20
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian CSR Corporate Social Responsibility
CSR Corporate Social Responsibility secara etimologis diterjemahkan sebagai “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”. Dalam konteks lain CSR
Corporate Social Responsibility kadang disebut juga sebagai “Tanggung Jawab Sosial Korporasi” atau “Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha Tansodus”. Dalam
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Bab V Pasal 74, CSR Corporate Social Responsibility disebutkan dengan istilah “Tanggung
Jawab Sosial dan Lingkungan”, walaupun tidak dijelaskan lebih lanjut pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tersebut. Namun menurut A.B. Susanto
dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, defenisi dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan lebih menitikberatkan kepada
pengembangan komunitas Community Development. Defenisi dari CSR Corporate Social Responsibility itu sendiri telah
dikemukakan oleh banyak pakar. Di antaranya adalah defenisi yang dikemukakan oleh Susanto 2009:10 yang mendefenisikan CSR sebagai “A business acts in
socially responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse stakeholder interests”. Defenisi ini menekankan perlunya
memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh
para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab. Sedangkan komisi Eropa membuat defenisi yang lebih praktis, yang pada
galibnya adalah bagaimana perusahaan secara sukarela memberikan kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih.
Susanto 2009:11 juga mengemukakan bahwa “sebuah perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada
peningkatan kualitas perusahaan profit; masyarakat, khususnya komunitas sekitar people; serta lingkungan hidup planet bumi”
Menurut Untung 2014:3, “Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untul bertindak etis dan
memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas”.
Menurut defenisi yang dikemukakan oleh Susanto 2009:11, “Tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam internal maupun ke luar eksternal
perusahaan. Ke dalam, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham
telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan. Karenanya mereka akan menharapkan
profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu
perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa
depan. Disamping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam juga
diarahkan kepada karyawan, karena hanya dengan kerja keras, kontribusi, serta
pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas serta meraih kesuksesan. Oleh karenanya perusahaan dituntut untuk memberikan
kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karir bagi karyawannya. Tentu saja hubungan antara perusahaan dengan karyawan ini harus
didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntungkan mutually benefical. Artinya perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai
prinsip-prinsip keadilan. Namun di lain pihak karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan peusahaan.
Ke luar, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan
kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi generasi mendatang. Pajak diperoleh dari keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Oleh karenanya perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga mampu meraih laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan dalam
usaha mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. Seiring dengan tumbuh kembang perusahaan, kebutuhan akan tenaga kerja ini
akan mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajiban untuk ikut berpartisipasi menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lapangan kerja akan semakin
banyak tersedia manakala perusahaan tumbuh dan berkembang. Oleh karenya perusahaan berkewajiban untuk selalu mencari peluang-peluang baru bagi
pertumbuhan, tentu saja dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan tingkat finansial yang optimal. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk
berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun yang tidak. Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan
tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus”.
B. Bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan