Pemerintahan SAP No.24 Tahun 2005 yang mengatur tentang pencatatan pelaporan keuangan akuntansi di tingkat pemerintahan.
Pelaporan unit aktiva tetap dilakukan oleh Departemen Keuangan RI dengan sistematika sebagai berikut :
Gambar 2.2 Pelaporan unit aktiva tetap Fakultas Ekonomi USU Sumber:Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi USU
F. Penggantian Aktiva Tetap
Menurut Dunia 2005 : 161 Cara penggantian aktiva tetap terbagi atas tiga yaitu:
1. Dengan cara dibuang
Dibuang dalam hal ini berarti aktiva dinonaktifkan sebab aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam
menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar,
Menteri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara
Diknas
Dikti
USU
Fakultas Ekonomi USU
Universitas Sumatera Utara
2. Dengan cara dijual Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat
dilakukan secara tunai maupun secara kredit, 3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain
Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama penggunaannya. Jika nilai tukar aktiva lebih besar dari
pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.
Penggantian Aktiva Tetap Pada fakultas Ekonomi adalah Berdasarkan Instruksi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara BUMN No.1-MBUMN
2002 tanggal 29 Januari 2002 tentang Pedoman Kebijakan Pelepasan Aktiva Tetap BUMN, penggantian aktiva tetap pada Fakultas Ekonomi USU tidak dapat
dibuang, dijual, ataupun ditukar dengan aktiva lain, karena aktiva tetap merupakan milik pemerintah yang tidak boleh dihilangkan meskipun aktiva tersebut telah
usang, rusak, maupun tidak fungsional lagi. Tidak terdapat pemisahan aset-aset Fakultas Ekonomi USU antara unit kerja lainnya. Pencatatan pelaporan
dipusatkan di Biro Rektor. Penghapusan aktiva tetap dilakukan atas persetujuan dari Menteri Keuangan.
Menurut Peraturan Menteri Negara BUMN No.1-BUMN200229 Januari 2002 tentang pedoman kebijakan pelepasan aktiva tetap BUMN yaitu :
2. Pelaksanaan pelepasan aktiva tetap yang tidak bermanfaat lagi bagi
perusahaan, dapat dilakukan dengan prosedur lelang melalui Kantor Lelang Negara.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk mendapatkan calon pembeli yang lebih banyak serta untuk
meningkatkan nilai jual dan pelaksanaan penjualan yang lebih transparan, maka diperlukan jasa Balai Lelang Swasta dalam rangka melaksanakan tugas
pra lelang tersebut. 4.
Harga penjualan ditetapkan berdasarkan harga pasar , sedangkan penentuan harga dasar untuk pelelangan ditetapkan oleh tim yang dibentuk oleh Direksi
terdiri dari wakil perusahaan dengan mengikutsertakan instansi terkait, Kantor Kementrian BUMN dengan jumlah keanggotaan sebanyak 8 delapan orang.
5. Pelepasan aktiva tetap berupa rumah dan kendaraan bermotor dapat dilepas
tanpa melalui prosedur lelang. 6.
Pembayaran pelepasan aktiva tetap adalah dengan cara tunai. 7.
Pengecualian lainnya terhadap tata cara penjuala melalui lelang disebut pada butir 1 diatas dapat diajukan kepada Menteri atas dasar pertimbangan
penyebaran aktiva dan niali aktiva yang tidak signifikan.
G. Sistem Pengendalian Internal Aktiva Tetap