (III/b)

19771023 200502 1 001

KASUBBID JABATAN FUNGSIONAL


(40)

42 dr. ROBINSON SITUMORANG, MM PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c)

19631023 199003 1 003 STAF

43

ERWIS EDI PAUJA, SH, MAP

PEMBINA UTAMA MUDA

(IV/c)

19611226 199003 1 003 STAF

44 Drs. WITOYO, MM

PEMBINA UTAMA MUDA

(IV/c)

19680625 199412 1 001 STAF

45

INDRA LESMANA, A.Md

PENGATUR TK. I (II/d)

19870218 201101 1 005 STAF

46

MHD. REZA PAHLEVI, SAP, M.Si

PENATA (III/c) 19830607 200502 1 004

KABIB MUTASI, KEPANGKATAN DAN

INFORMASI PGWAI

47 SYAMSUAR RW, S.E PENATA (III/c) 19750309 200801 1 002

KASUBBID INFORMASI DAN DOKUMEN PEGWAI

48 SIMON SAMOSIR, S.E

PENATA TK. I (III/d)

19640822 198503 1 003 STAF

49

ARIFIN SIREGAR, SE, MM

PEMBINA (IV/a) 19680208 199803 1 002 STAF

50 SUTAMAN PENGATUR (II/c) 19670218 200801 1 001 STAF

51

KASUBBID MUTASI DAN KEPEGAWAIAN

52

MUHAMMAD YUSUF, SE, MM

PENATA (III/c) 19830206 200903 1 001 STAF

53

HOTMATIUR SIALLAGAN, S.H

PENATA MUDA (III/a)

19810511 200101 2 002 STAF

54

ABD. SALAM NASUTION

PENGATUR TK. I (II/d)

19630112 199003 1 002 STAF

55 JUMALI PENGATUR (II/c) 19780915 200103 1 001 STAF Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian


(41)

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pegawai dikantor BKD berjumlah

55 yang terdiri dari 1 kepala BKD dan 54 pegawainya. Didalam ruang lingkup

BKD, terdapat 14 bagian bidang pengolahan pegawai yang tugas dan jenis

pelayanannya berbeda-beda.

A.Komposisi Sumber Daya Manusia di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan

Jumlah Sumber Daya Manusia untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan adalah sebanyak 55.

Namun masih ada pegawai yang belum menduduki jabatannya dikarenakan belum

melakukan pelantikan.

Tabel. 4.2

Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikkan

No Strata Pendidikan Jumlah

1 Magister (S-2) 15 orang

2 Sarjana 37 orang

3 SLTA -

4 SLTP -

5 SD -

Total 52 orang

Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa komposisi SDM berdasarkan strata


(42)

jenjang pendidikannya adalah Sarjana (S1). Dapat dikatakan bahwa sumber daya

manusia yang ada di BKD Kabupaten Asahan sudah memadai dari segi kualitas

Tabel. 4.3

Komposisi SDM Berdasarkan Golongan

No Golongan Jumlah

1 Golongan IV 16 orang

2 Golongan III 27 orang

3 Golongan II 9 orang

4 Golongan I -

Total 52 orang

Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa komposisi SDM berdasarkan

golongan yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan untuk

golongan IV berjumlah 16 orang, golongan III berjumlah 27 orang, golongan II

berjumlah 9 orang dan golongan I tidak ada . Dapat disimpulkan bahwa rata-rata

pegawai BKD Kabupaten Asahan mempunyai pangkat golongan III.

Tabel. 4.4

Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 38 orang


(43)

Total 52 orang Sumber: kasubbag umum dan kepegawaian

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai BKD Kabupaten

Asahan yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 38 orang sedangkan berjenis

kelamin perempuan berjumlah 14 orang. Dapat disimpulkan bahwa pegawai yang

ada di BKD Kabupaten Asahan rata-rata berjenis kelamin laki-laki.

Adapun foto dokumentasi meliputi gedung perkantoran, fasilitas disertai

juga lampiran dari Badan Kepegawaian Daerah. Semua Data sekunder peneliti

sertakan pada bagian lampiran pada penelitian ini.


(44)

(45)

(46)

(47)

B.Jenis-Jenis Pelayanan Di Bidang Badan Kepegawaian Daerah

1. Bidang Pengadaan dan Mutasi Kepegawaian

A. Perpindahan antar Kabupaten/Kota dan Propinsi Sumatera Utara

Bagi PNS non Guru/Pengawas Sekolah, syaratnya:

1. surat permohonan pindah tugas dari yang bersangkutan (2

lembar)

2. fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar)

3. fotocopy sah SK pangkat terakhir (2 lembar)

4. fotocopy sah DP-3 terakhir (2 lembar)

5. fotocopy sah ijazah terakhir (2 lembar)

Bagi PNS Guru/Pengawas Sekolah, syaratnya:

1. Surat permohonan pindah tugas dari yang bersangkutan (2

lembar)

2. Fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar)

3. fotocopy sah SK pangkat terakhir (2 lembar)

4. fotocopy sah DP-3 terakhir (2 lembar)

5. fotocopy sah ijazah terakhir (2 lembar)

6. laporan bulanan sekolah yang akan ditinggalkan (2 lembar)

7. laporan bulanan keadaan sekolah yang akan dituju (2 lembar)

8. rekomendasi dari kepala sekolah/unit kerja yang ditinggalkan (2

lembar)

9. rekomendasi dar kepala sekolah/unit kera yang dituju (2 lembar)

B. Perpindahan ke Kabupaten/Kota dari Provinsi lain atau


(48)

1. Fotocopy sah Kartu Pegawai (2 lembar)

2. Fotocopy sah SK Pangkat terakhir (2 lembar)

3. Fotocopy sah DP-3 terakhir (2 lembar)

4. Fotocopy sah ijazah terakhir (2 lembar)

Kartu Pegawai (KARPEG)

1. Surat pengantar dari unit kerja yang bersangkutan

2. Fotocopy sah SK CPNS

3. Fotocopy sah SK PNS

4. Srat tanda tamat pendidikan da latihan (STTPL) prajabatan

2. Bidang Pendidikan dan Pelatihan

A. Ijin Belajar

1. Surat permohonan dari yang bersangutan

2. Surat pernyataan penanggung biaya sendiri

3. Surat pernyataan tidak meningalkan tugas

4. Surat pernyataan tidak menuntut penyesuaian ijazah

5. Surat pernyataan tidak menuntut menduduki jabatan

6. Fotocopy sah SK pangkat terakhir

7. Fotocopy sah kartu pegawai

8. Surat ijin dari atasan

9. Surat keterangan terdaftar di universitas

10. Jadwal perkuliahan di universitas

11. Surat pengantar atau rekomendasi dari instansi pengirim/atasan

langsung


(49)

B. Surat keterangan memiliki ijazah

1. Surat permohonan dari yang bersangkutan

2. Surat pengantar dari instansi yang bersangkutan

3. Fotocopy sah SK CPNS/PNS

4. Fotocopy ijazah dan transkip nilai

5. Fotocopy sah DP-3 terakhir

6. Surat keterangan menyelesaikan perkuliahan di universitas

7. Surat pernyataan tidak menuntut penyesuaian ijazah

8. Fotocopy sah Akreditasi universitas yang bersangkutan

C. Ujian Dinas TK. I dan II

Syarat umum : 1. Ujian Dinas TK.I, Pangkat Pengatur Tk. I(II/d), minimal

2 tahun dalam pangkat. 2. Ujian Dinas TK.II, Pangkat Penata Tk.I

(III/d)

Persaratan yang dilampirkan: 1. Fotocopy sah SK Pangkat terakhir (3

lembar), 2. Fotocopy sah SK Jabatan terakhir bagi PNS yang

menduduki jabatan struktural (3 lembar), 3. Fotocopy ijazah sah

terakhir (3 lembar), 4. Foto ukuran 3 x 4 cm hitam putih (3 lembar), 5.

Surat kepala dari unit kerja masing-masing (1 lembar).

D. Diklat prajabatan

Golongan I dan II, syarat :

1. Fotocopy sah SK CPNS (2 lembar)

2. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter pemerintah (2 lembar)

3. Surat izin dari atasan (1 lembar)


(50)

5. Foto berwarna ukuran 2 x 3 dan 3 x 4 berlatar belakang merah

serta berpakaian dianas harian (2 lembar)

6. Selama mengikuti pendidikan, peserta harus mengikuti aturan yang

sudah ditetapakan

Golongan III, syarat :

1. Surat penugasan dari Daerah/Instansi yang bersangkutan

2. Fotocopy sah SK CPNS

3. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter, dan ibu yang hamil

diatas 6 bulan keatas tidak diperbolehkan mengikuti diklat

4. Map folio (sesuai ketentuan panitia)

5. Biaya diklat yang besarnya ditentukan surat edaran dari badan

diklat Provinsi Sumatera Utara, dibebankan pada daerah/instansi

yang bersangkutan

3. Bidang Dokumentasi dan Kepangkatan

A. Kenaikan pangkat regular

Golongan I/a-II/d, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegwai (1 lembar)

2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar)

3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar)

Golongan II/d-III/a, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegwai (1 lembar)

2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar)


(51)

4. Fotocopy sah ujian dinas Tk. II (1 lembar)

5. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

Golongan III/a-III/d, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar)

2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar)

3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar)

4. Fotocopy ijazah/transkip nilai khusus kenaikan pangkat dari Gol.

III/c-III/d (1 lembar)

5. Fotocopy sah + asli LP2P dua tahun terakhir (1 lembar)

6. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

B. Kenaikan pangkat pilihan

Golongan III/a-III/d, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar)

2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar)

3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar)

4. Fotocopy sah SK petikan jabatan (1 lembar)

5. Fotocopy sah surat pernyataan pelantikan (1 lembar)

6. Fotocopy sah surat pernyataan melaksanakan jabatan (1 lembar)

7. Fotocopy sah + asli LP2P dua tahun terakhir (1 lembar)

8. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

Golongan III/d-IV/a, syarat:

1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar)


(52)

3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar)

4. Fotocopy sah SK petikan jabatan (1 lembar)

5. Fotocopy sah surat pernyataan pelantikan (1 lembar)

6. Fotocopy sah surat pernyataan menduduki jabatan (1 lembar)

7. Fotocopy sah + asli LP2P dua tahun terakhir (1 lembar)

8. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

C. Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah

1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar)

2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar)

3. Fotocopy sah DP-3, 2 tahun terakhir (1 lembar)

4. Fotocopy sah ijazah/transkip nilai (1 lembar)

5. Fotocopy sah ijin belajar (1 lembar)

6. Uraian tugas (1 lembar)

7. Fotocopy sah ujian dinas penyesuaian ijazah (1 lembar)

8. Daftar riwayat hidup/pekerjaan (1 lembar)

D. Peninjauan masa kerja

1. Fotocopy sah kartu pegawai (1 lembar)

2. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar)

3. Fotocopy sah DP-3, (1 lembar)

4. Fotocopy sah SK pegawai honor (1 lembar)

5. Fotocopy sah SK CPNS (1 lembar)

6. Fotocopy sah SK PNS (1 lembar)

7. Daftar riwayat hidup (1 lembar)


(53)

1. Fotocopy sah SK pangkat terakhir (1 lembar)

2. Fotocopy sah surat pemberitahuan kenaikan gaji berkala terakhir (1

lembar)

3. Bidang Pemberhentian dan Pensiun

A. Pensiun

1. Daftar susunan keluarga

2. Fotocopy sah surat nikah

3. Fotocopy sah SK CPNS

4. Fotocopy sah SK pangkat terakhir

5. Fotocopy sah kartu pegawai

6. Fotocopy sah SK alih jenis kepegawaian

7. DPCP

8. Foto ukuran 4 x 6 sebanyak 8 lembar

B. Taspen

1. Fotocopy sah CPNS (2 lembar)

2. Fotocopy sah SK PNS/pangkat terakhir (2 lembar)

3. Fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar)

4. Fotocopy sah SKUMTK (surat keterangan untuk mendapatkan

tunjangan keluarga)

C. Kuris / Karsu

1. Fotocopy sah laporan perkawinan pertama (2 lembar)

2. Fotocopy sah kartu pegawai (2 lembar)

3. Fotocopy sah salinan surat nikah (buku nikah) (2 lembar)


(54)

D. Cuti

Cuit terdiri dari : 1. Cuti tahunan, 2. Cuti besar, 3. Cuti sakit, 4. Cuti

bersalin, 5. Cuti karena alasan penting, 6. Cuti diluar tanggungan

negara, syarat:

1. Surat permohonan cuti yang bersangkutan

2. Surat pengantar dari unit yang bersangkutan

3. Khusus untuk cuti bersalin harus melampirkan surat keterangan

dari dokter pemerintah

E. Pengajun pensiun pertama (SR4A) dan tabungan hari tua (THT +

Taperum)

1. Formulir SR4A

2. Fotocopy sah + asli SK pensiun

3. Fotocopy sah + asli SK carpeg

4. Fotocopy sah + asli kartu pegawai

5. Fotocopy sah + asli kartu taspen

6. Surat keterangan pemberhentian pembayaran (SKPP) gaji yang

defenitif dari KPKN/Biro Keuangan (lembar asli dan lembar

kedua)

7. Foto hitam putih yang bersangkutan 3 x 4 1 lembar

8. KPPG istri/suami jika istri/suami PNS aktif atau fotocopy Karip

jika istri/suami pensiun

9. Bagi anak yang berumur 21-25 tahun tetapi masih kuliah


(55)

a. Surat keterangan masih kuliah dari fakultas tahun ajaran

berjalan

b. Surat keterangan tidak menikah atau tidak bekerja dari

Lurah/Kepala Desa

10. Formulir taperum (lampiran 1 dan 2)

11. Fotocopy sah SK kenaikan pangkat atau golongan II/a, III/a, IV/a

12. Fotocopy + asli KTP bersangkutan yang masih berlaku

13. Fotocopy KTP suami/istri

14. Formulir SP3R dan buku rekening BRI, BPDSU, BDP

Masing-masing dalam rangkap 2

F. Pengajuan PNS aktif meninggal dunia (AKT 2 dan 3)

1. Formulir AKT 2 dan 3

2. Surat pengantar dari instansi yang bersangkutan

3. Formulir SKPP

4. Surat kematian dari lurah dan disahkan oleh camat

5. Fotocopy + asli KTP pemohon yang masih berlaku

6. Foto alm/almh sebanyak 1 lembar

7. Fotocopy + asli kartu taspen

8. Fotocopy + asli SK CPNS/PNS

9. Fotocopy + asli Karis/Karsu

10. Foto terbaru pemohon ukuran 4 x 6 sebanyak 1 lembar

11. Fotocopy + asli SK Carpeg

12. Fotocopy + asli SK pangkat terakhir


(56)

14. Fotocopy + asli kartu rumah tangga

15. KPPG suami/istri (bila suami/istri PNS)

16. Fotocopy Karip Janda

17. Fotocopy sah + asli Surat Nikah/Bimas Kristen

18. Surat Kuasa Ahli Waris

19. Surat penetapan wali oleh pengadilan negeri/agama bagi anak yang

belum dewasa

Masing-masing dalam rangkap

4.6 Proses Pelaksanaan Rekrutmen PNS Di BKD Kabupaten Asahan I. Peryaratan Pengrekrutan :

1. Warga Negara Indonesia

2. Berusia serendah-rendahnya 18 (delapan belas) tahun dan paling tinggi 35

(tiga puluh lima) tahun pada 1 Januari 2011 atau 40 (empat puluh) tahun

pada 1 Januari 2011 bagi yang bekerja pada instansi Pemerintah/lembaga

swasta yang berbadan hukum yang menunjang kepentingan nasional

paling kurang 5 (lima) tahun pada 17 April 2002 (minimal pengangkatan

yang bersangkutan tanggal 17 April 1997) secara terus menerus sampai

saat ini

3. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

4. Tidak dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan

yang telah mempunyai kekuatan hukum yeng tetap, karena melakukan

tindak pidana kejahatan

5. Memiliki integritas yang tinggi terhadap Negara Kesatuan Republik


(57)

6. Tidak Pernah diberhentikan tidak dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil /Anggota

Tentara atau Pegawai Swasta

7. Tidak berkedudukan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil/Pegawai

Negeri; (baik calon PNS/PNS, calon/ anggota TNI dan calon/Anggota

POLRI)

8. Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan surat Keterangan dari

Kepolisian Resort setempat berdasarkan KTP yang bersangkutan

9. Sehat jasmani dan rohani yang dijelaskan dari dokter pemerintah

(puskesmas/Rumah Sakit Pemerintah)

10. Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia atau Negara lain yang ditentukan oleh pemerintah

11. Surat pencari kerja dari Kantor Dinas Tenaga Kerja setempat

(AK.1/Kartu Kuning)

12. Bagi pelamar formasi guru, memiliki akta sesuai dengan kualifikasi

pendidikannya.

II. TATA CARA PENGAJUAN LAMARAN

1. Setiap lamaran harus ditulis dengan tinta hitam dan ditandatangani sendiri

oleh pelamar, diatas kertas segel/materai tempel Rp. 6000,- (enam ribu)

ditujukan kepada Bupati Asahan (contoh surat lamaran terlampir), dibuat

dalam rangkap 2 (dua)lembar yaitu 1 lembar asli +1 lembar foto copy


(58)

a. Foto copy sah (yang terbaru) ijazah/STTB dan Transkrip nilai

sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan sebanyak 2

lembar;

b. Pas photo hitam putih ukuran 3x4 cm, sebanyak 4 (empat) lembar

c. Bagi usianya lebih dari 35 tahun sampai dengan 40 tahun dan

mempunyai masa pengabdian pada instansi pemerintah/lembaga

swasta yang berbadan hukum sesuai dengan PP No. 11 tahun 2002

d. Dalam lamaran harus menyebutkan jabatan yang akan dilamar;

e. Foto copy sah Akta bagi yang melamar formasi guru;

2. Berkas lamaran dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing berkas

dimasukkan kedalam map folio dan disampaikan kepada panitia

pendaftaran langsung oleh yang bersangkutan atau tidak boleh

diwakilkan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Formasi Guru menggunakan map folio warna : Kuning

b. Formasi Kesehatan menggunakan map folio warna : Merah

c. Formasi tenaga Teknis menggunakan map folio warna : Hijau

III. TATA CARA PENGESAHAN IJAZAH/STTB :

1. Tata cara pengesahan Ijazah / STTB sesuai dengan Anak Lampiran I-a

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 11 tahun 2002

tanggal 17 Juli 2002 (terlampir)

IV. PENDAFTARAN

1. Pendaftaran pelamar dan seleksi administrasi dilaksanakan mulai tanggal

20 Nopember s/d 04 Desember 2010 (setiap hari kerja)


(59)

* Jum’at : pukul 08.00 WIB s/d 11.30 WIB

* Sabtu & Minggu : Libur

2. Lokasi Tempat Pendaftaran :

a. Tenaga Teknis/Administrasi di Terminal Madya Kisaran Jl. Abdi Setia

Bakti

b. Tenaga Pendidik / Guru di Dinas Pendidikan Kab. Asahan Jl. Jendral

Ahmad Yani

c. Tenaga Kesehatan di Gudang Farmasi Kab. Asahan Jl. Durian Kel.

Kisaran Naga

V. PENGAMBILAN NOMOR UJIAN

Pengambilan Nomor Ujian dilaksanakan pada tanggal 06 s/d 10

Desember 2010 pada hari dan jam kerja di tempat pendaftaran

masing-masing formasi.

VI. UJIAN PENYARINGAN

1. Ujian penyaringan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah

dilingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan direncanakan 15 Desember

2010, tempat ujian ditentukan kemudian

2. Perlengkapan ujian yang harus dibawa oleh setiap peserta :

a. Asli Kartu tanda peserta ujian

b. Pensil 2B

c. Karet Penghapus

d. Alas untuk menulis


(60)

VII. LAIN-LAIN :

1. Bagi pelamar yang menggunakan Ijazah sementara atau Surat Keterangan

Tanda Lulus Sementara tidak dibenarkan untuk melamar dan mengikuti

ujian penyaringan

2. Tanda terima berkas diberikan kepada pelamar pada waktu pendaftaran,

digunakan sebagai tanda bukti pada waktu pengambilan nomor

ujian/tanda peserta

3. Peserta yang berhak mengikuti ujian adalah pelamar yang terdaftar dan

memenuhi syarat serta memiliki nomor ujian/tanda peserta dari panitia

sedang pelamar yang tidak memenuhi syarat tidak diberikan nomor ujian

4. Peserta yang telah dinyatakan lulus ujian penyaringan dan dapat

dipertimbangkan untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil,

akan membuat berkas baru sesuai dengan persyaratan seperti pada Angka

I diatas dan persyaratan lainnya untuk pengusulan pengangkatannya

menjadi CPNS dalam rangkap 4 (empat)

Demikian pengumuman ini diperbuat dan disebarluaskan untuk diketahui

oleh masyarakat umum.

4.7 Pembahasan

Setelah mengurutkan, mengatur dan mengelompokkan data-data atau

informasi yang didapatkan baik melalui studi pustaka, wawancara, dan observasi

selama penelitian di lapangan maka dilakukan analisis. Dengan melakukan

analisis, sehingga dapat diperoleh temuan, baik temuan formal maupun temuan

substantif yang dapat menjawab fokus atau masalah penelitian. Analisis data yang


(61)

dengan variabel sebelumnya. Dari analisis data inilah nantinya akan diperoleh

kesimpulan mengenai Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Di BKD

Kabupaten Asahan.

4.7.1 Proses Pelasanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Di BKD Kabupaten Asahan

Dasar hukum dalam pelaksanaan Rekrutmen PNS di Pemerintah

Kabupaten Asahan antara lain Surat Ka. BKN No. K26-30/V, 21-9/99, Tanggal

18-1-2010, Surat Menpan RB Tentang Persetujuan Rincian Tambahan Alokasi

Formasi CPNS Daerah Tahun 2010 No.B/2771/M.PAN-RB/10/2010 Tanggal

29-10-2010, Keputusan Bupati Asahan No.445.BKD/2010 Tanggal 15-11-2010

Tentang Formasi CPNS Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2010, Surat MenPAN

No.52.F/M.PAN-RB/07/2010 Tanggal 21-7-2010 Perihal Persetujuan Prinsip

Tambahan Formasi CPNS Daerah Tahun 2010.

A. Peranan BKD dalam Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Asahan

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan salah satu unit kerja,

organisasi, instansi yang dibentuk oleh pemerintah/pemerintah daerah dan

sekaligus dipercaya untuk menyelenggarakan berbagai urusan dibidang

kepegawaian daerah termasuk dalam hal rekrutmen atau pengangkatan pelamar

umum dan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan

Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Adapun peranan BKD Kabupaten Asahan dalam pelaksanaan rekrutmen


(62)

1. Sebagai pengusul formasi yang diajukan kepada Badan Kepegawaian

Negara (BKN) dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

(Menpan).

2. Mengumumkan kepada masyarakat tentang adanya penerimaan calon

Pegawai Negeri sipil.

3. Sebagai panitia penerima pendaftaran dalam penerimaan pegawai.

4. Sebagai panitia pengawas dalam pelaksanaan ujian.

5. Sebagai panitia yang memberikan pengumuman kelulusan bagi peserta

yang dinyatakan lulus.

6. Pengusulan Nomor Induk Pegawai (NIP).

7. Penetapan Surat Keterangan (SK) CPNS.

Dalam melaksanakan tugas dan peran tersebut pasti ada beberapa

hambatan yang terjadi sehingga menghambat proses pelaksanaan rekrutmen PNS,

baik faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar. Berikut adalah pernyataan

dari hasil wawancara mengenai hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan

rekrutmen PNS, yaitu :

Menurut informan tantangan terbesar yang dihadapi oleh pihak BKD pada

saat akan melaksanakan rekrutmen PNS adalah mengusulkan permintaan kuota ke

Kemen-PAN RB. Strategi yang dilakukan jika permintaan kuota tidak disetujui,

pihak BKD melakukan validasi data sebagai bahan mengajukan tambahan formasi

ke Pusat.

Pengumuman yang sering dilakukan oleh BKD adanya permintaan Calon

Pegawai Negeri Sipil/CPNS melalui pemerintah daerah yang ada di tingkat


(63)

sehingga seluruh masyarakat sekitar Kabupaten Asahan dapat mengetahui

pemberitaan ataupun pengumuman tersebut.

Selanjutnya pihak BKD sangat berperan penting dalam proses pelaksanaan

rekrutmen PNS Kabupaten Asahan baik dari awal proses pelaksanaan sampai

akhir pelaksanaan berjalan.

Sebelum rekrutmen dilakukan, ada tahap penyusunan formasi yang

dasarnya adalah pemetaan jabatan. Pemetaan jabatan ini bicara dua sisi, yaitu

berapa personel, tugas-tugasnya apa. Kalau di suatu unit itu tidak ada kegiatan,

maka dalam penyusunan formasi ada pemetaan jabatan, namun pedoman tentang

itu sendiri dari pemerintah pusat menurut informasi beberapa responden dikatakan

tidak ada. Pelaksanaan formasi selama ini didasarkan dari kegiatan dari unit yang

ada, contohnya unit diklat. Apabila kebijaksanaan diklat tahun depan berkurang

maka dalam jumlah personelnya dapat di-pindahkan ke tempat lain dan tidak

memerlukan formasi lagi. Sementara bagi unit sesuai visi misinya pada

tahun-tahun mendatang mengalami kenaikan intensitas kegiatannya, maka dapat

menerima limpahan dari unit lain dan kalau tidak memadai baru melakukan

rekrutmen.

Dalam pengusulan formasi pegawai baru dalam prosesnya adalah usulan

dari instansi melalui analisis kebutuhan internal pada instansi Pemerintah Pusat

maupun Pemerintah Daerah diajukan kepada BKN untuk disetujui. Namun

sekarang wewenang persetujuan itu tidak hanya terletak pada BKN saja, namun

juga harus mendapat persetujuan Kantor Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara (Menpan). Kecenderungan sekarang yang terjadi biasanya usulan yang


(64)

Menpan prosesnya lebih ketat dan biasanya yang disetujui adalah berdasarkan

kuota yang ada, tidak berdasarkan kebutuhan yang mengusulkan.

Kebijakan pengadaan pegawai PNS ini diatur oleh Peraturan Pemerintah

Nomor 11 Tahun 2000 perubahan atas Peraturan Pemerintah 98 Tahun 2000

tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil. Pengadaan pegawai dilakukan mulai

dari persyaratan, pelamaran, penyaringan, pengumuman serta seleksi dan

penempatan Pegawai Negeri Sipil.

a. Persyaratan

Persyaratan pelamar harus disesuaikan dengan apa yang telah diperlukan

oleh panitia. Biasanya persyaratan apa saja yang dicantumkan oleh pihak

pelaksana/panitia sesuaikan oleh pedoman hukum yang terdapat dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 11 Tahun 2000 Tentang Pengadaan PNS.

b. Pelamaran

Dalam pelaksanaan pelamaran dalam pelayanannya pihak BKD

memberikan kemudahan kepada calon pelamar. Hal ini berdampak positif dalam

pelaksanaannya serta cukup efektif dan efisien.

Untuk pelamaran, surat lamaran ditulis tangan sendiri. Surat lamaran

ditujukan kepada panitia yang ditetapkan yang ada di BKD dengan melampirkan

fotokopi STTB/Ijazah yang disahkan pejabat yang berwenang, dan pas foto

menurut ukuran dan jumlah yang ditentukan. Untuk kartu tanda pencari kerja dari

Departemen/Dinas Tenaga Kerja atau yang sering disebut Kartu Kuning


(65)

Lalu “Untuk pelaksanaan pelamaran, untuk memudahkan pelayanan

menggunakan ruangan yang memiliki banyak loket-loket supaya satu loket bisa 1

sampai 2 jurusan saja. Contohnya: aula yang memiliki banyak jendela.

Gambar 4.4 proses pelamaran yang dilakukan para pelamar

c. Penyaringan dan Pelaksanaan Ujian

Dalam proses penyaringan pelamaran dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu

pemeriksaan administratif dan ujian penyaringan. Dalam pemeriksaan

administratif, surat lamaran yang diterima diperiksa dan diteliti apakah sesuai

dengan persyaratan yang diperlukan. Pemeriksaan surat lamaran secara fungsional


(1)

Semoga doa dan restu bapak dan ibu selalu mengiringi dalam setiap langkah penulis.

9. Kepada teman terbaik selama penulis melaksanakan perkuliahan Suci Widana, Eria Erika dan juga teman yang paling mengerti akan segalanya yaitu Tribima Sanjaya, Lisa Listiana, Yuni Sarah Harahap, Sari Juliani serta teman gank yaitu Pops yang selalu memberi dukungan dan motivasi kepada penulis. 10. Kepada seluruh teman-teman stambuk 2013 yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu. Terima kasih karena kalian telah menjadi teman dan banyak membantu penulis penulis selama perkuliahan.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Semoga Allah memberikan Rahmat dan Keridhoan-Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal ‘Alamin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Medan, 24 Februari 2017 Penulis


(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

1.5 Kerangka Teori ... 10

1.5.1 Kebijakan Publik ... 10

1.5.1.1 Pengertian Kebijakan Publik ... 10

1.5.1.2 Bentuk dan Tahapan Kebijakan Publik ... 12

1.5.2 Implementasi Kebijakan ... 15

1.5.2.1 Pengertian Implementasi Kebijakan ... 15

1.5.2.2 Model-Model Implementasi ... 16

1.5.2.2.1 Model yang Dikembangkan George C. Edward .... 16

1.5.2.2.2 Model yang Dikembangkan Van Meter & Horn .... 18

1.5.2.2.3 Model yang Dikembangkan Mamaian & Sabatier . 24 1.5.2.2.4 Model yang Dikembangkan Merlee S Grindle ... 25

1.5.2.2.5 Model Tahapan dalam Implementasi Kebijakan P . 28 1.5.2.3 Model Implementasi yang Digunakan dalam Penelitian ... 31

1.5.3 Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil ... 33

1.5.3.1 Pengertian Pegawai Negeri Sipil ... 33

1.5.3.2 Jenis Pegawai Negeri Sipil ... 34

1.5.3.3 Kedudukan Pegawai Negeri Sipil ... 35

1.5.4 Kebijakan Proses Pelaksanaan Rekrutmen Pegawai Negeri Sipil ... 36

1.6 Defenisi Konsep ... 40

1.7 Defenisi Operasional ... 41

1.8 Sistematika Penulisan ... 44

BAB II METODE PENELITIAN ... 45

2.1 Bentuk Penelitian ... 45

2.2 Lokasi Penelitian ... 45

2.3 Informan Penelitian ... 45

2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 46

2.5 Teknik Analisa Data ... 47

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 49


(3)

3.2 Sejarah BKD Kabupaten Asahan ... 51

3.3 Visi Misi BKD Kabupaten Asahan ... 57

3.4 Tugas Pokok dan Fungsi BKD Kabupaten Asahan ... 57

3.5 Struktur Organisasi BKD Kabupaten Asahan ... 59

3.6 Uraian Tugas dan Fungsi Sekretariat, Bidang & Fungsional ... 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 73

4.1 Penyajian Data ... 74

4.2 Hasil Wawancara ... 74

4.2.1 Komunikasi ... 74

4.2.2 Sumber Daya ... 76

4.2.3 Disposisi ... 78

4.2.4 Struktur Organisasi ... 78

4.3 Proses Formasi ... 79

4.4 Peranan BKD dalam Pelaksanaan Rekrutmen PNS Kabupaten Asahan ... 81

4.5 Data Sekunder ... 82

4.6 Proses Pelaksanaan Rekrutmen PNS di BKD Kabupaten Asahan ... 102

4.7 Pembahasan ... 106

4.7.1 Proses Pelaksanaan Rekrutmen PNS di BKD Kabupaten Asahan ... 107

4.7.2 Pola Bagan Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 126

BAB V PENUTUP ... 131

5.1 Kesimpulan ... 131

5.2 Saran ... 134

DAFTAR PUSTAKA ... 135 LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Indonesia, Sumatera Utara

dan Kabupaten Asahan ... 2

Tabel 1.2 Isu Kepegawaian Yang Sering Terjadi Di Instansi Pusat Maupun Daerah Yang Ada di Indonesia ... 4

Tabel 3.1 Batas Wilayah Asahan ... 51

Tabel 4.1 Daftar Pegawai Negeri Sipil di BKD Kabupaten Asahan ... 83

Tabel 4.2 Komposisi SDM Berdasarkan Strata Pendidikkan ... 87

Tabel 4.3 Komposisi SDM Berdasarkan Golongan ... 88


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Teori George C. Edward III ... 11

Gambar 1.2 Model Teori Van Meter & Van Meter ... 24

Gambar 1.3 Model Teori Mazmaian & Sabatier ... 25

Gambar 1.4 Model Teori Merilee S Grindle ... 26

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Asahan ... 50

Gambar 3.2 Lambang Negara ... 51

Gambar 3.3 Susunan Organisasi BKD Kabupaten Asahan ... 59

Gambar 4.1 Lokasi Kantor BKD Kabupaten Asahan ... 89

Gambar 4.2 Visi Misi dan Struktur Organisasi BKD Kabupaten Asahan ... 90

Gambar 4.3 Ruang Kantor BKD Kabupaten Asahan ... 92

Gambar 4.4 Proses Pelamaran yang Dilakukan Para Pelamar ... 111

Gambar 4.5 Proses Pelaksanaan Ujian yang Diikuti Para Pelamar ... 112

Gambar 4.6 Para Pelamar Melihat Pengumuman Hasil Ujian ... 115

Gambar 4.7 Bentuk Sosialisasi Kepada Calon Pelamar Secara Online ... 119

Gambar 4.8 Fasilitas Komputer dan Jaringan Internet yang Terbatas ... 121

Gambar 4.9 Fasilitas Ruang Ujian ... 122

Gambar 4.10 Pola Bagan Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 126

Gambar 4.11 Alur Bekerjanya Pelaksanaan Rekrutmen PNS ... 127


(6)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 2 Surat Permohonan Pengajuan Judul Skripsi Lampiran 3 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing

Lampiran 4 Kartu Bukti Hadir Seminar Proposal Penelitian (Skripsi) Lampiran 5 Surat Undangan Seminar Proposal Penelitian Skripsi Lampiran 6 Jadwal Seminar Proposal Penelitian Skripsi

Lampiran 7 Daftar Hadir Seminar Proposal Penelitian Skripsi Lampiran 8 Berita Acara Seminar Proposal Penelitian Skripsi Lampiran 9 Surat Rekomendasi/Izin Pra Penelitian dari FISIP USU

Lampiran 10 Surat Balasan Izin Pra Penelitian dari Kantor Badan Kepegawaian Daerah

Lampiran 11 Surat Rekomendasi/Izin Penelitian dari FISIP USU Lampiran 12 Laporan Bimbingan Skripsi

Lampiran 13 Hasil Wawancara

Lampiran 14 Jenis Pelayanan Masing-Masing Bidang Di Badan Kepegawaian Daerah

Lampiran 15 Bagan Organisasi Badan Kepegawaiaan Daerah Kabupaten Asahan Lampiran 16 Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia

Nomor B/2771/M.PAN-RB/10/2010

Lampiran 17 Surat Kapolres Asahan Nomor R/390/XII/2010 tanggal 30 Desember 2010

Lampiran 18 Surat Keputusan Bupati Asahan Nomor 489 – BKD/2010

Lampiran 19 Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil