Alat-Alat Bahan-Bahan Pembuatan Ekstrak Etanol Serbuk Simplisia Rimpang Ditjen POM, 1974

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Sediaan Steril. Laboratorium Farmakonogsi dan Laboratorium Teknologi Sediaan Solid Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental parametrik, meliputi penyiapan bahan, determinasi tumbuhan, pembuatan ekstrak, uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol dari rimpang temulawak dan pembuatan formula dalam sediaan kapsul. Metode yang digunakan adalah metode difusi agar.

3.1 Alat-Alat

Alat-alat yang digunakan adalah: alat-alat gelas Pyrex, oven Memmert, autoklaf Fison, inkubator Fisher Scientific, lemari pendingin Uchida, laminar airflow cabinet Astec HLF 1200 L, neraca kasar Ohanus, neraca analitik Mettler AE 200, jarum ose, lampu bunsen, mikro pipet, pipet tetes, bola karet, pH meter, alumunium foil, pencadang logam, cawan petri, kapas steril, jangka sorong, blender National, rotary evaporator, perkolator, freeze dryer, mikroskop, cawan penguap, kertas saring, mortir dan stamfer, alat uji waktu hancur Disintegration tester Erweka, stopwatch, lemari pengering,

3.2 Bahan-Bahan

Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah: Rimpang temulawak, Etanol 96, aquadest, kloralhidrat, kloroform, toluen, nutrien agar, NaCl proanalis Merck, Meilisa : Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak Curcuma Xanthorrhiza, Roxb Terhadap Beberapa Bakteri, 2009 USU Repository © 2008 akuades, nutrien agar Difco, bakteri E.coli, bakteri Bacillus cereus, bakteri Salmonella thypi, bakteri Klebsiella pneumonia, cangkang kapsul gelatin ukuran 0, dan amilum manihot. 3.3. Penyiapan Bahan 3.3.1. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain Sudjana, 1992. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah rimpang temulawak Curcuma xanthorrhiza, Roxb., suku Zingiberaceae. Yang diperoleh dari jalan Amal, Gg. Horas. No 103, Kecamatan Medan –Sunggal. Pada bulan Juli 2008.

3.3.2. Identifikasi Sampel

Identifikasi tumbuhan temulawak dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, departemen Biologi FMIPA Universitas Sumatera Utara, Medan.

3.3.3. Pembuatan Serbuk Simplisia

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah rimpang temulawak Curcuma xanthorrhiza, Roxb. Rimpang temulawak yang masih segar disortasi basah dan ditimbang. Selanjutnya rimpang diiris-iris dengan ketebalan 2-5 mm, lalu dikeringkan selama 3-8 hari dalam lemari pengering pada temperatur ± 40°C, irisan rimpang yang kering ditandai dengan rapuh saat dipatahkan. Kemudian sampel dihaluskan dengan menggunakan blender sehingga terbentuk serbuk simplisia.

3.4. Pemeriksaan Karakteristik Simplisia Rimpang

Pemeriksaan karakteristik simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak larut dalam asam, Meilisa : Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak Curcuma Xanthorrhiza, Roxb Terhadap Beberapa Bakteri, 2009 USU Repository © 2008 penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan kadar sari larut dalam etanol, penetapan kadar air. Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 31.

3.4.1. Pemeriksaan Makroskopik

Pemeriksaan makroskopik dilakukan dengan mengamati morfologi rimpang temulawak Curcuma xanthorrhiza, Roxb dengan cara memperhatikan warna, bentuk, ukuran, dan tekstur rimpang temulawak.

3.4.2. Pemeriksaan Mikroskopik

Pemeriksaan mikroskopik terhadap simplisia rimpang dilakukan dengan cara menaburkan serbuk simplisia di atas kaca objek yang telah diteteskan dengan kloralhidrat dan ditutup dengan kaca penutup kemudian dilihat di bawah mikroskop. Untuk pati dilihat di dalam air. Hasilnya dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 30.

3.4.3. Penetapan Kadar Air

Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluena alat terdiri dari labu alas bulat 500 ml, alat penampung, pendingin, tabung penyambung, tabung penerima 5 ml. Cara kerja : ke dalam labu bulat dimasukkan 200 ml toluene dan 2 ml air suling, didestilasi selama 2 jam. Toluena didinginkan selama 30 menit dan volume air pada tabung penerima dibaca. Kemudian ke dalam labu dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang, kemudiaan labu dipanaskan selama 15 menit. Setelah toluene mendidih, kecepatan tetesan diatur 2 tetes untuk tiap detik. Setelah sebagian besar air terdestilasi, kecepatan tetesan diatur menjadi 4 tetes tiap detik. Setelah air semua terdestilasi, bagian dalam pendingin dibilas dengan toluena yang telah dijenuhkan. Destilasi dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan Meilisa : Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak Curcuma Xanthorrhiza, Roxb Terhadap Beberapa Bakteri, 2009 USU Repository © 2008 mendingin pada suhu kamar. Setelah air dan toluena memisah sempurna, volume air dibaca dengan ketelitian 0,1 ml. Selisih kedua volume air yang dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa. Kadar dihitung dalam persen Ditjen POM, 1989.

3.5. Pembuatan Ekstrak Etanol Serbuk Simplisia Rimpang Ditjen POM, 1974

Pembuatan ekstrak etanol serbuk simplisia rimpang dilakukan secara perkolasi. Prosedur pembuatan ekstrak : sebanyak 400 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam bejana tertutup dan dibasahi dengan etanol 96 selama 3 jam. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati, kemudian cairan penyari dituangkan secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24 jam. Cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 ml tiap menit, cairan penyari ditambahkan berulang-ulang secukupnya sehingga selalu terdapat selapis cairan penyari di atas simplisia. Perkolat diuapkan dengan alat vakum rotavapor pada suhu tidak lebih dari 50°C hingga diperoleh ekstrak kental, lalu dikeringkan di dalam freeze dryer pada suhu -40°C tekanan 2 atm selama ± 24 jam. Meilisa : Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak Curcuma Xanthorrhiza, Roxb Terhadap Beberapa Bakteri, 2009 USU Repository © 2008 3.6. Pembuatan Media 3.6.1 Nutrien Agar

Dokumen yang terkait

Formulasi Pasta Gigi Dari Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) Dan Uji Aktivitas Antimikroba Terhadap Streptococcus Mutan Dan Candida Albicans

14 165 113

UJI DAYA ANTI MIKROBA EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza ) TERHADAP Shigella dysenteriae

0 3 23

Pengaruh Proses Pengeringan Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

0 9 92

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR HDL (High Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Hdl (High Density Lipoprotein) Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 13

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 13

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 9

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak(Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Daya Antiinflamasi Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 2 13

Efek Bakterisidal Ekstrak Etanol rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Staphylocuccus aureus.

0 0 22

Aktivitas Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB.) Sebagai Antibakteri Terhadap Beberapa Bakteri In Vitro.

0 1 12

Pembuatan Sediaan Krim Antiakne Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).

0 1 5