Peranan Pimpinan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Staf Dan Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III

MEDAN

PERANAN PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN

KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh

EVI SARTIKA

072101058 KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : EVI SARTIKA

NIM : 072101058

PROGRAM STUDI : DIII – KEUANGAN

JUDUL : PERANAN PIMPINAN DALAM

MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Tanggal: ...Juni 2010 Dosen Pembimbing

NIP.19591229 198903 1 002

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si)

Tanggal: ...Juni 2010 Ketua Program Studi

NIP. 19530519 198403 1 001 (Prof. Dr.Paham Ginting, MS)

Tanggal: ...Juni 2010 Dekan

NIP. 19550810 198303 1 004 (Drs.Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec)


(4)

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia_Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang sederhana ini guna memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada:

1. Khususnya kepada orangtua penulis yang tercinta : (Ayahanda Sunarto M. dan Ibunda Jumwati Harahap). Ayah yang memberikan dorongan yang sangat berarti dalam menyokong segala usaha penulis dalam tugas akhir ini, Ibu yang telah melahirkan penulis ke dunia ini dan terus berdoa untuk kami anak- anakmu. Tetaplah menjadi sosok yang saya kagumi.

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS selaku Ketua Jurusan Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 5. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Dosen Pembimbing


(5)

6. Bapak dan Ibu Dosen dan Staf pegawainya yang banyak membantu penulis selama menjalankan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Saudara–saudara penulis: Kakak tersayang Deny Wahyuni. S (Mbak Ayu) dan adik tersayang Tri Suhartono. S (Titis) & Indah Maya Dewi. S yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doanya kepada penulis. 8. Abang Jefri Barus, SH. , Sugihartono, A.Md. , Haikal dan Novri yang

telah memberikan dukungan penuh kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat penulis seluruh Mahasiswa DIII Keuangan Grup B (khususnya Rini Lubis, Debbie Waker, Vindi dan Dita ) & “Gabho Girlz” : Disa, Chity, Fitri, Anggi, Vinda, Meri . Dan teman-teman magang seperjuangan (Popo, Aji, Mamed, Ratna, Maya dan Kiki) terima kasih atas kerjasamanya yang baik.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan kepada pihak – pihak tersebut. Penulis menyadari bahwa dalam penyajian tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi yang membutuhkannya di masa mendatang.

Medan, Juni 2010

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah... 3

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Kegiatan ... 5

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II PROFIL ORGANISASI A. Sejarah Ringkas ... ...7

B. Jenis Usaha/Kegiatan ... .. 10

C. Struktur Organisasi ... .. 10

D. Job Description ... .. 13

E. Kinerja Usaha Terkini ... .. 17

F. Rencana Kegiatan ... .. 18

BAB III PEMBAHASAN A. Kepemimpinan ... 19

1. Defenisi Kepemimpinan ... 19

2. Peran Pimpinan ... 21

3. Tipe Kepemimpinan ... 23


(7)

B. Kedisiplinan ... 35

1. Defenisi Kedisiplinan ... 35

2. Pentingnya Kedisiplinan ... 35

3. Indikator - Indikator Kedisiplinan ... 35

4. Cara/Teknik Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai ... 36

5. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja ... 38

C. Analisis Dan Evaluasi ... 39

1. Kepemimpinan ... 39

2. Kedisiplinan ... 44

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 ... ...5 Tabel 3.1 ... ...34 Tabel 3.2 ... ...46


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 ... ...12


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan sangat ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain ketersediaan sumber dana, kerjasama tim melalui motivasi dan juga komitmen bersama untuk memperoleh hasil yang terbaik. Namun, pada dasarnya keberhasilan suatu organisasi tersebut tidak hanya terbatas pada kemampuan yang dikelola, melainkan peranan pimpinan sebagai pengarah dan pengendali juga sangat menentukan.

Pimpinan dapat didefinisikan sebagai orang yang memiliki kewenangan untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain (bawahan) dengan melalui pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh suatu organisasi ataupun perusahaan.

Pimpinan dalam sebuah organisasi sangatlah penting, hal ini disebabkan guna menunjang keberhasilan fungsi manajemen dalam organisasi tersebut, tentunya dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melaksanakan tugas atau fungsi manajemen. Fungsi manajemen terdiri dari Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Menggerakkan/Memimpin) dan Controlling (Pengawasan). Dalam hal ini, jelas terlihat bahwa pimpinan berkewajiban mempengaruhi orang-orang yang dibawahinya (pegawai) agar


(11)

dedikasi/pengabdian yang tinggi terhadap perusahaan. Apabila fungsi manajemen ini dijalankan dengan baik, maka tujuan perusahaan dapat tercapai.

Fakultas ekonomi merupakan suatu instansi pendidikan yang tidak terlepas dari adanya peranan pimpinan didalamnya. Peranan pimpinan pada Fakultas Ekonomi ini sangat menunjang pelaksanaan kerja dalam pencapaian tujuan Universitas Sumatera Utara pada umumnya dan Fakultas Ekonomi pada khususnya. Fakultas Ekonomi dipimpin oleh seorang Dekan, dengan membawahi Pembantu Dekan I (Pimpinan Bagian Akademik), Pembantu Dekan II (Pimpinan Bagian Kepegawaian dan Keuangan), dan Pembantu Dekan III (Pimpinan Bagian Kemahasiswaan).

Pimpinan-pimpinan fakultas tersebut memiliki peran yang sangat besar pada bagian mereka masing-masing, sehingga mereka dituntut untuk menjadi pemimpin, motivator, pengatur bawahannya untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja bawahannya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Dalam pencapaian tujuan tersebut pimpinan Fakultas Ekonomi harus dapat memberi semangat kerja dan moral yang tinggi pada pegawainya agar dapat termotivasi dan bertanggungjawab dalam pekerjaannya dengan kata lain para pegawai tersebut dapat mematuhi dan menjalankan disiplin kerja dengan baik.

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, disiplin kerja pegawai sudah diterapkan dengan baik dengan mengeluarkan tata-tertib kerja yang harus dipatuhi oleh pegawai, namun tidak dapat dipungkiri masih ada pegawai yang melanggar tata-tertib yang telah ditetapkan tersebut, misalnya


(12)

pegawai terlambat masuk kerja, absen, dan sering meninggalkan ruang kerja mereka dan melalaikan pekerjaan mereka pada saat jam kerja, dan ada juga dosen yang tidak masuk pada jam kuliah yang telah ditetapkan serta tidak memenuhi ketetapan mengajar yang harus mencapai 16 kali pertemuan. Apabila, hal tersebut tidak ditangani dengan baik oleh pimpinan fakultas, tentu saja akan menyebabkan tujuan dari Fakultas Ekonomi Sumatera Utara Medan, tidak akan tercapai sesuai dengan apa yang telah ditetapkan dan direncanakan.

Melihat begitu pentingnya peran dan fungsi pimpinan dalam mengawasi untuk meningkatkan disiplin kerja pegawainya, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti secara langsung pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan memilih judul : “PERANAN PIMPINAN DALAM

MENINGKATKAN DISIPLIN KERJA STAF DAN PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN” .

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dan mengingat begitu luasnya cakupan mengenai kepemimpinan, maka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan pimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan?

2. Usaha – usaha apa yang dilakukan pimpinan untuk meningkatkan disiplin kerja staf dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,


(13)

3. Hambatan-hambatan apa yang dihadapi oleh pimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peranan pimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja. 2. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang dilakukan pimpinan untuk

meningkatkan disiplin kerja.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi dalam meningkatkan disiplin kerja.

b. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai pertimbangan bagi pimpinan untuk dapat lebih meningkatkan pengawasan dalam disiplin kerja staf dan karyawan pada masa yang akan datang.

2. Bagi Pihak Yang Berkepentingan

Sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan serta bermanfaat bagi peneliti lain yang berminat terhadap bahan kajian tersebut sebagai referensi.

3. Bagi Penulis

Untuk memperdalam pengetahuan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya disiplin kerja dan dapat membandingkannya dengan teori dan praktek.


(14)

D. Rencana Kegiatan

1. Jadwal Survei /Observasi

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, JL. T.M Hanafiah Kampus USU Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan

Dalam kegiatan pengumpulan data,penulis melakukan penelitian selama beberapa minggu mulai bulan Maret sampai dengan Juni dibagian kepegawaian Fakultas Ekonomi USU. Berikutnya penulisan Laporan Tugas Akhir dilakukan setelah data-data terkumpul sampai minggu berikutnya.

NO. KEGIATAN

MINGGU

1 2 3 4 5

1. Persiapan : menerima surat persetujuan judul tugas akhir dari Dosen Pembimbing

2. Pengumpulan data mengenai profil Fakultas Ekonomi Beserta data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 3. Penulisan Laporan Tugas Akhir


(15)

E. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibagi atas 4 bab dan setiap babnya dibagi atas beberapa sub bab antara lain :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini, Penulis menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir yang terdiri dari jadwal penelitian dan pelaporan penelitian. BAB II : PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI

Dalam bab ini, Penulis menjelaskan mengenai sejarah ringkas Fakultas Ekonomi USU, struktur organisasi dan Job Description, jenis kegiatan, kinerja usaha terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini, menjelaskan tentang Peranan Pimpinan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Staf dan Karyawan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

BAB IV : PENUTUP

Merupakan bagian akhir dari laporan penelitian ini, yang terdiri dari kesimpulan-kesimpulan serta saran-saran yang dihasilkan dari penelitian ini. Dilengkapi dengan daftar pustaka sebagai referensi dari kesimpulan-kesimpulan yang diperlukan dalam penelitian.


(16)

BAB II

PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darusalam (Universitas Syariah Kuala) Kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh ) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu ).

Berhubungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiahkuala, maka memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 01 Oktober 1961.


(17)

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No 0535/0/1983, tanggal 08 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi No.131/DIKTI/Kep/1984, dan disusul Surat Keputusan 23/DIKTI/Kep/1987 No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3(tiga) Departemen, yaitu : a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari : a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumtera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.


(18)

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai Berikut : a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar. b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan

peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara :

a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional dan internasional. b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksakan penelitian-penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat dan responsive terhadap perkembangan/ perubahan.


(19)

B. Jenis Usaha/ Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/ pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan social berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Penyelenggaraan Pendidikan, Pengabdian Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

C. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan


(20)

ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dipimpin oleh Dekan dengan membawahi Pembantu dekan I ( Bagian Akademik), Pembantu dekan II ( Bagian Kepegawaian), Pembantu Dekan III ( Bagian Kemahasiswaan ). Terdapat beberapa divisi ( bagian ) didalamnya beserta uraian tugasnya. Struktur organisasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1 di bawah ini:


(21)

STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA XXXXXY YY DEKAN PEMBANTU DEKAN I II III Senat Akademik Komisi- Komisi Pusat Kajian/ Pengembangan Unit Pelaksana Teknis Tata Usaha Subbag Perlengkapan Subbag Pendidikan

Subbag Keuangan dan Kepegawaian

Subbag Kemahasiswaan

dan Alumni

Departemen Manajemen Departemen Akuntansi Departemen Ekonomi Pembangunan

L A B O R A T O R I U M

Dosen Manajemen S1 Reguler Manajemen S1 Ekstension DIII Keuangan

Dosen Dosen

Akuntansi S1 Reguler Akuntansi S1 Ekstension DIII Akuntansi

Ekonomi Pembangunan S1 Reguler

Ekonomi Pembangunan S1 Ekstension


(22)

D. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang tediri dari :

1. Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun dan Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang ketatausahaan akademik, administrasi umum dan keuangan, kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan, kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas.

f. Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/ pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas. h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas. i. Melaksanakan administrasi perencanaan dan pelayanan informasi.


(23)

j. Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan kegiatan fakultas.

k. Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan fakultas.

2. Sub Bagian Akademik

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c. Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.

e. Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum. f. Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan bagian.

3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.


(24)

c. Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

e. Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f. Melakuakan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan pertanggung jawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur. Vakansi, perjalanan dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

4. Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai. c. Melakukan urusan mutasi pegawai.

d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

e. Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar


(25)

f. Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai. g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional. h. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

i. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan alumni. c. Melakukan administrasi kemahasiwaan.

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan. e. Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

f. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas. g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan karir dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan kemahasiswaan. i. Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni

j. Melakukan penyajian informasi di bidang kemahasiswaan dan alumni. k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan


(26)

6. Sub Bagian Perlengkapan

Tugasnya adalah :

a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c. Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan perlengkapan.

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan lingkungan.

e. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan dan perlengkapan.

f. Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.


(27)

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohanian juga tetap dilaksakan fakultas, seperti perayaan hari-hari besar keagamaan ( misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isra’ Mi’raj Dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara: a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

b. Perkuliahan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil. d. Wisuda mahasiswa


(28)

BAB III PEMBAHASAN A. KEPEMIMPINAN

1. Defenisi Kepemimpinan

Menurut Hasibuan (2006) menjelaskan bahwa “ pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarakhan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan “.

Menurut Davis (1981) pemimpinan sebagai kemampuan untuk membujuk orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara antusisas. Dengan demikian, kepemimpinan merupakan kecakapan atau kemampuan seseorang untuk membujuk orang lain agar bersedia bekerja keras dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Menurut Terry dan Franklin (1982) kepemimpinan dengan hubungan dimana seseorang (pemimpin) mempengaruhi orang lain untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan pemimpin dan atau kelompok. Dari defenisi tersebut menekankan pada permasalahan hubungan antara orang yang mempengaruhi (pemimpin) dengan orang yang dipengaruhi (bawahan).

Menurut.Siagian (2003) kepemimpinan kadang kala diartikan sebagai usaha mengarahkan, membimbing dan mempengaruhi orang lain, agar pikiran dan kegiatannya tidak menyimpang dari tugas tugas pokok unit/bidangnya


(29)

masing-masalah dari suatu persoalan bersama. Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda-beda pada orang yang berbeda, kata ini merupakan suatu kata yang diambil dari kamus umum dan dimasukkan kedalam teknis sebuah disiplin ilmiah tanpa didefenisikan secara tepat. Dalam kepemimpinan dikenal sekurang-kurangnya ada tiga jenjang pemimpin yang terdiri dari pimpinan tertinggi/pucuk pimpinan, pimpinan menengah dan pimpinan tingkat terendah. Dimana pimpinan tertinggi mendapat kesempatan atau mempunyai hak untuk memikirkan, mengambil keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya atau untuk melakukan suatu tindakan / kegiatan dalam dalam rangka mewujudkan tugas pokok organisasinya. Wewenang itu dapat dilimpahkan pada pimpinan pembantunya, apabila dipandang perlu oleh pimpinan yang bersangkutan. Oleh karena itu pelimpahan wewenang dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian hak untuk mengambil keputusan dan memerintahkan pelaksanaannya atau untuk melakukan suatu tindakan/kegiatan dalam suatu organisasi,kepada pimpinan yang lebih rendah.

Dari beberapa defenisi tersebut diatas dapat diambil implikasi sebagai berikut :

a. Kepemimpinan menyangkut orang lain, dalam hal ini bawahan atau pengikut, tanpa bawahan semua kualitas kepemimpinan menjadi tidak relevan

b. Kepemimpinan menyangkut suatu pembangian kekuasaan yang tidak seimbang diantara pimpinan dan anggota kelompok. Dalam hal ini,


(30)

pemimpin mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk tercapainya tujuan.

c. Pemimpin harus mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar perilaku yang diinginkan oleh pimpinan.

Seorang pemimpin selalu mempunyai misi atau tujuan yang harus dicapai. Tujuan ini baru dapat direalisasikan bila terdapat kerja sama diantara pimpinan dengan bawahannya. Kerjasama tersebut dibutuhkan karena terbatasnya kekuatan fisik, mental dan waktu . Seorang pemimpin harus mempunyai keinginan untuk memimpin dan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri.

2. Peran Pimpinan

Menurut John Adair, pimpinan memiliki dua peran penting, yaitu :

1. Menyelesaikan tugas, adalah tujuan utama dibentuknya kelompok di bawah pemimpin. Para pemimpin harus memastikan bahwa tujuan kelompok akan tercapai.

2. Menjaga hubungan yang efektif, yaitu hubungan pemimpin dengan anggota kelompoknya maupun hubuungan antara anggota kelompok. Suatu hubungan disebut efektif apabila hubungan tersebut berkonstribusi pada penyelesaian tugas. Dalam kaitannya dengan menjaga hubungan yang efektif, pemimpin dibagi dalam dua kategori. Pertama, golongan pemimpin yang member perhatian pada semangat kerja dan pencapaian tujuan. Kedua, pemimpin yang memfokuskan perhatian pada individu dan bagaimana memotivasinya.


(31)

John Adair juga menyatakan bahwa di dalam dua peran penting tersebut dapat dibagi ke dalam tiga tuntutan yang harus dipenuhi oleh pemimpin, yaitu :

1. Tuntutan tugas , yaitu menyelesaikan pekerjaan

2. Tuntutan kelompok, yaitu membangun dan menjaga semangat kelompok 3. Tuntutan individu, yaitu mennyelaraskan tuntutan individu, tugas dan

kelompok.

Selain dari pendapat John Adair di atas, peran pimpinan juga dapat dikategorikan secara umum, yaitu :

a.Peran Antarpersonal

Semua pimpinan diharuskan melakukan tugas-tugas terkait seremonial dan bersifat simbilis. Peran ini mencakup perekrutan, pelatihan, pemberian motivasi, dan pendisiplinan pegawai. Peran ketiga dalam pengelompokan antarpersonal ini adalah peran penghubung. Mintsberg mendeskripsikan aktivitas ini sebagai hubungan dengan individu luar yang memberikan informasi kepada pimpina tersebut.

b. Peran Informasional

Semua pimpinan sampai tingkat tertentu, mengumpulkan informasi dari organisasi/ perusahaan dan institusi luar. Biasanya pimpinan mendapatkan informasi dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh para pesaing, dan sebagainya. Mintzberg menyebut hal ini sebagai peran pemantau. Para pimpinan juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan informasi kepada pegawainya.


(32)

c.Peran Pengambil Keputusan

Siagian (2003) mengidentifikasikan empat peran terkait pada pengambilan keputusan. Dalam peran kewirausahaan, para pimpinan memulai dan mengawasi proyek-proyek baru yang akan meningkatkan kinerja diperusahaan mereka.

Sebagai penyelesai masalah, pimpinan melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tak terduga.

Sebagai pengalokasi sumberdaya, pimpinan bertanggung jawab menyediakan sumber daya manusia, fisik dan moneter.

Terakhir, peran pimpinan sebagai negosiator,dimana pimpinan mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar menawar dengan perusahaan lain demi keuntungan perusahaan sendiri.

3. Tipe Kepemimpinan a. Tipe Kharismatik

Tipe pemimpin kharismatik ini memiliki kekuatan energi, daya tarik beribawa yang luar biasa untuk memepengaruhi orang lain, sehingga ia memepunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bias dipercaya. Pimpinan tipe kharismatik ini dianggap mempunyai kekuatan ghaib ( supernatural power) dan kemempuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Mahakuasa. Keistimewaan kepribadian yang umum dimiliki pemimpin tipe ini adalah akhlak yang terpuji, sehingga perilaku yang kepemimpinannya terarah sepenuhnya kepada kepentingan orang-orang yang dipimpin, baik secara perorangan maupun perkelompok dan keseluruhan


(33)

mampu menghindari pertengkaran, sehingga kelebihan kepribadiannya justru dimanfaatkan untuk mengajak orang-orang yang dipimpinnya berbuat kebaikan.

b. Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin ini sering disebut juga sebagai tipe pemimpin “kebapakan” dikarenakan dimata seorang pemimipin bahwa bawahannya belum dewasa dalam cara bertindak dan berpikir sehingga seorang pemimpin harus selalu memberikan tuntunan maupun bimbingan kepada bawahannya.

Menurut Kartono (2005) ciri-ciri pimpinan tipe paternalistik adalah :

1. Pimpinan menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan.

2. Pemimpin bersikap terlalu melindungi.

3. Pemimpin jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan sendiri.

4. Pemimpin tidak memberikan atau hampir-hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut dan bawahannya untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri.

5. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

c. Tipe Otokratik

Kepemimpinan tipe seperti ini menempatkan kekuasaan ditangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang yang diantara mereka tetap ada seseorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal dan bersifat egois. Dengan egoismenya, seorang pemimpin yang otokratik melihat peranannya sebagai sumber segala sesuatu dalam kehidupan organisasional seperti


(34)

kekuasaan yang tidak perlu dibagi dengan orang lain dalam organisasi. Berangkat dari persepsi yang demikian, seorang pemimpin yang otokratik cenderung menganut nilai organisasional yang berkisar pada pembenaran segala cara yang ditempuh untuk pencapaian tujuannya. Sesuatu tindakan akan dinilainya benar apabila tindakan itu mempermudah tercapainya tujuan dan semua tindakan yang menjadi penghalang akan dipandangnya sebagai sesuatu yang tidak baik dan dengan demikian akan disingkirkannya, apabila perlu dengan kekerasan.

Menurut Siagian (2003) ciri-ciri seorang pemimpin yang otoriter adalah:

1. Kecendrungan memperlakukan para bawahan sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.

2. Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahan.

3. Pengabaian peranan bawahan dalam proses pengambilan keputusan dengan cara memberitahukan kepada para bawahan tersebut bahwa ia telah mengambil keputusan tertentu dan bawahan itu diharapkan dan bahkan dituntut untuk melaksanakannya saja.

d. Tipe Demokratik

Kepemimpinan demokratik menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasihat dan sugesti bawahan. Juga bersedia mengakui keahlian spesialis dengan bidangnya masing-masing mampu memanfaatkan kapasitas


(35)

Menurut Nawawi (2004) ciri-ciri seorang pemimpin yang demokratik adalah : 1. Pemimpin memberikan kesempatan yang luas kepada bawahannya untuk

berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan.

2. Pemimpin dalam pengambilan keputusan selalu melibatkan para anggota/bawahannya.

3. Pemimpin bersedia menerima segala kritikan, saran maupun pendapat dari bawahannya/anggotanya yang bersifat membangun.

4. Dihormati dan disegani, karena mampu mengembangkan, memelihara, dan menjaga kewibawaan atas dasar hubungan manusiawi yang efektif.

e. Tipe Laisses Faire (bebas)

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otokratik. Pemimpin dijadikan sebagai simbol. Kepemimpinannya dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak masing-masing. Pemimpin hanya memfungsikan dirinya sebagai penasihat, yang dilakuka n dengan memberi kesempatan untuk berkompromi atau bertanya bagi anggota kelompok yang memerlukannya. Sehingga apabila tidak seorang pun orang-orang yang dipimpin atau bawahan yang mengambil inisiatif untuk menetapkan suatu keputusan dan tidak pula melakukan sesuatu kegiatan maka kepemimpinan dan keseluruhan kelompok /organisasi tidak berfungsi.


(36)

4. Fungsi Kepemimpinan

Sondang P. Siagian (1999) mengemukakan, terdapat lima fungsi-fungsi kepemimpinan yang hakiki, yaitu:

a. Pimpinan sebagai penentu arah

Arah yang dimaksud terdapat dalam strategi dan taktik yang disusun serta dijalankan oleh organisasi. Pada fungsi ini, pimpinan berperan sebagai perumus dan penentu strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Pimpinan sebagai Wakil dan Juru Bicara Organisasi

Pada fungsi ini, pimpinan berperan sebagai wakil dan juru bicara organisasi dengan pihak luar. Kebijakan dan kegiatan organisasi perlu dijelaskan kepada pihak luar dengan maksud agar pihak tersebut mempunyai pengertian yang tepat tentang kehidupan organisasional. Pengertian yang tepat diharapkan bermuara pada pemahaman dan pemberian dukungan yang diperlukan serta memberikan kepercayaan kepada organisasi.

c. Pimpinan sebagai Komunikator yang Efektif

Pemeliharaan hubungan baik ke luar maupun ke dalam organisasi dilakukan melalui proses komunikasi, baik secara lisan maupun secara tulisan. Interaksi yang terjadi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama pejabat pimpinan, dan antara sesama pegawai dapat terjalin dengan baik karena adanya komunikasi yang efektif. Pada fungsi ini, pimpinan


(37)

agar tidak timbul perselisihan, perbedaan paham bahkan konflik antara pihak-pihak yang saling berhubungan. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif, maka sebagai seorang pimpinan harus dapat menggunakan saluran komunikasi yang tepat apakah saluran yang bersifat formal atau yang bersifat informal.

d. Pimpinan sebagai mediator

Dalam kehidupan organisasional, selalu ada situasi konflik yang harus diatasi, baik dalam hubungan ke luar maupun di dalam organisasi. Konflik terbagi menjadi dua yaitu konflik fungsional dan disfungsional. Konflik fungsional merupakan konflik yang mendukung tercapainya pencapaian tujuan dan meningkatkan prestasi kerja. Tetapi konflik ini juga harus diatasi sebab apabila tidak dapat berubah akan menjadi konflik disfungsional. Konflik disfungsional merupakan konflik yang menjadi penghalang bagi peningkatan prestasi kerja dan tidak mendukung tercapainya tujuan. Empat faktor penyebab timbulnya situasi konflik dalam kehidupan organisasi, yaitu:

1. Komunikasi yang berlangsung dalam organisasi tidak efektif 2. Ketidakterbukaan terhadap satu sama lain

3. Ketidaksalingpercayaan antara satu orang dengan orang lain dalam organisasi

4. Pimpinan tidak responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi para bawahannya


(38)

Pada fungsi ini, pimpinan harus dapat mengatasi konflik yang ada dalam organisasi baik konflik fungsional maupun disfungsional. Cara yang dilakukan pimpinan dalam mengatasi konflik adalah :

• Kompetisi

Kompetisi diartikan sebagai usaha berlomba-lomba untuk memberikan yang terbaik bagi organisasi. Cara ini digunakan untuk mengatasi konflik fungsional. Dengan adanya kompetisi ini, maka diharapkan timbulnya persaingan yang sehat antara individu dalam satu kelompok kerja dan dapat mendorong pegawai untuk meningkatkan prestasi kerja, produktivitas, dan inovasi.

• Kompromi

Pimpinan dapat mengatasi konflik dengan cara kompromi. Pimpinan mendiskusikan hal- hal yang menjadi penyebab konflik serta cara mengatasinya, dan dalam cara kompromi ini diperlukan komunikasi yang baik antara pimpinan dan pegawai.

e. Pimpinan sebagai penggerak dan motivator

Sebagai penggerak dan motivator, maka pemimpin harus menjadikan semua orang yang dipimpinnya memiliki semangat yang tinggi. Jiwa, pikiran, dan semangat dari semua orang yang dipimpin menjadi hidup dan berkembang. Para pegawai yang sebelumnya berputus asa, tidak percaya diri, dan bahkan juga apatis terhadap nasib dan masa depannya, berubah menjadi percaya diri,


(39)

pemimpin membutuhkan kemampuan berkomunikasi untuk menyampaikan ide atau gagasannya. Selain itu, untuk menggerakkan dan memotivasi pegawai, pemimpin juga harus memiliki visi dan misi yang jelas.

5. Sifat Kepemimpinan dan Ciri Kepemimpinan

Sifat-sifat dan ciri kepemimpinan yang berhasil, dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Watak dan kepribadian yang terpuji.

Agar para bawahan maupun orang yang berada di luar organisasi mempercayainya, seorang pemimpin harus mempunyai watak dan kepribadian yang terpuji. Mereka adalah cermin dari bawahan, sumber identifikasi, motivasi dan moral para bawahan.

2. Keinginan melayani bawahan

Seorang pemimpin harus percaya pada bawahan. Ia mendengarkan pendapat mereka dan berkeinginan untuk membantu mereka menimbulkan dan mengembangkan keterampilan mereka agar karir mereka meningkat. 3. Memahami kondisi lingkungan

Seorang pemimpin tidak hanya menyadari tentang apa yang sedang terjadi di sekitarnyya, tetapi juga harus memiliki pengertian yang memadai, sehingga dapat mengevaluasi perbedaan kondisi organisasi dan para bawahannya.

4. Intelegensi yang tinggi

Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan berpikir pada taraf yang tinggi. Ia dituntut untuk mampu menganalisis permasalahan dengan


(40)

efektif, belajar dengan cepat, dan memiliki minat yang tinggi untuk mendalami dan menggali ilmu.

5. Berorienttasi ke depan

Seorang pemimpin harus memiliki intuisi, kemampuan memprediksi, dan visi sehingga dapat mengetahui sejak awal tentang kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat mempengaruhi organisasi yang dikelolanya. 6. Sikap terbuka dan lugas

Pemimpin harus sanggup mempertimbangkan fakta-fakta dan inovasi yang baru. Lugas, namun konsisten pendiriannya. Bersedia mengganti cara kerja yang lama dengan cara kerja yang baru yang dipandang mampu memberikan nilai guna yang efisien dan efektif bagi organisasi.

6. Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan

• Tugas seorang pimpinan

Menurut George dan Kartono (2005) adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seseorang pimpinan adalah :

a. Inisiatif ( Initiating )

Adalah usaha agar staf dan karyawan memulai kegiatan/gerakan tertentu. Misalnya mengajukan masalah kepada karyawan dan mengajak anggotanya untuk memulai memikirkan dan mencari jalan keluar/ pemecahannya.

b. Mengatur ( Regulating )


(41)

Kegiatan memberitahu informasi, data, fakta, pendapat kepada para bawahannya dan meminta informasi data dan fakta serta pendapat yang diperlukan dari mereka.

d. Mendukung ( Supporting )

Usaha-usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul dari bawahan dan menyempurnakannya dengan menambah/menguranginya untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas bersama.

e. Menilai ( Evaluating )

Tindakan untuk menguji gagasan yang muncul / cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekuensinya dan untung ruginya.

f. Menyimpulkan ( Summarizing )

Kegiatan untuk mengumpulkan, merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul, menyimpulkannya sebagai landasan pemikiran lebih lanjut. g. Mendorong ( Encauraging )

Bersikap hangat, bersabar dan menerima orang-orang, dalam arti berusaha untuk menumbuhkan semangat kepada bawahan dalam melakukan pekerjaan mereka.

h. Menggunakan Perasaan ( Expressing Feeling )

Tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan para bawahan dalam mengerjakan pekerjaan mereka, seperti rasa puas, senang, rasa bangga dan ikut seperasaan dengan orang lain yang dipimpinnya pada waktu mengalami kesulitan, kegagalan dan lain-lain.


(42)

i. Mendamaikan ( Harmonizing )

Tindakan mempertemukan dan mendamaikan pendapat-pendapat yang berbeda dengan merukunkan pegawai yang bersitegang dengan pegawai lain.

j. Mengalah ( Comproming )

Kemampuan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat sendiri dengan pendapat orang-orang yang dipimpinnya.

• Tanggung jawab seorang pimpinan

1. Menunjukkan tujuan pelaksanaan kerja yang realitas, dalam arti kuantitas, kualitas, keamanan.

2. Melengkapi para karyawan dengan sumber – sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

3. Memberikan kompensasi yang sepadan untuk mendorong prestasi. 4. Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang

partisipasi apabila memungkinkan.

5. Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif.

6. Menilai pelaksanaan pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya. 7. Menunjukkan perhatian kepada karyawan.


(43)

7. Perilaku Pimpinan yang Dihargai Oleh Karyawannya

Menurut Industrial Society terdapat 20 perilaku kepemimpinan yang dianggap paling penting, sebagaimana tampak pada tabel 3.1 di bawah ini :

Peringkat Faktor

1. Menunjukkan antusiasme

2. Mendorong/member dukungan kepada karyawan 3. Memberikan pengakuan atas usaha-usaha individu 4. Mendengarkan gagasan dan permasalahan individu 5. Memberikan pengarahan

6. Menunjukkan kepribadian yang jujur 7. Mampraktikkan apa yang telah ia katakan 8. Mendorong kerjasama tim

9. Mendorong adanya umpan balik secara aktif 10. Menggembangkan orang lain

11. Menjunjung harga diri orang lain

12. Berusaha memahami permasalahan sebelum mengambil suatu keputusan

13. Memperlakukan kesalahan sebagai peluang untuk pembelajaran 14. Memberikan kekuasaan pada karyawannya yang sedang melakukan

pekerjaan untuk membuat keputusan

15. Mendorong cara-cara baru dalam melakukan segala hal 16. Memajukan pemahaman atas isu-isu utama

17. Mencari tantangan-tantangan masa depan yyang mungkin terjadi 18. Menyepakati target-target

19. Mengambil keputusan 20. Meminimalkan kegelisahan


(44)

B. KEDISIPLINAN 1. Defenisi Kedisiplinan

Menurut Fathoni (2006) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku baik itu secara terpaksa maupun sukarela demi kepentingan perusahaan.

2. Pentingnya Kedisiplinan

Menurut.Yayat (2001) kedisiplinan adalah fungsi operatif di dalam suatu

organisasi perusahaan yang sangat penting, karena semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi pula prestasi kerja yang dicapainya. Tanpa disiplin pegawai yang baik, sulit bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Kedisiplinan dapat diartikan bilamana pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma social yang berlaku.

Kedisiplinan harus diberlakukan dalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin pegawai yang baik, maka perusahaan sulit untuk mencapai tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan.

3. Indikator-Indikator Kedisiplinan

Menurut Fathoni (2006) indikator-indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pegawai suatu organisasi perusahaan, diantaranya adalah :

1. Tujuan dan kemampuan 2. Teladan pimpinan


(45)

4. Keadilan

5. Waskat ( Pengawasan Melekat )

Dengan waskat ini , pimpinan harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti bahwa pimpinan harus selalu ada/hadir di tempat pekerjaannya, agar pimpinan dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika ada bawahannya yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaannya. Jadi, waskat ini menuntut adanya kebersamaan aktif antara atasan dengan bawahan dalam mencapai tujuan perusahaan, pegawai dan masyarakat.

6. Sanksi hukuman 7. Ketegasan

8. Hubungan kemanusiaan

4. Cara/Tekhnik Pimpinan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Pegawai

Untuk memotivasi bawahannya agar bekerja sesuai dengan harapan, pimpinan harus mempunyai kemampuan dalam memotivasi bawahannya yang disebut dengan motivasi bawahan. Kedisiplinan merupakan kepedulian, ketaatan, kemauan, kesadaran seseorang untuk bekerja sesuai dengan peraturan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini pimpinan harus mampu mengatasinya sehingga disiplin bawahan terjamin

Usaha – usaha yang mungkin dilakukan pimpinan dalam memotivasi bawahan agar kedisiplinannya meningkat, dapat dilakukan seperti dibawah ini :


(46)

a. Tekhnik Pengayaan Pekerjaan

Menurut Hezberg dalam Rensis (2006) bahwa pimpinan dapat merangsang kepuasan pekerjaan bawahan dengan cara merubah karakteristik pekerjaan menjadi tugas – tugas yang lebih menarik dengan cara menyediakan tugas – tugas dalam pekerjaan yang lebih bervariasi, lebih menuntut tanggung jawab dan memungkinkan memberikan umpan balik secara jelas dari prestasi yang telah diperoleh bawahan. Teknik ini digunakan untuk mengatasi faktor penyebab lemahnya produktivitas kerja yang disebabkan kebosanan pegawai karena selalu mengerjakan tugas tertentu secara rutin.

b. Spesialisasi Pekerjaan

Menciptakan produktivitas kerja juga dapat direalisir dengan cara menetapkan spesialis – spesialis pekerjaan, dengan ini speasialisasi akan meningkatkan disiplin kerja.

c. Teknik Penambahan Pekerjaan

Penambahan pekerjaan merupakan teknik untuk meningkatkan disiplin kerja, dimana dengan menambah tugas yang sama juga menyediakan kemungkinan diperluasnya tanggung jawab bagi bawahan tertentu terhadap tugas – tugas yang sama.

d. Rotasi Pekerjaan

Melalui proses pekerjaan memungkinkan pemberian kesempatan sejumlah pegawai untuk mengalami berbagai macam variasi tanggung jawab dan menentukan kualifikasi pekerjaan.


(47)

e. Keluwesan Waktu

Keluwesan waktu merupakan penjadwalan waktu personil yang mana masing – masing pegawai diberi kebebasan dan tanggung jawab untuk menetapkan waktu kerja mereka.

5. Hambatan - Hambatan Yang Dihadapi Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja

Menurut Yayat (2001) pada dasarnya pegawai/karyawan dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut :

1. Pegawai yang berprestasi dan memiliki potensi. 2. Pegawai yang berpotensi tetapi mempunyai masalah.

3. Pegawai yang biasa-biasa saja dan sulit untuk mengembangkan diri.

4. Pegawai yang tidak berpotensi dan tidak memiliki motivasi kerja yang baik. Untuk pegawai yang berkriteria 1 ( satu ) tidak terdapat permasalahan yang berarti untuk meningkatkan disiplin kerja karena pegawai yang bersangkutan memiliki motivasi yang baik untuk berprestasi. Untuk pegawai yang berkriteria 2 ( dua ) memiliki potensi yang telah tergali dari dalam dirinya tetapi mempunyai masalah yang cukup berartisebut saja masalah dalam disiplin. Untuk yang berkriteria 3 ( tiga ) tergolong yang biasa saja akan tetapi sulit mengembangkan potensi dalam dirinya, biasanya pegawai ini cenderung pasif. Dan untuk pegawai dengan kriteria 4 ( empat ) terdapat kesulitan untuk meningkatkan disiplin karena pegawai ini cenderung mengabaikan aturan yang telah ditetapkan perusahaan dan sanksi yang diberikan tidak efektif untuk merubah perilaku yang bersangkutan.


(48)

C. ANALISIS DAN EVALUASI

Setelah melakukan tinjauan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan, tentang Peranan Pimpinan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Sataf dan Karyawan, maka pada bab ini penulis mencoba mengadakan analisa dan evaluasi tentang hasil tinjauan berdasarkan data-data yang diperoleh dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan dibandingkan dengan teori-teori yang telah dipelajari.

1. KEPEMIMPINAN

Pimpinan tertinggi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan, yaitu Dekan dengan dibantu oleh Pembantu Dekan I (pimpinan bagian akademik), Pembantu Dekan II (pimpinan bagian keuangan dan kepegawaian), Pembantu Dekan III ( pimpinan bagian kemahasiswaan).

Pimpinan pada Fakultas Ekonomi Sumatera Utara, Medan sudah melakukan peranannya sebagai pimpinan dengan baik, baik itu peran antarpersonal yaitu peranan sebagai penghubung sudah cukup baik, yaitu dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan dalam rangka pengembangan pengetahuan, kemampuan,dan ketrampilan kerja bagi pegawai dan menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh semua pegawai. Selain itu pimpinan Fakultas Ekonomi yaitu Dekan melakukan peranan informasional, dimana pimpinan memperoleh informasi dari berbasgai sumber, baik itu buku,majalah dan perusahaan lain dan kemudian menyalurkan informasi tersebut kepada


(49)

bawahannya. Contohnya yaitu informasi mengenai besarnya minat-minat masyarakat untuk melanjutkan studi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan bagaimana pandangan dan penilaian masyarakat terhadap kinerja Fakultas ekonomi. Peranan yang terakhir yang sudah dilakukan Dekan dan Pembantu Dekan adalah peranan pengambilan keputusan ini sangat menentukan bagaimana tindakan selanjutnya yang akan dikerjakan karyawan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Contohnya yaitu peranan Dekan mengambil keputusan dalam hal menambah fasilitas perkuliahan mahasiswa seperti ruang kelas, pendingin ruangan, infokus, kursi

Sesuai dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka ciri-ciri kepemimipinan secara garis besar yang terdapat pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan adalah sebagai berikut:

1. Memiliki kondisi fisik yang sehat sesuai dengan tugasnya.

2. Memiliki wibawa dan daya agar mampu membimbing serta memimpin bawahannya dengan baik.

3. Berpengetahuan luas dan berpendidikan yang tinggi.

Dekan dan Pembantu Dekan selain berpendidikan tinggi juga memiliki pengetahuan yang luas dalam bidangnya dan telah berpengalaman.

4. Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan bakat kepemimpinannya. Ini terbukti dari tahun ke tahun peningkatan kinerja pada Fakultas Ekonomoi semakin meningkat.


(50)

6. Menguasai teknik-teknik berkomunikasi. 7. Adil dalam memperlakukan bawahan.

Tugas dan wewenang yang dimiliki pimpinan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan berbeda-beda karena bagian yang dipimpin berbeda antara satu dengan yang lain.

Tugas dan wewenang Dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan antara lain:

1. Memimpin Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Mengkoordinir dan membawahi pembantu dekan dalam masalah kegiatan dan kinerja pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Menjadi dewan pengukuhan wisuda mahasiswa program diploma, sarjana dan pasca sarjana.

4. Menjadi pemimpin rapat, baik itu rapat pegawai maupun rapat dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Mengatas namakan fakultas dalam kegiatan seminar, baik itu pemerintah, perusahaan lain, maupun dengan instansi pendidikan lainnya.

6. Menandatangani transkip nilai dan ijasah mahasiswa.

7. Menandatangani surat yang berhubungan dengan fakultas ekonomi baik dari bagian pendidikan,kepegawaian dan kemahasiswaan.


(51)

Peranan Pembantu Dekan I pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan antara lain:

1. Mempimpin/menjadi pimpinan Fakultas Ekonomi bagian Akademik.

2. Mengkoordinir dan mengawasi pegawai bidang akademik dalam pelaksanaan kinerja masing-masing.

3. Mempertanggungjawabkan kinerja bagian akademik pada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Mengeluarkan SK mengajar dosen serta menandatanganinya. 5. Menandatangani surat pemberitahuan ujian mahasiswa (UTS/UAS). 6. Menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan pendidikan.

7. Menandatangani legalisasi mahasiswa/alumi baik ijasah maupun transkip nilai.

8. Menandatangani laporan kerja sub bagian akademik.

Peranan Pembantu Dekan II Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan antara Lain:

1. Memimpin/menjadi pimpinan Fakultas Ekonomi bagian Kepegawaian. 2. Mengkoordinir dan mengawasi pegawai bidang kepegawaian dalam

pelaksanaan kinerja masing-masing.

3. Mempertanggungjawabkan kinerja bagian kepegawaian pada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.


(52)

4. Menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan kepegawaian, misalnya cuti pegawai, mutasi pegawai, pengadaan dan pengangkatan pegawai dll.

5. Menandatangani surat-surat yang berhubungan keuangan misalnya gaji lembur dan honor pegawai maupun dosen.

6. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional. 7. Memproses pelanggaran disiplin pegawai.

Peranan Pembantu Dekan III Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan antara lain:

1. Memimpin/menjadi pimpinan Fakultas Ekonomi bagian kemahasiswaan. 2. Mengkoordinir dan mengawasi pegawai bidang kemahasiswaan dalam

pelaksanaan kinerja masing-masing.

3. Mempertanggungjawabkan kinerja bagian kemahasiswaan pada Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

4. Menandatangani surat-surat yang berkaitan dengan kemahasiswaan. 5. Menandatangani surat keterangan mahasiswa.

6. Menandatangani surat keterangan beasiswa.

7. Menandatangani proposal atau persetujuan kegiatan keagamaan seperti Natal, Idul Adha dan kegiatan lainnya.

8. Menandatangani proposal atau persetujuan kegiatan kemahasiswaan seperti OSPEK, HMJ, dll.


(53)

Dalam menjalankan/melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagai pimpinan suatu perusahaan, Dekan dan Pembantu Dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam menjalankan/melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagai pimpinan suatu organisasi, Dekan dan Pembantu Dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan kantor yang dilakukannya setiap hari, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat waktu.

Dalam melaksanakan kegiatan fakultas, Dekan dan Pembantu Dekan selaku pimpinan dapat mengarahkan para bawahannya untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dekan dan Pembantu Dekan juga memberikan kebebasan kepada para bawahannya untuk mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut pekerjaan kepadanya. Selain itu, untuk menjaga keharmonisan dalam bekerja, pimpinan selalu mengadakan komunikasi yang baik kepada para bawahannya.

2. KEDISIPLINAN

Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan staf dan pegawai, sudah banyak usaha yang dilakukan pimpinan terhadap Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yaitu dengan cara melakukan tata tertib dan peraturan-peraturan yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh pimpinan dan staf/karyawan serta dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Adapun peraturan


(54)

yang telah ditetapkan Fakultas Ekonomi yaitu peraturan tata tertib bagi staf dan pegawai serta peraturan bagi dosen.

Tata tertib dan peraturan bagi staf dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan antara lain:

1. Jam kerja pegawai

a. Pada hari senin s/d kamis, pegawai masuk kerja pada pukul 08.00 WIB, istirahat 12.00-13.00 WIB dan pulang pada pukul 14.00 WIB. Untuk jadwal ekstensi, pegawai masuk pukul 17.00 - 21.00 WIB.

b. Pada hari jumat, pegawai masuk kerja pada pukul 08.00-11.00 WIB. Untuk jadwal ekstensi, pegawai masuk pukul 17.00-20.00 WIB.

c. Pada hari sabtu, pegawai masuk kerja pada pukul 08.00-13.00 WIB.

2. Setiap hari kerja pegawai harus hadir tepat waktu dan mengisi daftar absen pegawai pada bagian kepegawaian.

Apabila pegawai yang bersangkutan sakit dan tidak dapat masuk kerja maka harus ada surat keterangan sakit/surat dokter. Penjadwalan jam kerja yang telah ditetapkan harus ditaati oleh pegawai setiap harinya, dimana apabila ada pegawai yang terlambat masuk kerja 15 menit, lebih dari pukul 08.15 WIB, maka pegawai tersebut akan diberi peringatan oleh pimpinan dan tidak segan-segan mencoret absen pegawai tersebut. Begitu juga dengan pegawai yang tidak hadir lima kali secara berturut-turut tanpa pemberitahuan ataupun surat keterangan, maka Pembantu Dekan II berkewajiban untuk memperingati pegawai tersebut agar tidak mengulanginya lagi.


(55)

Pada tahun 2009 dapat dilihat absen pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang secara sederhana dapat dijelaskan menggunakan tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 : Tingkat Absensi Para Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tahun 2009

Dari tabel di atas dapat dilihat persentase absen pegawai pada Fakultas Ekonomi USU yang menunjukkan persentase pegawai yang cuti, sakit, ijin, serta tidak masuk tanpa keterangan pada tahun 2009. Tingginya persentase absen pegawai tanpa keterangan dibandingkan dengan cuti,sakit,ijin merupakan salah satu perhatian yang besar pimpinan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, karena dapat mengurangi produktivitas kerja pegawai yang pada akhirnya memberikan hasil kerja yang tidak maksimal dalam pencapain tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Oleh sebab itu salah satu cara yang dilakukan oleh pimpinan Fakultas Ekonomi dalam menanggulangi hal tersebut adalah dengan memberikan sanksi-sanksi, misalnya memotong gaji lembur,mutasi pegawai,serta memberikan peringatan.

No Keterangan Persentase

1 Cuti 0,88%

2 Sakit 2,77%

3 Ijin 0,78%

4 Tanpa keterangan 5,43%


(56)

Tata tertib dan peraturan bagi dosen dalam hal mengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan antara lain:

1. Dosen harus hadir mengajar tepat waktu.

2. Dosen harus mengajar tepat waktu,sesuai dengan jumlah SKS yang dibebankan kepadanya.

3. Pertemuan mengajar harus mencapai 16 kali pertemuan.

Walaupun kedisiplinan staf dan karyawan serta dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat menentukan tercapainya tujuan fakultas, namun kedisiplinan mahasiswa pun tidak kalah pentingnya. Oleh sebab itu,pimpinan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menerapkan suatu peraturan kepada mahasiswa mengenai ketentuan KRS (kartu rencana studi), tata tertib pelaksanaan ujian dan lain lain.

Ketentuan KRS mahasiswa pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain:

1. Beban SKS yang dapat diambil mahasiswa adalah 24 SKS, atau mengambil beban SKS maksimal sesuai dengan IP (indeks prestasi) mahasiswa tersebut.

2. KRS mahasiswa harus ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan, ditandatangani dosen wali dan ketua jurusan serta harus distempel.

3. Mahasiswa harus menyerahkan fotokopi KRS kebagian pendidikan atau kantor jurusan.


(57)

Adapun peraturan atau tata tertib yang harus dijalankan mahasiswa pada saat pelaksanaan ujian baik Ujian Tengan Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS) antara lain:

1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu pada saat pelaksanaan ujian. Apabila mahasiswa yang bersangkutan terlambat 15 menit dari waktu pelaksanaan ujian, maka mahasiswa tersebut wajib melapor pada bagian PD III (bagian kemahasiswaan).

2. Mahasiswa harus mengenakan pakaian yang rapi dengan mengenakan kemeja putih, celana gelap/hitam serta memakai sepatu.

3. Mahasiswa harus membawa KRS pada saat ujian.

Dari penjabaran diatas dapat dilihat bahwa peranan pimpinan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat besar dalam upaya peningkatan kedisplinan pegawai, karena selain sebagai pengawas dan memiliki peranan dalam meningkatkan disiplin kerja, pimpinan juga diharapkan dapat memberikan contoh yang baik pada bawahannya. Hal ini dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan oleh Dekan dan Pembantu Dekan, salah satunya dengan datang tepat waktu dalam bekerja.

Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu bersikap hangat kepada para bawahannya sera selalu mengungkapkan rasa puasnya terhadap hasil kerja pegawai, apabila hasil kerja pegawai tidak sesuai dengan aturan dan tujuan yang ingin dicapai maka pimpinan biasanya akan memberikan pengarahan-pengarahan kepada pegawai sehingga pegawai akan lebih terarah didalam pekerjaannya.


(58)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu yang bersumber pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maupun teori-teori yang diperoleh penulis,maka penulis dapat mengambil kesimpulan :

1. Peranan dekan dan pembantu dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat besar dalam upaya peningkatan kedisiplinan pegawai, karena selain sebagai pengawas dan memiliki peranan dalam menegakkan disiplin kerja, pimpinan juga diharapkan dapat memberi contoh yang baik pada bawahannya. Hal ini dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan oleh Dekan dan Pembantu Dekan, salah satunya dengan teladan tepat waktu dalam bekerja.

2. Pimpinan telah melakukan tindakan yang tepat sehubungan dengan usahanya dalam meningkatkan disiplin kerja pegawainya.

3. Pimpinan pada Fakultas Ekonomi USU adalah pimpinan yang tidak bersifat otoriter. Hal ini terlihat dari kemampuan pimpinan dalam melaksanakan fungsi-fungsi serta tugasnya dengan baik dan selalu diiringi dengan sikap menghargai bawahannya.

4. Dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai, diberikan sanksi terhadap para pegawai yang melanggar peraturan ataupun tata tertib yang ada.


(59)

B. SARAN

Pada akhir penulisan, penulis ingin memberikan saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan maupun masukan bagi pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai,adapun saran-saran penulis antara lain:

1. Dekan dan pembantu dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus tetap bersikap tegas dan bijaksana (namun tidak otoriter) terhadap bawahannya agar disiplin kerja yang dimiliki oleh pegawainya dapat terus dipertahankan.

2. Pimpinan harus dapat menunjukkan citra yang baik kepada bawahannya, agar pimpinan tersebut dapat menjadi panutan bagi bawahannya.

3. Pimpinan harus dapat menciptakan komunikasi yang baik kepada bawahannya, agar keharmonisan antara atasan dengan bawahan dapat terwujud dengan baik.

4. Disiplin kerja yang dimiliki oleh para pegawainya harus tetap dipertahankan dengan cara melakukan peraturan-peraturan, mengikuti pelatihan-pelatihan, sehingga kedisiplinan para pegawai dapat terus ditingkatkan.


(60)

DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, Manajemen Karyawan, Amus, Yogyakarta, 2005

Yuli, Sri Budi Cantika, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, UMM Press, Malang, 2005.

Manullang, M , Marihot Manullang, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2001

Lako, Andreas, Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi, Cetaka Pertama, Amara Books, Yogyakarta, 2004

Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Murai Kecana, 2008

Kartono, K, Pemimpin dan Kepemimpinan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008 Siagian, P . S, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Grasindo, Jakarta, 2003


(1)

Pada tahun 2009 dapat dilihat absen pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang secara sederhana dapat dijelaskan menggunakan tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 : Tingkat Absensi Para Pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Tahun 2009

Dari tabel di atas dapat dilihat persentase absen pegawai pada Fakultas Ekonomi USU yang menunjukkan persentase pegawai yang cuti, sakit, ijin, serta tidak masuk tanpa keterangan pada tahun 2009. Tingginya persentase absen pegawai tanpa keterangan dibandingkan dengan cuti,sakit,ijin merupakan salah satu perhatian yang besar pimpinan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, karena dapat mengurangi produktivitas kerja pegawai yang pada akhirnya memberikan hasil kerja yang tidak maksimal dalam pencapain tujuan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Oleh sebab itu salah satu cara yang dilakukan oleh pimpinan Fakultas Ekonomi dalam menanggulangi hal tersebut adalah dengan memberikan sanksi-sanksi, misalnya memotong gaji lembur,mutasi pegawai,serta memberikan peringatan.

No Keterangan Persentase

1 Cuti 0,88%

2 Sakit 2,77%

3 Ijin 0,78%

4 Tanpa keterangan 5,43%


(2)

Tata tertib dan peraturan bagi dosen dalam hal mengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan antara lain:

1. Dosen harus hadir mengajar tepat waktu.

2. Dosen harus mengajar tepat waktu,sesuai dengan jumlah SKS yang dibebankan kepadanya.

3. Pertemuan mengajar harus mencapai 16 kali pertemuan.

Walaupun kedisiplinan staf dan karyawan serta dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat menentukan tercapainya tujuan fakultas, namun kedisiplinan mahasiswa pun tidak kalah pentingnya. Oleh sebab itu,pimpinan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menerapkan suatu peraturan kepada mahasiswa mengenai ketentuan KRS (kartu rencana studi), tata tertib pelaksanaan ujian dan lain lain.

Ketentuan KRS mahasiswa pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain:

1. Beban SKS yang dapat diambil mahasiswa adalah 24 SKS, atau mengambil beban SKS maksimal sesuai dengan IP (indeks prestasi) mahasiswa tersebut.

2. KRS mahasiswa harus ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan, ditandatangani dosen wali dan ketua jurusan serta harus distempel.

3. Mahasiswa harus menyerahkan fotokopi KRS kebagian pendidikan atau kantor jurusan.


(3)

Adapun peraturan atau tata tertib yang harus dijalankan mahasiswa pada saat pelaksanaan ujian baik Ujian Tengan Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS) antara lain:

1. Mahasiswa harus hadir tepat waktu pada saat pelaksanaan ujian. Apabila mahasiswa yang bersangkutan terlambat 15 menit dari waktu pelaksanaan ujian, maka mahasiswa tersebut wajib melapor pada bagian PD III (bagian kemahasiswaan).

2. Mahasiswa harus mengenakan pakaian yang rapi dengan mengenakan kemeja putih, celana gelap/hitam serta memakai sepatu.

3. Mahasiswa harus membawa KRS pada saat ujian.

Dari penjabaran diatas dapat dilihat bahwa peranan pimpinan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat besar dalam upaya peningkatan kedisplinan pegawai, karena selain sebagai pengawas dan memiliki peranan dalam meningkatkan disiplin kerja, pimpinan juga diharapkan dapat memberikan contoh yang baik pada bawahannya. Hal ini dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan oleh Dekan dan Pembantu Dekan, salah satunya dengan datang tepat waktu dalam bekerja.

Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu bersikap hangat kepada para bawahannya sera selalu mengungkapkan rasa puasnya terhadap hasil kerja pegawai, apabila hasil kerja pegawai tidak sesuai dengan aturan dan tujuan yang ingin dicapai maka pimpinan biasanya akan memberikan pengarahan-pengarahan kepada pegawai sehingga pegawai akan lebih terarah didalam pekerjaannya.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu yang bersumber pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara maupun teori-teori yang diperoleh penulis,maka penulis dapat mengambil kesimpulan :

1. Peranan dekan dan pembantu dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sangat besar dalam upaya peningkatan kedisiplinan pegawai, karena selain sebagai pengawas dan memiliki peranan dalam menegakkan disiplin kerja, pimpinan juga diharapkan dapat memberi contoh yang baik pada bawahannya. Hal ini dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan oleh Dekan dan Pembantu Dekan, salah satunya dengan teladan tepat waktu dalam bekerja.

2. Pimpinan telah melakukan tindakan yang tepat sehubungan dengan usahanya dalam meningkatkan disiplin kerja pegawainya.

3. Pimpinan pada Fakultas Ekonomi USU adalah pimpinan yang tidak bersifat otoriter. Hal ini terlihat dari kemampuan pimpinan dalam melaksanakan fungsi-fungsi serta tugasnya dengan baik dan selalu diiringi dengan sikap menghargai bawahannya.

4. Dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai, diberikan sanksi terhadap para pegawai yang melanggar peraturan ataupun tata tertib yang ada.


(5)

B. SARAN

Pada akhir penulisan, penulis ingin memberikan saran yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan maupun masukan bagi pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai,adapun saran-saran penulis antara lain:

1. Dekan dan pembantu dekan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara harus tetap bersikap tegas dan bijaksana (namun tidak otoriter) terhadap bawahannya agar disiplin kerja yang dimiliki oleh pegawainya dapat terus dipertahankan.

2. Pimpinan harus dapat menunjukkan citra yang baik kepada bawahannya, agar pimpinan tersebut dapat menjadi panutan bagi bawahannya.

3. Pimpinan harus dapat menciptakan komunikasi yang baik kepada bawahannya, agar keharmonisan antara atasan dengan bawahan dapat terwujud dengan baik.

4. Disiplin kerja yang dimiliki oleh para pegawainya harus tetap dipertahankan dengan cara melakukan peraturan-peraturan, mengikuti pelatihan-pelatihan, sehingga kedisiplinan para pegawai dapat terus ditingkatkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Sunarto, Manajemen Karyawan, Amus, Yogyakarta, 2005

Yuli, Sri Budi Cantika, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, UMM Press, Malang, 2005.

Manullang, M , Marihot Manullang, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2001

Lako, Andreas, Kepemimpinan dan Kinerja Organisasi, Cetaka Pertama, Amara Books, Yogyakarta, 2004

Rivai, Veithzal, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Murai Kecana, 2008

Kartono, K, Pemimpin dan Kepemimpinan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008 Siagian, P . S, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Grasindo, Jakarta, 2003