23
kondisi awal yang menjamin berlangsungnya suatu proses yang fair yang disebut “posisi asali”, yaitu yang ditandai oleh prinsip kebebasan, rasionalitas dan kesamaan,
atau yang disebut rasional dan sama-sama netral. Dengan kata lain posisi asali sebagai status quo awal yang menegaskan, bahwa kesepakatan fundamental dicapai
secara fair.
31
Dengan demikian kadilan berkaitan dengan hak. Hanya saja dalam konseptual keadilan, hak ini tidak dapat dipisahkan dengan pasangan antinominya,
yaitu kewajiban. Seperti Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan tegas mengamanatkan keserasian antara hak dan kewajiban sebagai manusia yang hidup
dalam masyarakat. Keadilan hanya dapat tegak dalam masyarakat yang beradab, atau sebaliknya, hanya dalam masyarakat yang beradab keadilan dihargai. Jadi keadilan
yang dimaksud adalah dalam konteks keseimbangan dari nilai-nilai antinomi yang ada yang meliputi semua bidang, baik dalam bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Hanya dengan demikian akan dapat dipenuhi tujuan nasional, menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam
kemakmuran dan makmur dalam keadilan.
32
2. Konsepsi
Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diuraikan, maka perlu dikemukakan definisi secara operasional untuk menghindarkan adanya penafsiran yang berbeda
dalam pelaksanaan penelitian ini, definisi istilah atau konsep berfungsi untuk
31
Andre Ata Ujan, Keadilan dan Demokrasi, Telaah Filsafat Politik John Rawls, Yogyakarta: Kanisius, cetakan ke-5, 2005, hlm. 25-26
32
Dardji Darmodihardjo dan Shidarta, Pokok-pokok Filsafat Hukum, apa dan bagaimana Filsafat Hukum Indonesia,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, cetakan kedua, 1996, hlm. 167
Universitas Sumatera Utara
24
menyederhanakan arti kata atau pengertian tentang ide-ide, hal-hal dan kata benda- benda maupun gejala sosial yang dipergunakan, agar orang lain yang membacanya
dapat segera memahami maksudnya sesuai dengan keinginan penulis yang memakai konsep tersebut, dengan jelasnya pengutaraan konsep atau definisi tersebut akan
memperlancarkan komunikasi antara penulis dengan pembaca yang ingin mengetahui isi tulisan atau penelitian tersebut, maka perlu dikemukakan definisi operasional
sebagai berikut : a Hak Guna Usaha merupakan hak atas tanah yang bersifat primer memiliki
spesifikasi-spesifikasi tertentu.spesifikasi hak guna usaha tidak bersifat terkuat dan terpenuh dalam artian, hak guna usaha ini terbatas daya berlakunya,
walaupun dapat beralih dan dialihkan kepada pihak lain. b Perusahaan Asing merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan Undang-Undang perseroan terbatas di Indonesia, dimana didalamnya terdapat unsur modal asing, tanpa memerhatikan besarnya modal
asing tersebut dalam struktur permodalan suatu perseroan terbatas.
33
c Joint Venture adalah suatu usaha kerja sama yang dilakukan antar penanaman modal asing dengan modal nasional semata-mata berdasarkan suatu perjanjian
atau kontrak belaka kontrak, dalam arti ini pengertian joint venture mengarah kepada pembentukan suatu badan hukum.
33
David Karirupan, Op. Cit. hal. 100
Universitas Sumatera Utara
25
d Penanaman Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan
usaha diwilayah Republik Indonesia.
G. Metode Penelitian 1
Spesifikasi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Sifat penelitian ini adalah Preskriptif analisis yuridis. Dikatakan Preskriptif karena penelitian ini menguraikan
atau mengambarkan secara sistematis, menyeluruh dan mendalam tentang landasan pemikiran tentang norma yang ada dibalik ketentuan Undang-Undang penanaman
modal khususnya ketentuan mengenai pemberian hak guna usaha terhadap perusahaan asing. Dikatakan analisis yuridis karena dalam penelitian ini akan
menguraikan, menjabarkan, dan menilai aspek hukum khususnya makna norma hukum yang berkaitan dengan Pemberian Hak Guna Usaha Terhadap perusahaan
Asing Dalam Bentuk joint Venture Setelah Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal sehinnga dapat diketahui dasar pemberian hak guna usaha
terhadap perusahaan asing.
2. Teknik Pengumpulan Data