Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar Pematangsiantar

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) YANG DILAKSANAKAN HARIAN METRO SIANTAR PEMATANGSIANTAR

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh: Conny Oktaviani Hutabarat

122101022

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMAETRA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : CONNY OKTAVIANI HUTABARAT

NIM : 122101022

PROGRAM SRUDI : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL : PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL

REPONSIBILITY) YANG DILAKSANAKAN HARIAN METRO SIANTAR PEMATANGSIANTAR

Tanggal: ... 2015 DOSEN PEMBIMBING

NIP: 19760214 200501 1002

Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si

Tanggal: ... 2015 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

NIP: 19741123 200012 2001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si

Tanggal: ... 2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


(3)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena berkat dan kasih-Nya telah memperkenankan penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar Pematangsiantar”, guna melengkapi syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari banyak pihak baik secara moral maupun materil, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Keluarga, terkhususnya kedua orang tua yang sangat saya sayangi Bapak/Mama, Gunawan Hutabarat dan Sabarina br. Karo. Terima kasih buat semua doa, dukungan, dan kesabarannya dalam menghadapi penulis selama menyelesaikan Tugas Akhir ini. Dan buat abangda Doly Nisura Hutabarat, terima kasih buat nasihat dan arahannya kepada penulis, semoga abang juga segera menyusul sarjana ekonominya.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE, M.Ec, Ac, Ak, CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera


(4)

penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah mengajar dan membimbing penulis selama perkuliahan di Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan.Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Bapak Pimpinan Harian Metro Siantar Pematangsiantar dan seluruh staf yang telah bersedia membantu penulis dan memberikan izin riset di perusahaan sehingga terselesaikan Tugas Akhir ini.

7. Semua teman seperjuangan Program Diploma III Manajemen Keuangan Grup A, Stambuk 2012. Terkhususnya buat sahabat-sahabat seperjuangan penulis, Ayu Andriani, Raini Novita Putri, Sella Tania br. Sitepu, Sri Kuriani Saragih, dan Pertiwi Hotmaida Tambunan. Terima kasih telah menjadi sahabat yang baik bagi penulis.

Akhir kata penulis ucapkan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita yang membutuhkannya.

Medan, 2015

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penulisan ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Harian Metro Siantar ... 7

B. Job Description dan Standard Operasi Prosedur (SOP) Redaksi Metro Siantar Pematangsiantar ... 11

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility) ... 20

B. Bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 23

C. Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar ... 28

D. Manfaat yang Diperoleh dari Pelaksanaan Program CSR ... 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 37

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman


(7)

A. Latar Belakang

Selain modal, masyarakat dan lingkungan hidup merupakan sumber utama faktor-faktor produksi terpenting bagi kegiatan dan eksistensi perusahaan. Tanpa modal, masyarakat, dan lingkungan hidup perusahaan tidak akan pernah eksis dan mampu berkembang. Perusahaan dapat tumbuh dan berkembang karena adanya faktor-faktor produksi tersebut. Karena itulah perusahaan memiliki tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap pemberi modal (investor), keberadaan masyarakat, dan alam lingkungan.

Ketersediaan modal dan dana sangat penting bagi perusahaan. Oleh karena itu loyalitas perusahaan sangat diperlukan dalam menggaet investor. Hal ini dikarenakan investor hanya akan mau memberikan dananya kepada perusahaan yang memiliki kredibilitas yang baik. Besar kecilnya dana yang dikeluarkan investor sangat bergantung kepada loyalitas perusahaan.

Masyarakat yang sejahtera dan memiliki kesetaraan sosial ekonomi akan mampu menyediakan tenaga kerja yang berkualitas dalam jumlah yang mencukupi. Pada saat yang sama, kesejahteraan ekonomi akan meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk-produk yang dipasarkan ke masyarakat.

Demikian pula halnya dengan kelestarian alam dan lingkungan hidup. Lingkungan alam yang terjaga kelestariannya merupakan prasyarat utama


(8)

keberlangsungan operasional suatu perusahaan. Perusahaan tidak akan pernah bisa melepaskan dirinya dari alam dan lingkungan hidup, termasuk masyarakat lokal di sekitar tempatnya berada. Alam lingkungan yang terjaga kelestarian dan keharmonisannya menjamin kelancaran proses produksi, termasuk kepastian penyediaan bahan baku. Lingkungan yang rusak membawa konsekuensi biaya ekonomi yang sangat tinggi, serta memerlukan waktu panjang untuk proses pemulihannya.

Terjadinya bencana alam yang massif dan beruntun di seluruh wilayah Indonesia, membawa dampak yang negatif terhadap tingkat kesejahteraan maupun kesenjangan sosial ekonomi masyarakat. Bencana alam menimbulkan berbagai kerusakan terhadap alam dan lingkungan hidup, terutama bencana alam yang disebabkan oleh tingkah laku manusia, dalam jangka pendek maupun panjang dampak negatif bencana alam tersebut akan berpengaruh buruk pula terhadap keberadaan perusahaan di masa mendatang.

Juga akhir-akhir ini kerap kali terjadi kecelakaan dan musibah yang disebabkan oleh kalangan industri, sehingga menimbulkan stigma industrial di kalangan masyarakat. Sebagai contoh adalah mengenai kasus lumpur panas Lapindo, memang hal ini lebih dikarenakan faktor teknis dan human error yang telah menjadi trigger untuk kembali menyerukan tanggung jawab kalangan pebisnis terhadap lingkungan sekitar.


(9)

Dan belum lagi penyimpangan laporan keuangan yang kerap dilakukan oleh perusahaan agar tetap mendapat sokongan dana dari pemberi modal dan untuk memperkaya diri sendiri.

Masyarakat telah semakin kritis dan mampu melakukan filterisasi terhadap dunia usaha yang tengah berkembang di masyarakat. Menurut Susanto (2009:2), “Riset yang dilakukan oleh Roper Search Worldwide menunjukkan 75% responden memberikan nilai lebih kepada produk dan jasa yang memberikan kontribusi nyata kepada komunitas melalui program pengembangan dan 65% responden menunjukkan bahwa mereka siap berganti merek kepada merek perusahaan yang memiliki citra sosial positif. Hal ini membuktikan terjadinya perluasan minat konsumen dari produk menuju korporat”.

Konsumen menaruh perhatiannya terhadap tanggung jawab sosial perusahaan yang lebih luas, yang menyangkut etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya. Kepedulian konsumen telah meluas dari sekadar kepada suatu produk menjadi kepada korporatnya.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan perlunya kesadaran terhadap

Corporate Social Responsibility (CSR) demi tercapainya sebuah keseimbangan dunia usaha antara pelaku dan masyarakat sekitar. Pelaku bisnis tidak hanya dituntut untuk memperoleh capital gain atau profit dari lapangan usahanya, melainkan mereka juga diminta untuk memberikan kontribusi, baik material maupun spiritual kepada masyarakat dan pemerintah.


(10)

Pemikiran masyarakat yang semakin kritis terhadap etika bisnis perusahaan juga disadari oleh Harian Metro Siantar. Harian Metro Siantar merupakan salah satu perusahaan media informasi di Kota Pematangsiantar yang tentunya menyadari pemikiran masyarakat ini. Adanya tuntutan masyarakat terhadap bisnis yang beretika menggerakkan insiatif Harian Metro Siantar untuk melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap komunitas dan lingkungan sekitarnya. Terlepas dari tanggung jawab terhadap stakeholders internal perusahaan yang pada hakikatnya merupakan suatu kewajiban, Harian Metro Siantar juga melaksanakan tanggung jawab sosialnya terhadap komunitas dan lingkungannya yang mencakup banyak bidang seperti keagamaan, sosial, kesehatan, manajemen bencana, dsb. Di bidang keagamaan, Harian Metro Siantar memiliki program tahunan mengunjungi/mengundang dan memberi santunan ke panti asuhan di bulan Ramadhan dan Natal. Harian Metro Siantar juga aktif mensponsori acara-acara kegiatan keagamaan. Di bidang sosial, Harian Metro Siantar selalu memberikan bantuan kepada korban bencana alam. Di bidang kesehatan, hampir setiap tahunnya Harian Metro Siantar mengadakan gerak jalan santai untuk menumbuhkan kesadaran “jalan itu sehat” kepada masyarakat. Dan di bidang manajemen bencana, Harian Metro Siantar kerap mengadakan acara penanaman pohon dan gotong royong/kerja bakti untuk kelestarian lingkungan sekitar. Selain itu, Harian Metro Siantar juga melaksanakan tanggung jawabnya sebagai warga negara yang baik dengan mengikuti regulasi pemerintah setempat, seperti membayar pajak.


(11)

Dengan menyadari pentingnya pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) sebagai bentuk pelaksanaan etika bisnis yang baik dan benar, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menyajikan pembahasan dengan judul “ Program CSR (Corporate Social Responsibility) Yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar”.

B. Rumusan Masalah

Harian Metro Siantar merupakan salah satu koran lokal terbaik di Kota Pematangsiantar. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka permasalahan pokok yang diambil dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) Harian Metro Siantar di Kota Pematangsiantar?

2. Apakah CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar membangun citra yang positif di masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) Harian Metro Siantar di Kota Pematangsiantar.

2. Untuk mengetahui apakah CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar membangun citra yang positif di masyarakat.


(12)

D. Manfaat Penilitian

1. Sebagai sumbangan pemikiran kepada pihak perusahaan dalam menjalankan etika bisnis dan tanggung jawab sosialnya terhadap stakeholder-stakeholder

terkait.

2. Sebagai pengalaman yang cukup berharga bagi peneliti untuk menambah wawasan terkait dengan topik yang dibahas.

3. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Program Diploma III Jurusan Manajemen Keuangan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(13)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Harian Metro Siantar

Harian METRO SIANTAR merupakan koran lokal pertama di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun. Terbitan pertama tanggal 10 April tahun 2003. Pada awal terbit, METRO SIANTAR hadir menyajikan berita-berita Siantar-Simalungun dengan 12 halaman.

METRO SIANTAR dulunya bernama POS METRO SIANTAR. Saat itu berita-berita yang disajikan, kontennya kriminal dan masih koran kuning. Pergantian nama dari POS METRO SIANTAR menjadi METRO SIANTAR dilakukan pada tahun 2006 hingga saat ini, masih tetap bertahan.

Tahun pertama terbit, anak perusahaan dari Jawa Pos Nasional Network (JPNN) ini langsung diterima pembaca dengan menyajikan berita kriminal. Hingga memasuki tahun kedua, oplahnya mencapai 20.000 eks per hari.

Seiring perkembangannya yang sudah mulai besar dan mendapat tempat di hati pembacanya, METRO SIANTAR kemudian berubah wujud dari koran kuning atau biasa disebut koran kriminal menjadi koran putih dengan menampilkan berita-berita yang lebih soft dan lebih mengupas kepentingan publik.


(14)

Kantor Metro Siantar dulunya Berada di Jalan Rakutta Sembiring. Tahun 2005 pindah ke Jalan Pattimura. Dan pada tahun 2006 pindah lagi ke Jalan Sangnawaluh hingga sampai saat ini. Wilayah perjualanan koran METRO SIANTAR sudah meliputi kecamatan se-Simalungun dan Kota Siantar.

Metro Siantar memiliki anak Perusahaan yaitu: a. METRO TAPANULI terbit mulai tanggal 15 Juli 2004 b. METRO ASAHAN terbit mulai tanggal 3 Januari 2008 c. METRO TABAGSEL terbit mulai tanggal 3 Januari 2009

Penghargaan yang pernah diterima:

a. Penghargaan Palang Merah Indonesia Cab. Kabupaten Simalungun/kota Pematangsiantar

b. “ Lomba Karya Tulis PMI-AIDS ” dalam acara Palang Merah Sedunia 2005/Siantar , 9 Juli 2005.

c. Museum Record Dunia Indonesia (MURI) sebagai Pemrakarsa Kerja Bakti (Gotong Royong ) Massal dengan peserta terbanyak pada Februari 2007. d. Penghargaan bidang olahraga Futsal dari Jamsostek Cabang Siantar tahun

2011.

e. Mendapat penghargaan dari Telkomsel, Mirza Budiman, Vice President area Sumatra atas kerja sama membangun komunikasi pelanggan dengan pihak Telkomsel di daerah pedalaman.


(15)

f. Mendapat penghargaan sebagai Foto Jurnalis dan Perwajahan Koran Metro terbaik, karya tulis jurnalis, dan juga nominator website terbaik pada Dahlan Iskan award 2013.

g. Pada tanggal 19 April 2013, mencatatkan Rekor MURI penanaman pohon di sekolah terbanyak se-Siantar-Simalungun


(16)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Harian Metro Siantar Sumber: Kantor Redaksi Harian Metro Siantar Kota Pematangsiantar

Tahun 2015 Chairman

CEO

Komisaris Utama

Direktur Utama/Pimpinan

Umum

Wakil Pimpinan Umum

Pemimpin Redaksi

Redaktur Pelaksana Koordinator

Liputan

Pracetak Sekretaris


(17)

B. Job Description dan Standard Operasi Prosedur (SOP) Redaksi Metro Siantar Pematangsiantar

1. Job Description 1. Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang dipimpinnya. Pemimpin redaksi menetapkan kebijakan dan mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Pemimpin redaksi bertindak sebagai jenderal atau komandan yang perintah atau kebijakannya harus dipatuhi bawahaannnya.

2. Redaktur Pelaksana

Ketatnya persaingan antar media mengharuskan kita membenahi sistem kerja yang meliputi kecepatan (deadline) akurasi, tampilan (layout) perencanaan dan pembinaan wartawan. Ini semua merupakan tugas seorang Redaktur Pelaksana.

Agar koran Anda bisa bersaing, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Selalu bereada didepan (one step ahead), misalnya berita yang eksklusif, paling lengkap, paling menyentuh kemanusiaan, dsb.

2. Lakukan sesuatu yang istimewa. Liputan yang istimewa seperti investigasi, foto yang bicara, besar dan cerah, dsb.


(18)

4. Kreatif dan inovatif, penuh dengan ide baru, menerapkan rukun iman berita dan angle yang lain.

Evaluasi berita yang dimuat didasarkan pada rukun iman berita (eksklusif, hangat, informatif, dramatis, unik, baru, magnitude, proksimite, trend, ketokohan, angle lain, dan mission). Jika seorang redaktur bertanggunga jawab terhadap halamannya, maka tanggung jawab seorang redaktur pelaksana terletak pada semua halaman termasuk bertanggung jawab terhadap hasil kerja layout dan design iklan.

Inilah beberapa deskripsi tugas sebagai redaksi pelaksana:

1. Menegakkan disiplin (deadline, jam masuk kerja, absen dan etos kerja), menegur anak buah yang disiplin dan tanggung jawabnya rendah, tidak kreatif, dan skillnya sebagai wartawan tidak jalan. Mencermati elemen dasar jurnalistik, kesalahan ketik, berita yang tidak berimbang, berita yang tidak berbobot, berita yang faktnya meragukan dan tidak akurat.

2. Membina reporter dan redaktur agar menjadi lebih hebat, memperbanyak penugasan melalui koordinator liputan, dan mengikuti perkembangan berita sehingga pembaca tidak merasa haknya untuk mengetahui informasi diputuskan begitu saja.

3. Merencanakan berita dan liputan, baik jangka pendek, menegah, dan jangka panjang. Mencermati koran saingan, adakah yang bisa dikembangkan, melihat kalender event, dsb. Ikut mengarahkan layout


(19)

4. Datang lebih cepat, sebab waktu sangat singkat untuk mengedit, memilih deadline, menyiapkan foto, mengatur tata letak (layout) dan memilih angle. Yang terpenting, melihat listing berita pada hari itu, agar mengetahui kekuatan berita yang dsiapkan.

5. Terus belajar, bahasa pers mempunyai sifat yang khas, singkat, padat, sederhana, lancar, lugas dan menarik. Mengevaluasi semua halaman, apakah berita yang dimuat benar-benar dibutuhkan pembaca/pro pasar. Ringkasan tugas redaktur pelaksana:

1. Menjaga deadline, menetapkan deadline baru agar lebih cepat. 2. Wajib menegur redaktur yang tidak disiplin.

3. Berkoordinasi dengan Redaktur-Pimred lain soal judul, isi berita, foto, dan memeriksa bahasa dan istilah yang digunakan.

4. Wajib memparaf halaman print kecil (fit to print). 5. Mengecek halman lain agar tidak terjadi berita double. 6. Bertanggung jawab atas kesalahan ketik dan judul.

7. Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Koorlip soal berita terbaik untuk halaman utama, Metropolis, Olah Raga, dll.

8. Reporter tidak boleh meninggalkan kantor sebelum disetujui oleh redaktur.

9. Redaktur tidak boleh meninggalkan kantor sebelum halaman diparaf redaktur pelaksana.

10.Redaktur dan redaktur pelaksana wajib rapat pada pukul 16.00 WIB. 11.Redaktur pelaksana wajib mengecek koran cetakan pertama.


(20)

3. Kordinatur Liputan

Kebutuhan dan harapan pembaca selalu meningkat. Tugas seorang koordinator liputan antara lain membina reporter melalui pelatihan dan magang, merencanakan berita dan mengevaluasi kualitas reporter.

Kualitas berita harus diseleksi dengan ketat. Pada saat-saat tertentu, terjadi paceklik berita karena tidak layak muat. Hal ini harus diatasi seorang koordinator liputan, pertanyaannya adalah apakah berita-berita yang dimuat diperlukan dan dibutuhkan pembaca?

Perencanaan yang bagus berarti telah menyelesaikajn separuh isi koran edisi besok. Koordinator liputan bertanggung jawab menyuplai berita dan foto. Berikut adalah tugas seorang koordinator liputan:

a. Perencanaan Jangka Pendek

1. Membedah koran hari itu, adakah yang bisa dilanjutkan? Mencari

angle lain, dan mengembangkannya.

2. Mendapat informasi dari reporter, radio, TV, dan sumber lainnya. Membuat perencanaan HL, features, angle lain, dan memilih foto-foto terbaik.

3. Melihat calendar of event dan membuat liputannya.

4. Membedah ulang koran. Melihat perencanaannya. Sudahkah semua lapisan pembaca terpuaskan?


(21)

b. Perencanaan Jangka Menengah

1. Membuat perencanaan mingguan, atau bulanan, untuk mendapatkan liputan istimewa seperti majalah mingguan, yang akan menentukan laporan utama.

2. Mencari event penting seperti Pekan Olahraga Provinsi. Dan menentukan bagaimana membuat liputan yang menarik dan eksklusif. c. Perencanaan Jangka Panjang

1. Memikirkan penggantian rubrik sesudah enam bulan. Memikirkan rubrik yang mewakili kepentingan pembaca dan memiliki rating

tinggi.

2. Melakukan rolling reporter, photographer, layout dan tim grafis paling lambat sekali enam bulan.

3. Menyiapkan beita yang beremosi, seperti: Seandainya saya seorang detektif, Dompet Peduli, Kampanye Berlalu Lintas, dll.

4. Meng-update gaya layout agar terlihat lebih fresh. 4. Redaktur

Tugas seorang redaktur adalah memenuhi kebutuhan pembaca. Saat di meja redaktur tersedia sejumlah naskah dan berita, di saat itulah keberadaannya sebagai redaktur duji. Saat bekerja dibawah tekanan

deadline, topik informasi yang dimuat hendaknya lebih bervariasi. Latar belakang pembaca dilihat dari aspek geografis, sosiografis, dan psikografis.


(22)

Tugas dan tanggung jawab seorang redaktur adalah sebagai berikut: 1. Pra Editing

Waktu mengedit terbatas. Redaktur harus datang lebih cepat, menyiapkan foto dan tata letak. Redaktur harus datang lebih awal agar bisa memonitor listing berita dan memperkaya berita dengan referensi lain.

2. Penulisan

Bahasa pers sifatnya khas. Singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas dan menarik. Bahasa pers harus bisa dimengerti semua lapisan. Istilah rumit ekonomi, kesehatan, dll harus dijelaskan. Berita yang baik kalimatnya singkat, mengalir, logis dan jernih serta menggunakan kalimat aktif, bukan pasif.

3. Editing

Mengedit berita agar berita yang dimuat bukan berita yang salah. 4. Bobot

Berita yang disajikan tidak saja harus berbobot, tetapi menarik. Memilih judul menarik, angle, dan teras berita (lead) yang bagus dan memeriksa pilihan kata dan penulisan yang benar.

5. Akurasi

Berita yang dimuat harus akurat. Mulai dari nama, tempat kejadian, waktu, dan istilah-istilah, termasuk istilah asing.


(23)

6. Wawasan

Kebernaran material berita sangat penting. Redaktur harus memiliki wawasan tentang berita yang ditulis reporter sehingga perlu pengayaan agar berita itu tidak kering. Dalam hal tertentu, redaktur tak perlu malu bertanya pada reporter.

7. Etika

Redaktur harus mengantisipasi dampak berita, apakah mengandung SARA. Redaktur harus menolak berita yang tidak berimbang dan menyakiti orang yang tidak bersalah. Termasuk juga mengantisipasi tuntutan hukum dari pihak lain.

8. Pelatihan

Seorang redaktur bukan tipe orang dibelakang meja. Ia harus punya pergaulan luas, berpengetuhan dan banyak membaca, ikut pelatihan, dsb. Redaktur harus mengembangkan proses komunikasi dan penularan dengan reporter sehingga prosesnya sudah dimulai pada saat berita itu dicari.

5. Reporter

Mencari berita lalu membuat atau menyusunnya merupakan tugas pokok reporter.

6. Photographer

Tugasnya mengambil gambar/foto peristiwa atau objek tertentu yang bernilai berita atau untuk melengkapi berita yang dibuat wartawan tulis.


(24)

7. Pracetak

Bertanggung jawab menangani naskah siap cetak. Yaitu semua naskah berita yang sudah diturunkan ke percetakan dan sudah diset bersih desain

cover dan perwajahan (tata letak, layout, artistik). 8. Sekretaris Redaksi

Mengatur dan mempersiapkan berbagai kebutuhan redaksi. Baik dalam bentuk administrasi surat menyurat maupun operasional. Sekretaris redaksi juga bertanggungjawab mengatur anggaran untuk keperluan operasional redaksi, membuat notulensi rapat dan melayani keperluan pembaca, baik yang komplain dan sebagainya untuk selanjutnya diteruskan ke pimpinan.

2. Parameter Berita Layak Muat

Rukun Iman Berita Skor

1. Hangat 8

2. Informatif 7

3. Eksklusif 9

4. Dramatis 9

5. Unik 8

6. Baru (belum pernah terjadi) 8

7. Magnitude (kedekatan) 8

8. Proksimite 7

9. Trend 8


(25)

11.Angle lain 7

12.Mission 7

3. Skorsing Berita

Indikator Skor

1. Apakah berita dihalaman utama diterima

pasar dan penting buat warga? 50 2. Apakah berita berskala nasional? 20 3. Apakah sudah memenuhi standar jurnalistik? 20 4. Apakah fotonya berbicara dan hebat? 10

Total Skor 100

• Jika skornya hanya 80 dipertimbangkan menjadi Second Headlines (HL). Dibawah 60 tidak layak naik dihalaman utama.


(26)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility)

CSR (Corporate Social Responsibility) secara etimologis diterjemahkan sebagai “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan”. Dalam konteks lain CSR (Corporate Social Responsibility) kadang disebut juga sebagai “Tanggung Jawab Sosial Korporasi” atau “Tanggung Jawab Sosial Dunia Usaha (Tansodus)”. Dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Bab V Pasal 74, CSR (Corporate Social Responsibility) disebutkan dengan istilah “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”, walaupun tidak dijelaskan lebih lanjut pengertian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan tersebut. Namun menurut A.B. Susanto dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, defenisi dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan lebih menitikberatkan kepada pengembangan komunitas (Community Development).

Defenisi dari CSR (Corporate Social Responsibility) itu sendiri telah dikemukakan oleh banyak pakar. Di antaranya adalah defenisi yang dikemukakan oleh Susanto (2009:10) yang mendefenisikan CSR sebagai “A business acts in socially responsible manner when its decision and actions account for and balance diverse stakeholder interests”. Defenisi ini menekankan perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai

stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab. Sedangkan komisi Eropa membuat defenisi yang lebih praktis, yang pada


(27)

galibnya adalah bagaimana perusahaan secara sukarela memberikan kontribusi bagi terbentuknya masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih. Susanto (2009:11) juga mengemukakan bahwa “sebuah perusahaan yang menunjukkan tanggung jawab sosialnya akan memberikan perhatian kepada peningkatan kualitas perusahaan (profit); masyarakat, khususnya komunitas sekitar (people); serta lingkungan hidup (planet bumi)”

Menurut Untung (2014:3), “Corporate Social Responsibility merupakan suatu komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untul bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas”.

Menurut defenisi yang dikemukakan oleh Susanto (2009:11), “Tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal) perusahaan. Ke dalam, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas operasional perusahaan. Karenanya mereka akan menharapkan profitabilitas yang optimal serta pertumbuhan perusahaan sehingga kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan.

Disamping kepada pemegang saham, tanggung jawab sosial ke dalam juga diarahkan kepada karyawan, karena hanya dengan kerja keras, kontribusi, serta


(28)

pengorbanan merekalah perusahaan dapat menjalankan berbagai aktivitas serta meraih kesuksesan. Oleh karenanya perusahaan dituntut untuk memberikan kompensasi yang adil serta memberikan peluang pengembangan karir bagi karyawannya. Tentu saja hubungan antara perusahaan dengan karyawan ini harus didasarkan pada prinsip hubungan yang saling menguntungkan (mutually benefical). Artinya perusahaan harus memberikan kompensasi yang sesuai prinsip-prinsip keadilan. Namun di lain pihak karyawan pun dituntut untuk memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan peusahaan.

Ke luar, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi generasi mendatang. Pajak diperoleh dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karenanya perusahaan harus dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga mampu meraih laba yang maksimal. Demi kelancaran aktivitas perusahaan dalam usaha mencapai tujuannya, perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja. Seiring dengan tumbuh kembang perusahaan, kebutuhan akan tenaga kerja ini akan mengalami peningkatan. Perusahaan berkewajiban untuk ikut berpartisipasi menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Lapangan kerja akan semakin banyak tersedia manakala perusahaan tumbuh dan berkembang. Oleh karenya perusahaan berkewajiban untuk selalu mencari peluang-peluang baru bagi pertumbuhan, tentu saja dengan tetap mempertimbangkan faktor keuntungan dan tingkat finansial yang optimal. Perusahaan juga memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan dan


(29)

kompetensi masyarakat, baik yang berkaitan dengan perusahaan maupun yang tidak. Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memelihara kualitas lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus”.

B. Bidang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut Ebert & Griffin (2007:71), “Sewaktu mendefenisikan tanggung jawab sosialnya, perusahaan biasanya menghadapi empat hal yang harus dipertimbangkan: tanggung jawab terhadap lingkungan, pelanggan, karyawan, dan investornya”.

1. Tanggung Jawab terhadap Lingkungan

Dunia industri sering menjadi tertuduh utama dalam masalah kerusakan lingkungan, karena “kerakusannya” dalam mengeksploitasi sumber daya alam. Mengendalikan polusi (masuknya zat-zat berbahaya ke dalam lingkungan) merupakan tantangan besar dalam bisnis kontemporer. Walaupun polusi suara saat ini semakin menarik kepedulian masyarakat, polusi udara, air, dan tanah tetap menjadi masalah besar yang perlu dicari penyelesaiannya baik oleh pemerintah maupun dunia usaha.

Tekanan dari stakeholders yang tumbuh dari kesadaran terhadap kelestarian lingkungan telah merasuk ke dalam dunia korporasi dan praktik-praktik manajemen. Misalnya institusionalisasi yang dituangkan dalam ISO 14000. Konsep produksi juga telah mengalami kemajuan dari konsep cradle to grave

menjadi daur ulang. Cradle to cradle seperti yang diterapkan Xerox. Berarti industri tidak hanya mengamankan agar sampah atau limbah tidak mencemari


(30)

lingkungan, tetapi juga berusaha agar sampah atau limbahnya dapat didaur ulang.

Menjadi “hijau” bukan hanya mengubah proses dan produk, yang hanya berkutat di proses internal pabrik belaka. Menjadi hijau juga mempedulikan ke-“hijauan”-nya mulai dari bahan baku yang digunakan dan kualitas perusahaan pemasok dipandang dari kacamata sadar lingkungan, seperti yang tertuang dalam standarisasi ISO 14000. Perusahaan juga harus bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas untuk meminimalkan dampak negatif dari sisa produk yang dihasilkan, penanganan limbah maupun “sampah” dari produk yang sudah terpakai, seperti kemasan. Pada umumnya peng-“hijau”-an perusahaan ini dikenal dengan Coorporate Greening.

2. Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya akan kehilangan kepercayaan dan akhirnya akan kehilangan bisnis. Selain itu, pemerintah secara aktif mengawasi apa yang dapat dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan oleh bisnis-bisnis sehubungan dengan konsumennya. Di Indonesia, kontrol terhadap dunia periklanan dilakukan oleh beberapa lembaga. Salah satunya bernama Komisi Periklanan Indonesia. Dan terkhusus untuk produk obat dan makanan diawasi secara langsung oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sedangkan untuk penetapan harga dan persaingan dunia harga diawasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Praktek bisnis yang tidak etis dan tidak bertanggung jawab terhadap pelanggannya dapat dikenakan denda dan hukuman dari pemerintah.


(31)

Tanggung jawab sosial terhadap konsumen pada umumnya terbagi atas dua kategori: menyediakan produk-produk berkualitas dan menetapkan harga-harga secara adil. Tentu saja, tingkat kepedulian perusahaan terhadap tanggung jawab sosial bebeda-beda, seperti juga pendekatan mereka terhadap tanggung jawab lingkungan. Tetapi, tida seperti masalah lingkungan, kebanyakan permasalahan pelanggan tidak memerlukan solusi yang mahal. Sesungguhnya, sebagian besar masalah dapat dihindari apabila perusahaan mengikuti praktek-praktek yang telah diatur dan memerhatikan hukum yang berkenaan dengan hak-hak konsumen, penetapan harga yang wajar, dan etika dalam periklanan.

3. Tanggung Jawab terhadap Karyawan

Perilaku tanggung jawab secara sosial terhadap para karyawan memiliki komponen hukum dan sosial. Menurut peraturan, bisnis tidak dapat mempraktekkan berbagai bentuk diskriminasi ilegal terhadap orang-orang dalam setiap segi hubungan pekerjaan. Sebagai contoh, perusahaan tidak dapat menolak memperkerjakan seseorang hanya karena masalah etnis atau membayar seseorang lebih rendah dibandingkan orang lain berdasarkan alasan jenis kelamin. Tindakan-tindakan seperti itu hanya dapat dilakukan untuk tuntutan pekerjaan saja. Perusahaan dikatakan memenuhi tanggung jawab hukum dan sosialnya apabila karyawannya diberi kesempatan yang sama tanpa memandang faktor-faktor suku, jenis kelamin, atau faktor lainnya yang tidak relevan.


(32)

Perusahaan yang mengabaikan tanggung jawab itu menghadapi risiko kehilangan karyawan yang produktif dan bermotivasi tinggi. Perusahaan tersebut juga menghadapi risiko tuntutan hukum.

Akan tetapi, menurut pendapat banyak orang, tanggung jawab sosial terhadap karyawan tidak terbatas pada kesetaraan kesempatan saja. Menurut pandangan populer, koorporasi harus berusaha keras untuk memastikan bahwa mereka menyediakan lingkungan kerja yang aman, secara fisik, maupun sosial. Perusahaan juga wajib melindungi kesehatan para karyawannya dengan cara memberikan kesempatan untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tekanan kehidupan dan preferensi hidup. Dari sudut pandang itu, tanggung jawab sosial terhadap para pekerja juga mencakup usaha membantu mereka mempertahankan keahlian kerja yang sesuai dan, ketika pemecatan atau penghentian perlu dilakukan, memperlakukan mereka dengan rasa hormat dan belas kasih.

4. Tanggung Jawab terhadap Penanam Modal

Karena pemegang saham merupakan pemilik perusahaan, terdengar sangat janggal apabila perusahaan mengabaikan para investornya. Para manajer dapat menghindari tanggung jawab mereka kepada investor dengan beberapa cara. Namun demikian, perilaku tidak bertanggung jawab terhadap para pemegang saham sama artinya dengan merusak sumber daya keuangan perusahaan. Pada kasus seperti itu, pihak yang sudah pasti dirugikan adalah para pemilik saham yang tidak menerima pendapatan atau dividen mereka.


(33)

Perusahaan dapat pula bertindak tidak bertanggung jawab terhadap para investor dengan cara memberikan keterangan yang menyimpang mengenai sumber daya perusahaan.

Untuk mempertahankan sikap mental dan tanggung jawab sosial terhadap para investor, para manajer harus mengikuti prosedur akuntansi yang pantas, memberikan informasi yang tepat kepada pihak berkepentingan mengenai kinerja keuangan perusahaan, dan mengelola perusahaan untuk melindungi hak-hak dan investasi para pemegang saham. Mereka harus akurat dan terus terang dalam menilai pertumbuhan dan profitabilitas masa depan serta bahkan menghindari tidak layak dalam bidang-bidang yang sensitif seperti insider trading, manipulasi harga saham, dan menyembunyikan data keuangan.

C. Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar

Tanggung jawab sosial perusahaan telah tercantum dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, perusahaan, terutama yang berbasis sumber daya alam, berkewajiban untuk melaksanakan SCR, walaupun CSR seharusnya bersifat sukarela. Dalam UU PT tersebut, defenisi tangung jawab sosial dan lingkungan lebih menitikberatkan kepada pengembangan komunitas (community development).

Di luar “kewajiban” untuk mengikuti peraturan, CSR memang sepatutnya dilaksanakan oleh perusahaan, dengan kesadaran sendiri dan bersifat sukarela,


(34)

karena CSR saat ini telah menjadi semacam social license to operation bagi perusahaan, yang sebenarnya dapat dijabarkan dari perumusan misi perusahaan.

Bibit CSR memang pada awalnya bersemi dari motif filantropis perusahaan, yang sering bersifat spontan dan belum terkelola dengan baik. Selanjutnya, dorongan eksternal berupa tuntutan masyarakat dan dorongan internal perusahaan agar perusahaan lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.

Makna CSR pun semakin meluas, bukan sekadar tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar dan hanya bersifat filantropis, tetapi meluas ke seluruh planet bumi, dan harus dikelola dengan sasaran yang jelas dan perencanaan yang baik.

Di tengah masyarakat dunia yang semakin kritis dan peduli terhadap keberlangsungan lingkungan dalam jangka panjang dan menunjang nilai-nilai etika, CSR menjadi keharusan bagi perusahaan. Apalagi perusahaan memperoleh manfaat dalam kegiatan CSR ini, yang terutama berkaitan dengan manajemen reputasi.

Hal ini juga dirasakan oleh Harian Metro Siantar. Sebagai koran lokal yang memiliki persaingan ketat dengan koran-koran lainnya, program CSR ini diperlukan Harian Metro Siantar sebagai sarana “perkenalan dan penonjolan diri”. Akan tetapi, seiring dengan perjalanan waktu, setelah mendapat tempat di hati masyarakat, arah pelaksanaan program CSR ini telah berubah haluan. Jika pada awalnya program CSR dilaksanakan sebagi ajang promosi diri, kini program CSR Harian Metro Siantar dilaksanakan atas dasar tanggung jawab moral kepada komunitas sekitarnya. Redaksi Harian Metro Siantar ingin lebih dekat dengan


(35)

komunitas disekitarnya dan berpartisipasi dalam perkembangan masyarakat disekitarnya.

Berikut merupakan program-program CSR yang diselenggarakan Harian Metro Siantar:

1. Tanggung Jawab Sosial terhadap Pemerintah

Harian Metro Siantar memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah. Harian Metro Siantar selalu berupaya mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti pembayaran pajak tepat waktu. Untuk meningkatkan hubungan dengan pemerintah, Harian Metro Siantar telah melakukan beberapa kegiatan, antara lain kegiatan sosial, kegiatan lingkungan dan ikut berpartisipasi dalam acara-acara atau event-event yang dilaksanakan oleh pemerintahan. Seperti contoh, pada Peringatan HUT Kota Pematangsiantar pada tahun 2011/2012, Harian Metro Siantar turut berpartisipasi mensponsori acara tersebut. Harian Metro Siantar juga turut berpartisipasi sebagai sarana informasi dalam menjaga kedaulatan Negara terhadap pulau-pulau terluar Indonesia, yaitu dengan turut langsung meliput ke Pulau Berhala bersama anggota TNI Korem 022 Pantai Timur pada saat Pemerintah Malaysia mengklaim pulau tersebut. Selain itu, Harian Metro Siantar juga berpartisipasi dalam pengembangan roda pemerintahan daerah, yaitu dengan menyediakan layanan interaktif berisi keluhan-keluhan dan kritik masyarakat terhadap pemerintahan.


(36)

2. Tanggung Jawab Sosial terhadap Masyarakat

Harian Metro Siantar termasuk aktif di dalam pengembangan masyarakat sekitar dan ikut berkontribusi dalam acara-acara yang diselengarakan komunitas disekitarnya. Di bidang keagamaan, Harian Metro Siantar memiliki program tahunan setiap bulan Ramadhan mengundang/mendatangi langsung panti asuhan untuk mengadakan acara buka puasa bersama sekaligus memberikan santunan kepada anak-anak panti asuhan dan diadakan di panti asuhan yang berbeda tiap tahunnya. Dan pada perayaan Natal setiap tahunnya, Harian Metro Siantar juga mengundang anak-anak panti asuhan dari Yayasan Kristen dan memberikan santunan kepada anak-anak tersebut. Selain itu Harian Metro Siantar juga aktif dalam acara keagamaan, seperti menjadi sponsor acara Isra Mi’raj, peringatan Maulid, dan berbagai kegiatan keagamaan yang lain. Di bidang sosial, Harian Metro Siantar juga aktif memberikan bantuan kemanusiaan kepada korban bencana. Yang terbaru, Harian Metro Siantar memberikan bantuan makanan kepada korban banjir Sungai Bah Bolon pada tahun 2014 kemarin. Harian Metro Siantar juga menjadi wadah tempat penampungan bantuan kepada korban pengungsi Gunung Sinabung. Harian Metro Siantar juga setiap tahunnya memberikan bantuan posko pengamanan Operasi Ketupat Toba pada saat Ramadhan dan Idul Firi, dan posko pengamanan Operasi Lilin Toba pada saat Natal. Di bidang pendidikan, Harian Metro Siantar pernah mengadakan lomba karya tulis dengan tema Media Lokal dan Peningkatan Pembangunan di Pematangsiantar dan sering juga mengadakan seminar jurnalistik dan pers di


(37)

sekolah-sekolah dan kampus aekitar. Harian Metro Siantar juga turut aktif dalam acara komunitas lokal setempat. Yaitu menjadi sponsor Lomba Fashion Show pada 10 April 2011, mengadakan Lomba Foto Bintang Metro Siantar pada April 2008, dan Lomba Bintang Metro Siantar pada tahun 2011. Di bidang kesehatan, Harian Metro Siantar turut aktif mensponsori berbagai acara setiap tahunnya seperti Jalan Santai Bersama Metro Siantar pada 22 Januari 2011, Senam Siantar Style Bersama Susu Entrasol pada 21 April 2013, dan mengadakan gebyar pelanggan dengan melaksanakan senam bersama, lalu membagikan hadiah berupa sepeda motor, kulkas, TV, dll melalui lucky draw.

3. Tanggung Jawab sosial Terhadap Lingkungan

Dalam hal ini, Harian Metro Siantar lebih fokus kepada program manajemen bencana dibandingkan dengan Corporate Greening. Manajemen bencana lebih dari sekadar pemberian bantuan guna meringankan penderitaan para korban bencana. Manajemen bencana mempunyai tujuan yang lebih luas, yaitu usaha-usaha mengurangi risiko terjadinya bencana, dan apabila tidak memungkinkan, meminimalisir dampak buruk yang mungkin timbul. Untuk itu Harian Metro Siantar kerap kali mengadakan acara gotong royong dan penanaman pohon dengan mengajak masyarakat setempat. Hal ini dibuktikan dengan pemberian penghargaan oleh Museum Record Indonesia pada Februari 2007 kepada Harian Metro Siantar sebagai Pemrakarsa Kerja Bakti (Gotong Royong) Massal dengan peserta terbanyak. Dan penghargaan dari


(38)

MURI pada tanggal 19 April 2013 atas penanaman pohon di sekolah terbanyak se-Siantar-Simalungun.

4. Tanggung Jawab Sosial terhadap Pelanggan

Di dalam hal ini, Harian Metro Siantar menyediakan layanan Call Center

untuk menampung kritik dan keluhan pelanggan terhadap berita yang dimuat di koran. Selain itu, setiap tahun khususnya kepada pembaca Koran Metro Siantar, selalu dimuat jalur-jalur alternatif mudik pada saat hari-hari besar agar terhindar dari kemacetan.

5. Tanggung Jawab Sosial terhadap Karyawan

Harian Metro Siantar menyadari arti penting kontribusi karyawan terhadap kemajuan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan pemberian gaji yang memenuhi standard UMR, penyediaan asuransi Kesehatan dan Ketenagakerjaan BPJS, dan adanya program profit sharing, yaitu pembagian keuntungan perusahaan kepada seluruh karyawan setelah terlebih dahulu diberikan ke pemegang saham dan jumlahnya tergantung pada laba yang diperoleh tiap tahunnya. Harian Metro Siantar juga memiliki tim Perumus Jabatan untuk karyawan yang berprestasi sehingga bisa memiliki jenjang karir yang meningkat.

6. Tanggung Jawab terhadap Pemegang Saham

Harian Metro Siantar sangat menghormati investornya. Hal ini dibuktikan dengan pertanggungjawaban laporan keuangan pada saat Rapat Pimpinan Perusahaan dan pembagian laba yang adil yang sesuai dengan jumlah yang disepakati tergantung besaran laba yang diperoleh tiap tahunnya.


(39)

D. Manfaat yang Diperoleh dari Pelaksanaan Program CSR

Masih banyak kalangan yang memandang Corporate Social Responsibility

(CSR) sebagai program yang tidak profitable sehingga tak urung Corporate Social Responsibility (CSR) akan menjadi beban dan tuntutan semata, akan tetapi seharusnya merupakan komitmen yang dilakukan pemerintah dan perusahaan untuk peduli dan berupaya aktif memberi solusi konkrit atas kompleksnya permasalahan sosial di tengah masyarakat Indonesia. Fokus Corporate Social Responsibility (CSR) adalah bagaimana meningkatkan kualitas hidup masyarakat hingga akhirnya muncul kemapaman masyarakat untuk mengatasi permasalahan sosial.

Berbagai program kegiatan pelaksanaan Corporate Social Responsibility

(CSR) yang dilakukan Harian Metro Siantar juga mempunyai tujuan untuk melakukan pengembangan masyarakat (community development) dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Walaupun program kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar tidak sebesar program kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan oleh korporasi-korporasi besar, akan tetapi pelaksanaan kegiatan

Corporate Social Responsibility (CSR) tersebut cukup memberikan manfaat/efek positif terhadap masyarakat.

Berikut merupakan manfaat yang diterima masyarakat melalui pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) Harian Metro Siantar di Kota Pematangsiantar:


(40)

1. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat.

Efek positif ini diperoleh dari program pelaksanaan CSR di bidang kesehatan. Adanya program kegiatan “jalan sehat” yang sering dilakukan Harian Metro Siantar menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya banyak berjalan kaki untuk kesehatan tubuh dan tulang.

2. Meningkatnya kualitas hidup komunitas setempat

Efek positif ini diperoleh dari program pelaksanaan CSR di bidang lingkungan. Seringnya diadakan kerja bakti/gotong royong dan penanaman pohon telah menciptakan lingkungan yang bersih dan segar bagi komunitas sekitar.

3. Meningkatnya kualitas spiritual komunitas setempat

Efek positif ini diperoleh dari program pelaksanaan CSR di bidang keagamaan. Dengan turut aktif melaksanakan kegiatan di bidang keagamaan, secara tidak langsung Harian Metro Siantar telah mengembangkan ahlak komunitas setempat. Kegiatan ini semakin menumbuhkan rasa saling mengasihi dan menghormati di antara komunitas setempat.

Pelaksanaan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) ini tidak hanya memberikan efek positif kepada masyarakat saja, tetapi pemerintahan juga merasakan manfaatnya.

Berikut manfaat yang diterima oleh pemerintah:

1. Meningkatnya APBD pemerintah dikarenakan pembayaran pajak tepat waktu. Kepatuhan Harian Metro Siantar dalam membayar pajak tepat waktu juga merupakan salah satu contoh positif kepada perusahaan lainnya. Hal ini akan


(41)

menggugah kesadaran perusahaan lainnya dan membantu pemerintah dalam menggalakkan program “wajib pajak”.

2. Adanya kemajuan pemerintahan

Penyediaan layanan interaktif untuk kritik dan saran pemerintahan dijadikan sebagai bahan refleksi dan perbaikan oleh pemerintahan setempat.

3. Membantu menghemat APBD pemerintah di bidang sosial dan lingkungan Dengan aktif memberikan bantuan kepada korban bencana dan memperbaiki lingkungan hidup, Harian Metro Siantar telah membantu pemerintah dalam program sosial dan lingkungan hidup.

Selain manfaat yang dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah, adanya pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility) juga memberikan efek positif yang cukup besar pada Harian Metro Siantar walaupun bukan dalam bentuk profit

secara langsung.

Berikut merupakan manfaat yang diteirima Harian Metro Siantar: 1. Meningkatkan citra perusahaan

Seringnya diminta menjadi sponsor dalam pelaksanaan berbagai acara kegiatan, menunjukkan bahwa Harian Metro Siantar mendapat citra baik di masyarakat. Masyarakat memiliki pemikiran bahwa Harian Metro Siantar pasti akan mendukung acara-acara yang memberikan manfaat positif terhadap komunitas setempat.

2. Mengembangkan kerja sama dengan pihak lain

Seringnya berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat dan pemerintahan, telah membuat Harian Metro Siantar memiliki kesempatan


(42)

yang lebih besar untuk melakukan kerja sama. Seperti contoh, dikarenakan adanya jalinan hubungan yang baik antara pemerintah dan Harian Metro Siantar, kebanyakan instansi-instansi pemerintahan di Kota Pematangsiantar berlangganan Koran Metro Siantar sebagai koran bacaan setiap paginya. 3. Memperkuat brand image Koran Metro Siantar

Dikarenakan sering ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat, hal ini telah menumbuhkan brand image di pikiran masyarakat. 4. Meningkatkan volume penjualan

Adanya kerja sama dan penciptaan brand image perusahaan di masyarakat dan pemerintah, tentunya hal tersebut sangat membantu dalam meningkatkan volume penjualan Koran Metro Siantar setiap tahunnya. Sejak pertama kali didirikan pada tanggal 10 April tahun 2003 hingga saat ini, oplahnya telah melebihi 20.000 eks per hari. Adanya peningkatan penjualan ini tentu memberikan dampak yang positif juga bagi peningkatan profitabilitas perusahaan.


(43)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pembahasan mengenai Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Program CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu kewajiban bagi setiap perusahaan yang menjalankan usahanya. Selain memiliki payung hukum, program CSR yang dilaksanakan juga merupakan suatu pertanggungjawaban etika bisnis perusahaan terhadap stakeholders terkait. 2. Melalui program-program CSR yang telah dilaksanakan, Harian Metro

Siantar telah menunjukkan pelaksanaan etika bisnis yang baik dan benar.

3. Pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang dilaksanakan Harian Metro Siantar telah mencakup berbagai aspek dan bidang. Walaupun program yang dilaksanakan tidak sebesar program-program yang dilaksanakan korporasi besar, hal ini telah cukup untuk menunjukkan kepedulian Harian Metro Siantar terhadap stakeholders-nya. 4. Pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang

dilaksanakan Harian Metro Siantar berjalan baik dan efektif. Hal ini terbukti dari adanya manfaat-manfaat/efek positif yang diterima oleh masyarakat, pemerintah, dan Harian Metro Siantar itu sendiri.


(44)

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan kepada Harian Metro Siantar terkait dengan pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibiliy) mereka adalah sebagai berikut:

1. Agar pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibiliy) yang dilaksanakan tidak terfokus hanya di pusat Kota Pematangsiantar saja. Banyak juga daerah di sekitar Kota Pematangsiantar yang membutuhkan bantuan sosial terutama di bidang agama, kesehatan, dan lingkungan.

2. Agar program yang dilaksanakan dapat dijadwalkan secara teratur. Tidak hanya di bidang agama yang rutin dilaksanakan tiap tahun, diharapkan pelaksanaan program CSR (Corporate Social Responsibiliy) di bidang lainnya juga terjadwal teratur agar animo masyarakat tetap terjaga.

3. Diharapkan adanya program-program tambahan khususnya di aspek pendidikan.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert, 2007. Bisnis, Jakarta: Erlangga. Rudito, Bambang dan Melia Famiola, 2013. CSR (Corporate Social

Responsibility), Bandung: Rekayasa Sains.

Susanto, A.B, 2009. Reputation-Driven Corporate Social Responsibility, Jakarta: Erlangga.


(46)

LAMPIRAN

Kepala SMAN 2, Ka BLH, Dinas Kebersihan, Pelajar serta Karyawan Harian Metro Siantar saat mengangkat pohon untuk ditanam di lingkungan SMA Negeri

2 Siantar sebagai bagian dari acara penanaman pohon massal dalam rangka memperingati HUT Harian Metro Siantar ke-10 dan Hari Kota Pematangsiantar


(47)

Bupati Simalungun JR Saragih, Sekda Siantar Donver Panggabean dan Pimpinan Harian Metro Siantar berfoto bersama Uspida setempat usai menerima piagam


(48)

PU Harian Metro Siantar, Marganas Nainggolan melepas peserta gerak jalan santai dan Senam Siantar Style Bersama Susu Entrasol yang disponsori Harian Metro Siantar pada bulan April 2013 sebagai puncak perayaan HUT Harian Metro


(49)

Pimpinan Harian Metro Siantar berfoto bersama anak yatim saat acara buka puasa bersama pada bulan Juli 2014.

Pimpinan Harian Metro Siantar memberikan santunan kepada anak yatim saat acara buka bersama pada bulan Juli 2014


(50)

Perayaan Natal Sumut Pos Grup (Pos Metro Medan, Metro Siantar, Metro Asahan, Metro Tapanuli, Metro Tabagsel, Posmetro Langkat, Posmetro Binja, Posmetro Simalem, Rakyat Aceh serta Percetakan Graindo untuk mempererat tali


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Ebert, 2007. Bisnis, Jakarta: Erlangga. Rudito, Bambang dan Melia Famiola, 2013. CSR (Corporate Social

Responsibility), Bandung: Rekayasa Sains.

Susanto, A.B, 2009. Reputation-Driven Corporate Social Responsibility, Jakarta: Erlangga.


(2)

LAMPIRAN

Kepala SMAN 2, Ka BLH, Dinas Kebersihan, Pelajar serta Karyawan Harian Metro Siantar saat mengangkat pohon untuk ditanam di lingkungan SMA Negeri

2 Siantar sebagai bagian dari acara penanaman pohon massal dalam rangka memperingati HUT Harian Metro Siantar ke-10 dan Hari Kota Pematangsiantar


(3)

Bupati Simalungun JR Saragih, Sekda Siantar Donver Panggabean dan Pimpinan Harian Metro Siantar berfoto bersama Uspida setempat usai menerima piagam


(4)

42

PU Harian Metro Siantar, Marganas Nainggolan melepas peserta gerak jalan santai dan Senam Siantar Style Bersama Susu Entrasol yang disponsori Harian Metro Siantar pada bulan April 2013 sebagai puncak perayaan HUT Harian Metro


(5)

Pimpinan Harian Metro Siantar berfoto bersama anak yatim saat acara buka puasa bersama pada bulan Juli 2014.

Pimpinan Harian Metro Siantar memberikan santunan kepada anak yatim saat acara buka bersama pada bulan Juli 2014


(6)

44

Perayaan Natal Sumut Pos Grup (Pos Metro Medan, Metro Siantar, Metro Asahan, Metro Tapanuli, Metro Tabagsel, Posmetro Langkat, Posmetro Binja, Posmetro Simalem, Rakyat Aceh serta Percetakan Graindo untuk mempererat tali


Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

1 58 93

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2008-2010)

1 67 129

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Corporate Social Responsibility Yang Dilakukan PT. Pertamina Ep Field Pangkalan Susu Terhadap Masyarakat Sekitar

1 47 121

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

BAB II PROFIL PERUSAHAAN - Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang Dilaksanakan Harian Metro Siantar Pematangsiantar

0 0 13