Kedisiplinan 1. Defenisi Kedisiplinan PEMBAHASAN

organisasi, serta mengambil keputusan-keputusan baik keputusan jangka pendek maupun jangka panjang dan dalam pengambilan keputusan, pimpinan memberikan kebebasan kepada para bawahannya untuk mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut pekerjaan kepadanya. Dengan adanya keterlibatan pegawai dalam pengambilan keputusan, diharapkan terwujud keharmonisan dan komunikasi yang baik antara pimpinan dengan pegawai dan tentunya akan berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai. Pimpinan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah menetapkan rencana, arah, strategi, dan menempatkan para pegawai sesuai dengan kemampuannya masing-masing The right man in the right place. Hal ini terlihat dari struktur organisasi yang ada pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pimpinan juga telah berhasil menjadi penggerak bagi pegawai agar pegawai senantiasa tetap memiliki motivasi yang tinggi. Selain itu, pimpinan juga berhasil menjadi mediator, Hal ini terbukti dari kemampuan pimpinan dalam menyelesaikan konflik yang ada dalam organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

B. Kedisiplinan 1. Defenisi Kedisiplinan

Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang yang berlaku. Kesadaran merupakan sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas serta tanggung jawabnya. Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah Universitas Sumatera Utara laku dan perbuatan seseorang sesuai dengan peraturan organisasi baik yang tertulis maupun tidak.

2. Pentingnya kedisiplinan

Kedisiplinan adalah fungsi operatif di dalam suatu organisasi yang sangat berperan penting, Hal ini disebabkan, karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi pula prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi suatu organisasi untuk mencapai hasil yang optimal. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi, karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, maka organisasi sulit untuk mencapai tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan

3. Indikator – indikator Kedisiplinan

Pada dasarnya banyak indikator – indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi Fathoni,2006, diantaranya adalah: a. Tujuan dan kemampuan Kedisiplinan harus dapat menunjang tujuan organisasi. Selain harus dapat menunjang tujuan organisasi, maka kedisiplinan yang hendak ditegakkan haruslah sesuai dengan kemampuan dari para pegawai. Sebagai seorang pemimpin, tidak boleh memerintah para pegawai untuk melakukan hal yang sulit dilakukan apalagi hal tersebut disertai dengan ancaman, karena ini akan mengurangi kewibawaan dari pimpinan yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara b. Teladan pimpinan Teladan pimpinan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menegakkan kedisiplinan, sebab pimpinan merupakan panutan bagi para pegawai. c. Balas jasa Balas jasa merupakan wujud kesejahteraan yang diberikan dari suatu organisasi. Balas jasa berupa upah dan gaji. Apabila organisasi ingin meningkatkan kedisiplinan, maka kesejahteraan pegawai juga perlu diperhatikan karena kedisiplinan dan kesejahteraan mempunyai hubungan yang sangat erat. Apabila organisasi memaksakan kedisiplinan yang tinggi tanpa peningkatan kesejahteraan, maka kemungkinan hal ini dapat dilaksanakan hanya untuk jangka pendek. d. Keadilan Keadilan merupakan suatu sikap yang tidak membeda-bedakan ataupun tidak memihak. e. Waskat Pengawasan melekat Adalah tindakan nyata dan paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan pegawai, karena dengan waskat ini, pimpinan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan prestasi kerja bawahannya, hal ini berarti bahwa pimpinan harus selalu adahadir di tempat pekerjannya, agar pimpinan dapat mengawasi dan memberukan petunjuk jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya. Jadi, waskat ini menuntut adanya kebersamaan aktif antar Universitas Sumatera Utara atasan dengan bawahan dalam mencapai tujuan perusahaan, pegawai dan masyarakat. f. Sanksi Hukuman Sanksi hukuman diberikan kepada pegawai yang melanggar peraturan organisasi. Sanksi hukuman bertujuan untuk mendidik pegawai agar mereka bertingkah laku sesuai dengan peraturan. g. Ketegasan Ketegasan perlu dijaga dalam pelaksanaan kedisiplinan. Seorang pimpinan harus dapat bertindak tegas kepada pegawai yang melanggar peraturan, sehingga pegawai tersebut tidak berani lagi untuk mengulangi apa yang telah dilakukannya. h. Hubungan kemanusiaan Hubungan kemanusiaan ini merupakan kepedulian terhadap sesama, misalnya, sifat tolong-menolong dalam organisasi seperti memberikan sumbangan kepada keluarga yang sakit atau mengalami musibah, sehingga dengan adanya hubungan kemanusiaan ini para pegawai merasa dihargai dan tentunya akan meningkatkan semangat kerja. Semangat kerja yang tinggi akan meningkatkan kedisiplinan pegawai.

4. Cara Teknik Pimpinan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai

Untuk memotivasi bawahan agar bekerja sesuai dengan harapan, pimpinan harus mempunyai kemauan dalam memotivasi bawahannya yang disebut dengan motivasi bawahan. Universitas Sumatera Utara Usaha – usaha yang mungkin dilakukan pimpinan dalam memotivasi bawahan agar kedisiplinannya meningkat, dapat dilakukan seperti di bawah ini: a. Teknik Pengayaan Pekerjaan Pimpinan dapat merangsang kepuasan pekerjaan bawahan dengan cara mengubah karakteristik pekerjaan menjadi tugas – tugas yang lebih menarik dengan cara menyediakan tugas – tugas dalam pekerjaan yang lebih bervariasi, lebih menuntut tanggung jawab dan memungkinkan memberikan umpan balik secara jelas dari prestasi yang telah diperoleh bawahan. Teknik ini digunakan untuk mengatasi faktor penyebab lemahnya produktivitas kerja yang disebabkan kebosanan pegawai karena selalu mengerjakan tugas tertentu secara rutin. b. Spesialisasi Pekerjaan Menciptakan produktivitas kerja juga dapat dilkukan dengan cara menetapkan spesialis-spesialis pekerjaan, dengan ini spesialisasi akan meningkatkan produktivitas kerja serta menetapkan disiplin kerja. c. Teknik Penambahan Pekerjaan Penambahan pekerjaan merupakan teknik untuk meningkatkan disiplin kerja, dimana dengan menambah tugas yang sama juga menyediakn kemungkinan diperluasnya tanggung jawab bagi bawahan tertentu terhadap tugas yang sama. d. Rotasi pekerjaan Melalui rotasi pekerjaan memungkinkan pemberian kesempatan sejumlah pegawai untuk mengalami berbagai macam variasi tanggung jawab dan menentukan kualifikasi pekerjaan. Universitas Sumatera Utara e. Keluwesan Waktu Keluwesan waktu merupakan penjadwalan waktu personil yang mana masing –masing pegawai diberi kebebasan dan tanggung jawab untuk menetapkan waktu kerja mereka. Cara yang dilakukan pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah spesialisasi pekerjaan dan rotasi pekerjaan. Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, spesialisasi pekerjaan dilakukan dengan cara mengelompokkan pegawai ke dalam bagian atau sub bagiannya masing-masing Job Description dan disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai. Job description pada Fakultas Ekonomi USU terdiri dari: 1. Bagian Tata Usaha 2. Sub Bagian Akademik 3. Sub Bagian Umum dan Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian 5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni 6. Sub Bagian Perlengkapan Setiap pegawai pada bagian ataupun sub bagian tersebut mempunyai tugasnya masing-masing, dan diharapkan dengan adanya spesialisasi pekerjaan, pegawai dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik dan cepat sehingga kedisiplinan pegawai dapat meningkat dan tujuan organisasi tercapai. Pada Fakultas Ekonomi USU, rotasi pekerjaan dilakukan dengan memberikan kesempatan sejumlah pegawai untuk mengalami berbagai macam variasi tanggung jawab dan menentukan kualifikasi pekerjaan. Misalnya, pegawai Universitas Sumatera Utara pada bagian parkir dirotasi ke bagian piket, pegawai pada bagian pendidikan dirotasi ke bagian perlengkapan dan lain sebagainya. Rotasi pekerjaan ini diharapkan dapat memotivasi para pegawai, sehingga dengan adanya motivasi maka semangat kerja pegawai menjadi tinggi dan disiplin kerja pegawai juga dapat meningkat.

C. Peranan Pimpinan dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai Pada