Logam kadmium Logam berat

9 Logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap kesehatan manusia tergantung pada bagian mana dari logam berat tersebut yang terikat pada tubuh serta besarnya dosis paparan Widowati, 2008.

2.2.1 Logam kadmium

Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila dipanaskan, umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor Cd klorida, atau belerang cd sulfit, memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4 gmol, titik leleh 321 o C, dan titik didih 767 o C, bersifat lentur, tahan terhadap tekanan, serta dapat dimanfaatkan sebagai pencampur logam lain, seperti nikel, emas, kuprumdan besi Widowati, 2008. Gambar 2.1 : Kadmium Sumber :Anonim 2014

2.2.1.1 Kandungan kadmium di alam

Kadar kadmium di udara biasanya dalam rentang 1 µgm 3 , tetapi dapat berjumlah lebih besar di tempat kerja tertentu. Kadarnya dalam air sangat rendah sekitar 1 µgI kecuali didaerah tercemar Lu, 1995.

2.2.1.2 Penggunaan kadmium

Logam Cd banyak digunakan dalam industri seperti pembuatan alloy, sebagai pigmen pewarna cat, pembuatan keramik, pembuatan plastik, bahan fotografi, pembuatan tabung TV, kembang api, karet, pigmen pewarna gelas, Universitas Sumatera Utara 10 percetakan tekstil, serta pelapisan elektrik, karena kadmium memiliki keistimewaan non korosif Widowati, 2008. Logam kadmium juga digunakan dalam industri peleburan, dan sisa lumpur kotor sebagai pupuk tanaman pangan, yang menyebabkan kadarnya meningkat dalam lingkungan Lu, 1995.

2.2.1.3 Efek toksik bahaya kadmium

KadmiumCd adalah logam toksik dan berbahaya terhadap manusia, efek toksik ini dapat bersifat akut dan kronis Widowati, 2008 . Efek toksik akut disebabkan oleh uap kadmium oksidasi dari proses pengelasan dan pemotongan logam kadmium atau campuran logam yang mengandung kadmium. Target utama organ yang terkena kadmium ini adalah paru-paru dan manifestasi klinis terpenting berupa pneumonitis kimiawi berat. Gangguan ginjal, biasanya terjadi akibat jangka panjang dalam bentuk proteinuria tubulus. Dapat pula terjadi nekrosis kedua sisi korteks ginjal Jeyaratnam, 2009 . Efek toksik kronis kadmium baik melalui inhalasi maupun oral dapat merusak sistem fisiologis tubuh, antara lain sistem urinaria ren, sistem respirasi paru-paru, sistem sirkulasi darah dan jantung, kerusakan sistem reproduksi, sistem saraf, bahkan dapat mengakibatkan kerapuhan tulang Widowati, 2008. Kadmium ditransportasikan dalam darah yang berikatan dengan sel darah merah dan protein berat molekul tinggi dalam plasma, khususnya oleh albumin. Sejumlah kecil kadmium dalam darah mungkin ditranspotasikan oleh metalotionin. Kadar kadmium dalam darah orang dewasa yang terpapar kadmium secara berlebihan biasanya 1 µgdl, sedangkan bayi yang baru lahir mengandung kadmium cukup rendah, kurang dari 1mg dari berat total tubuh Universitas Sumatera Utara 11 Absorbsi kadmium dalam saluran pencernaan meliputi 2 tahap yaitu: 1. Penyerapan kadmium dari lumen usus melewati membran brush border kedalam sel mukosa. 2. Transfor kadmium kedalam aliran darah dan deposisi dalam jaringan, terutama dideposit dalam hati dan ginjal. Seperti halnya Zn, kadmium memiliki afinitas yang tinggi pada testis, sehingga konsentrasi pada jaringan testis lebih tinggi dibandingkan pada jaringan yang lainnya Widowati, 2008.

2.2.1.4 Pencegahan dan penanggulangan toksisitas kadmium

Untuk mencegah dan mengurangi paparan kadmium, lakukan hal-hal berikut ini : 1. Menghindari paparan kadmium, dengan mengurangi rokok, mengurangi konsumsi makanan yang rentan terkontaminasi kadmium, antara lain kerang dan makanan laut lainnya, serta mengurangi minumanan yang rentan tercemar kadmium, antara lain kopi atau teh. 2. Untuk mencegah toksisitas kadmium, pertahankan kecukupan Zn dalam tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung Zn tinggi, antara lain biji- bijian yang tidak ditumbuk halus, makanan dari golongan Leguminosal dan kacang-kacangan. Konsumsi suplemen Zn 15-30 mghari bisa mengurangi toksisitas kadmium. Konsumsi Zn, Ca, dan Se dosis tinggi dapat mengurangi absorpsi kadmium. Demikian juga konsumsi besi Fe, kufrum Cu, selenium Se, dan vitamin C yang mampu meningkatkan eliminasi kadmium yang bisa diketahui dari kadar kadmium dalam urin atau kadar kadmium pada rambut. Universitas Sumatera Utara 12 3. Diet atau food supplement bisa mengurangi toksisitas kadmium, hal tersebut mampu menggantikan kadmium atau mengeliminasi kadmium dari tubuh, antioksidan, vitamin E, vitamin K, dan klorofil agar mampu mengurangi toksisitas kadmium. Berikut daftar suplemen untuk mengurangi efek kadmium Suplemen Dosis yang dianjurkan Peranan Alfalfa 2000-3000 mghari Kandungan klorofil dan vitamin K membantu mengurangi beban kadmium dalam tubuh Kalsium Ca Magnesium Mg 2000 mghari 1000 mghari Mineral membantu mengusir Cd dari tubuh Vitamin E 600-1000 IUhari Antioksidan Seng Zn 50-60 mghari. Mengantikan posisi kadmium kuprum Cu 3 mghari Membantu Zn mengurangi deposit kadmium Besi Fe Diberikan bersama 100mg vitamin C agar penyerapan lebih baik Jangan diberikan bila tidak didiagnosa menderita anemia Sumber Widowati, 2008.

2.3 Inductively Couple Plasma ICP