Pengukuran Aktivitas Antimikroba Escherichia coli Bacillus cereus

- Bakteri mikroaerofilik, yaitu bakteri yang dapat tumbuh apabila ada oksigen dalam jumlah kecil Dzen, dkk, 2003.

2.3.3. Pengukuran Aktivitas Antimikroba

Pengukuran aktifitas antimikroba secara in vitro dapt dikelompokkan dalam 2 metode, yaitu : A. Cara difusi Metode yang paling sering digunakan adalah metode difusi, dengan menggunakan cakram kertas, slinder gelas atau logam dan pencetak lubang punch hole kemudian diletakkan pada media agar padat yang telah dicampur dengan mikroba uji, dan larutan obat diteteskan ke dalam cakram kertas kemudian diinkubasi pada suhu 37 C selama 18-24 jam. Selanjutnya diamati adanya area zona bening di sekitar cakram kertas yang menunjukkan tidak adanya pertumbuhan mikroba Dzen, dkk, 2003. B. Cara turbidimetri Metode turbidimetri dilakukan berdasarkan hambatan pertumbuhan mikroba dalam media cair yang mengandung zat antimikroba. Hambatan pertumbuhan mikroba ditentukan dengan mengukur serapanya dengan menggunakan Spektrofotometer pada panjang gelombang 530 nm Ditjen POM, 1995. Meilisa : Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak Curcuma Xanthorrhiza, Roxb Terhadap Beberapa Bakteri, 2009 USU Repository © 2008

2.3.4. Escherichia coli

Sistematika bakteri Escherichia coli Dwidjoseputro, 1988 Divisi : Shizophyta Kelas : Schizomycetes Bangsa: Eubacteriales Suku : Enterobacteriaceae Marga : Escherichia Jenis : Escherichia coli Escherichia coli merupakan bakteri gram negative aerobic atau anaerobic fakultatif, berbentuk batang, panjangnya 1-4 µm, lebarnya 0,4 – 1,7 µm, ada yang dapat bergerak dan ada yang tidak. Bakteri ini tumbuh baik pada temperature 37°C. Tapi dapat tumbuh pada temperature 8-40°C . Escherichia coli banyak ditemukan dalam usus besar manusia sebagai flora normal. Sifatnya dapat menyebabkan infeksi primer pada usus misalnya diare pada anak dan mampu menimbulkan infeksi pada jaringan tubuh lain diluar usus Buchanan, 1974.

2.3.5. Bacillus cereus

Sistematika bakteri Bacillus cereus Divisi : Shizophyta Kelas : Schizomycetes Bangsa: Bacillales Suku : Bacillaceae Marga : Bacillus Jenis : Bacillus cereus Meilisa : Uji Aktivitas Anti Bakteri Dan Formulasi Dalam Sediaan Kapsul Dari Ekstrak Etanol Rimpang Tumbuhan Temulawak Curcuma Xanthorrhiza, Roxb Terhadap Beberapa Bakteri, 2009 USU Repository © 2008 Bacillus cereus adalah bakteri gram positif, aerobic, membentuk spora. Enterotoksin dari Bacillus cereus menyebabkan gejala muntah dan diare, dengan gejala muntah lebih dominan.Gejala dapat ditemukan pada 1-6 jam setelah asupan makanan terkontaminasi, dan masa berlangsungnya penyakit kurang dari 24 jam. Gejalaakut mual, muntah, dan nyeri abdomen yang sering kali berakhir setelah 10 jam. Gejala diare terjadi pada 8-16 jam setelah asupan makanan terkontaminasi dengan gejala diare cair dan kejang abdomen. Mual dan muntah jarang terjadi. Terapi dengan dehidrasi oral dan antiemetik Anonim, 2008.

2.3.6. Salmonella thypi

Dokumen yang terkait

Formulasi Pasta Gigi Dari Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb) Dan Uji Aktivitas Antimikroba Terhadap Streptococcus Mutan Dan Candida Albicans

14 165 113

UJI DAYA ANTI MIKROBA EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza ) TERHADAP Shigella dysenteriae

0 3 23

Pengaruh Proses Pengeringan Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

0 9 92

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR HDL (High Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Hdl (High Density Lipoprotein) Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 13

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 13

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Putih Hiperlipidemia.

0 0 9

PENGARUH EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMULAWAK(Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak(Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Daya Antiinflamasi Natrium Diklofenak Pada Tikus.

0 2 13

Efek Bakterisidal Ekstrak Etanol rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Staphylocuccus aureus.

0 0 22

Aktivitas Temulawak (Curcuma xanthorrhiza ROXB.) Sebagai Antibakteri Terhadap Beberapa Bakteri In Vitro.

0 1 12

Pembuatan Sediaan Krim Antiakne Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb).

0 1 5